My Goddes - Bab 538 Pasukan Rendra Yang Sulit

"Kak Rendra, di mana ini? Tempat apa ini? Apakah ini area ranjau lagi? Di sini terlihat lebih bahaya jika dibandingkan dengan area ranjau sebelumnya……"

Pada saat matahari terbenam di sore hari yang membuat bayangan setiap orang terlihat panjang, Rendra dan Erick, Adelio, Ryna, Peniel dan orang lainnya terlihat mengenaskan berjalan ke arah sebuah tempat yang tandus, tempat tandus ini kehilangan kesuburannya karena telah ditanam bunga poppy untuk waktu yang lama.

Bunga poppy mengandung racun yang bisa digunakan untuk membuat narkoba yang akan membuat orang ketagihan setelah mengisapnya, selain itu narkoba dari bunga poppy sangat berbahaya bagi tubuh manusia, tidak peduli siapa pun itu akan hancur sejak dia menyentuh narkoba bahkan rumput juga tidak akan tumbuh selama beberapa puluh tahun di atas tanah subur yang pernah ditanami bunga poppy.

Sekitar beberapa ratus meter dari kelompok Rendra ada sekelompok anjing liar yang sedang menggigit daging busuk yang tidak terlihat jelas apakah itu bangkai hewan atau manusia.

Suchan menjadi sangat takut begitu melihat kondisi di depannya, dia terluka dan tubuhnya sedang berdarah sehingga wajahnya pucat dan badannya terus menggigil.

"Air, aku mau minum air……” Setelah mengenai bom akhirnya badannya tidak sanggup menahannya lagi karena badan George menjadi lemah dan setelah kabur selama sehari dengan pasukan Rendra.

Kelompok Rendra tidak mati dalam pertempuran ini.

Tapi kelompok pasukan Rendra juga menderita kerugian besar, mereka seharusnya ada sebanyak dua ribu orang tapi sekarang hanya tersisa seratus lebih. Nama yang bisa disebut ada Rendra, Erick, Adelio, Ryna, Briani, Arifin Han, Ryan Liu, Tano, Josua, Arka, Peniel, George, Abraham Lin, Duke, Ica, Suchan, Yansen dan master lain yang bisa disebutkan tidak tahu keberadaannya.

Setelah pertempuran ini, kekuatan pasukan Rendra bukan untuk bertempur lagi tapi mereka lebih berharap bisa bertahan hidup.

"Pruk!" Setelah mereka berjalan beberapa langkah, Abraham Lin yang dari tadi mengerutkan keningnya tiba-tiba memuntahkan darah.

Dia segera dipapah oleh Erick sehingga tidak langsung jatuh ke bawah.

Bahunya terus berdarah dan mereka terluka sewaktu melarikan diri oleh ratusan bom artileri. Energi qi sejati yang dia gunakan untuk memblokir bom artileri telah habis sehingga bahu kirinya terkena sebuah peluru dan badannya menderita luka dalam yang serius.

"Sial sekali bahkan tidak bisa meninggalkan tempat sialan ini dan akhirnya bersama orang sialan ini." Pada saat ini Arka sangat membenci Rendra dan dia mencibirnya sewaktu melihat Rendra terluka.

"Benarkah, apa yang kamu katakan Arka? Mengapa kamu terus mencibir? Apakah kami ingin bersama denganmu? Bukankah karena diserang dan diusir kembali oleh pasukan Hansen? Apakah kamu berpikir jika kami ingin bersama denganmu? Pergi sana jika kamu tidak mau bersama dengan kami!" Abraham Lin sangat kesal karena dia adalah teman sepasukan dengan Rendra. Dia segera berteriak kepada Arka sewaktu dia melihat Arka mencibir mereka.

"Kami akan segera meninggalkan kalian setelah kami menemukan sumber air dan makanan." Kedua mata Arka terlihat merah sambil menatap mereka dengan tajam.

"Brengsek!" Rendra lepas dari Erick dan menghampiri Arka untuk menamparnya.

Arka mundur dua langkah karena pukulan Rendra, dia menatap Rendra dengan kaget dan langsung menyerangnya dengan pukulan.

"Arka, kamu bahkan berani memukulku!?" Ekspresi Rendra lebih kaget dari Arka.

Pasukan kecil yang bertahan hidup juga kaget.

"Kamu menyebabkan kami semua celaka dan menyebabkan saudara-saudaraku mati karena sampah seperti kamu telah menyebabkan tim Five Animals dan 40 lebih master generasi muda China mati! Kamu adalah pelaku kejahatannya dan aku akan membunuhmu!" Arka seperti orang gila lalu memukul Rendra lagi hingga jatuh dan menekannya sambil memukulnya dengan buas.

"Brengsek, Arka, apakah kamu pikir aku ingin seperti ini? Apakah aku sengaja mencelakai semua orang? Tim Five Animals kalian mati, apakah keluarga Shangguan kami tidak ada yang mati? Pertempuran ini ada sekitar tiga ribu orang keluarga Shangguan yang telah mati semuanya! Bajingan, apakah kamu pikir aku ingin seperti ini?" Rendra tiba-tiba menangis, dia seolah-olah ingin melampiaskan amarahnya dan melayangkan sebuah pukulan di wajah, yang membuat Arka terguling di tanah sambil mendudukinya dan memukulnya dengan membabi buta dan menangis.

"Seharusnya mendengarkan kata-kata Jilson Lee dan tidak mendengarkanmu, kamu sama sekali tidak bisa berperang, kamu sama sekali bukan lawan Hansen." Arka langsung menyerang luka yang ada di bahu Rendra yang membuatnya kesakitan sampai berteriak dan memiringkan tubuhnya, lalu dia menekan Rendra ke bawah dan memukul wajahnya.

"Jilson Lee, Jilson Lee…… selalu saja Jilson Lee, sebentar-bentar menyebut Jilson Lee, apakah dia kakekmu? Apakah hebat jika Jilson Lee yang datang? Apakah kita akan menang jika dia datang? Yang harus kita hadapi sekarang bukan hanya kekuatan Jilson Lee, juga ada kekuatan Bisma, apakah kamu tidak melihat black crow dan Uzuki yang di keluarkan oleh Bisma? Brengsek, meskipun Jilson Lee datang juga tidak bisa memenangkan pertempurannya, apakah kamu pikir aku ingin seperti ini?" Rendra berteriak kencang.

"Belum pasti kedatangan Jilson Lee bisa memenangkan pertempurannya tapi setidaknya tidak hancur seperti ini!" Arka berteriak keras.

"Arka, kamu berani kurang ajar!" Mata Erick melotot dan tiba-tiba memuntahkan darah segar.

Erick juga terluka parah dalam pertempuran ini, meskipun kekuatan Arka tidak sebanding dengan mereka tapi dia tidak terluka parah karena dilindungi oleh Adelio dan juga Ryna.

"Arka, sudahlah." Adelio dan Ryna segera melerai mereka sewaktu melihat Rendra dan Arka bertarung, "Kita adalah teman seperjuangan, mengapa kita saling bertarung?"

"Teman seperjuangan? Mana ada pertempuran? Mana ada teman? Kita datang dengan pasukan sebanyak lima puluh ribu orang dan sekarang hanya tersisa seratus lebih orang, apakah masih bisa meneruskan pertempuran? Apakah Rendra pantas menjadi temanku?" Arka berteriak dengan gila.

"Arka, kamu cari mari." Peniel akhirnya tidak bisa melihatnya lagi dan langsung ingin membunuh Arka dengan pedang.

"Peniel, kamu berani berbuat sembarangan?" Mata Adelio berubah sambil memblokir Peniel.

Sebenarnya kemampuan Peniel dan Josua paling tinggi karena mereka adalah master yang hampir mencapai ambang kultivasi tapi karena semua orang terluka maka Peniel dan Adelio hanya saling berpandangan tapi tidak beraksi.

Ketika Rendra dan Arka dilerai oleh semua orang, mereka beristirahat sebentar sebelum meneruskan perjalanan mereka ke depan, mereka berdua tidak berbicara lagi, sepanjang perjalanan ini mereka juga tidak berbicara.

Di dalam perjalanan ini ada lima master yang tidak sengaja menginjak jebakan dan mati. Juga ada sebagian orang yang mati karena kehabisan darah karena tidak bisa diobati.

Keesokan harinya……

"Rendra demam dan dia membutuhkan air, makanan juga obat-obatan." Mata orang-orang terlihat cemas ketika melihat Rendra yang hampir pingsan.

Pada hari ketiga……

"Duke, Ica dan Suchan juga jatuh sakit dan kita harus segera meninggalkan Golden Triangle."

Pasukan mereka hampir musnah sepenuhnya karena kekalahan berturut-turut dan banyak orang yang terluka, Rendra dan Duke, Ica dan lainnya luka berat, mereka tidak punya air, makanan juga obat-obatan, akhirnya badan besi mereka tidak bisa menahannya lagi dan berubah seperti orang biasa yang sedang sakit di medan perang.

"Apa ini? Apakah cacar air? Ya ampun, cacar air ini adalah penyakit yang sangat menular di Golden Triangle dan kita akan tertular olehnya." Alaric lebih berwawasan dan ekspresinya langsung berubah setelah memeriksa cacar air yang ada di badan mereka.

Dia melihat Erick penuh kepanikan dan berlari ke arah hutan yang lebat.

Dor, terdengar dua suara tembakan ke arah Alaric dan dia menghentikan langkahnya dan berbalik serta menatap Erick dengan kaget, Erick lalu mengeluarkan pistol sambil menatapnya dengan dingin, "Kita adalah tim yang berada dalam satu kapal, meskipun harus mati maka kamu harus mati bersama kami."

"Ayo pergi." Peniel memapah Rendra dan berjalan ke arah hutan yang lebat.

"George dan Tano sepertinya juga terjangkit cacar air dan mereka sangat lemas dalam dua hari ini dan mereka terus batuk sewaktu mencari sumber air bersama mereka, Arka melihat sekilas dengan ragu Duke, Ica dan lainnya yang hampir pingsan lalu dia menggendong Duke sambil mengikuti Peniel berjalan ke arah hutan yang lebat, Arifin Han dan Adelio, Ryna juga menggendong Ica, Ryan Liu dan lainnya……

Novel Terkait

Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu