My Goddes - Bab 481 Karena Aku Ketua Tim

Tulang alisnya retak dan rongga matanya hancur........

"Sepuluh, sembilan......."

Pada saat wasit masih menghitung mundur, Jilson menyentuh tulang alis dan rongga matanya yang hanya terasa perih bagian luar tulang alisnya, dan ketika menyentuh rongga matanya terasa sakit yang luar biasa.

Keluarga ibunya adalah keluarga Lu yang merupakan keluarga seni bela diri, meskipun tidak mengerti ilmu kedokteran karena sudah lama bergulat di medan perang, tapi dia tahu jika dia kali ini terluka parah oleh Jasper.

"Jilson Lee, kamu mengaku kalah saja." Jasper yang berbadan besar tinggi berdiri di depannya dengan wajah tanpa ekspresi.

"Tujuh, enam......."

Jilson berbaring di lantai dengan napas terengah-engah sambil memikirkan sesuatu.

Dia adalah seorang pemimpin yang hebat, dia tahu perbedaan tim miliknya dengan Organisasi Immortal.

Organisasi Immortal, semua anggotanya adalah master tingkat dewa lanjutan selain Davis Lee, selain itu mereka semua adalah orang yang berlatih keras dan juga punya bakat alami dan semua orang punya kelebihannya, selain Gina yang bisa bertanding dengan Axel, tim Jilson hampir ditekan semuanya sehingga punya perbedaan dengan Organisasi Immortal.

Jika dia menang maka dia bisa menebus kerugian tim Jilson yang hanya ada enam orang juga dapat membangkitkan semangat semua orang dan memberikan kepercayaan diri mereka sehingga hati mereka tidak takut sewaktu bertemu master yang hebat.

Jika dia kalah, maka tim Jilson akan kehilangan dua poin dalam pertandingan di belakangnya akan terus tumbang dan Orgainisasi Immortal bisa langsung menyingkirkan mereka, mereka sudah berusaha keras hingga tahap ini, oleh karena itu, dia tidak boleh menyerah, dia harus berjuang untuk menjadi pemenangnya!

Jilson perlahan-lahan bangun sewaktu wasit menghitung sampai tiga.

"Lagi." Mata kanan Jilson penuh bekas darah dan darah segar tidak berhenti menetes ke lantai, dia melihat Jasper dengan penuh semangat.

Setelah menghela napas panjang, Jasper memutar tubuhnya dan mengait datar. Jilson segera mundur ke belakang dan dia melihat tangan Jasper meninju pukulan kosong lalu dia menendang ke depan. Dia dengan cepat berguling ke belakang untuk menghindari serangan balik Jasper dengan tendangan yang mengarah ke kepalanya.

Dia segera ke depan untuk menangkap bagian belakang Jasper dan menekuk lututnya, Jasper segera melindungi wajahnya dengan kedua tangannya.

Jasper tidak terluka, dia mengubah salah satu tangannya menjadi tangan pisau dan menebaskannya ke bagian punggung Jasper. Jasper tiba-tiba bergegas ke depan, badan setinggi dua meter segera mengangkat Jilson dan membantingnya dengan keras ke lantai.

Suara terbanting, badan Jilson ditekan Jasper ke lantai yang tidak rata, dia merasa bagian belakang punggungnya sakit dan memuntahkan darah segar.

Selanjutnya Jasper melayangkan sebuah tinjuan lagi dan kebetulan mengenai bagian atas mata kanannya.

Rongga mata kanannya sudah retak karena pukulan Jasper sehingga dia meraung kesakitan dan muncul sebuah aura hitam yang lemah dan terlihat lima ekor naga hitam yang samar-samar sedang berteriak kesakitan.

Pukulan ini membuatnya terluka parah sehingga dia melebarkan mata kirinya, wajahnya yang tadinya pucat kini berubah, dia balik menyerang ke bagian mata kiri Jasper yang langsung menghancurkan rongga mata kiri Jasper. Ketika Jasper melayangkan sebuah pukulan ke bagian wajahnya, otaknya tiba-tiba berdengung, secara naluriah dia mengeluarkan sebuah jarum perak dan menusukkannya ke tenggorokan Jasper. Jasper langsung kaget ketika melihat jarum menusuk tenggorokannya, dia segera mundur dan jatuh di lantai dan dengan cepat bangun kembali dari jarak dua meter serta mencabut jarum dengan jarinya dari titik akupuntur.

Tusukan jarum ini membuatnya terluka parah, dia akan langsung mati lemas jika bukan karena Jasper langsung mencabutnya. Meskipun dia telah mencabut jarumnya, tapi tenggorokannya terluka sehingga setidaknya dia tidak bisa bicara selama seminggu. Dia sepertinya ingin mengatakan sesuatu tapi hanya bisa mendengar suaranya yang tidak jelas.

Jilson duduk di lantai sambil memutar otaknya dan dia hanya merasakan otaknya berdengung, pandangan mata kirinya buram dan dia melihat ada tiga bayangan Jasper di depan sedangkan mata kanan penuh dengan darah.

"Jilson Lee, apakah kamu masih bisa berdiri? Anggukan kepalamu jika bisa, jika tidak aku mulai menghitung mundur." Wasit bertanya dengan kencang di samping Jilson.

Telinga Jilson terus berdengung, dia mengangguk ke arah wasit dengan pandangan mata yang bingung.

Ketika Jilson mulai bangun lagi dan mulai bertarung melawan Jasper, dia menarik pisau emas dan menusukkan ke arah Jasper. Jasper segera menghindar dan bagian perutnya terluka oleh pisau Jilson. Jilson dengan cepat membalikkan cengkeraman pisaunya dan menusukkannya dengan keras ke perut Jasper.

Jasper tidak menyangka jika Jilson masih ada sebuah pisau, dia segera memutar tubuhnya. Pisau Jilson mengenai lengannya.

Jasper berteriak keras, dia segera mengangkat Jilson kemudian membantingnya dengan keras, kepala Jilson mengenai lantai yang membuat darah mengalir dari kepalanya. Jasper menarik pisaunya dan menusuknya dengan keras ke arah Jilson, Jilson merasakan suara angin dan menggerakkan tangan kiri ke samping tubuhnya, pada saat ini energi Qi sejati dalam tubuhnya sudah sedikit pulih, dia mengeluarkan energi Qi sejatinya yang sebenarnya bisa sepenuhnya membuatnya menghindari tikaman pisau itu tapi karena energi Qi sejatinya terlalu lemah maka dia hanya bisa menghindar sedikit dan pisau Jasper mengenai bahunya.

Sewaktu dia berdiri, Jasper langsung memukul dadanya yang membuatnya langsung memuntahkan darah, dan pisau yang menancap di bahunya terbang keluar karena pukulan itu, badannya juga ikut terbang.

Dia ingin bangun sewaktu dia jatuh, tapi langsung jatuh lagi.

"Jilson Lee, apakah kamu bisa berdiri? Anggukan kepala jika bisa, jika tidak aku akan menghitung waktunya!" Wasit segera berlari ke depan Jilson untuk bertanya kepadanya.

Jilson Lee mengangguk pelan.

"Jika begitu berdirilah!" Wasit menunggu dua detik tapi dia tidak melihat Jilson bergerak.

Jilson ingin berdiri tapi badannya tidak punya tenaga.

Pertarungan ini membuat dia dan Jasper terluka. Tapi Jasper kebanyakan hanya luka luar sedangkan dia luka dalam yang begitu berat.

Jasper adalah master yang sama tingkat dengannya, tapi Jasper punya kekuatan supranatural dan kekuatan otot yang besar sehingga dia bukan lawan Jasper............

"Dua puluh......" Wasit mulai menghitung waktunya.

"Kakak......" Jessy berlari ke depan arena pertarungan sambil melihatnya penuh kecemasan.

"Lebih baik suruh Jilson menyerah, Jilson bukan lawan Jasper. Rongga matanya telah hancur oleh Jasper, kepala dan dadanya juga terkena pukulan keras, jika begini terus takutnya akan membahayakan nyawanya." Ayah Janita berkata.

Kaisar Zein yang duduk di bangku juri memberikan sebuah isyarat kepada kepala wasit dan kepala wasit itu mengangguk pelan.

Jilson Lee masih bukan master paling kuat, dia juga akan terluka parah jika bertemu lawan yang kuat.

Di sisi ini, sewaktu Jilson berusaha keras untuk bangun kembali, Jasper kembali menyerangnya dengan satu pukulan yang langsung membuatnya tumbang.

Akhirnya Jessy tidak bisa menahannya lagi dan matanya segera memerah, "Kakak, aku akan membuat keputusan untukmu supaya menyerah pada pertandingan ini."

"Pergi!" Jilson tiba-tiba berteriak kencang dan bangun dengan mata penuh aura hitam.

Janita tidak pernah melihat Jilson segalak ini, dia tidak pernah memarahinya seperti ini sejak dari kecil dan dia jadi takut sewaktu melihat tatapan mata Jilson seperti ini.

"Aku selalu mengingatkan kepada semua orang untuk mengutamakan keselamatan karena aku peduli dengan semua orang, aku tidak ingin semua orang terluka karena diriku. Semua orang boleh menyerah tapi hanya aku yang tidak boleh, aku rela mati di arena pertarungan, aku tidak akan mengaku kalah karena aku adalah ketua tim."

Dalam penglihatan Jilson Lee, ada tiga bayangan Jessy. Kepalanya terbentur dan dia merasa suaranya jauh dan telinganya berdengung.

Dia menatap Jessy dengan mata penuh keyakinan dan berbalik melihat Jasper, "Kita lanjutkan......"

Jasper mengepalkan tinjunya dan memukulkannya ke arahnya.

Suara hantaman, keringat dan darah di wajahnya beterbangan karena pukulan Jasper.

"Kakak......." Susi menangis melihat adegan ini.......

Jilson terbaring di lantai dengan diam dan perlahan-lahan memejamkan matanya……......

Novel Terkait

Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu