My Goddes - Bab 1236 Pertarungan Delapan Besar (2)

“Aku Jeen adalah ketua Tim Penyihir Miaojiang, pangeran mahkota Tim Penyihir Miaojiang. Kemampuanku adalah mengendali serangga, bisa menggunakan serangga untuk memecahkan kasus, memerintah serangga untuk menangkap orang dan menjadi yang pertama di kompetisi kali ini. Berdasarkan kemampuan per orang, aku juga bisa menjadi yang pertama dalam kompetisi kali ini. Ingin merebut posisi pertama denganku, kalian masih bukan musuhku.”

Saat delapan kelompok besar mulai bertarung, Tuan Muda Jeen tertawa, sepasang matanya menunjukkan sinar hijau, lalu sejumlah kumbang hitam yang tak terhitung muncul dengan menembus batu gamping besar yang ada diatas permukaan tanah dan bergerak cepat ke setiap tubuh musuh.

Di saat yang sama, banyak ekor ular yang bercorak warna-warni muncul dari sekitar, beserta kelabang, kalajengking, kodok dan laba-laba yang tak terhitung juga mendekati rumah besar Tredo palsu.

“Ingin mencari beberapa ekor serangga untuk menakuti keluarga kita? Kita tidak takut!” Murid-murid Keluarga Tang mengeluarkan senjata dan melempar ke permukaan tanah.

“Senjata kotak jarum!”

“Senjata teratai api!”

“Senjata innuendo!”

“Senjata perangkap celestial!”

Dalam sekejap waktu, satu rumah besar Tredo palsu telah dipenuhi sebagian besar. Tidak sedikit anak buah dari Tredo palsu itu terluka karena senjata-senjata itu, memegang wajah yang terpenuhi jarum terjatuh di lantai.

Sedangkan anggota dari delapan kelompok besar yang ikut pertandingan ini juga ada banyak yang terluka.

Melihat sejumlah kumbang yang tak terhitung yang merangkak dan sejumlah jarum tak terhitung yang melayang ke arah sendiri, Angel pun menarik pedangnya keluar, sehingga aura pedang melayang kasar dan langsung meninggalkan parit yang panjang dan dalam di permukaan tanah.

“Lihatlah kecantikanku.” Dewi Rubah kecil selaku ketua tim Yingzhou tiba-tiba lompat dan hujan bunga sakura yang besar seketika turun di satu rumah besar Tredo palsu.

Dewi Rubah kecil itu tampak sangat manis dengan gaun panjang berwarna merah muda, kepalanya terpasang dua telinga rubah yang lembut, beserta dengan ekor warna merah muda yang lucu di belakangnya.

Perlahan-lahan aroma sedap memenuhi datu rumah besar. Tidak sedikit orang yang tergoda dengan aroma tersebut, lalu memandang kearah Dewi Rubah dengan bodoh.

“Bunuh mereka semua!” Dewi Rubah langsung menunjukkan gigi taringnya yang lucu.

Raut wajah para anggota yang dikendali Dewi Rubah pun berubah, lalu langsung berlari mendekati ketua sendiri.

“Dasar makhluk jahat!” Jinny adalah seorang wanita, sama sekali tidak tergoda akan karisma Dewi Rubah. Ia pun langsung mengeluarkan jubah berwarna hitam dan menaruhnya di lantai, lalu mengeluarkan pedang kayu persik, menyentuh ujung pedang dengan jari telunjuk tangan kirinya dan mengarahkan pedang kayu persik kasar ke Dewi Rubah dengan mendadak.

Terdengar suara dimana bola api langsung menyerang keras kearah Dewi Rubah.

“Hihi.” Dewi Rubah langsung menghilang dan muncul di hadapan Jinny dengan cepat.

Ia pun langsung membuat puluhan bayangan dari dirinya. Jinny tahu bahwa ini adalah ilmu sihirnya, lalu langsung menarik sepotong kain hitam dari tubuhnya untuk menutupi sepasang matanya.

Ia hanya bisa merasakan aura Dewi Rubah itu melalui udara.

Di Jeremi selaku murid Roy sini, ia pun berhasil mengalahkan dua rekan tim yang tergoda oleh Dewi Rubah denga nasal meninju, lalu ia melirik sekilas kearah para Tuan Muda Siluman tim Hansin dan berlari cepat mendekati mereka.

Kemampuan sekelompok Tuan Muda Siluman ini juga sangat tinggi. Saat Tuan Muda Jeen memanggil sejumlah serangga beracun yang banyak menyerang mereka, Tuan Muda Beruang yang hebat dalam tenaga pun langsung memukul membentuk sebuah lubang besar di permukaan tanah dan melayangkan semua serangga beracun yang mendekatinya. Tuan Muda Burung Bangau yang bisa terbang karena ada sifat bawaannya, ia pun tidak keburu untuk berkelahi dan langsung memakan ular beracun yang muncul dari sekitar.

Tuan Muda Naga yang sebagai ketua tim Tuan Muda Siluman, melihat Jeremi yang mendekatinya, wajahnya pun terukir senyuman. Saat Jeremi semakin mendekatinya, ia pun tiba-tiba berubah menjadi seekor naga yang besar.

Ukuran tubuhnya terlalu besar dan memenuhi satu rumah besar Tredo palsu dalam sekejap waktu. Jinny masih bertarung dengan Dewi Rubah. Tuan Muda Jeen tengah melawan master dari Keluarga Tang. Angel baru saja ingin melawan Dundun selaku murid Tuan Muda Ben. Beberapa orang ini pun langsung terbang keluar ke halaman karena tabrakan Tuan Muda Naga.

Selanjutnya Tuan Muda Naga langsung terbang ke langit, mengeluarkan suara erangan yang kencang, melambaikan ekornya dan memukul Jeremi terbang keluar dengan keras.

Melihat Tuan Muda Naga yang begitu tampan saat berubah menjadi manusia dan sama persis dengan tuan muda kaya. Tuan Muda ini pun menjadi sangat kuat dan arogan setelah berubah menjadi naga.

Jeremi mengelap darah yang keluar dari sudut bibirnya. Ia juga tidak mau bersikap lemah, lagi-lagi berlari mendekati Tuan Muda Naga dengan memakai setelan pelindung baja berwarna perak.

Saat Tuan Muda Naga mau menyentuh dan menggunakan cakar naganya untuk memukulnya ke permukaan tanah, Jeremi pun langsung menangkap cakarnya, lalu mengeluarkan kekuatannya dan melempar Tuan Muda Naga kasar ke tanah.

“……………” Harvli yang bersembunyi di pojokan jauh sana pun memasang wajah yang pucat.

Petarungan delapan besar di dunia dewa, delapan master generasi muda yang terbaik saling bertarung. Tuan Muda Jeen, Tuan Muda Naga, Angel, Jeremi, Jinny, Dewi Rubah, Dundun…..

Kemampuannya tidak dapat dibanding dengan kemampuan para master tersebut.

Ia kira dirinya sudah cukup hebat, memiliki kemampuan untuk membunuh Jilson dan menjadi Raja Dewa generasi baru di dunia dewa. Tapi ia menemukan bahwa di luar sana ada orang lain, bukan hanya ia sendiri yang pintar di dalam dunia ini, juga bukan hanya ia sendiri yang bisa bela diri.

Jeremi, Tuan Muda Naga, Tuan Muda Jeen, orang-orang ini biasanya tampak sangat biasa. Selain memiliki ciri khas wajah yang tampan dan cantik dari orang tua, kemampuan bela diri mereka semua juga cukup biasa.

Tapi saat mereka sungguh bertarung, ia baru menyadari bahwa mereka semua memiliki kemampuan yang melampaui batas masing-masing untuk mengalahkan musuh.

Angel tampak sangat lemah saat melawan Huzic dan Scorpius dan masih tidak dapat ditebak kemampuannya. Ternyata kemampuan kitab pedangnya sudah sangat sempurna. Saat bertarung sendiri, ia pasti adalah yang terbaik dalam para master.

Apa itu tingkat Hengri yang berada di bawah Brandy, bahkan Hengri lebih hebat sedikit darinya, tapi ia bisa-bisanya juga dihajar terbang oleh Jeremi.

Kalaupun ia memiliki pistol dunia dewa, ia juga hanya mencari mati jika ia maju untuk menyerang.

Lagi pula dunia dewa tidak memperbolehkan memiliki pistol pribadi. Ia tak apa-apa jika mengalahkan musuh dengan pistol. Tapi kalau ia menggunakan pistol mengalahkan murid-murid berbagai kepala sekte, maka urusannya akan menjadi sangat besar.

Ia sendiri pasti tidak dapat bertarung dengan delapan ketua tim besar ini.

Tapi ia merasa sangat tidak senang. Ia tidak ingin menjadi tokoh yang biasa di dalam dunia dewa. Ia mau hidup seperti Jilson. Ia mau menjadi raja dunia dewa.

Tiba-tiba ia melirik kearah Tredo palsu gemetar yang bersembunyi di pojokon seberang sana.

Saat itu, Tredo palsu sangat takut hingga wajahnya memucat, bahkan juga mengompol. Sepertinya ia sangat takut mati, sama sekali tidak berani.

Ia curiga.

Bos besar di belakang layar yang bisa berani menjalani kasus begitu besar, menjual serbuk halusinasi mencelakai sejumlah warga masyarakat yang banyak, serta memiliki kekayaan yang banyak, bisa-bisanya begitu payah?

Sebenarnya siapa yang berani menjual serbuk halusinasi di dunia dewa?

Tampang orang ini bahkan lebih buruk dari penasihat perang bodoh milik Huzic.

Berani-beraninya ia begitu sombong jika tidak memiliki kekuasaan dan kekayaan?

Oh bukan, mereka semua telah dijebak oleh bos di belakang layar. Orang ini adalah yang palsu, mereka semua telah terjebak di tangan bos besar di belakang layar!

Mengingat ini, mata Harlvi pun terus menatap kearah delapan ketua besar yang tenagh bertarung, sambil mundur ke belakang langkah demi langkah, pelan-pelan menghilang dari Kota Menara Air.

Lima jam kemudian.

Pelabuhan Kota Haozhou.

Saat ini ombak laut pelan-pelan mengecil, awan mendung yang jauh dari permukaan laut juga pelan-pelan menghilang.

“Tuan Tredo, kita sudah boleh berangkat. Jika nanti tidak ada masalah lagi, kita boleh berangkat setelah satu jam kemudian. Silahkan Anda naik kapal dulu untuk istirahat.” Ada anak buah yang berbicara kepada Tredo.

“Baik sekali.” Horz menunjukkan gigi putihnya.

“Tredo, jangan kabur kau!” Tiba-tiba Harlvi lari kemari dari pelabuhan jauh sana.

“Bisa-bisanya ada orang yang bisa menemukanku?” Tredo agak terkejut melihat bayangan Harlvi.

“Ia itu murid Raja Qing.” kata Anak buahnya.

“Bunuh ia.” Tredo tertawa sinis, langsung berjalan menuju kapal besar.

Ia sama sekali tidak menganggap tokoh kecil yang seperti Harlvi penting.

Novel Terkait

Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu