My Goddes - Bab 122 Sepuluh Pembunuh Andalan

“Berikan kuncinya padaku!”

Angel belum menghabiskan santapannya, namun Monika sudah menggendongnya untudk pulang. Setelah berpikir penjang, dia bejalan kembali lagi kea rah Jilson untuk mengembalikan kunci rumahnya.

Dia sudah memutuskan semua, memutuskan untuk menyudahi hubungannya dengan Jilson. Sudah sejak lama, pria yang akan menjadi pasangannya, harus memiliki persyartan khusus yaitu, usia yang cukup dwasa, kalaupun ada yang seusia dirinya, masih bisa dipertimbangkan, tapi dia tetap tidak menginginkan pria yang usia nya dibawah dirinya.

“Kamu sungguh-sungguh ingin mengusirku?” Tanya Jilson sedih, bahkan dirinya pun tidak pernah bermimpi akan terjadi hal seperti ini.

Kalaupun karena permasalahan usia, dirinya pun tidak mempermasalahkannya saat bersama Monika, dirinya bahkan sebenarnya lebih tua satu tahun dibandingkan denganMonika, dirinya sudah berusia 25 tahun, usia yang cukup dewasa.

“Iya.” Monika menatapa Jilson serius, dan menengadahkan tangannya meminta kunci rumahnya.

“Demi papaku, kita tidak akan bercerai. Kecuali kalau kamu merasa rishi karena usiaku yang lebih tua daripadamu, aku akan menyetujui perceraian itu.” Sambung Monika.

“Aku tidak masalah, sedikitpun tidak mempermasalahkan usia. Bahkan menyukaimu saja aku belum mempertimbangkannya, bagaimana bisa aku mempermasalahkan ini? Istriku, sebenarnya kamu juga mencintaiku kan? Kamu justru khawatir karena mencintaiku, karena usiaku lebih muda darimu, ada rasa tak nyaman dari dalam hatimu, maka dari itu kamu menghindar dariku, bukan begitu? Bagaikmana kalau kamu anggap saja aku berumur dua puluh lima tahun, aku pun akan memberitahukan pada semua orang bahwa usia ku dua puluh lima tahun, dan kamu pun tidak akan merasa malu saat kita jalan bersama, bagaimana? Siapa tahu, aku benar bukan usia 22 tahun? Coba kamu lihat, apakah usiaku seperti usia anak 22tahun?” Jilson tak tahu harus bagaimana lagi merayunya.

“Bicara yang serius saja, aku sedang tidak bercanda denganmu.” Monika kembali dengan tatapan jutek bodo amat.

“Semua yang aku ucapkan padamu, serius, aku harap kamu pun bisa menganggapnya serius. Kamu lebih kecil dariku, kamu pun sangat berprestasi, aku benar-benar tidak sepadan denganmu. Kalau suatu saat nanti kamu mendapatkan sosok wanita yang kamu sukai, aku bisa membantumu mengurus semua perceraiannya. Sekarang, berikan kunci rumah padaku.” Monika melanjutkan perkataannya.

“Ini.” Jilson mengambil kuncinya dan meletakkan tepat pada telapak tangannya.

“Untuk beberapa hari ini, lebih baik kita pisah sementara, aku berharap bisa mendapatkan beriuata arimuu bawhwa kamu sudah menemui wanit yang kamu idamkkan.” Monika mengambil kuncinya dan segera pergi.

Meskipun dia merasa sedih, dia berusaha untuk meneteskan air matanya. Prisnsip tetaplah prinsip, sampai kapanpun, dia tidak akan pernah bisa menerima dirinya menyukai lelaki yang jauh lebih muda darinya.

Dan ketika Monika meninggalkan tempat, Jilson sungguh menyadari.

Monika tidak sedang bercanda.

Dia benar-benar ingin pisah dengan dirinya.

Meskipun sebenarnya dia jatuh cinta pada Jilson, dia tetap sangat menghargai dirinya sendiri. Dia tetap tidak bisa menerima pria yang rentan usia nya lebih muda dibandingkan dia, oleh karea itu, dia tetap memilih untuk mengakhiri semua hubungan ini.

Apa ini yang dinamakan patah hati?

Jilson tetap duduk melamun dengan pandangan kosong dalam rumah makan, terus membayangkan bahwa baru saja Monika tidak hanya mengakhiri hubungannya, tetapi juga meminta kunci rumahnya, dan tidak mengijinkan dirinya pulang ke rumah, hatinya semakin sakit.

Saat itu, hatinya merasa sangat hampa, Monika meninggalkannya, dunia nya seperti kehilangan warna.

Tidak semangat mengerjakan apapun.

Apa itu kekayaan, kekuatan, apa itu balas dandam, semua yang ingin dilakukannya tidak sebanding dengan Monika.

Dia sudah terbiasa dengan Monika, sudah terbiasa dengan Angel, Stella, Tommy, Beatrice, sudah terbiasa menjalani kehidupan seperti orang biasa, bahkan dia sangat merasa nyaman dengan kehidupan orang pada umumnya.

“Usiaku sebenarnya lebih tua darinya, usiaku sungguh memenuhi syarat untuk menjadi pasangan hidupnya, sekalipun dia adalah adikku, aku tak masalah selama bersamanya.”

Dia mengakhiri hubungan denganku, hanya karena usia Fendi yang lebih muda.

Jilson tak lagi mampu berbuat apapun, dia menyamar sebagai Fendi, jauh lebih baik dari Jilson, tapi ada beberapa titik yang tidak menguntunkan, dia tak tahu harus berterimakasih pada Fendi atau tidak.

Kalau saja dia tidak terluka saat di peraiaran dan Fendi yang sebenarnya tidak menghilang, dia dan Fendi akan berada di dunianya masing-masing, dan Fendi pun tetap tidak akan bisa bersama dengan Monika.

“Apakah aku perlu memberitahukan pada Monika usiaku yang sebenarnya?”

Tapi keputusan Monika sudah bulat bahwa dia adalah Fendi, apa dia masih bisa mempercayainya? Walaupun sudah memberitahukan kekuatannya sekalipun, Monika pasti akan tetap mempunyai alasan untuk merendahkannya, dia tetap mengira bahwa kekuatan yang dimilikinya saat ini adalah karena kekuatan yang dipelajarinya saat menghilangkan jejak beberapa waktu lalu. Sungguh, kali ini dirinya ingin sekali pulang ke rumah Keluarga Li dan mengambil surat keterangan keluarganya, lalu memberitahukan pada Monika siapa dirinya sebenarnya!

Sebelum hubungan berakhir, usianya sebenarnya memenuhi kriteria Monika, dia dan Monika pasti bisa bersatu kembali.

Dia menenangkan dirinya sendiri.

Tapi, Monika tiba-tiba ingin berpisah dengannya, hatinya sangat hampa, dia khawatir dirinya benar-benar akan berpisah dengan Monika.

“Susi, kapan kamu datang?” Hatinya terasa sangat hampa, setelah mempertimbangkan, akhirnya dia menghubungi adik sepupunya.

“Ini sudah turun dari pesawat, jarak dari bandara Kota Gambir ke pusat kota lumayan jauh, kurang lebih 40 menit lagi sampai.” Terdengar jawaban suara merdu dari ponsel nya.

“Aku akan minta temanku untuk menyambutmu,” Jilson mulai sedikit terasa tenang saat tahu dirinya akan bertemu dengan adik yang sudah hamper delapan tahun tidak bertemu.

“Kak, akhirnya kamu memiliki teman? Beneran? Akhirnya ada yang bisa masuk ke dalam duniamu?” suara lembut itu menunjukkan nada terkejut.

“Ceritanya panjang, nanti kamu juga akan tahu.” Jilson menutup tersenyum menutup teleponnya.

Senyumnya terasa datar.

Setelah berfikir-fikir, akhirnya ia putuskan untuk menelepon Leo dan Tommy, “Adik sepupuku akan datang, kalian segera kemari, di rumah makan western sekitar rumahku, kita akan menyambutnya.”

“Baiklah.” Adik Jilson semuanya adalah wanita cantik, suara Tommy dengan penuh semangat menjawabnya. Navier, adik ke enam Jilson cantik bagai boneka, dia sudah sungguh sangat menyukai wanita ini.

Kabar baiknya, dengar-dengan Susi jauh lebih cantik darinya, dia sangat menantikan pertemuan ini.

Tidak sampai dua puluh menit, Tommy segera tiba di tempat Jilson, pun bersamaan dengan Leo.

Justru, Leo ini tidak terlalu bersemangat terhadap wanita cantik, dia hanya jatuh cinta dengan rokoknya saja. Rumah makan western pada umumnya tidak mengijinkan pengunjungnya merokok, dank arena hari ini ia melihat rumah makan nya tidak terlalu ramai, dengan tampang Leo yang sangar dan tampak galak, beberapa pelayan wanita dalam rumah makan itu tidak berani menegornya.

Jelas sudah bahwa dia adalah salah satu bagian dari Jianghu, di hadapannya diletakkan dua bungkus rokok, bahkan tak tak pernah sekalipun meninggalkan rokok saat berbincang dengan Jilson.

“Kakak tertua, sekarang mencari kami sudah bisa, kekuatanpun ada. Aku berasal dari Ibukota provinsi, tidak terbiasa berada di kota gambir seperti ini. Menurutku, kekuatnmu tidak hanya disitu saja. Terlebih lagi, Susi adikmu salah satu master tingkat dewa, jika kalian bersatu, beberaoa diantara mereka pasti akan menyerah bukan? Tak ada lagi orang kelaparan, kita usir meraka, atau kita bisa langsung memberinya pelajaran, dan mendominasi ibukota provinsi, Klan Yehenara sekalipun tak aka nada yang berani menentang kita, dan kita juga singkirkan mereka!”Mulut Leo tidak berhendi dari setiap batang rokoknya.

Karakter sifat Leo memang terbilang gila, selain bisa saja membiarkan Jilson yang dapat mengalahkannya sendiri, dia pun tidak mempedulikannya.

“Leo, kamu sendiri bagian dari Jianghu, apa kamu masih tidak memahami bahwa banyak diantara mereka yang memiliki hubungan per kelompok. Dan hubungan kelompok ini tidak mudah, bahkan ada banyak hubungan kelompok dari mereka yang kita pun tidak mengetahuinya. Hanya dengan menggerakkan beberapa diantarany dan ingin menugsir mereka, itu tidak semudah yang kita bayangkan. Aku berada di luar negeri, dan aku tidak pernah membayangkan untuk berkembang di Cina. Kalau mereka tidak menghalangi kita berarti bagus, kalau mereka menghalangi kita, kita bisa langsung utarakan mereka menghalangi kita, saat ini kita masih tidak boleh mengusik mereka.” Jilson mencoba membuka pikiran Leo.

“Kak, meningkatkan seni bela diri itu ada tiga cara, berlatih, mencoba, berperang. Beberapa diantaranya ini lah yang membuat maju lebih cepat, Ryo, senior di Jianghu itu hanya bisa menggunakan seni bela diri yang lama, dan sebenarnya tidak memiliki kualifikasi untuk berperang, aku sangat berharap bisa mengalahkan Ryo. Bagaimna kalau kita mencoba, jika bisa memenangkannya, bukannya lebih baik, dan kita masih bisa lari jika kita kalah. Berperang dengan master tingakt dewa itu sudah prestasi yang bagus, sekalipun kita kalah, setidaknya bisa menambah pengalaman kita. Beberapa hari ini, aku berlatih keras, aku setiap hari berlatih gerakan menembak, dan aku semakin percaya diri dengan gerakan menembak ini. Ohya, kamu menghabsikan uang hingga 6 Triliun untuk membeli beberapa barang harta karun untuk apa? Kok aku tidak pernah melihatmu menggunakannya? Leo bertanya.

“Sementara ini aku tidak menggunakannya.” Jilson tersenyum.

Obrolan Jilson dan Leo hanya untuk menunggu kedatangan Susi, karena ditemani dengan Leo, Jilson tak lagi merasakan sakit hati.

Dan tepat saat itu juga, ada tiga orang pria dan satu orang wanita memasuki rumah makan tersebut, mereka seperti ada suatu hal khusus, begitu berjalan masuk, mereka memilih duduk tepat di sebelah meja Jilson, keempat orang ini melihat Jilson dengan tatapan yang aneh dan menertawakannya.

“Leo, kamu ingin mencoba kekuatan mastemu?” dipantau dengan keempat orang itu, Leo seidkit menyipitkan matanya.

“Iya, gelakan menembak Liaoyuan ini semakin bagus, dan aku semakin memiliki kepercayaan diri akan kekuatan itu.” Leo teru membicarakannya pada Jilson, tanpa menyadari di sekitarnya telah menambah empat orang asing.

“Kamu sekarang punya kesempatan itu.” Jilson tertawa.

“Dimana mereka?” Leo terkejut.

“Dia berada di belakangmu, sepuluh pembunuh andalah Jianghu, ada empat diantaranya telah membunuhku, empat diantara adalah master, dan mereka sudah mengetahui jejakku.”

Novel Terkait

Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu