My Goddes - Bab 643 Kondisi di Afrika

Jilson dan tim perangnya tidak terbiasa akan kondisi di padang gurun ini, seperti pada Area pertempuran golden triangle, mereka juga membutuhkan waktu untuk membiasakan diri dengan area tersebut. setelah mereka mulai terbiasa, Jilson pun mulai mengirimkan prajurit ke arah Afrika Utara. Jilson akan berusaha menarik perhatian Winni, Fendi, Kiyoshi dan beberapa orang lainnya. Jilson lalu akan membunuh mereka sekaligus, dia akan kembali menyerang klan keluarga kelima setelah klan keluarga kelima berhasil menjadi pemimpin.

dia akan segera melakukan pemberontakkan. apakah mereka akan merasa khawatir kalau Kimberly melaporkan hal ini kepada dewa iblis kelima?

"dasar bodoh." kata tuan muda Ben kepada gadis itu setelah Jilson dan beberapa orang lainnya tiba di gedung militer tersebut.

"kak Jilson, kapan kita akan beraksi?" kata Ardham dengan tatapan mata yang mengkilap.

"tidak perlu tergesa-gesa." kata Jilson sambil tersenyum menatap ke arah Kimberly.

"kaka Jilson, apakah kita benar ingin membunuhnya? sangat disayangkan jika wanita secantik dirinya dibunuh." Tommy merasa sedikit tidak rela.

"jika dia tidak mati, maka kita akan yang mati." kata Jilson.

Jilson dan timnya ditempatkan di antara perbatasan Afrika Utara dan negara Israel. jaraknya 30 kilometer dari kota kecil di perbatasan Negara Israel. 150 kilometer ke arah barat adalah Mesir yang merupakan negara pertama di perbatasan Afrika Utara. kota besar terdekat di sebelah timur adalah Yerusalem, yang merupakan ibu kota dari Negara Israel dan juga Palestina.

mereka sekarang tidak dianggap memasuki wilayah Afrika. semua orang sudah merasa sangat tidak nyaman. setelah tiba di gedung tentara, Kimberly dan Susi pun pergi untuk mandi menggunakan air panas yang telah disediakan. Kimberly sama sekali tidak berminat untuk menatap ke arah Jilson. dia hanya membuat catatan tentang seluruh percakapan mereka pada buku kecilnya itu.

Di dalam tenda,Jilson lalu berdiri di depan sambil membahas rencana pertempuran kali ini, "kali ini kita memiliki dua tujuan utama. yang pertama adalah untuk mengalahkan pasukan di Afrika timur dan yang kedua adalah mengalahkan klan keluarga kelima. meskipun bagian Afrika utara berada di bawah kekuasaan Fendi, namun wilayah tersebut tidaklah kacau. Fendi memiliki 4 pasukan terpenting di bagian Afrika utara, yakni Pasukan Snaker, Pasukan Black Widows, Pasukan Jackal dan juga Pasukan Scorpio. keempat pasukan ini memiliki panggilan singkat yaitu Snaker, Widows, Jackal dan juga Scorpio. pasukan dengan skala terkecil adalah pasukan Scorpio dengan jumlah anggota sebanyak 20 ribu orang dan pasukan dengan skala terbesar adalah pasukan Snaker dengan pasukan sebanyak 50 ribu anggota.

"anggota pasukan mereka tidak lebih banyak dari Golden Triangle? pasukan yang dimiliki oleh golden triangle adalah 80ribu hingga ratusan ribu." kata tuan muda Ben dengan tatapan terkejut.

"anggota mereka memanglah tidak sebanyak Golden Triangle, namun kemampuan mereka lebih besar dibandingkan Golden Triangle. para pasukan Golden Triangle sangatlah menginginkan kebebasan. oleh karena itu, mereka merasa begitu terpaksa ketika berperang untuk Golden Triangle. lagipula Afrika sangatlah kekuarangan air bersih dan bahan makanan. begitu banyak rakyat yang mati kelaparan setiap tahunnya. begitu banyak rakyat miskin rela menjadi tentara bayaran hanya karena sesuap nasi agar mereka tidak mati kelaparan. dan juga kemampuan bertarung dari orang berkulit hitam sangatlah hebat, mereka sudah terlahir sebagai pejuang. kemampuan mereka lebih hebat dibandingkan manusia kulit putih seperti kita." kata Jilson.

"kalau begitu, dapat dikatakan kalau pertarungan di Afrika ini lebih berbahaya dibandingkan pertarungan Golden Triangle." kata Roy sambil mengerutkan keningnya.

"namun kemampuan manusia kulit putih juga tidaklah lemah." kata Jilson.

"hm?" Roy sedikit terkejut.

"kita punya semangat dan juga kepercayaan." kata Jilson.

"memanglah begitu." Roy menganggukkan kepala dan merasa sedikit lega.

"berapa banyak bahan makanan yang kita bawa kali ini?" tanya Jilson.

"beras dan tepung masing-masing sebanyak 500 ribu kilogram. minyak kedelai sebanyak 50 ribu kilogram. kita tidak membawa begitu banyak daging karena dapat rusak dengan cepat. kita hanya membawa 100 ribu kilogram daging kering. kita juga membawa 1 juta kilogram makanan kaleng. makanan ini cukup bagi kita selama 100 hari jika kita lebih hemat lagi." kata Roy.

"baiklah, bawalah seribu orang dan ambillah jatah makanan kita selama tiga hari. Davis, bawalah 500 petugas kebersihan dan kita akan pergi berkeliling ke wilayah di sekitaran tempat ini. begitu banyak rakyat yang memiliki kondisi kehidupan yang buruk di sini. teknologi kedokteran di sini juga tidak begitu berkembang. dulunya ketika aku berkuasa di wilayah Afrika Utara, aku memiliki hubungan yang baik dengan rakyat di sini. aku ingin pergi mengunjungi mereka." kata Jilson.

"baiklah." Roy dan Davis pun menganggukkan kepala.

sore itu, ketika Jilson, Roy dan Davis hendak keluar, Kimberly sedang berada di dalam tenda sambil menikmati udara segar dari kipas angin. dia lalu mencatat semua kondisi di sana dalam catatan kecilnya, "Jilson ingin menyogok para rakyat di sini......"

Leo, tuan muda Ben dan Ardham pun membawa sekelompok pasukan untuk pergi latihan meskipun mereka merasa begitu tidak nyaman akan kondisi tempat ini yang begitu buruk.

Israel dan Palestina memiliki ibu kota yang sama. kedua negara itu selalu memiliki perselisihan, namun masih tergolong aman. kedua negara itu lebih aman dibandingkan wilayah di Afrika ini. namun kondisi rakyat yang ada di pinggiran kota tetaplah tidak begitu baik.

sebagian besar wilayah Afrika kekurangan air bersih dan air bersih lebih berharga dibandingkan minyak dan juga berlian yang dapat ditemukan dimanapun.

Jilson bukanlah dewa yang bisa mengatasi kesusahan. dia tidak berharap banyak atas kedamaian dunia ini. tetapi dulunya dia pernah menjadi penjaga di sini dan dia juga menganggap penting orang-orang yang ada di sini. dia tidak dapat melihat orang-orang di sini menderita. orang-orang disini juga merupakan manusia biasa dan anak-anak disini juga sangat lucu. sore harinya, mereka mengambil makanan dan membagikannya kepada orang-orang yang ada di sini. Davis membawa pasukan kebersihan untuk memvaksinasi anak-anak. orang-orang disini begitu berterima kasih kepada Jilson.

"Jendral, Jilson sudah kembali. meskipun dia melakukan hal yang tidak seharusnya ia lakukan, namun dia merupakan orang yang sangat baik." di kejauhan, terlihat sekelompok orang yang memakai seragam militer Israel sambil menatap ke arah Jilson.

"biarkan saja, dia memanglah bukan merupakan orang yang bisa duduk diam. dia tidak bisa tinggal lama di wilayah ini." kata salah satu jenderal sambil tersenyum.

pada malam hari, mereka tidak kembali ke posko militer dan tinggal di rumah rakyat yang ada di sekitar sana. keesokan harinya, mereka kembali mengunjungi beberapa desa di sekitar sana.

setelah sibuk selama 5 hari, mereka pun kembali pada hari keenam.

setelah kembali ke posko militer, dia melihat Tommy, Tredo dan tuan muda Ben sedang berbaring di depan tenda sambil mengintip ke dalam.

"kak Jilson, kami telah menderita di luar tenda selama beberapa hari ini. debu di sini begitu tebal setiap harinya, namun para bocah itu malah telrihat begitu menikmati semua ini." kata Davis kepada Jilson setelah melihat dan mengerti kondisi ini.

"apa yang kalian lihat?" kata Jilson sambil berjalan menghampiri mereka.

"........" setelah mendengar suara Jilson, Tommy, Tredo dan tuan muda Ben pun terkejut.

Tommy membalikkan badannya dan melihat keberadaan Jilson di sana. dia dan Tredo terlihat ketakutan hingga berlutut di depan Jilson. tuan muda Ben juga tahu kalau Jilson sangatlah tegas. jika mereka melakukan kesalahan, Jilson pastilah tidak akan membiarkan mereka begitu saja. dia pun ketakutan hingga wajahnya terlihat pucat.

"kak Jilson, kami sedang mengintip Kimberly yang sedang mandi. wanita itu sangatlah keterlaluan, ditengah kondisi yang buruk seperti ini, dia tetap mandi lima kali sehari. ini sangat menguras air bersih yang kita miliki. lagipula kita akan membunuhnya nanti. namun sedikit disayangkan jika membunuhnya begitu saja. lebih baik kita melakukan penghinaan terhadap dirinya sebelum membunuhnya. kami pun memilih untuk mengintip dirinya yang sedang mandi..." kata tuan muda Ben kepada Jilson dengan gemetaran.

"apakah tubuhnya seksi?" kata Jilson dengan cuek.

"lumayan seksi." kata tuan muda Ben.

"aku juga ingin melihatnya." Jilson dan Davis pun segera menelungkupkan tubuhnya pada lantai dan mulai mengintip ke dalam tenda. mereka sedikit tidak bisa menahan diri ketika melihat adegan itu.

melihat Jilson dan Davis yang sedang mengintip, Roy dan Ardham yang berdiri di kejauhan sedikit tidak berdaya.

Susi juga merasa marah ketika melihat kondisi ini. dia lalu berjalan menghampiri mereka dan memberi sebuah tendangan pada Jilson.

Novel Terkait

Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu