My Goddes - Bab 696 Hito Menyerang

Bagian Afrika Selatan adalah Winni yang mengawasi, bagian Afrika Timur adalah pasukan Fendi, bagian Afrika Barat adalah Seiji dan Jiko dua kekuasaan besar ini, bagian Afrika Utara adalah Rendra yang sudah dewasa. Bagian tengah lainnya sudah di keluarga kelima berjaya, dengan cepat menggabungkan 30 ribu pasukan Hito.

Dia dengan kekuasaan besar lainnya, kapanpun bisa menyerang mereka besar-besaran oleh perintah Fendi.

Jilson mempunyai pengalaman berperang, tapi dia bukan dewa, dia tidak percaya diri bisa membalikkan keadaan sulit seperti ini. Apalagi setelah Richie sudah memenangkan keluarga Yehenara, memikirkan keluarga Lu kapanpun bisa diserang oleh Richie, hatinya kacau sekali.

Dia sudah menjadi orang yang mati tak terhitung kali di area pertempuran, dia tidak takut dengan kematian.

Dia hanya takut selamanya tidak bisa bertemu Monika.

Karena tidak bisa mengalahkan Fendi, untuk apa membebani begitu banyak orang tak bersalah?

Dia sama seperti ibu suri Yehenara, asalkan bisa menyelamatkan nyawa semua orang, dia rela mati untuk menukarkan ketenangan semua orang untuk selamanya.

Saat ini dia masih mempunyai 50 ribu pasukan, di dalam barak total ada 50 chiliarch.

Duduk di dalam barak, dia menyalakan sebatang rokok berkata: "Roy sudah pergi ke Afrika Timur, kira-kira 3 hari lagi akan memasuki wilayah Afrika Timur."

"Permintaanku tidak tinggi, kalau pasukan Hito atau pasukan lainnya menyerang kita, kalian hanya perlu menemaniku bertahan selama 3 hari, berikan Roy waktu yang cukup memasuki wilayah Afrika Timur. Meskipun Bisma, Jiko, Kiyoshi, Hito adalah orang Hito, tapi Fendi adalah orang yang teliti dan hati-hati, dia rela mengurus sendiri mengurusi Roy daerah markas besar, juga tidak akan membiarkan orang lain masuk ke Afrika Timur untuk mengacau. Jadi asalkan kalian menemaniku bertahan sampai 3 hari, aku akan memberi kalian yang untuk meninggalkan Afrika, uang ini akan cukup untuk kalian tidak perlu mengkawatirkan pangan dan pakaian kalian seumur hidup."

"Kak Jilson, apa maksudmu ini?" Seorang Chiliarch mengeluarkan ekspresi terkejut dari matanya.

"Maksudku, asalkan kalian menemaniku memancing semua tembakan musuh, menemaniku bertahan 3 hari saja." Ucap Jilson.

"Bukan itu yang kutanya, yang kutanya adalah apa maksudmu menyuruh kami pergi?" Tanya Chiliarch.

"Aku.........." Jilson mengerutkan keningnya sedikit.

"Kak Jilson, mungkin kamu sudah lupa siapa aku. Aku adalah bawahan Jayden, dulu ikut dengan Angga." Chiliarch tersenyum, menghidupkan sebatang rokok berkata, "Dulu kekuasaan Angga sudah bubar, waktu aku masuk ke perusahaanmu, adik ipar Jayden, presdir Christina datang ke perusahaan melamar, saat itu aku masih ada."

"Dalam sekejap mata aku sudah mengikutimu selama 2 tahun lebih, tidak sedikit orang bilang kamu mengusir tuan muda Ben, menyuruh Leo, Davis dan Roy pergi, karena kamu tidak yakin bisa mengalahkan Fendi, kamu ingin menghadapinya sendirian, kamu sebagai teman baik mereka, takut mereka menemanimu mati di peperangan, kamu mau sendirian memancing tembakan semua musuh."

"Kamu menyuruh kami menemanimu bertahan 3 hari, setelah 3 hari bubar, juga tidak ingin membebani kami bukan?" Ucap Chiliarch itu.

"Benar..................." Jilson ragu sebentar, akhirnya menggunakan tatapan jujur melihat semua orang.

"Kami semua sudah pergi, lalu bagaimana denganmu?" Tanya Chiliarch, "Kamu juga bukannya tidak tau kehebatan pasukan, Kimberly itu juga master tingkat dewa, langsung dikalahkan dengan serentetan tembakan kita. Dan juga master Wulin yang pernah kita kalahkan itu, awalnya saat mengetahui kemampuan mereka memang sangat takut, mengira tidak akan bisa menang dari mereka, takut dibunuh. Tapi sudah melewati begitu banyak perperangan baik itu kecil ataupun besar, menyadari sehebat apapun master itu, menghadapi pasukan juga hanya sampah."

"Kalau kami semua pergi, bukankah kamu akan dibunuh oleh Fendi?" Ucap Chiliarch.

Saat ini, semua chiliarch di barak terdiam, menatap Jilson dengan diam.

"Benar........." Jilson terdiam sebentar, akhirnya mengangguk.

"Kak Jilson, kami bukan orang yang tidak loyal. Begitu banyak kekejaman di area perperangan, kami sudah melihatnya semuanya. Jujur saja awal pertama kali dalam hati takut sekali, saat berperang dengan orang-orang itu bahkan mereka menembak darimana saja tidak tau, juga tidak bisa ditemukan. Tapi sekejap mata sudah lewat begitu lama, kami semua juga sudah terbiasa. Meskipun takut mati, kami juga tidak peduli menemanimu mati. Namanya juga area pertempuran, memang seperti inilah dia, asalkan berperang mana ada tidak ada orang mati. Tunggu lawan kalah saja, kalau menunggu lawan mengalahkan kita maka tidak perlu berperang lagi. Kak Jilson, kamu tidak perlu mengatakan begitu banyak, tidak ada gunanya. Perang saja, kalau mau mati kami temani kamu mati, kamu begitu pandai berperang, bisa jadi kalau kita bersatu bisa menang bukan? Kami sebagai bawahan saja tidak mengatakan menyerah, mana boleh kamu menyerah dengan mudahnya?" Ucap Chiliarch.

"Tapi kita sudah tidak mempunyai tenaga kerja lagi, Amerika Utara sudah memutuskan pasokan senjata untuk kita, bahkan kita setelah berperang beberapa kali saja, peluru pun sudah habis! Situasi yang kita hadapi sekarang adalah kita semua ini mati satu maka berkurang satu orang. Kita hanya mempunyai 10 ribu pasukan, sedangkan yang mau kita hadapi adalah jutaan pasukan musuh, dan juga bantuan lanjutan pasukan senjata mereka yang tidak habis. Fendi sudah memonopoli semua bisnis senjata di dunia. Kita sudah menghabiskan peluru, bahkan tempat untuk membeli peluru pun tidak ada, bagaimana kamu mau menyuruhku berperang dengannya?" Kedua mata Jilson memerah, tiba-tiba berteriak kepada semua orang.

"............" Semua Chiliarch di dalam barak terdiam.

"Melepaskan Roy masuk ke Afrika Timur, meskipun disana kacau, tapi tidak ada kekuatan seperti Bisma, Kiyoshi, mereka akan terluka, tapi tidak sampai lawan bisa menghancurkan mereka semua dalam sekali nafas. Menyuruh Davis dan Leo kembali ke China, dan juga mereka menempati keluarga Lu , mereka bisa memberontak dengan Richie. Menyuruh tuan muda Ben dan Tredo pergi ke Eropa, karena aku tidak ingin membebani mereka, tidak ingin mereka ikut mati denganku. Kalian juga sama, kalian semua adalah temanku. Aku sudah mengorbankan terlalu banyak teman perang, mati begitu banyak teman, aku tidak berharap pengorbanan tidak berarti dari kalian."

"Meskipun kalian bersedia menemaniku berperang, orang kalian yang mati hanya akan semakin banyak, tapi akhirnya tersisa aku sendirian, aku tetap saja akan dikalahkan Fendi. Musuh terlalu banyak, kita terlalu kesepian, kita sudah tidak bisa menang lagi, apakah kalian tau?!" Jilson menggeram kuat.

".............." Melihat tatapan Jilson yang marah, mata semua orang perlahan mengeluarkan kebingungan.

Sampai lama sekali, baru ada orang dengan pelan berkata, "Kak Jilson, apakah kita sungguh tidak bisa menang?"

"Pertarungan adalah sebuah permainan, kalau memang dipaksa musuh sampai jalan buntu, hanya bisa menyerah. Karena aku mahir dan seni berperang, makanya aku melihat keputusasaan kita. Aku boleh mati, tapi aku ingin kalian tetap hidup, apakah kalian mengerti?" Jilson menarik nafas dalam, hanya merasakan kesedihan yang tidak bisa dijelaskan.

"Bagaimana kalu bertahan?" Ada Chiliarch yang tetap tidak mau mengakui kekalahan.

"Kalian bereskan barang saja, setelah 3 hari, tidak peduli bagaimana situasi pertempuran, aku memerintahkan kalian bubar." Jilson hanya merasa dadanya sesak, menyadari sudah mengatakan begitu banyak, orang-orang ini sama sekali tidak mengerti perkataannya.

Dia juga sudah malas berbicara, langsung memberikan perintah, hanya ingin semua orang hidup dengan baik.

"Kak Jilson!" Tiba-tiba, seorang hundredarch dengan nafas tersenggal-senggal berlari kemari.

Raut wajah hundredarch itu buruk sekali, tatapannya gugup, melihat Jilson sambil tidak berhenti meraup nafas............

"Kenapa?" Hati Jilson muncul semacam insting yang tidak bagus.

"Satu jam yang lalu, helikopter yang ditumpangi tuan muda Ben dan Tredo menuju bandara ditembak jatuh oleh Hito, tuan muda Ben dan Tredo sudah ditangkap oleh Hito, mereka menyuruhku membawakan pesan untukmu, menyuruhmu pergi ke barak mereka bertemu dengan mereka, sebelum jam 12 kalau tidak melihatmu, mereka akan membunuh tuan muda Ben dan Tredo.................." Saat hundredarch itu mengatakan kalimat terakhir, langsung terjatuh lemas ke atas tanah.

"Dia sudah tertembak?" Semua orang langsung melihat luka di punggungnya.

"Hito.............." Jilson perlahan-lahan mengepalkan telapak tangannya dengan erat...................

Novel Terkait

Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu