My Goddes - Bab 802 Kota Black Iron

“Bruk” suara hentakan, Ardham menabrak bibir pantai dengan speedboat yang kehabisan bensin.

Dia telah berlayar di lautan luas selama sehari semalam, bensin telah habis dua jam yang lalu, air lautlah yang menyapu speedboatnya ke pantai.

Dia telah menderita sehari semalam, bibirnya pecah-pecah oleh terik matahari di laut, tubuhnya sangat dehidrasi, dan dia kelelahan.

Ketika dia terhuyung-huyung keluar dari perahu, dia menemukan tempat teduh di dekat pantai dan jatuh pingsan.

“Cepat lihat, sepertinya ada yang pingsan,” sekelompok pria dan wanita muda berkulit putih yang mengenakan celana pantai dan bikini melihat ke arah Ardham, merasa ada yang tidak beres dengan Ardham.

"Panggil ambulans ..." mereka dengan cepat berlari menuju Ardham.

Afrika Timur.

Saat ini Roy telah mengumpulkan seratus ribu pasukan dan menyerang kota di dekatnya secara agresif.

“Boom” dengan keras, ribuan mortir mengeluakan suara keras, dan peluru jatuh ke kota di depan mereka. Tentara yang tak terhitung jumlahnya berkerumun dengan tank dan kendaraan lapis baja, mendobrak masuk ke kota di depan mereka. Pasukan Enam Bintang Biduk di dalam kota berusaha untuk mempertahankan kota dan melakukan serangan balik. Baru saja menunjukkan kepala mereka, mereka sudah ditembak jatuh oleh tentara palsu Roy. Sebuah meriam menghantam tembok kota dengan parah, dan dengan sebuah tabrakan, sebagian kota runtuh, dan potongan puing-puing besar berjatuhan bersamaan dengan para prajurit di tembok kota.

Kota terkuat dan paling makmur di daerah ini adalah Kota Taka, dan kota-kota lain tidak bisa dibandingkan dengan kota ini.

Menurut kesepakatan antara dia dan Ardham, selama Attar meninggalkan Afrika Timur, dia akan segera memimpin anak buahnya keluar kota dan menyerang anak buah Attar. Sekarang Attar telah pergi, seketika dia bagaikan harimau meninggalkan kandang, dia menyerang beberapa kota kecil dan menengah yang berada di sekitarnya.

"Perkataanku masih sama, kalian menyerah sendiri sebelum gelap. Jika tidak setelah aku menerobos kota, tiga ribu pasukan Enam Bintang Biduk dan tiga ribu orang kaya di kota akan dipilih secara acak untuk dibunuh. Jika tiga ribu orang kaya belum cukup maka ditambah dengan warga biasa, tiga ribu pasukan Enam Bintang Biduk tidak cukup maka juga ditambah dengan warga biasa." Roy mengemudikan kendaraan off-road mengelilingi kota dan berteriak.

“Persetan denganmu!” senjata dengan intensif menghantam dari tembok kota.

Diserang oleh para pasukan pertahanan, Roy tidak panik, dan mengemudikan kendaraan off-road dengan cepat keluar dari jarak tembak.

“Boom,” Ryna menembakkan panah peledakan ke arah tembok kota. Ketika panah peledak terlekat dengan kuat di tembok kota, suara keras segera keluar, melukai banyak pasukan yang berada di atas tembok kota.

“Bunuh Roy, harus menjaga tembok kota sampai Jenderal Attar kembali!” Di sisi timur, selatan, dan barat pasukan Roy ada tiga pasukan yang datang menyerang pasukan Roy.

Mereka adalah pasukan bantuan dari kota terdekat, ditempatkan di kota terdekat. Mengetahui bahwa Roy menyerang kota, mereka segera datang dari kota terdekat untuk memberi dukungan kekuatan.

“Datang dengan tepat sekali.” Roy menunjukkan cibiran di wajahnya ketika melihat pasukan dari timur, selatan, dan barat.

"Susi, kamu pimpin dua puluh ribu pasukan untuk menghadapi musuh dari arah timur. Bryn, kamu pimpin dua puluh ribu pasukan untuk menghadapi musuh dari selatan. Ryna, kamu pimpin dua puluh ribu pasukan untuk musuh dari utara, dan aku tinggal dan terus menyerang. kota."

"Baik!"

Setelah mendengar perintah Roy, Susi, Bryn, dan Ryna masing-masing memimpin dua puluh ribu pasukan untuk menghadapi musuh di tiga sisi. Saat keduanya saling bertempur, seluruh medan perang Afrika Timur langsung kacau.

Para tentara palsu Roy membidik musuh dengan senapan otomatis dan terus menembaki musuh. Para tentara palsu itu mengendarai tank dan mengebom tank musuh dengan agresif.

Ketika sebuah helikopter bersenjata bergegas menuju pasukan Roy dan menembak dengan agresif ke arah pasukan palsu Roy, Susi membidik helikopter terbang itu dengan energi qi, dan melemparnya dengan kapak.

“Boom”, helicopter itu mengeluarkan suara keras, kemudiang berubah menjadi bola api besar dan jatuh menghantam tanah, menewaskan banyak pasukan Roy dan pasukan Enam Bintang Biduk.

"Dasar, bawahan Roy semua adalah orang kita. Tidak peduli bagaimana kita bertarung atau mati di kedua sisi, tetap kitalah rugi. Roy sama sekali tidak merasa kasihan pada pasukan palsu ini. Kita terlalu rugi jika terus bertempuran seperti ini. Kita mundur dulu, tunggu Jenderal Attar kembali untuk memimpin situasi secara keseluruhan! " Pertempuran antara Roy dan anak buah Attar berlangsung selama lebih dari sepuluh jam, dan langit perlahan-lahan menjadi gelap. Tentara dari Pasukan Enam Bintang Biduk semakin kalah. Akhirnya kapten dari sepuluh ribu pasukan itu tidak bisa bertahan, memberi perintah kepada bawahannya, dan pasukan enam bintang biduk segera mundur seperti air pasang yang surut.

Kota yang diserang oleh Roy disebut Kota Hitaru, dan para pasukan pertahanan Kota Hitaru masih melawan. Setelah Roy memimpin anak buahnya untuk menyerang lagi Kota Hitaru dengan ganas selama dua jam, karena tidak bisa menaklukkan Kota Hitaru maka mereka mundur untuk sementara.

"Aku sudah katakan bahwa Roy bukan apa-apa. Memiliki sebutan mania pembunuh, tetapi sebenarnya dia tidak memiliki kemampuan sama sekali. Aku hanya tidak ingin membunuh orang, jika tidak aku akan membantai puluhan ribu orang dengan santai, dan aku juga seorang pembunuh mania," kata Yosef. Dia adalah kapten pasukan pertahanan, sebelumnya dia memimpin pasukan tentara bayaran kecil di Afrika Timur.

Karena Roy sudah menaklukkan kota Taka, Attar membutuhkan pasukan baru dalam jumlah besar untuk menyerang kota, jadi dia memanggil Yosef dan pasukan tentara bayarannya untuk membantu berperang.

Yosef hanyalah pemimpin pasukan tentara bayaran kecil di Afrika Timur. Dia tentu saja tidak berani untuk tidak mendengarkan perintah Attar, tetapi dia juga memiliki beberapa kemampuan. Ketika Attar pergi, dia diperintahkan untuk menjadi kapten dari sepuluh ribu orang dan memimpin lima belas ribu pasukan menjaga Kota Hitaru dekat Kota Taka.

“Jenderal Attar sudah mengatakan bahwa dia akan kembali dari Pulau Kekaisaran besok. Asal besok malam Jenderal sampai, Roy tidak akan bisa menggunakan kemampuannya lagi. Dia pasti akan seperti kura-kura menarik balik pasukannya kembali ke Kota Taka.” Yosef berkata dengan keras, berdiri di dinding, berlumuran keringat dan darah.

“Roy, kapten pasukan pertahanan Kota Hitaru berkemampuan. Seratu ribu pasukan palsu kita telah bertempur selama lebih dari sepuluh jam, tetapi kita masih tidak dapat merebut Kota Hitaru.” Setelah Susi, Bryn, dan Ryna kembali dari mengalahakan musuh, mereka membawa pasukan mereka bersatu kembali dengan pasukan utama Roy. Susi melihat Kota Hitaru di depannya dan berkata dengan marah.

"Kita kurang waktu. Beri aku tiga hari. Aku pasti bisa menaklukkan Kota Hitaru. Bahkan jika pasukan bantuan kota lain mengganggu kita, juga akan tidak berguna. Tapi Attar telah keluar dari Afrika Timur selama dua hari. Jika tidak ada masalah, maka dia pasti akan kembali ke Afrika Timur besok. Jika kita tidak menaklukkan beberapa kota sebelum dia kembali, maka akan terlambat, " kata Roy.

“Betul.” Bryn mengangguk lembut.

“Pasukan rudal dengarkan perintah. Targetnya adalah tiga kilometer di utara. Tembak.” Roy memperbaiki pasukannya, dan kembali ke depan Kota Hitaru, melihat dengan teropong, dan memberi perintah kepada pasukan rudalnya.

“Baik!” mendengar perintah Roy, sebuah kendaraan berpeluru kendali melaju keluar dari kerumunan dan mengarah ke Kota Hitaru.

Tiba-tiba, ekspresi dari pemimpin pasukan rudal itu berubah, "Jenderal Roy, itu adalah pusat Kota Hitaru, daerah pemukiman Kota Hitaru."

“Tembak,” kata Roy dengan tatapan kosong.

“Baik,” rudal itu dengan cepat diluncurkan dari pasukan Roy, melewati kepala para pasukan pertahanan, dan menghantam pusat Kota Hitaru dengan ganas.

Novel Terkait

See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu