My Goddes - Bab 456 Gina Menang!

Seluruh panggung ring berguncang dengan kuat di detik ini, semua layar di arena utama juga bergoyang dengan kuat.

Beberapa sesepuh Klan Yehenara barusan berjalan ke depan panggung ring, mereka langsung melihat energi Qi pelangi yang bergabung dengan energi Qi Ice Chill Narad sedang dengan cepat menyebar ke sekeliling. Dia langsung mengumpulkan seluruh energi Qi sejati di kedua telapak tangannya, lalu dengan kuat mendorong ke depan. Sebuah energi Qi sejati yang dikeluarkan dari dalam tubuhnya berubah menjadi sebuah dinding yang menghalangi energi Qi sejati Gina dan Narad yang menyebar.

Perlahan-lahan energi Qi sejati di depannya semakin lemah, dia masih bukan Master Tingkat Dewa Lanjutan, jadi dia belum memiliki tameng energi Qi sejati. Akhirnya dinding energi Qi sejati yang berada di depannya mengeluarkan sebuah suara retakan, dia ditabrak oleh sebuah energi Qi sejati dengan kuat hingga membuatnya langsung muntah darah dan meluncur ke belakang.

Mata Hito memancarkan cahaya hitam, bagian luar tubuhnya dengan cepat langsung terbentuk sebuah tameng bulat berwarna hitam. Energi Qi sejati yang tersebar di panggung menyerang tubuhnya dengan kuat, meskipun dia yang mau menahan dua energi Qi sejati juga sedikit menguras tenaga.

Sebuah suara krek, tangga di bawahnya tiba-tiba patah, dia langsung terjatuh di lantai. Dia melambaikan tangannya lalu mengeluarkan energi Qi sejati yang lebih tebal untuk bisa membuat tubuhnya stabil.

Di bagian sini, meskipun wasit bersembunyi di area aman, dia juga bisa merasakan energi Qi sejati Narad yang dingin hingga menusuk tulang, beserta energi Qi sejati Gina yang membuat orang pening.

Dia merasa dunia di depan mata sedang berputar, seakan-akan dia sedang berdiri di dunia beku yang terbalik.

Tidak tahu sejak kapan turun salju, saat energi Qi sejati Gina dan Narad yang saling bertabrakan sudah perlahan menghilang, dari titik pusat panggung ring hingga jarak 50 meter ke depannya sudah membeku menjadi sebuah lapisan es. Di arena kompetisi yang terdapat campuran udara dingin dan panas, tidak disangka malah turun salju buatan manusia yang beterbangan.

Gina dan Narad sudah luka parah.

Mereka sedang berbaring di lantai, sebagian besar tubuh Gina sudah dibekukan Narad, es dingin yang bisa dilihat jelas dengan matanya sendiri sedang bertambah dengan kecepatan yang lambat. Narad berbaring di lantai dan tidak berhenti batuk, setiap batuk satu kali, dia tetap memuntahkan segumpal darah merah dari mulutnya.

“Gina!”

Melihat Gina terluka hingga begitu parah, mata Hito langsung memancarkan sebuah cahaya hitam dan muncul di panggung ring. Saat dia barusan mau membantu adik perempuan yang terluka, wasit itu berteriak dengan kuat dan berlari ke panggung ring, setelah itu dia langsung mendorong Hito.

“Sh*t, apa yang kamu lakukan!?” Hitu berteriak keras padanya dengan ekspresi yang buruk.

“Gina dan Narad sedang berkompetisi, mohon jangan ganggu mereka berkompetisi.” Wasit berkata dengan ekspresi tegas.

“Sh*t! Adikku sudah mau membeku menjadi patung, masih mau berkompetisi apaan!” Hito mengatakannya kemudian mau pergi membantu Gina berdiri.

“Jika kamu menyentuh tubuh Gina, aku langsung menyatakan Gina kalah dalam kompetisi!” wasit berkata dengan tegas.

“Apa yang kamu katakan?” Hito jarang mengeluarkan ekspresi yang galak, dia meninggikan kepalanya, tidak berhenti memutarkan lehernya, kemudian melihat wasit dari ketinggian.

“Ini adalah kompetisi seni bela diri militer, ini adalah kompetisi yang diselenggarakan oleh gabungan Departemen Militer dan Pemimpin seni bela diri China. Di sini semua paling adil dan paling aman. Tidak peduli bagaimanapun prosesnya, kami akan menggunakan usaha paling besar untuk melindungi keamanan adikmu.” Wasit berkata.

“Pemimpin seni bela diri China? Hanya kerja sama dari sekelompok pria munafik dan orang tidak berguna yang takut dengan masalah saja, apa mereka bisa dipercaya?” Hito tertawa.

“Tolong percaya padaku.” wasit melihat Hito dengan ekspresi datar.

“Kak, biarkan aku menang…” tiba-tiba Gina berbaring di lantai batuk keras hingga ada darah yang mengalir dari sudut mulutnya.

Kini sebagian besar tubuhnya sudah membeku, bagian dadanya diserang Narad satu kali, setelah energi Qi sejati sudah habis, seluruh racun dingin yang berada di tubuhnya langsung menyebar ke kaki dan tangannya, sebagian besar tangan kanan telah membeku, kaki kanan sudah membeku semuanya, bahkan sudah membekukan setengah pinggangnya. Wajahnya dan rambut kepang hitam dipenuhi dengan embun beku, darah yang telah mengalir dari mulutnya juga dengan cepat membeku.

“Uhuk uhuk!” Narad berbaring di lantai dan batuk dengan menderita.

Serangan kuat dari Gina sudah memecahkan energi Qi sejati perlindungan tubuh, bahkan bersamaan di saat menghabiskan seluruh energi Qi sejatinya, dia langsung menyerangnya hingga terluka berat.

Kini seluruh tubuhnya lemas tanpa tenaga sama sekali, pusat energinya seperti dibakar oleh api. Saat dia batuk, dia merasakan kesakitan yang menjerat seluruh organ tubuhnya.

“Yasin salah satu dari enam iblis seni bela diri Black Dart ternyata memang sangat hebat. Meskipun sejak kecil aku tumbuh di Klan Yehenara, dan dibesarkan oleh Klan Yehenara, hanya seorang pejabat di Klan Yehenara saja dan tidak terkenal seperti Yasin. Tetapi aku sadar jika kekuatanku pasti bisa masuk ke urutan Master tinggi di China dan tidak kalah dari Rendra, Sandra, bahkan pemimpin muda dari Gunung Excalibur Abraham Lin juga tidak memiliki hak untuk membawakan sepatu padaku. Sihir dari Yasin sangat nyata, aku kalah dengan ikhlas…”

Narad batuk dengan menderita sambil berkata dengan patah-patah, nada bicaranya terdengar sangat lemah, banyak perkataan lainnya meskipun Gina, Hito dan wasit yang berada di panggung ring juga tidak mendengar jelas.

Dia mengatakan sambil berusaha berdiri.

“Dua puluh!” wasit mulai menghitung mundur.

Hito melebarkan matanya melihatnya dengan terkejut.

Dia adalah Yasin salah satu dari enam iblis seni bela diri Black Dart, adik perempuan kandung dari Pemimpin seni bela diri Black Dart, tidak disangka bisa dikalahkan oleh seorang pejabat di Klan Yehenara?

Meskipun dia adalah Master kedua selain Turmalin.

Kemampuan seni bela diri dia sudah lebih dari Rendra.

“Sembilan belas!”

Narad barusan membangkitkan setengah badannya, tiba-tiba memuntahkan darah yang banyak dan kembali terbaring di lantai.

Gina berbaring di lantai tidak berhenti bernapas, dia melebarkan matanya yang memiliki semangat bagus dan diam-diam melihat salju yang jatuh dari atas kepala.

“Delapan belas!”

Saat wasit sedang menghitung mundur, kepala Hito perlahan-lahan berkeringat, arena utama, arena kedua, arena ketiga… semua orang diam-diam melihat siaran langsung arena kedua.

Perlahan-lahan, saat wasit menghitung hingga 5, akhirnya Gina bergerak, Narad juga bergerak kembali.

“Empat!”

Gina menggunakan tangan kiri yang belum beku total untuk menahan lantai, setengah tubuhnya sudah terkena racun dingin dan membeku hingga kehilangan rasa, ini adalah penderitaan yang tidak bisa dikatakan. Saat dia menggunakan tangan untuk berusaha berdiri, dia menggunakan kaki kiri yang masih bisa bergerak sedikit untuk menahan tubuhnya, perlahan-lahan tubuhnya berlutut di lantai.

Narad malah mengeratkan giginya dan perlahan-lahan bangkit.

“Satu!”

Akhirnya Narad dan Gina sudah berdiri, wajah Narad pucat seperti kertas, sekujur tubuhnya tidak berhenti menyebarkan aura dingin yang tidak hanya bisa melukai orang, juga bisa menyerang dirinya sendiri. Meskipun energi Qi sejati di tubuhnya sudah habis semua, tetapi saat sedang istirahat tubuhnya masih bisa menghasilkan energi Qi sejati, namun semua energi Qi sejati ini sudah kehilangan kendali dan perlahan-lahan sedang membeku di bagian permukaan tubuhnya.

Gina memaksakan kaki kirinya untuk menahan lantai, kaki kanan, tangan kanan dan setengah tubuhnya sudah beku total. Saat dia melihat Narad masih bisa berdiri, dia sangat terkejut.

Sudah bertarung sampai sini, bagaimana mungkin dia mengalah begitu saja?

Jika membahas siapakah yang lebih banyak keracunan, pastinya adalah Gina. Jika dia masih bertarung dengan Narad, dia pasti akan kalah.

Dan juga jika dia bisa memenangkan kompetisi ini dan mendapatkan satu poin untuk Tim Jilson lee, lalu jika mereka masih memenangkan dua poin terakhir, maka mereka akan menang 4 kali berturut-turut, bahkan bisa membiarkan Leo dan Ardham tidak perlu bertarung, bantu menghemat tenaga mereka dan menghindari risiko kalah dua poin dalam kompetisi, ataupun nilai seri. Jika dua tim mereka sudah seri, maka sesuai dengan peraturan kompetisi seni bela diri militer, kedua tim mereka harus kembali memilih seorang Master untuk bertanding satu babak.

Dia tidak boleh kalah, dia harus menang.

Dia adalah Yasin, Master Tingkat Dewa Lanjutan, salah satu dari enam iblis seni bela diri Black Dart.

Dia bernapas terengah-engah sambil bertatapan dengan Narad, tiba-tiba dia mengeluarkan cahaya pelangi dari matanya.

Narad melihatnya dengan terkejut, kemudian terjatuh di lantai.

Saat dia terjatuh, serangan berat yang membuat tubuhnya jatuh seperti sehelai jerami yang membuat unta memiring. Dia memalingkan mata, kemudian langsung pingsan di panggung.

Wasit segera maju menyentuh nadinya, membuka matanya, kemudian dia langsung mengangkat tangan kanannya menandakan, “Gina dari Tim Jilson Lee Komando Palagan Utara menang!”

“…………”William Han langsung menghela napas panjang, dia meyandarkan kembali tubuhnya ke kursi dengan kepala yang dipenuhi dengan keringat.

Gina sudah menang, Gina menggunakan pengorbanan luka parahnya mendapatkan satu poin untuk Komando Palagan Utara.

Novel Terkait

Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu