My Goddes - Bab 447 Teknik Hujan Pedang

"Gawat, Jilson Lee hampir kalah!" Banyak orang yang segera berdiri di arena utama.

Namun, sewaktu Jilson Lee diserang, naga emas yang mengikat tubuhnya segera menghilang, pukulan ini bukan hanya menghilangkan energi qi sejati di dalam tubuhnya juga menghilangkan energi qi di luar tubuhnya. Dia segera menancapkan pedangnya ke lantai dan seluruh tubuhnya meluncur keluar dari arena.

Kekuatan Turmalin sebagai master tingkat dewa lanjutan dan master sepuluh besar dunia setidaknya seberat beberapa ribu kg. Meskipun dia menancapkan pedangnya tapi tubuhnya juga masih meluncur dengan cepat.

Jika bukan karena dia segera menancapkan pedangnya maka sekarang dia pasti sudah berada di luar arena.

Dia berteriak kencang sewaktu dia meluncur ke arah luar dan sebuah pedang mendekatinya. Dia memutar pedang yang ada di tangannya. Tadinya dia sudah semakin dekat dengan pinggir arena tapi dia meminjam kekuatan Turmalin dengan memutar dan kembali lagi. Sewaktu dia menggunakan kekuatan pergelangan tangannya dan gesekan di arena, kecepatannya semakin lambat dan berguling beberapa kali di arena.

Pada saat ini Turmalin muncul sekali lagi di hadapannya dan menyerangnya lagi dengan pedang. Dia menghadang serangan Turmalin yang kencang, bagian bawah badannya terlihat berdebu dan muncul sebuah pecahan. Sejak serangan Turmalin dan menghadang serangan Turmalin ini, akhirnya organ internalnya tidak bisa menahannya lagi, dia mengangkat pedang yang ada di tangan kanannya untuk menghadang pedang Turmalin dan perlahan-lahan memuntahkan darah segar dari dalam mulutnya.

Dia memperhatikan mata dan ekspresi Turmalin. Turmalin tersenyum melihatnya sehingga orang tidak bisa menebaknya.

Lawan yang seperti ini sangat mudah membuat lawan kehilangan kepercayaan diri dan putus asa.

Pada saat ini dia diserang oleh energi qi naga sejati, energi qi di dalam tubuhnya sudah hilang sehingga tidak akan pulih dalam waktu dekat dan tidak bisa mengeluarkan energi qi lagi dan tidak bisa melindungi diri dengan energi qi. Sedangkan Turmalin terus mengunakan energi qi-nya kemudian juga menggeluarkan jurus energi qi sejati naga emas mengelilingi tubuh.

Berapa energi qi Turmalin yang tersisa? Setengah? Sepertiga? Dua pertiga? Dia sama sekali tidak bisa melihatnya.

Mengapa Rendra sebelumnya bisa kalah melawannya, selain karena semangatnya juga kekuatan yang dia sembunyikan. Wanita ini selamanya tidak menunjukkan ekspresi di wajahnya.

"Kakak sepupu Jilson, apakah kamu masih tidak menggunakan jarum?" Turmalin segera menekan pedangnya sehingga jarak pedang yang tajam semakin mendekatinya.

Tenaganya sudah hilang saat ini, sehingga seluruh kekuatannya bahkan tidak sebanding dengan setengah kekuatan Turmalin.

Dia tidak menjawab Turmalin hanya terdengar suara kencang karena dia tiba-tiba memuntahkan darah ke arah Turmalin.

"Brengsek, dia bahkan menggunakan trik rendahan seperti itu!" Ekspresi wajah Ibu Suri yang duduk dibangku juri berubah.

Turmalin sepetinya sudah menduga bahwa dia akan memuntahkan darah, sewaktu dia memuntahkan darah, Turmalin langsung menghindar dan tersenyum.

Sewaktu muntahan darahnya jatuh di lantai, tiba-tiba Turmalin muncul sekali lagi di hadapannya, dia mengarahkan pedang sambil tersenyum kepadanya.

Jilson Lee menghadang dengan pedangnya sehingga terlihat percikan api. Sewaktu pedang Turmalin mengenai pedangnya, dia segera berputar dan mengarahkan pedang kepadanya lagi.

Dia baru menderita luka dalam tapi dia masih memaksakan diri untuk menahan serangan pedang Turmalin, setelah menghadang dua kali serangan Turmalin, luka dalamnya bertambah parah dan mulutnya semakin banyak memuntahkan darah, dia melihat Turmalin segera menyerangnya dan dia dengan cepat memutar tubuhnya untuk menghindar.

Pedang Turmalin menggores lantai, badannya berputar dan kaki kanannya melangkah maju untuk menyerangnya.

Jilson Lee masih belum sempat berdiri sehingga dia berguling karena serangan Turmalin. Turmalin terus menyerangnya dengan pedang dan Jilson Lee sekali lagi menggulingkan tubuhnya.

Pada saat ini, orang yang mengenal Jilson Lee melihat ekspresinya berubah.

Kekuatan Jilson Lee jelas berada pada tingkat dewa terutama sewaktu dia menghadapi Ramon yang terlihat sangat memukau. Dia langsung bisa memegang kelemahan Ramon dan menarik tongkat panjangnya sehingga Ramon tidak bisa mengeluarkan jurusnya dan menekan Ramon dengan kuat. Tapi sekarang kekuatan dewanya bahkan perlahan-lahan ditekan oleh Turmalin?

Apakah kekuatan Turmalin yang sangat kuat atau kondisi yang kurang bagus pada hari ini?

"Jilson, dia juga menggunakan kekuatan yang liar............" Jimmy Lu akhirnya tahu teknik yang dimainkan oleh Jilson Lee.

"Kekuatan liar?" Murid keluarga Lu dan beberapa penonton di dekatnya sedang melihat Jilson Lee.

"Jilson tidak pernah berlatih ilmu bela diri sejak kecil, dia baru berlatih setelah beumur delapan belas tahun yang sudah melewati waktu keemasan untuk berlatih ilmu. Sedangkan Turmalin tumbuh dari klan Yehenara yang dibimbing dengan baik oleh para master sejak kecil. Kekuatan Jilson Lee didapat sewaktu dia berperang, jika dia dibandingkan dengan Turmalin maka seperti seorang preman yang sering berantem di jalan dengam seorang atlit profesional. Dia tidak pernah mendapatkan pelatihan secara khusus dan banyak detail yang tidak bisa dibandingkan dengan Turmalin. Jika membandingkan ilmu tapi bukan pengalaman perang maka Jilson Lee pasti kalah dengan Turmalin."

Inilah yang disebut perbedaan antara sesama master. Jika dibandingkan dengan Turmalin maka banyak gerakan Jilson Lee yang tidak sebagus Turmalin. Sewaktu bertarung dengan lawan yang lebih kuat darinya, Jilson Lee bisa mencari kelemahan lawan secara akurat untuk menaklukkannya. Tapi sewaktu bertemu lawan sehebat Turmalin dia perlahan-lahan merasa kesulitan.

Sewaktu Turmalin terus menyerangnya dengan pedang, Jilson Lee tidak berhenti berguling, sewaktu dia bisa menghindari serangannya, Turmalin melancarkan serangan lagi dan menghindar lagi. Wajahnya perlahan-lahan berkeringat dan pucat. Sewaktu Jilson Lee berguling tiba-tiba bajunya robek oleh pedang Turmalin.

"Apakah Jilson Lee hampir kalah?" Hito dan Gina duduk bersama di arena kedua sambil mengerutkan keningnya.

Gina hanya menyaksikan pertandingannya dengan diam tanpa berkomentar.

"Hahaha, Jilson Lee tidak bisa melawan Turmalin, kekuatannya sama denganku, tidak, kekuatannya mungkin tidak sebagusku! Dia menghadapi situasi yang sama denganku, Turmalin terus tersenyum sehingga orang tidak bisa membaca kekuatannya. Kalah, Jilson Lee sudah kalah, tim Jilson Lee akan tersingkir!" Rendra merasa senang melihatnya dan tertawa di kursi penonton.

Tiba-tiba, sewaktu Turmalin memaksa Jilson Lee terus berputar, badan Jilson Lee tiba-tiba menghilang dari hadapan Turmalin dan segera muncul di atas Turmalin dan langsung menusukkan pedangnya ke arah Turmalin.

Sewaktu Turmalin menggerakkan pedangnya untuk menghadang pedang Jilson Lee, Jilson Lee menggerakkan pedangnya ke atas ke bawah sehingga udara di sekitarnya perlahan-lahan bergerak yang membuat orang tidak bisa menebak jurus pedangnya.

Meskipun kecepatannya lambat tapi pedang di tangannya perlahan-lahan berubah menjadi bayangan sambil menyerang Turmalin dari atas, Turmalin menghindar dan dia segera menyerang Turmalin lagi.

Perlahan-lahan, bayangan pedangnya semakin cepat dan tekniknya terasa menyilaukan. Turmalin tidak bisa melihat arah pedangnya, dia hanya bisa melihat pedang yang menyerangnya tidak berhenti bersinar.

Sewaktu Turmalin terus mundur ke sisi arena, dia menggerakkan tubuhnya ke kiri kemudian Jilson Lee tiba-tiba menyerangnya, dia baru menghindari pedangnya tapi dia melihat kerah baju safarinya kehilangan sebuah kancing.

Dia menatap Jilson Lee dengan tatapan kaget.

"Aku memang tidak seprofesional dirimu tapi aku mengoleksi banyak kitab rahasia bela diri dan ilmu yang aku kuasai juga tidak sedikit. Teknik pedang ini bernama hujan pedang." Jilson Lee perlahan-lahan mengumpulkan energi qi sejati dalam dirinya yang dihancurkan, pedang awan merah yang ada di tangannya sangat tajam yang tertancap sebuah kancing yang seharusnya milik Turmalin.

Novel Terkait

Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu