My Goddes - Bab 229 Terobos Ardham

Saat suara Robert bergema di Turnamen kala itu, tiba-tiba area turnamen menjadi hening. Dengan tatapan kosong, para hadirin menatap Robert, terdiam tanpa suara sedikitpun duduk di bagian auditorium.

Turnamen berlangsung hingga ronde ketiga, Tim Jilson justru selalu merasakan ketidak adilan. Turnamen kali ini, tidak hanya Robert yang merasakan tidak adil, bahkan wakil pemimpin bela diri yang juga ikut menghadiri pun merasakan ketidak adilan.

Dia segera berdiri dan dengan lantang berucap sembari menghadap auditorium, “Siapa sebenarnya yang berani-beraninya menembakkan peluru? Pria dewasa, berani berbuat berani bertanggung jawab, siapa diantara kalian yang menembakkan peluru, berani menunjukkan dirinya?”

Begitu menantang omongannya, kemudian kedua matanya dengan seksama memandang tempat auditorium dan sekitarnya selama beberapa detik, mereka semua terdian tak bersuara, tidak ada satu orangpun yang menjawabnya.

Melihat tak ada satu orangpun yang meresponnya, wakil pimpinan bela diri itu merasa geram.

Para penonton yang menghadiri turnamen Keluarga Hong hari ini, semua adalah orang Jiang Hu dari Provinsi Montana. Beberapa diantara mereka termasuk dari anggota geng, Keluarga pelatih beladiri, juga ada sekelompok mafia, semua tercampur menjadi satu. Bahkan bisa dikatakan siapapun diantara mereka memiliki keberanian untuk menembakkan peluru, bahkan banyak diantara mereka yang memang justru menyediakan pistol. Melihat penggemar Ardham mengarahkan pistolnya ke arah Robert, mengakibatkan berkurangnya keadilan yang sebenarnya. Wakil pemimpin bela diri memberi mereka kesempatan untuk mengakui, tapi tetap saja tidak ada yang berani bertanggung jawab, sampai pada akhirnya, dia menegaskan lagi perkataannya, “Siapapun tidak ada yang boleh mengeluarkan peluru, bagi siapa diantara kalian yang berani melanggar, jangan salahkan aku jika aku berbuat tidak sepatutnya kepada Keluarga Hong.”

Setelah sekali lagi mengingatkan, dia kembali pada kondisi semula, dengan penuh senyum ramah menyampaikan pada Robert untuk tetap melanjutkan pertandingannya, “Tuan Robert, kami juga tidak tahu siapa sebenarnya yang melepaskan tembakan itu, sehingga mengganggu pertandingamu dengan Ardham. Aku tahu kejadian barusan mungkin tidak mengenakkan, tapi aku berani jamin, tidak akan terulang lagi kejadian seperti barusan, ada aku dan Keluarga Hong yang mengawasi, mereka pasti tidak akan bertindak seenaknya, bisa dipersilahkan untuk melanjutkan pertandingan.”

“Ok.” Robert menganggukkan kepala dengan sedikit raut muka amarah.

Meskipun Robert merupakan master tingkat dewa, dia memiliki kemampuan untuk menghindari tembakan, tapi jika tembakan itu tepat saat kondisi pertandingan seperti ini, ada sedikit rasa kehilangan rasa hormat yang ia rasakan, ini lah yang membuatnya merasaskan bahwa pertandingan ini sedikit kurang adil, pertandingan ini sedikit berbahaya. Dia tidak mempermasalahkan lemparan jurus dari Ardham, yang dia khawatirkan adalah beberapa penggemar Ardham tidak segan untuk melepaskan tembakan demi idolanya.

Dia adalah perwakilan master tingkat dewa dari liga persilatan Wulin, Shaolin mengirim perwakilan faksi shaolin dengan kekuatan seni bela diri tingkat tinggi, itu selalu menjadi tanggung jawabnya, namun sekarang bahkan ada salah satu dari orang biasa yang berani melayangkan peluru ke arahnya, seakan-akan seperti seorang penjahat.

Saat itu, Ardham dibuat tak berdaya oleh Robert, terlentang begitu saja, dia terus berusaha mengatur pernafasannya, sementara para penonton sudah mulai bertindak baik. Melihat Ardham dengan kondisi mulutnya bercucuran darah, berusaha berdiri tegak dengan nafas yang tersengal, Robert pun menarik nafas panjang, kembali mengatur ‘mood’ pertandingan setelah turnamen berlangsung tadi, kemudian berkata kepada Ardham, “Ardham, kalau sudah baikan, mari kita lanjutkan pertandingan ini.”

“Kita akhiri segera pertandingan ini, aku tahu mungkin ada beberapa hal yang tidak harus dibicarakan saat ini, tapi sepertinya aku tetap harus mengatakan bahwa penggemarmu itu berkualitas rendah ……….”

“Maaf, memang mungkin penggemarku yang terlalu onar, aku mewakili mereka untuk meminta maaf padamu.” Ardham berhasil menyetabilkan pernafasannya, tetap berusaha berdiri tegak meminta maaf kepada Robert.

“Baik, kalau begitu mari kita lanjutkan pertandingan ini.”

Baru saja ia berhasil menegakkan kaki kanannya, Robert justru memanfaatkan kondisi ini untuk mengalahkannya. Saat itu juga, Robert memutuskan untuk mengalahkan Ardham sekaligus. Penggemar Ardham terlalu memberontak, sebelum pertandingan dimulai, mereka sempat mengancam nya dengan beberapa perkataan, bahkan ada yang sampai berani melayangkan peluru, dia tidak bisa menerima ini semua, dia tidak lagi menginginkan pertandingan ini dengan identitasnya sebagai artis.

Tepat saat dia menyerang Ardham, di pojok area pertandingan itu kembali terdengar suara tembakan. Dia hanya merasakan sebuah peluru yang lewat mendekati dirinya, namun ia tetap melanjutkan serangannya terhadap Ardham, kembali meluncur dua peluru di tempat yang baru saja dia tempati. Dia sudah segera menyerang hingga tepat pada hadapan Ardham, begitu melihat lagi ada yang segera meluncurkan tembakan berikutnya, dia akhirnya tidak lagi memiliki hasrat bertanding dengannya. Kemudian menghentikan serangan kepada Ardham itu, dia justru menoleh ke arah dimana tembakan itu berada, sebuah peluru meluncur tepat ke hadapannya, dia berhasil menangkas dan menggenggam peluru itu dengan tangan kosong, dan terus meremas peluru itu, “Apa sebenarnya mau kalian, kalian tidak mengijinkanku untuk menghadiri pertandingan ini!”

“Siapa pecundang yang berani-beraning meluncurkan tembakan di saat pertandingan ini?” Wakil pemimpin seni bela diri itu pun segera berdiri dan berteriak ke arah auditorium penonton.

Saat dia baru saja kembali berdiri, sudah ada sekitar tiga hingga empat peluru yang meluncur ke arahnya. Pupil matanya mulai menciut, meskipun usianya memasuki angka 70 tahun, tapi masa muda nya juga merupakan seoranag master tingkat dewa, pemuda ksatria, seni bela dirinya pun tetap dipertahankan. Dia segera merundukkan diri ke lantai, ketiga peluru itu tepat lewat di atas kepalanya.

“Siapa sebenarnya yang menembak ini, cari dan serahkan padaku!” Hendro Hong marah, berdiri tegas di tengah-tengah juri.

Saat tatapan matanya penuh amarah menghadap ke arah penonton, dia tetap tidak bisa menemukan tanda-tanda siapa yang melakukan ini semua. Selain itu, para kelompok penonton ini sangat kompak, terdiri dari banyak penggemar Ardham, tidak ada di antara mereka yang akan memberitahukan siapa yang melakukannya, sekalipun ada diantara mereka yang emlihat.

“Amitaba, pertandingan ini tidak adil.” Salah satu dari tim Shaolin sedikit mengeluhkan hal ini pertanda tidak terima.

“Guru, para penggemar Ardham terlalu onar, mereka sudah curang dengan diam-diam membantu Ardham.” Jelas Arifin Han kepada Ryo.

“Hehe, sekalipun menang dengan cara curang, lantas kenapa?” Ryo tersenyum dingin.

“Brengsek, menang dengan kecurangan pun juga terhitung menang, memenangkan pertandingan ini dengan skor 3:1! Memangnya kenapa kalau kita curang? Apa kalian para senior tidak pernah berbuat curang? Kalau bukan karena kalian yang tidak takut kalah dan memberikan kami jalan untuk berbuat curang, skor sekarang pasti tiga banding nol, kalaupun Ardham memenangkan pertandingan ini, harusnya dengan skor empat banding nol, kalian semua itu sampah! Kalianlah yang berbuat curang!” pendengaran Tuan Muda Ben sangat tajam, ia mampu mendengar percakapan antara Ryo dan Arifin Han, seketika itu juga berteriak kea ran mereka.

Saat itu, pertandingan hampir tak ada sedikitpun suara yang terdengar, saat Ryo dan Arifin berbisik, Tuan muda Ben mendengar perbincangan mereka dengan sangat jelas.

“Tuan Ben, mengapa berteriak padaku? Lagipula ini bukan pertandingan antara aku dan kamu, atau aku yang curang?” Ryo tetap salah satu bagian dari dua belas dewa emas, salah satu liga persilatan, dia tidak terima melihat Tuan Ben berbicara keras dan lantang seperti tidak menghargainya sama sekali, maka dari itu ia segera menyangkalnya.

“Tua renta, pertandingan ini sebenarnya justru sedang merendahkan martabatmu, bahkan kamu lebih rendah jika dibandingkan dengan Hendro Hong dan Shaolin! Aku pun heran denganmu, bagaimana bisa kamu masih bisa meluapkan amarah? Aku peringatkan kamu, saat kami bertanding dengan para penggila kemenangan, kami masih mengingat saat kalian menjiplak sesuatu, ada baiknya kalian tidak usah onar, karena jika tidak, aku akan membocorkan foto kalian bersama mereka, agar mereka semua tahu bagaimana cara kamu dan penyelundup shaolin bekerja sama!” Tuan Muda Ben segera bekata kasar.

“Apa, Ksatria Ryo, ternyata kamu bekerja sama dengan Wulin?” Wakil pemimpin seni bela diri terkejut mendengarnya.

“Jangan kamu dengarkan perkataannya, bukankah kita semua tahu bahwa empat keluarga besar Wulin memang lebih suku membesarkan sesuatu, apa bukti omongannya dia? Meskipun dia akan menunjukkan fotoku dengan mereka, bisa saja itu hanya editan. Sudah sekian tahun menjadi pemimpin bela diri, rata-rata berkolaborasi dengan karakter orang dari mereka yang bertahta tinggi, mana mungkin bisa bersosialisasi dengan Shaolin?” Ryo berkomentar.

“Huh, penipu, kamu sungguh terlihat sangat licik!” Tuan Muda Ben membelalakkan matanya terkejut.

“Sudah, sudah, kalian tidak perlu bertengkar lagi.” Ardham melerai Tuan muda Ben dan Ryo.

Luka pertandingan yang dialami Ardham karena serangan Robert terbilang cukup parah, Robert membuatnya terkilir parah, bahkan melukai bagian dalam, di sekitar leher nya pun berhasil dilukai oleh Robert, ditahan dalam waktu lama , beberapa bagian tubuhnya terlihat bengkak, bahkan dahi nya pun terluka karenanya. Diusapnya perlahan darah yang sedikit mengucur dari bagian pinggir bibirnya, tatapan matanya terlihat linglung menhadap penonton, setelah sekian detik, dia tiba-tiba berlutut perlahan di atas lantai.

………. Melihat Ardham yang mulai bisa berlutut, raut muka para penggemar Ardham seketika berubah, bahkan beberapa orang pinggiran yang baru saja ikut untuk mendukungnya pun terlihat perubahan raut mukanya.

Sementara Ardham yang masih sedang berlutut mencoba menyapu pandangannya ke arah penonton, dan berkata pada mereka, “Terimakasih untuk kalian semua, terima kasih atas kebaikan kalian, kalian sudah menjagaku, mencintaiku, aku pun sungguh menyayangi kalian semua.”

“Aku hanya ingin menyampaikan, dalam hatiku, kalian adalah orang yang aku sayangi, semua usaha dan kerja kerasku, semata-mata demi kalian, ingin menunjukkan pada kalian bagaimana proses dan hasil kerja keras, bahkan saat aku proses shooting, aku hanya tidur dalam waktu empat jam saja, gym, latihan menari, latihan menyayi, menghafal naskah, bahkan saat demam pun tetap bertahan, dan sekarang aku menghadiri pertandingan ini juga semata-mata demi kalian. Karena memang ada salah seorang yang sempat berbincang padaku, menjadi artis yang terkenal, kekuranganku adalah menjadi pria pemberani, tidak memiliki kualitas sebagai pria sejati. Maka dari itu, aku berjanji padanya, untuk sementara waktu aku bergabung dengannya dan berlatih dengan diri ku sendiri, dengan begitu maka aku bisa menunjukkan kualitas diriku, dan berkompeten untuk menjadi idola kalian.”

“Selain itu, aku ingin menyampaikan sesuatu pada kalian, aku tidak menginginkan kemenangan yang dilandaskan kecurangan. Sekalipun kalian membantu kemenanganku, aku pun tidak merasa bangga, justru aku akan merasa malu. Aku mohon pada kalian semua, biarkan aku bertarung dengan kekuatanku sendiri. Aku mohon pada kalian, jangan pernah melakukan perbuatan onar hanya demi aku, jangan pula demi aku maka kalian melakukan perbuatan yang melanggar hukum, aku menyayangi kalian semua!”

Kemudian mengusap air matanya, air mata Ardham bercucuran, bahkan dia pun dengan sekuat tenaga menarik nafas, menegakkan anggota badannya, semua orang berada di area pertandingan.

Saat itu pula, seluruh penggemar Ardham meneteskan air mata.

Jilson Lee, Tuan muda Ben, Leo, Susi, Monika, Turmalin semua tercengang.

Ardham tetap terbaring di atas lantai, tubuhnya sedikit demi sedikit mengeluarkan udara hitam. Saat kepulan udara hitam itu semakin lama semakin banyak dan tebal, momentum ini mengakibatkan adanya seekor naga berkepala tiga bergegas keluar dari tubuhnya.

Naga ini terlihat sangat galak, seluruh badannya penuh dengan listrik, dan ketika naga ini mulai mengaum, petir membeludak pada area pertandingan.

Ardham, dia berhasil memecahkan rekor menjadi master tingkat dewa menengah ………. Melihat kejadian ini, Hendro Hong terkejut dan bertanya-tanya.

Novel Terkait

Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
3 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu