My Goddes - Bab 286 Berita Siang Hari

Seluruh keluarga besar Lee terlihat heboh lagi, hanya saja nampak keluarga Jilson Lee dan kedua orang tuanya yang terlihat begitu sangat biasa.Di acara ulang tahun Hesti Wang kala itu, adik kandung Hesti memberi kejutan khusus dengan mengundang tim penari barongsai sebagai kejutan untuknya. Bangku tinggi diletakkan tepat di depan teras Keluarga Lee sebagai persiapan, sepasang barongsai itu menggunakan kostum singa, memperagakan gerakan singa dengan sangat mahir. Saat dua barongsai itu menginjakkan bangku yang sudah terbentuk seperti gunung ukuran tinggi pendeknya, petasan juga sudah disiapkan, kemudian muncullah bait kertas merah yang keluar dari mulut barongsai.

“Selamat untuk putri kedua Keluarga Wang, bahagia selalu, sejahtera dan panjang umur.”

Hubungan suami-istri antara Hesti Wang dengan Raymond terbilang kurang harmonis, putranya sangat jarang bisa tersenyum apalagi berbicara. Namun saat melihat acara ini, putranya kembali bersikap riang layaknya anak kecil, bertepuk tangan gembira, tertawa bahagia.Melihat putranya tertawa, ayah dan Kak Sara pun tersenyum, sedikit terkejut.

Orang tua Jilson Lee semua ikut serta berada di halaman rumah untuk merayakan ulang tahun Hesti Wang.

Jilson Lee mendengar suara petasan dari kejauhan, halaman dimana dia terus berlatih berlari saat masih kecil, melihat kondisi rumah dan empat kamar yang tertata rapi dan terlihat dari pekarangan. Tepat di kamarnya sendiri, masih terletak mainan berbentuk pesawat miliknya, bola sepak yang sering dimainkannya, kamarnya saat ini tidak berubah sedikitpun jika dibandingkan dengan kondisi beberapa tahun silam saat ia pergi meninggalkannya, tidak ada satu orangpun yang menyentuh mainannya, bahkan sprei nya pun masih tetap sama dengan sprei saat ia berusia delapan belas tahun ketika dia meninggalkan rumah, segala sesuatu yang ada di ruangan itu dirapikan dengan sangat bersih.

“Kak Jilson, sudah saatnya mereka tahu kemampuanmu.” Tuan Ben sudah terbiasa memanggilnya Kak Jilson, sama hal nya dengan Leo dan beberapa orang lainnya yang juga memanggilnya Kak Jilson.

“Astaga, keluarga Lee memang terlalu mudah untuk menganggap remeh orang biasa, kamu juga, kamu sudah pergi selama delapan belas tahun dari rumah, sekarang kamu kembali lagi, selain pria tua dan kedua orang tuamu yang berbicara, tak ada lagi orang yang berbincang denganmu. Sekalipun aku mengetahuinya, mereka tetap saja bersikap seperti tidak ada hubungan keluarga denganmu, bagaimana kalau kita melakukan sesuatu saat perayaan ulang tahun Hesti Wang? Walaupun nampak dipaksakan, tetapi juga bisa menunjukkan bahwa kita melakukannya tidak dibuat-buat, tidak dibesar-besarkan, Kak Jilson, kamu memberi hadiah ulang tahun apa untuk Kak Hesti? Atau aku akan suruh orang untuk mengirimkan helikopter? Masih ada waktu sampe jam makan nanti, jadi masih cukup waktunya jika ingin memberikan Kak Hesti sebuah helikopter.” Jelas Tuan Ben.

“Aku tidak punya kemampuan seni dalam hal pemberian hadiah.”Jilson Lee menghisap putung rokonya.

“Benar juga, aku tidak punya kemampuan itu, aku yang membantumu memikirkan hadiah yang tepat.” Jawab Tuan Ben

“Tidak perlu, aku sudah menyiapkannya, sebentar lagi Jayden akan mengantarkannya.” Kata Jilson.

“Apa hadiah yang kamu beri?” Tanya Tuan Ben.

“Uang.”Jawab Jilson singkat.

Ulang tahun Hesti Wang kali ini, Monika yang juga datang sebagai pasangan Jilson menemaninya menghadiri acara ini. Begitu Monika mendengar Jilson berniat memberikan Hesti Wang hadiah berupa uang, ia terkejut.

Tuan Ben tertawa, “Kak Jilson, Hesti ini sedang berulang tahun, untuk apa kamu memberikannya uang? Jujur ya, hadiah ini sama sekali tidak menarik. Sekalipun kamu memilik banyak uang, aku pun begitu, kita semua sama, sama-sama memiliki sejumlah uang, sekalipun keluarga Lee dan Keluarga Wang bersatu, mereka bukan bagian dari lawan kita. Tapi, kedua keluarga itu termasuk sepuluh keluarga terkaya di China, mereka pasti lebih banyak mengetahui akan hal itu. Ulang tahun Hesti Wang kali ini, sepertinya tidak cocok kalau kamu memberinya uang, kalau ternyata uang itu tidak sampai pada jumlah nominal 400 milliar, mereka pasti juga tidak akan merasa istimewa, juga tidak akan mengangkat derajatmu di hadapan mereka.”

“Maka dari itu aku akan memberinya 4 Trilliun.”Jawab singkat Jilson.

“Kalau 4 Trilliun boleh lah, bisa membuat keluarga Lee dan Keluarga Wang tercengang tak percaya.” Tuan Ben mengambil seputung rokoknya, kemudian menganggukkan kepala.tiba-tiba, pandangan Tuan Ben berubah seketika, terkejut dan segera membuat seputung rokok itu, berteriak di hadapan Jilson, “Apa! Kak Jilson, kamu memberi Hesti Wang 4 Trilliun? Uang tunai !?”

Bukan hanya Tuan Ben yang terkejut, Monika, Leo, Ardham, Roy semua terkejut.

“Iya, uang tunai.”Jilson Lee menganggukkan kepalanya.

“Uang tunai 4 Trilliun, sepertinya akan langsung meluluhkan Keluarga Lee! Kak Jilson, kamu memang sengaja ingin menjatuhkan Keluarga Lee dengan cara seperti ini ya!”Tuan Ben memandangnya tak percaya.

“Ya bisa dibilang begitu lah.”Jilson tertawa.

Kalau memang di hari ulang tahun Hesti Wang hari ini, Jilson memberi Hesti sebuah kartu debit yang berisikan 4 Trilliun, dia pasti akan dipandang oleh keluarga Lee. Karena bagaimanapun juga, 4 Tilliun ini uang yang tidak sedikit, tidak banyak orang yang berani mengeluarkan nominal sekian banyak, apalagi akan diberikan pada orang. Akan ada perasaan yang beda bagi orang yang menerimanya. Uang 4 trilliun ini, bisa memenuhi satu halaman rumah Keluarga Lee.

“Kalian istirahat saja dulu……”Jilson Lee berbaring pada kasur kecil yang pernah menjadi tempat tidurnya.

Sementara Raymond dari sisi halaman rumah Keluarga Lee terus memandang Jilson Lee yang tiba-tiba pergi menghilang.Kalaupun Jilson akan datang untuk menghadiri makan malam sore nanti, dia pasti akan datang dari arah sini.

Melihat Raymond yang terus memperhatikan gerak gerik Jilson Lee, Rini yang berada di sampingnya terus mengangkat alisnya terheran, “Raymond, jika tidak nyaman dengan adanya Jilson disini seperti saat ini, kita bisa datang ke tempatnya lalu menghinanya agar tersadar untuk kembali ke kantor dimana tempat seharusnya dia berada. Jilson Lee hanya orang biasa, kalau bukan karena bantuan dari Hesti Wang, mungkin saja dia masih tetap menjadi seorang penjaga keamanan di kantor. Orang seperti dia tak pantas membuatmu seperti ini, jika kamu membencinya, aku bisa membantumu menyelesaikan semua.”

“Tidak perlu, tidak ada gunanya juga kita sekarang ke sana lalu menghinanya, aku justru berencana untuk menghinanya saat dia kembali kesini nanti, membuatnya kehilangan harga diri di hadapan kedua Keluarga, Keluarga Lee dan Keluarga Wang.” Raymond tersenyum menghina.

“Benar, lebih baik membuatnya malu di hadapan banyak orang.”Rini menyetujui dan tersenyum sinis.

“Uang Hesti Wang yang diberikan padanya sejumlah 60Miliar, sudah kamu ambil kan? Seharusnya, Jilson sekarang sudah menjadi orang miskin.Aku sudah melihatnya, saat ulang tahun Hesti Wang, dia hanya memberikan sepucuk bunga untuk Hesti Wang, dia tidak ada hubungan apapun dengan Hesti kan? Aku mau melihatnya nanti, Jilson Lee yang tak berguna ini, punya kriteria apa berani-beraninya menghadiri pesta ulang tahun Hesti, atas dasar apa dia dan Hesti begitu akrab.” Raymond merendahkannya.

“Benar, kalau bukan karena Keluarga Lee, bahkan dia tidak akan mempunyai kedudukan apapun. Nanti saat kita makan bersama, kita coba saja menanyakan hadiah apa yang akan diberikannya. Lihat saja, Jilson akan malu di hadapan kedua keluarga besar ini.”Rini mengikuti maksut Raymond dan mencoba bersandar di sisinya.

“Ini adalah rumah Keluarga Lee, berhati-hatilah.” Raymond itu memperingatkannya dan kemudian berjalan ke arah tempat lainnya.

Tepat saat itu, barongsai yang diundang oleh Keluarga Wang untuk hadiah ulang tahun Hesti berakhir, Keluarga Wang mulai menata beberapa meja besar di tengah halaman, Keluarga Wang menyajikan beberapa minuman anggur dan makanan, semua undangan pun mempersiapkan diri untuk makan bersama merayakan ulang tahun Hesti Wang.

“Tidak adanya Jilson Lee beberapa tahun belakangan ini, justru membuat Keluarga Lee merasa kembali seperti lebih ramai. Sementara Jilson Lee meratapinya sendiri, dia pasti merasa sedikit tidak enak hati jika melihat ini semua?Huh, bagaimana bisa dia mengalahkan Keluarga Lee? Kamu tunggu aku disini ya, aku akan panggil Jilson dan teman-temannya untuk makan bersama.” Ayah Lee berbicara dari sudut pandang Keluarga Lee.

“Iya, anak dari adikku juga sudah datang, untung saja dia sudah mulai berubah untuk bisa bersosialisasi. Bahkan, kali ini dia mengajak beberapa temannya, aku memberikannya kesempatan untuk berkumpul dalam satu meja bersama.” Sahut Ibu Lee.

Kira-kira pukul 11.18, Ayah Lee mengajak Jilson dan teman-temannya ke tempat acara, mereka duduk di bagian Keluarga Lee.

Meja makan yang tersusun untuk Keluarga Lee kurang lebih dua belas meja, mejanya yang tersusun dimulai dari halaman utama hingga menuju ke pintu masuk. Diantaranya ada tetua Keluarga Lee, Wakil ketua serikat dagang China, ketua komisaris saham, professor ekonomi China dan beberapa pebisnis dari China lainnya, juga ada keluarga dari Keluarga Paman Wagiyo, Pamannya Jilson, Keluarga Bibi Jingga, Raymond, Hesti Wang dan anak mereka. Orang tua Jilson duduk meja nomor dua dari belakang sementara Jilson Lee dan teman-temannya duduk di meja paling belakang .

“Kurang ajar, ternyata kita hanya diberi tempat duduk di bagian sini saja, Kak Jilson, kapan hadiah ulang tahun darimu itu akan tiba?” identitas Tuan Ben sebagai Keluarga Zhu terkaya bagian dari empat keluarga besar Wulin, bahkan saat akan pertandingan sekalipun, dia akan tinggal di ruang VIP, bagaimana bisa dia menerima perlakuan ini semua.

Seketika itu juga merasa harga dirinya diinjak, sungguh merasa tidak sabar untuk seakan-akan balas dendam bersama dengan Jilson Lee.

“Seharusnya akan segera tiba.” Jilson tidak terlalu mempedulikannya, kemudian sedikit menuangkan anggur ke dalam gelasnya.

Saat para undangan mulai satu per satu menuangkan anggur ke dalam gelasnya masing-masing, mereka bersiap untuk merayakan pesta ulang tahun Hesti, seorang tetua Keluarga Lee itu melihat jam tangan rolex yang dipakainya, kemudian berteriak ke salah seorang Keluarga Lee , “nyalakan televisinya.”

“Baik.”Keluarga Lee segera menyalakan televisinya.

Tetua Keluarga Lee itu memang sudah beberapa tahun berkecimpung di dunia lapangan, meskipun seni bela dirinya tidak sehebat Jimmy Lu, namun dia tidak ingin melewatkan sedikitpun momentum untuk mengalahkan Jimmy Lu, sebagai pengusaha terkenal di dunia bisnis, dia memiliki satu prinsip yang tak dapat diubah, setiap siang hari pasti harus melihat berita ekonomi, malam hari nya wajib menonton berita lainnya, tidak peduli kegiatan apapun yang ada saat ini, semua dipastikan akan dihentikan terlebih dahulu, Keluarga Lee pun menurutinya.

Pada berita itu, muncul kabar mengenai Grup teanokobe.

Tuan Ben tercengang kaget……

Novel Terkait

Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu