My Goddes - Bab 1068 Aliansi Pembunuh

Fendi yang merupakan seorang penjahat kelas atas dunia bagaimana mungkin akan takut dengan Liendro, bagaimana mungkin dia akan takut dengan anak buahnya?

Jangankan Liendro dan dua puluhan anak buah Liendro yang dengan mudah bisa dia hadapi. Bahkan seorang pemimpin black dart besar dengan dua ribu anak buah juga tidak bisa menyentuh bajunya.

Kemampuan perang Fendi sangat hebat, dia biasanya hanya memakai otaknya dan menggerakkan anak buahnya dan jarang bertindak sendiri.

Sampai pada saat ini, peringkat master dunia telah ditetapkan.

Jilson Lee nomor satu, Hito nomor dua, Gisel nomor tiga, Winni nomor empat, Roy nomor lima, Convinus nomor enam, Bisma nomor tujuh, Ling kelima nomor delapan, Fendi nomor sembilan dan Tuan Muda Ben nomor sepuluh.

Mereka semua telah mengalami banyak perang besar dan sering bertemu, kekuatan ilmu bela diri mereka terus bertambah dan kemampuan perang mereka juga terus meningkat, Dewa Iblis Kelima, Wren dan Medea adalah orang masa lalu yang berada dalam masa damai sehingga ilmu bela diri mereka tidak akan bertambah banyak dalam waktu singkat.

Sebagai master urutan dunia nomor sembilan, Fendi hanya perlu menggerakkan jarinya maka dia sudah bisa membereskan anak-anak itu.

Dia merasa sangat menarik karena bahkan para pemimpin black dart akan berlutut di depannya sewaktu melihatnya tetapi sekarang bahkan ada sekelompok anak-anak yang mengepungnya dan mau memukulnya.

Pada saat ini Fendi sudah tahu jika Ling Kelima telah dikeluarkan dari rumah sakit jiwa, Deni Han, Hayden, Attar juga telah keluar dari penjara Blackdish, semuanya demi membuka jalan supaya dia bisa kembali ke dunia persilatan lagi, dunia black dart sangat kacau sekarang sehingga para ketua black dart membutuhkan dirinya.

Mungkin hari ini atau besok, para ketua black dart itu akan menemukan dirinya dan menjemputnya duduk di kursi raja lagi.

Liendro adalah murid yang dia latih, dia terus merasa bersalah dengan meninggalnya ratu Pearl. Dia merindukan anaknya dan dia bersedia melatih seseorang untuk menjadi anak buah kepercayaannya.

Dia akan membawa Liendro pergi dan membiarkan Liendro tahu dengan kekuatannya.

Sekarang dia telah menganggu kenyamanan Liendro sehingga dia membawa anak buahnya untuk memberi pelajaran kepadanya maka dia tidak keberatan membiarkan Liendro tahu dengan kekuatannya.

Dia mengisap rokok Zhonghwa yang diberikan Liendro kepadanya sambil tersenyum dan berkata kepada Liendro, "Aku bukan hanya seorang penjaga keamanan saja tapi juga setengah polisi, kalian membuat kekacauan di sekolah sehingga merusak reputasi sekolah maka semua ini ada hubungannya denganku. Ketua menyuruhku untuk menjaga kalian, jika semua ini demi kebaikan kalian maka aku akan tetap menjaga kalian meskipun kalian memarahiku di belakang."

"Gajiku sebulan ada 5,4 juta maka aku harus bertanggung jawab dengan pekerjaanku."

"Sudah cukup, apakah aku tidak tahu siapa dirimu?" Liendro menyela Fendi.

"Siapa aku?" Fendi tertawa.

"Kamu adalah orang gila dan orang yang gila perang. Aku sebenarnya adalah seorang siswa yang punya karaketr baik tapi kamu menangkapku dan memaksaku untuk menjadi seperti sekarang. Kamu melakukan semua ini karena kamu suka melihat kekacauan, kamu suka melihat aku menindas mereka, kamu juga suka melihat aku membuat sekolah ini kacau. Kehidupanmu terlalu tenang dan membosankan maka kamu membimbingku untuk mencari kesenangan." Liendro berkata.

"Kamu benar-benar pintar, aku semakin menyukaimu." Fendi berkata.

"Murid akan mengikuti jejak gurunya, aku kamu latih dengan tanganmu sendiri, bagaimana aku tidak tahu apa yang kamu pikirkan?" Liendro menyalakan sebatang rokok lalu mengisapnya dalam-dalam dan berkata, "Aku hanya bertanya padamu, apakah kamu masih mau ikut campur dengan urusan kami lagi? Jika kamu berjanji untuk tidak ikut campur lagi maka kami akan melupakan semua dendam denganmu. Jika kamu masih mau ikut campur maka aku hanya bisa menganggap kamu sedang mempersulit kami dan aku Liendro tidak suka orang mempersulitku dan aku akan membuatnya pergi dari sekolah ini."

"Apakah kalian akan memukulku sehingga aku tidak bisa menjadi penjaga keamanan di sekolah ini lagi?" Fendi bertanya.

"Kira-kira seperti itu." Liendro memakai kemeja putih bersih dan celana yang telah diseterika dengan rapi, dia menatap Fendi dengan marah.

"Maaf, aku tidak bisa mendengarkanmu." Fendi tersenyum.

"Brengsek, bos, penjaga keamanan ini sombong sekali, kita harus memukulnya karena aku sudah tidak tahan lagi!" Salah satu orang tiba-tiba berteriak dan ingin maju ke arah Fendi.

"Pergi!" Liendro menendang orang itu lalu menamparnya.

"Apakah kamu pantas menyentuh guruku?"

"Fendi, aku tanya untuk terakhir kalinya, apakah kamu akan terus melawan kami?"

"Mereka akan datang hari ini atau besok." Fendi tersenyum.

"Siapa yang datang?" Ekspresi Liendro berubah.

"Anah buahku, tapi aku tidak keberatan main dengan kalian sebentar sebelum mereka datang karena hari-hariku terlalu tenang dan membosankan, aku sudah hampir gila dengan tempat sialan ini. Beraksilah, aku akan bermain dengan kalian, jika ada di antara kalian yang bisa menyentuh bajuku maka aku akan kalah." Fendi berkata.

"Kamu benar-benar gila!" Liendro berkata.

"Ini bukan gila, ini adalah suatu kondisi pikiran yang kacau karena kesepian dan bosan." Fendi berkata.

"Ali, maju." Liendro berpaling.

Sewaktu Liendro memberikan perintah, seorang anak muda dengan tinggi 190 cm mendatangi Fendi. Penampilan pria itu tinggi dan dungu serta kasar yang terlihat sangat kuat.

Fendi langsung menghindar melihat Ali melayangkan tinju ke arahnya, "Sial, kamu langsung menyuruh Ali memukul? Kamu telah dewasa."

"Kamu yang memaksaku." Liendro tidak melihat Fendi.

"Ah!!!!!" Pikiran Ali sangat sederhana, dia langsung berteriak karena pukulannya tidak mengenai Fendi, dia langsung masuk ke dalam ruangan penjaga keamanan dan mengangkat meja yang ada di dalam dan mengarahkannya ke arah Fendi."

"Sial, anak ini juga pantas dibimbing." Fendi mengelak sekali lagi.

Melihat Fendi bisa mengelaknya lagi maka Ali melemparkan meja sekali lagi ke arah Fendi.

Tiba-tiba, Fendi merasakan ada sesuatu yang memantulkan cahaya ke arahnya.

Dia melihat ke arah pantulan cahaya tersebut dan melihat seorang ninja yang memakai masker berjongkok di atas bangunan lalu mengarahkan peluncur roket di bahunya.

Ketika tatapan mata mereka beradu, maka ninja itu tanpa ragu melepaskan pelatuknya.

Duar, sebuah roket sepanjang setengah meter mengarah ke arahnya.

"Apa ini!?" Wajah anak buah Liendro langsung berubah ketika dia melihat roket mengarah ke arah mereka.

Liendro juga ketakutan sehingga telungkup di tanah ketika melihat roket itu semakin dekat.

Fendi menendang roket itu ketika roket hampir mengenai dirinya lalu roket itu meledak di udara yang berubah menjadi api dan asap dengan serpihan di mana-mana.

"Fendi, lama tidak bertemu, ternyata kamu sangat bosan dan bahkan mulai menindas anak-anak." Pendekar pedang sakti muncul dengan sebuah samurai di tangannya dan membawa sekelompok ninja bersamanya.

Ini adalah aliansi pembunuh Winni.....

Novel Terkait

Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu