My Goddes - Bab 59 Sembrono Sekali

“Angga, aku memiliki firasan tidak baik. Jilson Lee sepertinya tidak semudah apa yang sudah kita perkirakan sebelumnya.

Perkumpulan seni bela diri nomor satu di kota, Organisasi Eagle Claw. Kerutan di kening Justin terlihat menguat, wajah tuanya sudah terlihat layaknya kayu kering, tubuhnya berbalut seragam perkumpulan berwarna hitam, dia terlihat tidak berhenti mondar mandir di dalam aula seni bela diri.

Setelah berpikir cukup lama, dia melihat Angga yang sedang berlatih di dalam aula.

Justin adalah ketua Organisasi Eagle Claw, guru Angga. Angga tidak memperdulikannya, masih sibuk dengan latihannya, memukulkan tinjunya ke sak tinju di depannya.

Pukulan lurus, pukulan mengepal, pukulan berayun, hentakan kaki, sak tinju bergetar, Angga melakukan tendangan dengan memutar tubuhnya, seketika sak tinju besar di depannya langsung bengkok.

Dia turun dari ring, meraih handuk yang bawahannya sodorkan kepadanya untuk mengelap keringat yang bercucuran ditubuhnya. Angga terlihat tersenyum tipis, “guru, Jilson Lee sudah melumpuhkan satu kaki tuan dari Keluarga Lan, dendam ini kamu sendiri yang mengatakan ingin membalasnya. Sekarang aku sudah mendengarkan perintahmu dengan mengirim orang untuk menghabisinya. Demi menghabisinya aku bahkan membuat Dava, orang kepercayaanku menjadi tidak berdaya. Donny juga sudah aku kirim kesana, jika kita tiba tiba menghentikan serangan, bukankah terkesan tidak bak?”

“Tidak, Angga, kamu tidak mengerti. Jilson Lee tidak bisa diremehkan, dia bahkan sudah melumpuhkan satu kaki tuan muda Sonny, dan melumpuhkan kedua kaki Dava. Dengar dengar dia juga melumpuhkan kedua tangan dan kaki muridku. Di dunia ini ada begitu banyak orang hebat, tapi yang bisa melakukan hingga tingkat ini tidaklah banyak. Jilson Lee tidak semudah seperti apa yang kita bayangkan, dia bukanlah seekor kuda yang bisa kita cambuk semau kita. Mungin dia memiliki backingan yang kuat dibelakangnya, kekuatan backingan yang dia miliki jauh dari apa yang kita perkirakan. Mungkin dia adalah pemilik kekuatan yang sebenarnya.” Justin terlihat panik, menjelaskan serinci mungkin.

“Guru, silahkan rokoknya. Meskipun dia memiliki kekuatan, tidak mungkin tidak bisa dijatuhkan kan? Seperti apa yang guru katakan, di dunia ini ada begitu banyak orang hebat, tapi orang hebat yang benar benar seorang master sangatlah sedikit. Kenapa? Karena mereka hanya memiliki anggota tubuh mereka yang terus berkembang, tidak dengan pemikiran mereka. Banyak dari mereka yang berlatih bela diri untuk seumur hidup mereka, bahkan sampai ada yang ke tingkat master, tapi ada orang miskin yang bahkan untuk makan saja mereka masih tidak mampu, itu karena mereka tidak memiliki pemikiran maju yang menginginkan agar menjadi kuat. Kota kita memiliki peringkat yang baik, kota pertama terbaik ditempati oleh Kota Shen, yang kedua adalah Kota Gambir, tapi jika Jilson Lee adalah master sejati, dia tidak akan mungkin datang ke kota kita ini untuk hidup. Master yang sebenarnya berada di Kota Aruba, Kota Venia, Kota Kajana, dan kota besar lainnya. Master abal abal sepertinya, dengan lautan manusia yang kita kirimkan pasti akan berhasil melumpuhkannya, dia tidak akan mampu untuk melawannya.”

Angga tersenyum tipis, mengambil rokok yang diberikan oleh bawahannya kepadanya. Setelah bawahannya menyulut rokok untuknya, dia juga memberikan satu batang kepada Justin.

Rokok di tangan Justin belum dinyalakan. Masih ada sesuatu yang mengganjal di dalam hatiya, dia duduk mematung menatap laki laki muda yang duduk disampingnya, “Angga, muridku tidaklah sedikit, tapi yang benar benar menjanjikan hanya kamu dan Vicky saja. Vicky memang tidak sepintar dirimu, tapi dia bersedia bersusah payah, dia bersedia untuk terus berusaha, bahkan kemampuannya sampai meningkat pesat. Kamu ini teralu pintar, tapi kamu tidak menempatkan kepintaranmu di dalam kemampuan bela dirimu. Jika kamu bersedia berlatih dengan keras, kemampuanmu pasti akan jauh melebihi Vicky, dan menjadi seorang master. Meskipun aku juga seorang master, tapi aku sudah tua, aku tidak bisa bertarung lagi.”

“Jika Donny kalah, lebih baik kita segera meninggalkan Kota Gambir. Fitasat buruk dalam hatiku semakin lama semakin jelas saja, Organisasi Eagle Claw mungkin akan dihancurkan oleh Jilson Lee. Percaya padaku, firasatku tidak akan pernah salah.” Justin menjelaskan.

“Guru, apa guru tidak salah? Aku adalah orang terkaya di Kota Gambir, aku memiliki kekayaan 10 miliar. Bisnis di kota ini yang aku dapatkan mencapai 2 miliar setiap tahunnya, kamu memintaku melepaskan semuanya dan pergi bersamamu? Tenang saja, nanti Donny akan membawa Jilson Lee kemari.” Angga masih kekeh pada pendiriannya.

“Angga, kamu berani tidak mendengarkanku? Jangan lupa darimana uang 10 miliar yang kamu miliki itu!” Justin berkata lirih.

“Guru, aku lelah, aku ingin kembali dan beristirahat.” Angga menekuk wajahnya, setelah itu meraih pakaian yang disodorkan oleh bawahannya untuk dikenakan.

Melihat Angga yang seperti ini Justin langsung pasi.

Angga pada awalnya adalah seorang bajingan, ketika Justin baru datang ke Kota Gambir dan membuka perkumpulan bela diri, dia menjadikannya muridnya karena melihat kualifikasinya yang bagus. Setelah belajar bela diri darinya, dia berhasil peraih medali emas di kota. Setelah itu, dia merasa jika uang yang didapatkan karena itu terlalu sedikit, jadi dia menghabisi bos nya, dan menjadi orang terkuat di Kota Gambir. Dalam waktu 10 tahun terakhir, dia terus mengancam orang orang kaya dengan kekuasaan yang dia miliki, dan memiliki bisnis jual beli yang sangat kuat, kedudukannya ini dia nikmati hingga saat ini. tahun ini dia berumur 29 tahun, dan bisa disebut sudah menikmati puncak kenikmatan dunia.

Jika Justin tidak membuatnya menjadi muridnya, dan dia membawa murid murid Justin untuk membantunya menghabisi lawannya, maka Angga tidak akan mungkin bisa sampai seperti sekarang ini. Sekarang Justin semakin menua, Angga juga semakin tidak begitu menganggapnya.

Tiba tiba pintu aula dibuka dari luar, seorang laki laki dengan tubuh kekar dilempar begitu saja diatas ring.

Membuat ring diatas bergetar kuat.

Pintu dari tempatnya ini memiliki tinggi sekitar belasan meter. Pandangan terkejut Angga dan Justin tertuju pada pintu gerbang aula seni bela diri, dan setelah itu pandangan mereka tertuju pada ring disebelahnya, terlihat laki laki itu mengerang kesakitan dengan darah keluar dari mulutnya.

Laki laki muda ini adalah salah satu orang yang dikirimkan oleh Angga, Donny!

Di pojokan ranjang aula seni bela diri, Dava terbaring dengan infus yang tergantung disampingnya, saat melihat Donny orang sehebat itu dilumpuhkan hingga sampai seperti ini membuat wajahnya seketika memucat.

“Dia Jilson Lee!?” wajah Justin sudah panik, dia melihat Donny yang terkapar tidak berdaya diatas ring, membuatnya gemetaran.

“Iya, dia sangat hebat, aku menaruh obat tidur di makanannya saja dia menyadarinya dan tidak memakannya. Aku pikir 500 orang yang aku bawa bisa mengalahkannya, tapi tidak disangka semua dia kalahkan begitu saja, dia sudah datang.” Donny menahan rasa sakit yang dia rasakan, menjelaskan kepada Justin.

“Apa? Dia sudah datang?” Justin terlihat semakin panik.

Dia membalikkan tubuhnya, melihat sosok laki laki muda yang sedang berjalan mendekat. Tatapan kedua mata laki laki muda itu sedang menatapnya, menatap Angga, dan menatap semua orang secara bergantian, dengan wajah yang menyunggingkan senyuman tipis, “bagus sekali, semua pimpinan pengrusuh kota dan anggota penting lainnya ada disini. Hadiah yang akan aku berikan kepada ayah mertuaku sudah dihancurkan oleh kalian, kebetulan sekali aku bisa membawa kalian sebagai hadiah pertemuanku dengan ayah mertuaku.”

“Kamu yang bernama Jilson Lee? Menantu dari mantan kepala polisi Garlin?” wajah Justin penuh keraguan.

“Benar sekali, aku Jilson Lee.” Jilson Lee tersenyum menganggukkan kepalanya.

Saat Jilson Lee akan melakukan sesuatu kepada mereka, seorang anak muda mucul di depan Justin secara tiba tiba, saat melihat Jilson Lee, dia menyunggingkan senyuman di wajahnya, “hei teman, kamu sembrono sekali......”