My Goddes - Bab 717 Attar

“Jika ingin mengambil alih Kota Taka yang terdekat, cara yang paling baik adalah membinasakan ketiga pasukan tentara bayaran yang bergerombol di Kota Taka terlebih dahulu. Pasukan Black Widows adalah salah satu gerombolan pasukan tentara bayaran mereka, awalnya dia tidak ingin menyerangku tapi aku mau mencari masalah dengannya, menyeretnya untuk memerintahkan pasukan utamanya mengejarku. Sekarang kebetulan, dia berinisiatif untuk mengejarku dan ini sudah menghilangkan banyak masalah. Aku sengaja membunuh salah satu laki-laki kesayangannya untuk memancing amarahnya dan mengejar kami, karena kami memiliki jarak sepuluh menit kecepatan kendaraan dengannya, kalau kami bisa mempertahankan kecepatan yang sama dengan mereka, ketika mereka tiba, kami memiliki waktu istirahat sepuluh menit lebih banyak dari mereka.”

“Di daerah gurun yang panas ini, setelah berbaris dengan kecepatan ekstrim selama satu jam mereka tidak akan memiliki tenaga lagi untuk bertempur. Kita tiba-tiba menyerang mereka kebetulan untuk menunggu musuh kelelahan, mengepung mereka di tengah sehingga membuat mereka tidak bisa kabur.” Ketika Roy memerintahkan pasukan utamanya untuk menyerang habis-habisan Pasukan Black Widows, dia sembari menjelaskan kepada kawan pasukan yang berada di sampingnya.

“Aku tidak tahu rencanamu, kalau tidak aku akan menyuruh orang untuk memasang ranjau terlebih dulu pasti hasilnya akan lebih baik.” Ardham membawa senapan berat, sama seperti Roy yang menembaki Pasukan Black Widows.

“Ranjaumu akan langsung berguna tepat pada waktunya, perintahkanlah lebih dulu anak buahmu untuk membantuku menembakkan meriam.” Roy tersenyum.

“Baiklah.” Ardham menganggukkan kepalanya, dia segera memberikan senapan beratnya kepada salah satu anak buahnya lalu berjalan ke arah pasukan di belakang.

Setelah lima menit, ratusan letusan meriam terdengar kompak, menembakkan satu per satu meriam ke arah Pasukan Black Widows.

Sebagian besar infanteri Black Widows sudah lelah dan tidak memiliki tenaga lagi untuk bertempur, ketika Pasukan Legiun Putih menembakkan meriam gerombolan mereka segera terlempar dengan keras.

Susi tidak hentinya memegang senapan berat dan menembak ke arah Pasukan Black Widows, merasa kurang puas dengan aksinya, tiba-tiba dia lompat ke sebuah mobil militer berkanopi, menyuruh anak buahnya untuk terus menyetir ke arah Pasukan Black Widows, dia berdiri di atas mobil dan menggunakan senapan berat di mobil untuk terus menerus menembaki musuhnya.

Susi adalah Master Tingkat Dewa Lanjutan, dia adalah master jurus tingkat tinggi dan master kekuatan tingkat tingginya master kelas khusus. Jangankan tentara biasa yang tidak bisa mengalahkannya, sekarang mereka sudah Lelah dan hamper kehilangan semua tenaganya, melihat Susi yang tiba-tiba memerintahkan kendaraan militer untuk bergegas maju mereka pun sudah tidak sanggup melawan balik.

“Bunuh!” Roy khawatir Susi akan membuat sebuah kesalahan, dia melambaikan tangannya, dengan segera memerintahkan Sebagian besar pasukannya untuk meaju ke arah Pasukan Black Widows.

Sepertinya ini adalah pembantaian satu pihak, tentara Pasukan Black Widows dengan cepat terbunuh dan dihancurkan.

“Ketua, kita telah tertipu, kita sudah dikepung oleh Pasukan Legiun Putih!” Beberapa laki-laki kesayangan Black Widows yang berada di sampingnya segera menjaganya dengan ketat, membuat barikade lingkaran di sekeliling Black Widows, matanya panik melihat keadaan sekitar.

“Kumpulkan semua tentara yang masih memiliki kekuatan, untuk keluar dari pengepungan ke arah utara!” Black Widows juga merupakan seorang master, dia melihat dirinya dikepung oleh Roy dan wajahnya tidak menunjukkan kepanikan apapun.

Dan demi membuat keputusan cepat, para tentara cepat-cepat berkumpul jadi satu, membentuk formasi lingkaran dan menerobos ke arah utara.

Susi dan Roy berada di arah selatannya Pasukan Black Widows, para tentara di utara bukanlah tandingan Pasukan Black Widows jika tidak memiliki master persilatan. Ketika Pasukan Black Widows memerintahkan anak buahnya untuk menerobos ke arah utara, dia segera menerbangkan helikopter tempur milih Pasukan Black Widows, menembaki dan memusnahkan para tentara yang ada di arah utara, satu per satu sabuk jalur tank bergulung di pasir kuning, mengarah pada tentara di utara dengan menembakkan meriam dan mengancurkannya.

Ketika seluruh Pasukan Black Widows menerobos ke arah utara, tentara Pasukan Legiun Putih seketika dalam keadaan kritis.

“Kak Ardham, mengarah ke seribu dua ratus meter ke arah utara, buat serangan mendadak dengan tembakan meriam.” Roy mengeluarkan perintah sambil menghadap ke Ardham, dan sembari merebut sebuah kendaraan militer milih Pasukan Black Widows dan menyerang ke arah mereka.

Terdengar suara letusan, Susi dengan cepat melompat ke puncak kendaraan, kemudian menembaki musuh dengan senapan berat, sekaligus membantu Roy yang menerobos ke tengah-tengah Pasukan Black Widows.

Disini Ardham menerima perintah, dengan segera memerintahkan para tentara yang mengoperasikan meriam untuk mengarahkannya ke empat ratus meter di depan, ketika target tembakan mereka berada di zona tengah Pasukan Black Widows, mereka baru meletakkan mortar di tanah, kemudian menembakkan meriam ke arah Pasukan Black Widows.

Boom!

Ketika terdengar suara meriam ditembakkan, seluruh penjuru Black Widows dengan cepat hancur meledak, tentara dengan kondisi stamina yang baik satu per satu terlempar dengan kerasnya.

Sementara itu, mereka mendengar suara kendaraan militer pasukan utama di belakang, mereka memutar badan mereka, melihat bahwa Roy sedang mengemudikan kendaraan militer itu dan sedang datang ke arah mereka.

“Bunuh mereka!” Sorot mata Black Widows berubah, dengan segera memerintahkan anak buahnya untuk mengemudikan kendaraan militer menuju arah datangnya Roy.

Ketika ratusan senapan menembaki kendaraan militer Roy, seketika seluruh kendaraan militer itu saling menabrak, perlahan mengeluarkan asap hitam.

“Lari!” Roy segera membuka pintu kendaraan dan berlari ke arah berlawanan, Susi berjongkok di sisi kiri pucak mobil.

Terdengar suara letusan, sebuah tank menembakkan meriam ke arah kendaraan militer sehingga membuatnya seperti kumpulan api besar.

“Bunuh mereka!” Detik ini Black Widows sudah geram ingin membunuh.

Dia sudah dikepung oleh Roy dan pasukan utamanya, jika tidak bisa menerobos keluar, dia sudah akan dibunuh oleh Roy di tempat pertempuran ini. Dia ingin membunuh Roy, bagaimana bisa dia dibunuh oleh Roy?

Ketika Roy dan Susi saling berdampingan menerobos ke arah mereka, dia segera melambaikan tangan menyuruh anak buahnya untuk menembak ke arah Roy dan Susi.

Bayangan tubuh Roy tidak hentinya bermunculan di area pertempuran, Susi segera berubah menjadi seorang gadi kecil keemasan.

Dia merasa bahwa peluru yang meluncur ramai itu hanya terlewat di samping telinganya, dan mengeluarkan sebuah gelombang energi Qi pelindung tubuhnya di pertempuran. Setelah tubuh keemasan Susi ditembaki terus oleh musuh, keemasan di tubuhnya perlahan-lahan meredup, dia segera bergabung dengan Roy di gurun, kemudian mundur dan bersembunyi di balik kendaraan militer yang telah hancur akibat ledakan.

“Master tingkat dewa? Sampah. Master tingkat dewa yang lebih hebat, bukankah ketakutan yang sama dengan peluru?” Melihat Roy dan Susi yang mundur, sorotan mata Black Widows menunjukkan kehingar-bingaran.

Dia tidak berlari dengan tergesa-gesa, segera menyuruh anak buahnya mengambil senapan otomatis untuk menyusuri lubang perlindungan Roy dan Susi, berjalan ke arah mereka ramai-ramai.

Tiba-tiba, ada sebuah peluru meriam meledak di belakang mereka, Black Widows hanya merasakan sesuatu terbang dan berusara nyaring di samping telinganya.

Setelah dia jatuh ke tanah, kedua telinganya menjadi tuli, suara pertempuran di area itu semuanya terdengar berdengung di telinga, pandangan matanya kabur, segerombolan laki-laki tersayangnya melingkupinya dan berteriak sangat lama, kemudian pendengarannya perlahan membaik.

“Ketua, kami bukan tandingan Roy, meriam genggam dari Roy terlemoar dengan sangat tepat, cepatlah kita lari!”

“Baiklah, kita lari……………” Pandangan Black Widows masih kabur.

Suara ledakan terdengar, lagi-lagi sebuah meriam di tembakkan dekat mereka, kedua laki-laki kesayangan Black Widows terlmepar keras akibat meriam itu.

Pandangan mata Black Widows dengan cepat kembali bergairah, melihat Roy dan Susi yang mengintip mereka dari lubang persembunyian, dia segera memanggil helikopter untuk menolongnya.

Setelah sepuluh menit berlalu, sebuah helikopter datang dengan cepat membawa Black Widows pergi. Kemudian dia berdiri di tengah helikopter, dia melihat seluruh anak buahnya yang mati terluka parah di arena pertempuran, dia sangat marah sampai hampir meledak.

“Roy, aku akan ingat pertempuran ini, penghinaan hari ini, aku Black Widows akan segera kembali lagi!”

“Apa? Apa ini!?”

Tiba-tiba, sebuah misil sebesar botol air mineral dengan ketebalan satu meter menghantam Black Widows, matanya melihat bahwa misil itu semakin dekat dengannya, pupil mata Black Widows perlahan menyusut menjadi seperti bintik hitam, dan dia berteriak kencang di waktu yang bersamaan.

Suara ledakan terdengar, seluruh helikopter dihancurkan oleh misil itu, menjadi sebuah sekumpulan api besar di tanah.

“Ini adalah mainan kecil yang baru kuciptakan, misil kecil pelacak lokasi.” Ardham berdiri di depan sebuah laptop dengan muka datar, dia sangat puas dengan senjata hasil penelitiannya itu.

“………………….” Kantor pusat Pasukan Enam Bintang Biduk, sebuah pasukan tentara bayaran tingkat tinggi melihat berita pertempuran di depannya……………

“Black Widows sudah mati?” Wajah Attar menunjukkan senyuman, dengan perlahan meremukkan rokok yang ada di genggamannya.

Kelihatannya, sudah saatnya aku turun tangan…………..

Novel Terkait

After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu