My Goddes - Bab 846 Kimberly Mengaku Kalah

“Apa perlu benar-benar diberikan?”tanya Convinus kembali ke keluarga Lu di Kota Gangnam, ketika semua orang beristirahat sepanjang hari dan malam harinya berkumpul di aula utama keluarga Lu.

Kongres Black Dart sama seperti Klan Keluarga Kelima memiliki kekuatan terkuat di dunia. Sebagai jenderal penting di Black Dart, Convinus kaya dan berkuasa dengan puluhan miliar yang dimilikinya.

Kalau Jilson membantai Convinus sang domba gemuk, itu sama saja dengan menjarah semua properti konglomerat di China, keterampilan bisnis Jilson sangat biasa, yang terpenting adalah dia menghasilkan uang dengan mengandalkan judi. Convinus yang begitu kaya, apakah mungkin dilewatkan begitu saja?

Sepuluh miliar bukanlah jumlah yang kecil.

Convinus sedikit menyesalinya sekarang, dan ingin menyangkal.

“Bocah sialan, kamu di Vila Yehenara juga bertaruh hal lain, mengatakan kalau Jilson seorang bisa mengalahkan seratus ribu preman sendirian, kamu akan memberikan kepalamu kepada Jilson, sudah bagus dia tidak menginginkan kepalamu, sekarang ingin mengingkarinya? Ucap Tuan muda Ben menatap Convinus.

“Yang aku katakan bertarung, kalau Jilson bisa mengalahkan seratus ribu preman, aku akan memberinya kepala atasanku. Tapi dia tidak bertarung, dia hanya mengatakan dengan mulutnya, mengatakan dengan mulut tidak dihitung, jadi taruhan di Vila Yehenara aku tidak kalah.”ucap Convinus.

“Bagaimana dengan taruhan Vannie?”tanya Leo tersenyum.

Jilson ingin menyalakan rokok Dachongjiu, ketika melirik Monika yang sedang hamil, dia menahan kecanduannya.

“Aku akan memberikannya!” Convinus berpikir sejenak, mengertakkan gigi, mengeluarkan telepon, meminta bank untuk mentransfer uang ke Jilson.

“Sebetulnya tidak apa-apa tidak memberikannya, ini hanya taruhan main-main, bagaimana pun juga kamu orang Gisel, kalau aku lebih serius sedikit, uang ini harus kamu berikan kepadaku, kalau aku tidak serius, kamu bisa tidak memberikannya. Jangan berikan padaku, aku tidak menginginkannya lagi, ke depannya kamu harus lebih baik jangan selalu mengatakan kata-kata buruk tentang diriku.”ucap Jilson.

“Convinus, kamu boleh tidak memberikan uang ini dan tidak perlu menjilat sepatuku, namun lain kali di hadapan kami harus lebih tahu diri, bawahan yang kalah harus bersikap kalah, mengerti?”ucap Davis tersenyum jahat.

“Bawahan yang kalah? Aku Convinus apakah mungkin menjadi bawahan kalian? Aku beritahu kalian, uang ini akan aku berikan kepada kalian, sekalipun aku kalah, aku tetap menetapi janjiku. Aku Convinus tidak akan bersikap rendah hati di hadapan kalian.”

“Jilson sudahlah, Convinus hanya anak kecil, dia hanya sedikit naif, jangan permainkan dia lagi. Tidak mudah baginya mengumpulkan begitu banyak kekayaan. Lagipula kita mempunyai uang sekarang, jadi tidak membutuhkan uangnya.”Saat ini, Jilson duduk di kursi grandmaster di aula utama dan Monika berdiri di samping menemaninya.

Di kedua sisi Jilson dan Gisel duduk beberapa master bela diri di kursi antik menonton lelucon ini.

“Convinus, istriku sudah angkat bicara, uang ini jangan berikan kepadaku, aku tidak menginginkannya.”ucap Jilson tersenyum.

“Iya Convinus, kamu jangan tarik uang, Jilson hanya mempermainkanmu.”ucap Monika.

“Tidak bisa, kakak ipar, uang ini harus aku berikan, karena aku kalah aku harus bisa menepati janjiku. Jilson bisa melakukan apa yang dia katakan, begitu juga Convinus. Tapi kamu minta Jilson ingat dengan baik, taruhan ini pasti akan aku balas. Kakak ipar, aku Convinus mengaku kalah denganmu, tapi aku tidak mengaku kalah dengan Jilson!”ucap Convinus dengan marah.

“Sudah taruhan seperti ini masih tidak mengaku kalah, kamu ini cukup keras kepala.”Angela berkata dengan santai melihat pemandangan ini, semua anak perempuan keluarga Lu juga berada di sana.

Melihat Vannie yang sangat mengagumi Jilson, Convinus tahu kali ini dirinya kalah telak. Dia mengambil hp membicarakan banyak prosedur kepada pihak bank, karena uang Jilson juga berada di bank Swiss, pihak bank dengan cepat mentransfer uang itu kepadanya.

Sepuluh miliar langsung ditransfer, Convinus sudah tidak memiliki apa-apa lagi. Dia merasa kecewa, setelah berpikir sesaat dia menatap sepatu Jilson, “Sekalipun kehilangan tabungan seumur hidup. aku juga tidak takut menjilat sepatumu.”

Setelah itu, Convinus dengan cepat muncul di depan Jilson, mengambil sepatu Jilson dan benar-benar menggunakan lidah menjilat tapak sepatu Jilson.

“…………”Para senior bela diri di China seperti Jimmy, Ivan, Master Mercy, Jack dan lainnya melihat langsung pemandangan ini.

“Convinus adalah orang yang pernah aku temui paling suka bertaruh dengan Jilson, setiap kali selalu kalah taruhan dan menjadi lawan terkuat, sepuluh miliar diberikan begitu saja. Dirinya seorang Master Tingkat Kultivator Menengah pergi menjilat tapak sepatu orang lain, ini benar-benar lawan yang patut diacungi jempol.”ucap Axel mendesah pelan.

Ada sekumpulan gadis di sekitar Jilson yang membantunya membeli pakaian dan sepatu untuk merawatnya. Sepatu dan bajunya tidak habis dipakai, setiap hari mengganti sepatu dan baju baru, jadi tapak sepatunya masih sangat bersih.

“Kimberly, kita kalah taruhan dari jilson, aku sanggup melakukan apa yang aku katakan, sekarang giliranmu memenuhi janjimu, penuhi janjimu dan kita terus bertaruh dengan Jilson. Aku tidak percaya kita selalu kalah darinya.”ucap Convinus memandang Kimberly.

“Aku?”Kimberly segera membelalakkan kedua matanya.

“Iya, penuhi janjimu, lalu kita lanjut bertaruh dengannya, lain kali kita pasti menang darinya!”ucap Convinus dengan marah, karena semua kekayaannya sudah diberikan kepada Jilson dan juga sudah menjilat tapak sepatu Jilson.

“Convinus melakukan apa yang dia katakan, kamu lawan terhebat yang pernah aku temui.”ucap Jilson memuji Convinus.

“…………”Kimberly tampak kesal.

Sejak kembali sampai sekarang Kimberly tidak mengatakan sepatah kata pun, Convinus adalah Jenderal besar penting di Kongres Black Dart, sedangkan Kimberly adalah nona besar dari Klan Keluarga Kelima yang lebih kaya dari Convinus, kekayaan pribadinya mencapai 30M . Meskipun Klan Keluarga Kelima telah dimusnahkan oleh Fendi, tapi kalau dia bisa lebih rendah hati, melewati hidup sederhana, hidupnya tidak akan lebih buruk dari orang terkaya di dunia.

Sebenarnya Kimberly tidak ingin memenuhi janjinya.

Melihat Convinus menepati janjinya, dan dengan bodoh menarik dirinya untuk memenuhi janji.

Hati Kimberly sedih.

Kenapa dia jatuh ke tangan Jilson lagi?

“Aku berikan, aku berikan…………”wajah Kimberly tampak menyedihkan, mengeluarkan hp dan mengurusi prosedurnya.

Jilson kembali menerima 30M dollar.

“Boss, enak ya.”bisik Tuan muda Ben kepada Jilson, dia tidak bisa berhenti berpikir apakah dirinya perlu mencari nafkah dengan bertaruh.

“Kak Jilson, lupakanlah masalah menjilat sepatu, Kimberly dan aku…………lebih baik memberiku muka…………”ucap Tommy dengan sedih setelah memikirkannya beberapa saat.

“Tommy sialan, siapa yang suruh kamu keluar buat masalah? Aku dan Kimberly temanan, kami sekutu yang ingin bertaruh dengan Jilson sampai akhir. Kami tidak butuh simpati dari Jilson, karena kami kalah kami pasti akan menepati janji.”ucap Convinus dengan serius, lalu berkata kepada Kimberly, “Karena seluruh kekayaanmu sudah diberikan kepada Jilson, alangkah baiknya sekalian menjilat sepatu Jilson. Kamu lihat aku sudah menjilatnya, sebenarnya tidak ada apa-apa menjilatnya sebentar. Hanya perlu menjulurkan lidah dengan cepat. Perasaan apa pun tidak ada.”

“Persetan kamu Convinus, kamu cari masalah ya? Kamu pria yang tidak tahu malu, Kimberly perempuan, bisakah dia dibandingkan denganmu?”ucap Tommy dengan marah.

“Tommy, habisi dia.”ucap Tuan muda Ben mengambil kesempatan mencari masalah.

“Tidak perlu dijilat, berikan uangnya saja sudah cukup, sepatuku tidak perlu dijilat lagi. Kim, kamu perempuan, tidak baik bagimu menjilat kakiku di depan umum. Seorang perempuan juga perlu martabat, meskipun tidak menepati janji akan dipandang rendah oleh orang lain, tapi kamu yang berbuat seperti itu juga sangat memalukan.”ucap Jilson menolak.

“Kim, jangan diremehkan olehnya.”ucap Convinus.

“Sudah, aku jilat.”Kimberly menggertakkan gigi, berjalan ke arah Jilson dan melepas sepatunya.

“…………”Jimmy, Monika, Tuan besar keluarga Lee, sanak keluarga Lu, sanak keluarga Li, Organisasi Immortal, Andreas, Smith dan lainnya membelalakkan mata.

Jilson seharusnya hanya asal bicara, benarkah Kimberly akan menjilatnya?

Ketika Kimberly berlutut di depan Jilson, menjulurkan lidah dengan lembut, melirik kaki Jilson yang lurus dan putih, dia berpikir sejenak dan meneteskan air mata dengan sedih, “Kak Jilson, aku mengaku kalah, aku tidak ingin menjilat kakimu, aku berjanji padamu, aku Kimberly seumur hidup ini tidak akan pernah menjadi musuhmu lagi…………”

“…………”tatapan Convinus tercengang.

Sampah!

Novel Terkait

Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu