My Goddes - Bab 736 Ryna Beraksi

Di atas langit ada sebuah pesawat tempur dan tiga buah helikopter bersenjata, di darat ada belasan tank dan juga ada dua puluh lebih kendaraan lapis baja dan pasukan Roy menekan dengan ratusan mortir.

Ketika puluhan ribu pasukan palsu menyerbu Kota Taka, pesawat tempur segera menyerang Kota Taka, setelah mengenai sekelompok besar prajurit yang ada di atas kota lalu segera berputar di udara sambil menjatuhkan bom yang tidak terbatas jumlahnya. Tiga helikopter juga segera menekan kota dan segera menembak dengan senjata mesin berat.

Satu per satu tank tidak berhenti meledakkan tembok Kota Taka dan ratusan mortir menembak ke arah Kota Taka.

Terdengar suara ledakan keras dan tembok Kota Taka segera muncul api yang tidak terbatas jumlahnya dan asap hitam meletus di dinding Kota Taka.

“Serang!” Pemimpin Kota Taka, Acun memakai senapan mesin berat dan langsung memimpin anak buahnya untuk melakukan pertahanan, sewaktu tiga helikopter menyerang Kota Taka, dia menembak helikopter itu dengan senjata mesin berat, sebuah helikopter tertembak dan mengeluarkan asap hitam mendekati Kota Taka lalu terdengar bunyi baling-baling yang aneh dan jatuh.

Yang langsung meledakkan sekelompok besar pasukan palsu di bawahnya.

Pada saat yang sama dua helikopter lainnya juga terkena tembakan pasukan enam bintang biduk, satu helikopter langsung meledak di udara, satunya lagi penuh tembakan dan berbalik lagi ke arah pasukan Roy.

“Apakah pesawat itu luar biasa? Tidak akan bisa menahan lautan manusia!?” Ketika pesawat tempur sekali lagi datang mendekat, ada puluhan roket yang ditembakkan dan satu persatu roket melewati badan pesawat.

Ketika pesawat tempur menembakkan peluru yang padat ke arah Kota Taka, terdengar suara keras karena sayap kiri pesawat tempur tertembak dan bagian kokpit juga terkena roket lalu langsung menabrak tembok Kota Taka sehingga temboknya berlubang besar.

Pasukan palsu yang ada di darat menyerbu Kota Taka dengan dilindungi tank dan kendaraan berlapis baja tapi tetap saja ada prajurit yang ditembak oleh pasukan enam bintang biduk.

Lapisan mayat tersebar di tanah, banyak pasukan palsu yang ditembak mati bahkan sebelum mencapai jarak 300 meter dari Kota Taka.

“Eselon kedua, serang.” Roy memimpin pertempuran dengan tenang.

Setelah dia melambaikan tangannya, ada sekelompok besar pasukan palsu keluar dari pasukan Roy.

Meskipun ada bom pengendali di kaki para pasukan palsu ini tapi Roy tetap tidak percaya dengan pasukan palsu ini. Dia memutuskan untuk menyerang Kota Taka dengan sepuluh ribu pasukan palsu dan lima ribu pasukannya serta tujuh puluh ribu pasukan lainnya menunggu di belakang.

Dia membiarkan pasukan enam bintang biduk menyerang pasukan enam bintang biduk sendiri dan ini adalah hal yang berbahaya. Para tentara bayaran ini adalah orang yang kejam, mereka datang ke Afrika Timur dan telah membentuk kekuatan di sini dan biasanya mereka akan menindas para warga. Sekarang Roy telah menangkap mereka dan tentu saja mereka tidak akan rela bekerja untuk Roy. Jika tidak hati-hati dan ada pasukan palsu yang berbalik menyerang pasukan Roy maka pasukan Roy akan hancur.

Tapi mereka sudah tidak ada kekuatan dan cara lagi maka hanya bisa mengandalkan pasukan palsu ini untuk menyerang Kota Taka.

Ketika sepuluh ribu pasukan palsu menyerang Kota Taka dan banyak yang mati, ada banyak orang yang ingin memberontak karena mereka berpikir sedang membantu Roy dengan nyawanya sendiri. Ada orang yang saling melihat sekeliling dan terlihat seperti ingin melakukan sesuatu tapi ketua tali langsung mengerti maksud pasukan palsu itu dan dia langsung menembaknya, “Apa yang kamu lakukan? Kamu mau memberontak? Apakah kamu ingin membuat kami semua mati!?”

Ketua tali lain langsung kaget sewaktu melihat ketua tali itu menembak orangnya sendiri, mereka segera memeriksa pasukannya dan ada seorang anak buahnya yang juga ingin memberontak, ketua tali belum sempat menembaknya tapi dia sudah tertembak peluru yang datang dari Kota Taka.

Pada saat ini pasukan pertama sudah banyak yang mati dan Roy memerintahkan pasukan kedua untuk menyerang Kota Taka.

Pasukan kedua juga berjumlah sepuluh ribu orang.

Di depan ada tiga puluh ribu pasukan enam bintang biduk yang sedang bersemangat dan di belakang sudah ada sepuluh ribu pasukan palsu yang dijaga oleh lima ribu pasukan Roy juga enam puluh ribu pasukan palsu, mereka akan mati jika menyerang dan akan mati juga jika memberontak. Setelah para pasukan palsu memikirkan sejenak maka mereka memutuskan lebih baik maju menyerang Kota Taka.

Bagaimanapun juga harus mati, maju saja!

Jika bisa membantu Roy menaklukkan Kota Taka dan membunuh tiga puluh orang pasukan lawan maka mereka bisa mendapatkan hadiah dan bisa bebas kembali. Jika membantu pasukan enam bintang biduk memberontak maka Roy akan membunuh mereka dan enam puluh ribu pasukan palsu yang ada di belakang akan membunuh mereka dan satu per satu ketua tali akan membunuh mereka, mereka punya kesempatan untuk menaklukkan Kota Taka tapi hanya mempunyai satu peluang untuk memberontak dan berhasil. Siasat Ardham membuat pasukan palsu ini bingung, selain membantu Roy maka mereka tidak punya kesempatan lain.

“Yang menyerang kota adalah musuh dan tidak satu pun orang kita. Tidak peduli ada berapa banyak pasukan enam bintang biduk yang mati, jika mereka mati maka kita bisa menangkap pasukan enam bintang biduk lagi, Kakak Roy, siasatmu bagus sekali.” Ketika pasukan palsu menyerang Kota Taka, Susi berkata dengan santai.

“.....” Roy, Turmalin dan Ryna melihatnya tapi tidak berbicara.

“Ada apa?” Susi tertegun.

Roy tidak berbicara, Turmalin juga dan Ryna terlihat canggung.

Dalam hatinya berpikir, kamu masih bilang kata-katamu tidak kejam, sepertinya dalam pasukan Jilson Lee, selain Tuan Muda Ben yang bicaranya kejam maka orang lainnya lagi adalah kamu......

Susi tidak tahu apa yang mereka pikirkan di dalam hati, dia berpikir jika dia adalah seorang dewi yang baik hati dan polos di hati mereka.

“Eselon ketiga, serang.” Sewaktu pasukan pertama banyak yang mati dan pasukan kedua banyak yang terluka maka Roy mengayunkan tangannya lagi untuk menyerbu Kota Taka dengan pasukan ketiga.

Pada saat ini ada banyak orang yang telah berhasil masuk pada jarak 200 meter dari Kota Taka, sewaktu prajurit penjaga Kota Taka menyerang pasukan pertama, sekelompok besar pasukan kedua juga segera datang menyerang.

“Serang, serang mereka, mudah untuk mempertahankan kota tapi sangat sulit untuk menyerang, kekuatan tiga puluh ribu pasukan Kota Taka kita bisa menggantikan seratus ribu pasukan, aku tidak percaya Roy bisa menaklukkan Kota Taka kita!” Acun memegang senjata mesin berat dengan erat dan memerintahkan pasukannya untuk menyerang pasukan palsu.

“Mudah untuk mempertahankan kota tapi sangat sulit untuk menyerang, meskipun kita ada delapan puluh ribu pasukan palsu tapi belum tentu bisa menaklukkan Kota Taka.” Roy mengangkat tangannya dan memerintahkan eselon keempat menyerang Kota Taka.

Pasukan yang menjaga Kota Taka punya amunisi yang cukup dan pasukan pertama sudah musnah semuanya.

“Tapi jika bisa membunuh pemimpin kota mereka maka bisa mengacaukan semangat pasukan mereka.” Roy menatap jenderal utama yang menjaga kota, Acun.

Setelah mendengar kata-kata Roy, Ryna segera menarik busurnya dan menembak ke arah Acun.

Ilmu Acun tidak lemah dan dia merupakan seorang master tingkat dewa menengah dan dia punya kekuatan untuk mengelak.

Acun sedang menembakkan senjata mesin berat ke arah pasukan kedua dan langsung menghilang di udara sewaktu dia mendengar ada suara yang datang mengarah kepadanya.

Tiba-tiba dia muncul lagi dari udara kemudian sebuah panah merah mengenainya, dia terseret panah dan tertancap di tembok yang ada di belakangnya.

Novel Terkait

Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
3 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu