My Goddes - Bab 958 Tidak Bisa Mengalahkan Lagi

Pada saat ini, tidak hanya ekspresi wajah semua orang di Pasukan Teanokobe yang berubah, bahkan ekspresi wajah Wren pun perlahan-lahan menjadi jelek.

Karena dia baru saja mengalahkan seni bela diri yang digunakan oleh Mumu dan itu sudah menggunakan semua akumulasi energi dalam hidupnya. Dia sudah menggunakan seratus persen penuh kekuatannya.

Tetapi Mumu tidak mati, malahan dia bahkan tidak terluka sehelai rambut pun.

Bagaimana lagi cara melawannya?

Mumu merupakan orang yang sudah meninggal, dia tidak akan pernah bisa mati lagi, bahkan tidak akan bisa terluka. Sedangkan dia adalah manusia, dia masih terbentuk dari darah dan daging. Dia juga bisa capek setelah begitu lama bertarung dengan Mumu.

Ketika Mumu tidak terluka sama sekali, mantra di permukaan tubuhnya bersinar kembali dan dia berjalan mendatangi selangkah demi selangkah.

Ekspresi wajah Wren menjadi lebih serius, dia tidak bisa menahan untuk tidak meneguk arak putih, dan meremas ceret arak di tangannya dengan kuat.

"Mumu, apa menurutmu karena kamu orang yang sudah mati makanya hebat? Meskipun aku tidak bisa membunuhmu dan juga tidak bisa menyakitimu tapi pada akhirnya aku akan mengalahkanmu. Dan aku, selama bisa mengalahkanmu sekali, aku pasti bisa mengalahkanmu untuk kedua kalinya, ketiga kalinya, keempat kalinya, dan medan perang Afrika ini tidak akan pernah menjadi tempatmu untuk menyombongkan diri selamanya ... " Wren berkata dengan dingin kepada Mumu.

Mumu berjalan ke arahnya tanpa suara dan tanpa ekspresi.

Meskipun tidak ada ekspresi di wajahnya, tapi ada jejak penghinaan dan ejekan di emosinya.

Tiba-tiba, Mumu muncul di depan Wren.

“Binatang, kembali ke kampung halamanmu!” Wren memukul Mumu dengan ganas.

Mumu tidak menghindar ataupun mengelak, melainkan tetap diam dan masih menatap Wren dengan tatapan kosong seperti sedang mengejeknya.

Dan ketika Wren hendak menyerang Mumu dengan sebuah pukulan, bagian luar tubuh Mumu tiba-tiba mengeluarkan sembilan lapis energi qi pelindung tubuh.

Pukulan Wren hanya menembus lapisan terluar dari energi qi pelindung tubuh Mumu, dan selanjutnya hanya terdengar bunyi ‘krek’ pada permukaan tubuhnya. Wren sekali lagi meninjunya dan menembus lapisan kedua energi qi pelindung tubuh Mumu, kemudian diikuti dengan lapisan ketiga, lapisan keempat ...

Wren terus menerus meninju energi qi pelindung tubuh Mumu, dan ketika hendak meninju lapisan terakhir energi qi pelindung tubuhnya .

Tiba-tiba, Mumu dengan keras memukul pintu enerqi qi Wren.

Hanya terlihat energi qi pelindung tubuh terluar Wren hancur. Kemudian menyerupai Wren, Mumu meninju Wren dengan ganas menembus enerqi qi pelindung tubuhnya selapis demi selapis.

Ketika Wren menghancurkan semua energi qi pelindung tubuhnya Mumu dengan satu pukulan, Mumu juga menghancurkan semua energi qi pelindung tubuh Wren dengan satu pukulan.

Kemudian Wren meninju dada Mumu, dan Mumu juga meninju dada Wren.

Kedua orang itu mundur secara bersamaan.

“Senior Dewa Mabuk, kamu baik-baik saja?” Melihat Wren dan Mumu saling mengenai secara bersamaan, Ardham dengan cepat muncul di samping Wren. Dia membuka kedua tangannya, dan sepasang pisau petir angin yang sebelumnya telah jatuh di medan perang dengan cepat muncul di tangannya.

"Bajingan ini, dia ternyata memiliki sedikit kemampuan ..." Wren hanya merasakan tenaga dalam berantakan, dan dia menekan kuat untuk melancarkan aliran darahnya.

Dengan kekuatan Wren, dia sangat kuat baik dalam penyerangan maupun pertahanan. Dia mampu menghancurkan semua energi qi pelindung tubuh Mumu dengan satu pukulan, dan dia bisa menahan tinju Mumu dengan tubuhnya setelah energi qi pelindung tubuhnya dihancurkan. Energi qi pelindung tubuhnya untuk sementara dihancurkan oleh Mumu, tetapi master selevelnya memiliki kekuatan internal yang kuat, kecepatan pemulihan energi qi dalam tubuhnya juga luar biasa, jauh melebihi master kultivasi level biasa.

Ketika Mumu dipukul mundur oleh Wren, mantra di tubuhnya menjadi redup. Tapi hanya untuk dua atau tiga detik, mantra di permukaan tubuhnya kembali berkilau.

“Ini bukan hanya sekedar orang mati, tapi juga merupakan sebuah pil, dia adalah pil yang dilatih oleh Hayden.” Wren berpikir sejenak dan berkata.

“Senior Dewa Mabuk, apa yang sedang kamu bicarakan?” Ardham terkejut.

“Bocah, pertarungan dengan Fendi kali ini, takutnya bakal menjadi pertarungan yang agak sulit untuk dikalahkan. Jika terjadi apa-apa terhadapku, kamu sampaikan kepada Bocah Li bahwa dia harus gigih, harus mengusir semua penjahat ini keluar dari Afrika. Meski seni bela dirinya tidak sebagus aku, tapi dia punya otak dan tentara. Tidak seperti aku yang bodoh, hanya tahu bagaimana bertindak sendirian.” Kata Wren.

“Senior Dewa Mabuk!” Tatapan mata Ardham menjadi serius.

“Kalian pergilah!” Tiba-tiba Wren menepuk pundak Ardham dengan tangan besarnya dan meraih dengan kuat.

Terdengar suara ‘bam’ dan dia melempar Ardham keluar.

Pada saat yang bersamaan, Mumu mulai menyerang Wren lagi.

Ketika Wren melempar Ardham dan belum sempat menarik tangannya kembali, Mumu sudah muncul di depan Wren.

Dibandingkan dengan tadi, kecepatan Wren menjadi jauh lebih lambat.

Dia sudah lelah.

Sedangkan kecepatan Mumu sama seperti sebelumnya, bahkan menjadi lebih cepat.

Melihat Mumu memukul pintu energinya, sudah terlambat bagi Wren untuk melindungi pintu energi dengan kedua tangannya, dia hanya bisa buru-buru menggunakan tangan lainnya untuk menahan pintu energinya.

'Gedebuk', Mumu memukul bagian tengah tangan Wren dengan sebuah pukulan, pukulan itu langsung menembus telapak tangannya dan menembus pintu energinya.

Wren hanya merasakan sedikit pengap di dadanya, ada sejenis perasaan marah.

Dia segera mengubah tangannya yang lain menjadi pisau tangan dan menebas leher Mumu.

Namun gerakannya terlalu lambat jika dibandingkan dengan Mumu. Gerakan Mumu adalah gerakan sambungan. Setelah dia meninju pintu energi Wren, dia mengambil satu langkah ke depan dengan kaki kanannya. Pada saat yang sama memiringkan badannya, mengangkat siku lengan kanannya ke atas dan langsung mengincar dagu Wren.

Sebelum Wren sempat menyerang Mumu, dia dengan cepat mendorong badannya ke belakang dan Mumu memanfaatkan situasi kemudian mengarahkan lengannya menghantam dada Wren.

Wren sekalian saja berbaring di tanah dan menghindari serangan Mumu.

Sedangkan Mumu juga tidak terburu-buru ketika melihat Wren menghindari serangannya. Dia membalikkan tubuhnya dan hendak menginjak kaki Wren dengan kaki kirinya.

Wren segera menggunakan pantatnya sebagai titik penyangga dan menggunakan pinggangnya untuk mengerahkan kekuatan, dan dia mundur sedikit.

Dia menginjak tanah, kemudian membalikkan badannya, dan menginjak lagi dengan kaki kanannya.

Wren mundur lagi.

Mumu menginjak lagi.

Setelah mereka berdua mengulangi adegan ini lebih dari sepuluh kali, tiba-tiba Mumu melepaskan energi qi-nya ketika dia menginjak Wren. Ketika kaki kirinya menginjak tanah, energi qi yang dilepaskan itu menggoncangkan tanah.

Ketika Wren mundur, tiba-tiba di bawah tubuhnya muncul sebuah gundukan, dan tubuhnya segera terlempar.

Selanjutnya Mumu memutar pinggangnya, dan menendang tubuh kecil Wren dengan satu kaki.

Gedebuk.

Wren akhirnya terbang keluar seperti meriam ketika ditendang oleh Mumu yang berbadan besar.

Sedangkan di sisi Ardham, Leo, Susi, dan Tuan Muda Ben. Mereka tahu bahwa mereka bukanlah lawan Mumu, dengan bertahan di sini tidak dapat membantu Wren, malah bisa menunda pertandingan antara Wren dan Mumu. Jadi mereka membawa pasukan mereka melarikan diri.

Ketika mereka berlari, mereka mendengar suara dorongan angin dan melihat Wren ditendang oleh Mumu dan menuju ke arah mereka.

Ketika mereka berkedip, Mumu sudah muncul di depan Wren. Sebuah tendangan melayang ke tubuh Wren lagi.

“Senior Dewa Mabuk!” Melihat pemandangan ini, Ardham tidak tertahan untuk bersuara dengan keras.

“Para bocah, jangan hiraukan aku, kalian cepat pergi!” Dewa Mabuk berada di udara dan melihat Mumu muncul di depannya. Dia segera memutar tubuhnya untuk menghindari serangan Mumu, lalu bertarung dengannya.

“Ketua, Mumu ini benar-benar hebat, bahkan bisa mengalahkan Wren. Sedangkan Wren tampaknya tidak dapat mengalahkan Mumu, dan dia perlahan mulai kalah.” Lown berdiri di samping Hito dan berbisik kepadanya.

"Mumu melakukan pekerjaan dengan baik ..." Wajah Hito tersenyum mengiyakan.

Novel Terkait

Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu