My Goddes - Bab 107 Empat Triliun Rupiah!

“2 triliun rupiah, harta yang dilelang oleh keluarga Yehenara, akhirnya ada orang yang menginginkan harta yang dilelang oleh Turmalin Yehenara! 2 triliun rupiah, satu kali!” Sepasang mata Lean tiba-tiba berbinar ketika melihat Jilson turun tangan.

Dia sangat meyakini bahwa Jilson adalah seorang master dan ia percaya pada kekuatan Jilson. Barusan dia diganggu oleh Deni di resepsi, jadi dia sedikit bingung dengan kekuatan Jilson.

Tetapi lelucon tetap lelucon, dia segera berpikiran bahwa Deni adalah orang yang bodoh.

Demi menjaga tongkat tua itu untuk Jilson, dia lebih memilih untuk menyinggung John dan Sano dengan tidak memperlihatkan tongkat tua itu kepada mereka. Dalam hatinya sekarang sangat bersemangat ketika melihat Jilson turun tangan.

“Benar-benar ada orang yang mau membeli tongkat tua ini!” seluruh penonton di dalam aula kembali riuh, banyak orang kaya yang bangkit berdiri dan memandang ke arah Jilson.

“Hahaha, Fendi si barang bekas, akhirnya dia menghabiskan 2 triliun rupiah untuk membeli tongkat tua!” Deni tiba-tiba tertawa di belakang ketika mendapati Jilson benar-benar membeli tongkat tua.

Jennifer dan kedua wanita lainnya diam-diam menertawakannya karena merasa Jilson agak bodoh.

“Apa!? Fendi menghabiskan 2 triliun rupiah untuk membeli tongkat tua!?” Raut wajah Deni tiba-tiba berubah drastis.

Dia mendadak menyadari sesuatu.

"Jilson, dia benar-benar menghabiskan 2 triliun rupiah untuk membeli sepotong tongkat tua ini, 2 triliun rupiah!"

"Dia sanggup membeli sepotong tongkat tua senilai 2 triliun rupiah!!!"

Mendapati wajah Deni berubah drastis, jennifer dan kedua wanita lainnya juga berubah. Mereka segera menatap ke arah Jilson dengan panik, mereka melihat dengan jelas bahwa Jilson sedang mengangkat tangan kanannya secara perlahan serta bertatapan dengan lean yang sedang berdiri di atas panggung. Mereka tidak salah lihat, saat ini semua tamu yang ada di dalam aula memandangi Jilson, mereka tidak menyangka bahwa pria muda ini benar-benar murah hati.

"Kak, si Fendi turun tangan......" kakak kedua dari keluarga Xuan segera bangkit berdiri dan menatap Jilson dengan tatapan panik.

“Ternyata dia memiliki 2 triliun rupiah?” raut wajah kakak tertua dari keluarga Xuan terlihat tidak senang.

“Jilson?” Arifin juga tidak dapat menahan diri untuk segera bangkit berdiri, dia memandangi Jilson dengan tatapan yang sulit dipercaya.

Ryo, John, Sano, Katherine, Kris, Yoni, dan Lisa, sontak semuanya kaget memandangi Jilson, mereka tak menyangka pria muda ini benar-benar memiliki kekuatan seperti ini.

Jenderal William dan Ryan tersenyum di pojokan sambil memandangi Jilson.

Memang benar bahwa Jilson, empat raja tentara asing, master top dunia. Dia tidak hanya kuat di luar negeri, tetapi orang-orang yang memiliki kekuatan tidak akan menjadi ekor di mana pun ia berada. Dia bisa menjadi raja tentara pertama di luar negeri, dia juga harus menjadi yang teratas di dalam negeri. Dengan kekuatannya, tidak butuh waktu lama untuk mengejutkan seluruh seniman bela diri di China.

Melihat Jilson ternyata menghabiskan 2 triliun rupiah dalam satu tembakan, Monika juga menatap pria di sebelahnya dengan terkejut. Dia menatap mata yang tenang dan wajah pucat pria yang ada di sebelahnya, dan perasaan yang tak terungkapkan memenuhi hatinya.

Bukankah dia mempunyai 400 miliar rupiah? kenapa ada 2 triliun rupiah untuk membeli tongkat tua ini?

Sontak Navier terkaget juga.

Apa-apaan ini?

Bukankah Jilson mengalami masa-masa sulit tahun ini? Walaupun dia adalah salah satu putra dari empat keluarga besar Wulin, dia masih memiliki beberapa latar belakang, setelah hidup dalam pengasingan, ia dapat menjalani kehidupan yang lebih baik dan menikahi seorang istri yang cantik. Tetapi dia ternyata punya 2 triliun rupiah untuk membeli tongkat tua. Kekuatannya sedikit berada di luar imajinasinya, kan? 2 triliun rupiah bukanlah kertas. Itu bukan sesuatu yang bisa kamu miliki jika kamu mengatakannya. Dia adalah putri tunggal, salah satu dari dua belas dewa emas. Nona besar dari kastil Tang dan hanya memiliki 2 triliun rupiah.

Jilson tidak memberikan tembakan dengan mudah, satu tembakan pasti mengejutkan para penonton di aula.

Tommy duduk bersama dengan kak Bion dan Christine, mereka hanya merasakan ada cahaya di wajah mereka. Wajah Beatrice memucat ketika memandangnya, dia berpikir bukankah Jilson ini terlalu kaya?

“2 triliun rupiah, aku beli tongkat tua ini. Jika tidak ada orang yang menawar harga tinggi, jualkan padaku.” Ucap Jilson dengan ringan kepada Lean.

Dalam hatinya sangat bersemangat, karena tongkat tua ini sebenarnya harta yang sangat berharga. di dalam tongkat tua ini menyembunyikan harta yang sangat berharga, hanya master tingkat dewa semacam dia yang dapat merasakan energi di dalamnya. Untunglah hanya dia sendiri yang pernah menyentuh harta itu, jika tidak, Ryo dan Sano akan mendeteksi energi di dalam tongkat tua ini, lalu mereka pasti akan mati-matian untuk merebut tongkat itu darinya. Dengan kekuatannya sekarang dia masih belum bisa bertarung dengan kedua master seperti Ryo dan Sano.

“2 triliun rupiah, dua kali!” Jantung Lean berdebar-debar.

Apakah benar ada harta di tongkat tua ini?

“Ayolah, 2 triliun rupiah tiga kali.” Tatapan mata Jilson datar.

“Baik, 2 triliun rupiah tiga”...... Lean hendak mengangkat palu lelang.

“Tunggu sebentar!” Sano segera bangkit berdiri.

Dia mengerutkan keningnya dalam-dalam, dia melihat tongkat tua yang ada di atas panggung lalu melihat Jilson yang ada di depan, batinnya berkata mungkinkah Jilson adalah orang yang dipercaya oleh Lean untuk mendukungnya?

Apakah dia sengaja meminta Jilson menawar harga untuk memancing mereka supaya merebutnya dengan menaikkan harga tinggi?

“Tidak mungkin, kan?”

Bahkan jika Jilson dijaga oleh Leo, tetapi Leo hanya seorang master tingkat dewa lebih rendah yang tidak terorganisir dan tidak memiliki bos, dia adalah orang biasa di JiangHu serta kekuatannya masih jauh dibanding mereka, apakah Jilson berani bersekongkol dengan Lean untuk menipu mereka? Meski Lean memiliki latar belakang yang dalam, dengan latar belakang spesial dan identitas Lean, mustahil dia menggila karena miskin sampai-sampai menipu mereka untuk membeli sepotong tongkat tua.

Seberapa banyak uang yang bisa dia dapatkan dalam satu tipuan? 2 triliun rupiah? Jika Lean ingin menghasilkan uang, dia bisa mendapatkan banyak uang dengan cara mengubah jumlah uang yang diperoleh dari pesta lelang amal, kan?

Kecuali dia mendapat suara lalu segera pergi ke luar negeri, jika tidak dia tidak akan bisa bergaul di China.

Mungkin benar-benar ada harta di dalam tongkat tua ini.

Taruhan!

“2 triliun 2 juta rupiah!” Sano segera mengangkat tangannya.

“Hahaha!” Ryo lekas menertawakan Sano ketika dia menaikkan harga. Dia mengenakan pakaian tradisional tiongkok sutra putih dan memancarkan energi yang mulia. Dia berdiri dari kursi lalu memandang Sano dengan tatapan meledek. Dia memandang rendah Sano dan berkata kepada Sano, “Sano, bagaimanapun kamu adalah senior di JiangHu, salah satu dari enam iblis pada seni bela diri black dart, dan orang yang penting bagi pemimpin Hilto. Lupakan jika kamu bertarung untuk merebut harta bersama seorang pemuda, tapi mengapa pelit sekali hanya menambah 2 juta rupiah?”

“Aku merasa pesta lelang kali ini cukup menarik, jadi aku juga akan ikut bermain-main bersama kalian. Aku akan menaikkan sedikit harga, 2 triliun 4 juta rupiah.” kata Ryo sambil tersenyum.

Dia belum pernah menyentuh tongkat tua itu dan tidak percaya untuk itu. dia akan mengalami kerugian yang besar saat ini jika yang dipajang di atas panggung bukan harta, melainkan benar-benar adalah sepotong tongkat tua.

Dia menambah 2 juta rupiah untuk membeli sepotong tongkat tua saja sudah merasa rugi, jadi ia hanya bisa mati-matian untuk taruhan.

“kamu sudah tua dan masih hidup. kamu tidak rela menghabiskan terlalu banyak uang untuk membeli tongkat tua ini. kamu takut akan rugi karena menghabiskan terlalu banyak uang, dan lagi kamu terlalu malu hanya membayar sedikit uang. Kamu berpura-pura memandang rendah diriku untuk menemukan langkah untuk diri sendiri? Beraninya kamu memandang rendah diriku?” Sano tiba-tiba marah.

“Apa yang kamu katakan dasar setan, aku adalah master tingkat dewa, mengapa harus memandang tinggi dirimu? Jika kamu merasa tidak senang dan tertekan olehku, bagaimana jika kita bertanding sekarang?” ekspresi Ryo tampak tenang.

“Sialan!” Sano tambah marah, dia menggertakkan giginya dan menekan ke arah pedang di pinggang dengan tangan kanannya.

“Besar sekali nyalimu, berani-beraninya kamu bersikap tidak sopan terhadap guruku!?” Seorang pemuda berpakaian putih di sebelah Ryo segera menggeram dengan membawa murid-murid Ryo bergegas mendekati Ryo.

“Anak kecil, beraninya kamu menghina kak Sano-ku?” John marah besar, dia juga memanggil bawahannya.

Sekali Jilson menembak langsung menarik minat Ryo dan Sano untuk rebutan. Mereka tidak paham dengan harta ini, tetapi mereka juga tidak ingin melewatkan harta ini.

Beli dulu hartanya baru dibahas, seandainya benda tersebut benar-benar adalah tongkat tua yang rusak, tinggal mencari Lean untuk retur uang. Lean punya latar belakang, tapi mereka juga tidak buruk.

“Apakah Fendi menjadi orang yang dipercayakan?” Deni tercengang, dia tidak menduga bahwa Jilson ternyata sangat kaya, tiba-tiba hatinya terasa sakit, dia merasa tidak seimbang, dia bergumam untuk menghibur diri.

“Aku akan mendapatkan tongkat tua ini, 4 triliun rupiah.” Jilson kembali mengangkat tangannya dan berkata dengan tatapan tenang.

“Apa!?” sontak para penonton di seluruh ruangan aula terkaget-kaget mendengar kata-kata Jilson.

Kali ini Deni, Monika, Navier, Ryo, Sano, kakak tertua dari keluarga Xuan, Beatrice, Arifin, dan Jennifer menatap Jilson dengan tatapan yang lebih tidak bisa dipercaya.

Mengapa dia bisa punya begitu banyak uang?