My Goddes - Bab 558 Arah yang Jelas

"Anak sombong! Anak sombong! Jilson anak ini sombong sekali!" Erick meledak.

Saat dia dengan Rendra, organisasi immortal, tim Vanfour, pasukan Kansas, dan master lainnya diusir dari barak, juga tidak peduli apakah Jilson bisa mendengar atau tidak, dia langsung berteriak keras di luar ruang perang.

Melihat kamar barak yang berentetan dengan rapi di dekatnya, menara pengawas yang menjulang tinggi, para prajurit yang berpratoli, dia ingin sekali langsung menghancurkan kamar barak ini, menggunakan seni bela dirinya untuk melampiaskan.

"Paman Erick, Jilson ini memang sombong sekali, baru saja memenangkan pasuka Amber sudah langsung pamer, mau berbuat apa pun tidak memberitahu kita, sendirinya tidur di ruangan perang, jelas sekali dia tidak menganggap kita. Kalau aku lihat prajurit sombong pasti akan kalah, dengar-dengar yang menjaga di depan garis pertahanan kedua adalah pasukan jade, jade ini adalah anak perempuan jendral blues satu-satunya, jendral blues sangat menyayanginya, sudah mengutuskan sepuluh ribu bawahan dan seorang master tingkat dewa, sepertinya Jilson pasti akan dikalahkan oleh Jade." Luka Suchan sudah pulih sebagian, seluruh tubuhnya dibalut dengan kain kasa, lukanya sudah tidak sakit lagi.

Memukul orang luar dia tidak begitu hebat, menghancurkan Jilson dari belakang orang seperti ini pasti master.

"Dengar-dengar Jade baru 18 tahun, sifat wanita ini kuat, 12 tahun saja sudah memimpin tentara berperang, dibawah dari Jilson satu tingkat, meskipun Jilson tidak akan dikalahkan oleh Jade, dia dengan Jade imbang, atau mungkin akan sedikit rugi di tanga Jade, orang yang dirugikan akan sedikit lebih banyak, itu juga ketidakmampuannya." Ucap Duke sambil tersenyum.

"Menurut kalian apakah mungkin Jilson takut akan rugi di tangan Jade, makanya dia tidak berani bertarung?" Abraham tiba-tiba membuka lebar matanya.

"Sungguh ada kemungkinan ini!" Merasa analisis Abraham tidak salah, semua orang menunjukkan kesenangan dari matanya.

"Kak Rendra, akhir-akhir ini kenapa tidak fokus, tidak begitu banyak berbicara?" Tanya Ica sambil melihat Rendra yang lesu.

Ica adalah anak perempuan Dilan yang merupakan salah satu dari dua belas dewa emas, Dilan paling tidak suka Jilson, selalu menganggap Jilson sebagai hambatan. Sedangkan Ica sifatnya lebih tertutup dan lembut, dia tidak seperti papanya begitu membenci Jilson. Dia hanya mendengar perkataan papanya, papanya menyuruh dia datang ke area pertarungan golden triangle, dia langsung datang. Seni bela dirinya bagus, baru 22 tahun sudah menjadi master tingkat dewa lanjutan, merupakan bakat tak tertandingi generasi muda di China, master kelas atas.

Dia ingat dulu Rendra paling benci Jilson, asalkan ada orang yang membicarakan keburukan Jilson dia paling aktif, dan juga akan membawa semua orang untuk membicarakannya.

Tapi sejak setelah Rendra memasuki area pertempuran golden triangle, dua kali kalah berturut-turut lalu tidak begitu banyak berbicara lagi.

"Rendra, kamu harus tau, kita kalah perang tidak ada hubungannya denganmu, kualitas 50 ribu master Wulin yang kami bawa tidak bagus, mereka hanya segerombolan rakyat, tidak bisa dibandingkan dengan profesi tentara yang sebenarnya, kita juga tidak familiar dengan area pertempuran golden triangle. Jilson sudah berperang selama berapa tahun, sedangkan kamu baru berperang berapa hari saja? Kalau waktu kamu membawa tentara berperang sama panjangnya dengan Jilson, Jilson malah tidak akan sebagusmu. Kegagalan adalah kunci kesuksesan, asalkan kita bisa memenangkan Feri, nantinya kamu akan mempunyai kesempatan untuk berdiri di area pertempuran lagi, kamu pasti bisa membersihkan penghinaan sekarang, nantinya baru menginjak Jilson di bawah kakimu." Tatapan Erick melihat Rendra lembut.

"Ehn." Rendra mengangguk pelan.

Saat ini hatinya sama sekali tidak di area pertempuran, hanya memikirkan Nami yang berjarak ratusan mil darinya. Dia sudah berjanji pada Nami, akan membawa Nami pulang ke China, membawa Nami melihat keramaian China. Identitasnya sebagai anak pemimpin Wulin, juga membuatnya bertekad membahagiakan Nami seumur hidup. Dia sangat kaya, kekurangan seseorang yang membantunya menghabiskan uang.

Diatur oleh Jilson, para tentara jam 1 siang makan lalu istirahat. Jam 5 sore setiap ketua barak bawahan Boy membawa para tentara keluar untuk berolahraga, semua orang menggerakkan tubuh mereka dengan sederhana, lalu ketua barak juga menyuruh semua orang berolahraga bebas selama 2 jam, saat ini mereka semua mendapatkan gaji militer sangat banyak dari Jilson, orang ini dulunya semuanya adalah preman, setelah mempunyai uang langsung berjudi di barak, barak Amber mempunyai tidak sedikit bir bagus, Jilson membagikan semua bir bagus ini untuk para tentaranya, semua orang sambil minum bir sambil bermain kartu, ada yang berpikir setelah menghasilkan banyak uang, pulang ke China bisa bebas, dalam hati perlahan kehilangan rasa gugup saat awal pertama datang ke area pertempuran, maisng-masing terkontaminasi dengan temperamen seorang tentara.

Sepertinya saat bertempur lagi akan lebih matang dari sebelumnya, bertarung dua kali lagi, akan tumbuh menjadi tim tentara sesungguhnya.

Tim tentara seperti ini, pasti tidak bisa dibandingkan dengan tentara China biasa, tapi Jilson awalnya memang tentara bayaran, kehidupan pribadi tentara bayaran lebih nyaman, permintaan dia terhadap tentara sangat sederhana, tidak boleh mengganggu rakyat biasa, menurut, saat berperang jangan gugup, dia membawa tentara ini bertarung dua kali lagi, tentaranya pun bisa bertarung dengan tiga panglima perang.

Saat jam 7 malam, Jilson terbangun di dalam ruangan perang. Saat terbangun melihat tubuhnya diselimuti dengan sebuah selimut tipis, di atas meja terletak semangkuk mi yang sudah dimasak, Janita sedang duduk di hadapannya melihatnya dengan diam.

"Apakah aku sudah tidur selama seharian?" Jilson melihat Janita yang di sebrangnya sudah tersenyum, merasa sedikit lapar, lalu mengangkat mi-nya lalu memakan beberapa suap.

Mi di hadapannya ini, Janita sudah menyuruh orang menukarnya beberapa kali, selalu menunggunya bangun untuk makan.

"Apa rencanamu? Benar-benar mau berdiam saja?" Janita melihatnya dengan diam.

Anak gadis keluarga Lu yang paling cantik adalah Zoony, Zoony adalah wanita cantik yang tidak ada tandingnya, pesonanya melebihi Monika, terdapat aura lemah lembut di tubuhnya, membuat orang yang melihat tidak bisa menahan untuk menyayanginya. Janita dan Navier, Susi adalah wanita cantik yang mendekati Zoony, rambut pendeknya yang segar, kedua mata yang bersinar dan tenang, dan juga tubuh tinggi yang sempurna. Gadis yang berpenampilan atas sepertinya dibandingkan dengan banyak wanita lain sudah tidak melihat penampilan lagi, hanya membandingkan aura yang melekat. Dia dari kecil besar di barak, dia mempunyai semangat heroik yang tidak dimiliki gadis biasanya.

"Benar." Jilson memakan mie dengan lahap, beberapa suap saja sudah langsung menghabiskan mie itu sampai bersih, dia bukan sangat memilih makanan, setiap hari makan apa saja pun boleh.

"Kita mau tinggal berapa lama?" Tanya Janita.

"Golden triangle secara keseluruhan mempunyai 3 kekuatan besar, Hansen, jendral blues, dan jendral Kahn, kekuatan Hansen adalah nomor tiga, kekuatan jendral Kahn adalah nomor satu, selain mereka, masih ada puluhan kekuatan kecil lainnya, hanya kita yang bisa menghancurkan kekuatan ini, sementara tidak dihitung." Jilson tau Janita dan semua orang mempunyai banyak pertanyaan dalam hati, dia malas menjelaskan kepada pasukan Hendra, tapi dengan sabar menjelaskan kepada Janita, menghidupkan sebatang rokok berkata, "Sedangkan pasukan Feri sudah datang, ini adalah kemampuan tempur sebenarnya yang sebanding dengan gabungan pasuakan besar dari tiga panglima perang, yang mau kita hadapi selain tiga kekuatan yang besar ini, dan juga mobilitas kuat pasukan kincir osaka, jejak pasukan besar yang tidak pasti, Feri juga mempunyai daya tarik yang kuat, kapan saja bisa bergabung dengan puluhan kekuatan kecil disini membantunya bertempur bersama, bahkan bisa mencari bantuan tentara secara internasional."

"Bukan menyelesaikan harus dengan cepat, tapi tentara kita sekarang masih belum bisa bertempur, tidak sematang mereka, perang kita dengan Amber adalah perang gunung, asalkan sudah memerintahkan mengisi perlengkapan maka tidak akan kalah, tapi bagaimana kalau serangan di dataran? Para gangster itu mana mungkin menjadi lawan dari pasukan sebenarnya? Dan juga mereka sekarang masih tidak begitu mengenal area pertempuran, aku butuh mereka mempunyai sebuah proses untuk beradaptasi."

"Sedangkan lukaku masih belum sembuh, kalau sekarang bertemu Feri pasti bukan lawannya. Hanya Erick mereka bom-bom waktu ini, kalau mereka di dalam barak membuat keributan juga akan membuat kita gagal. Aku butuh beberapa waktu untuk memulihkan luka, awalnya harusnya aku beristirahat di China, sekarang demi menolong mereka, aku hanya bisa datang kemari memulihkan kesehatanku."

"Kekuatan tiga panglima perang sudah terlatih puluhan tahun, mereka bukan pasukan pemberontak yang baru bangkit, kalau kita ingin menghancurkan mereka, perang yang sesungguhnya mana mungkin akan berakhir dalam beberapa hari? Awalnya aku mempunyai Fendir sebagai respon internal, aku yakin dalam 2 bulan saja bisa menghancurkan mereka, sekarang Fendi sudah kehilangan kekuatan, musuh bebuyutanku kapten Winni juga sudah dalam perjalanan kemari, kalau dia sudah kemari, pertempura golden triangle ini akan berubah menjadi lebih kacau, empat raja tentara internasional disini saja sudah berkumpul 3 orang, kamu bisa membayangkan situasi yang kacau balau. Memang tidak mudah untuk berperang, sekarang bisa berperang berapa lama, aku sendiri saja tidak bisa memastikan." Jilson tersenyum lalu menghisap sampai habis rokok di tangannya menjadi abu.

"Maksudmu, pertempuran golden traingle akan segera menjadi pertempuran banyak kekuatan yang kacau?" Tanya Janita.

"Benar, ada aku, pasukan Feri, pasukan Winni, tiga panglima besar, Liana dari organisasi naga hitam sepertinya juga disini bukan? Menurutku Bisma juga akan segera bertindak. Dan juga Kiyoshi, dia sekarang masih tidak tau kalau putranya kalah berperang, lima puluh ribu tentara sudah dimusnahkan, kalau dia tau anaknya sudah kalah berperang, mana mungkin dia akan duduk diam, pasti akan mengumpulkan pasukan besar datang ke golden traingle, sedangkan Hito mempunyai dendam dengan Kiyoshi, dia melihat Kiyoshi datang, dia juga pasti akan menyerang, menggunakan kesempatan ini membunuh Kiyoshi di pertempuran, pertempuran ini, segera akan menjadi kacau balau."

"Sedangkan yang harus kita lakukan adalah menunggu dan melihat perubahan, yang menonjol di dalam pertempuran yang kacau ini, akan menjadi yang terbaik......"

Novel Terkait

Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu