My Goddes - Bab 787 Apa Yang Sedang Terjadi?

Beberapa pria yang badannya besar segera menarik Ardham setelah mendengar perintah Fendi, dua orang pria besar memegang kedua lengan Ardham dan beberapa pria besar lainnya memukul Ardham.

Memukul perutnya, wajahnya dan seluruh anggota tubuhnya, setelah itu beberapa pria besar itu baru menyeret Ardham keluar.

Mulut Ardham terus mengeluarkan darah, sudut matanya juga merah, wajahnya memar, dia tidak bersuara juga tidak melawan, dia membiarkan anak buah Fendi menyeretnya ke luar untuk dihukum mati.

"Berhenti!" Tiba-tiba, Pearl salah satu istri cantik Fendi bersuara.

"Hah?" Mata Fendi terlihat merah sambil berbalik melihat Pearl.

"Ada apa ini?" Pearl bertanya dengan dingin.

"Maaf, aku sedikit lepas kendali." Fendi segera tersenyum ketika melihat bibirnya yang merah dengan perut sedikit buncit tapi Pearl masih tetap cantik meskipun hamil.

"Fendi, kamu berani sekali, kamu bahkan berani membunuh temanku, apakah kamu sudah memikirkannya?" Pearl dengan dibantu beberapa pelayan segera berjalan menghampiri Fendi untuk menyelamatkan Ardham, "Kamu tidak menepati kata-katamu, kamu jelas-jelas berjanji kepadaku untuk tidak membunuhnya tapi kamu dengan cepat memukulnya dan memerintahkan anak buahmu membunuhnya."

"Memang benar jika Ardham adalah anak buah Jilson Lee, meskipun kita adalah pihak yang berlawanan dengan Jilson Lee tapi ini tidak menghalangi kami untuk berhubungan dengan Ardham. Fendi, kamu adalah ketua seluruh tentara bayaran yang ada di seluruh dunia, kamu raja tentara, di bawahmu ada 300 ribu pasukan Teanokobe, kamu ada 800 ribu pasukan enam bintang biduk, tidak ada yang bisa melawanmu. Kamu adalah pemimpin terkuat di seluruh dunia, mengapa kamu tidak bersikap seperti seorang pemimpin, kamu bahkan tidak bisa membiarkan seorang anak buah musuh?"

"Apakah kamu takut kepada Jilson Lee? Kamu ingin buru-buru membunuh Ardham, apakah karena kamu takut tidak bisa melawan Ardham? Coba kamu lihat Ardham, sejak kamu masuk dia selalu bersikap sopan kepadamu, bagaimana dengan dirimu, seluruh tubuhmu bergetar sejak melihatnya dan berkata serangkaian omong kosong, kamu tiba-tiba marah dan memukulnya juga ingin membunuhnya. Ardham adalah orang yang baik, mengapa kamu bisa memukulnya sampai seperti ini?" Pearl menarik lengan Ardham sambil berkata dengan marah.

"Istriku, dia kasihan? Dia orang baik? Dia adalah mata-mata yang dikirim oleh Jilson Lee, jika aku tidak membunuhnya maka aku akan dibunuh oleh Jilson Lee!?" Fendi berkata dengan marah.

"Benar, kakak ipar, pasukan Roy dikepung kami di dalam kota Taka, Ardham tiba-tiba datang dari kota Taka ke pulau kekaisaran kita, ini jelas dia ingin menggunakan hubungannya denganmu untuk merusak hubungan raja tentara dengan Attar, orang ini adalah mata-mata dan tidak bisa dibiarkan." Deni Han segera berkata.

"Aku sedang berbicara dengan Fendi, apa hubungannya denganmu?" Pearl bertanya dengan dingin.

"Bukan, kakak ipar, aku telah menyinggungmu, aku....." Deni Han terlihat canggung dan segera menjelaskannya.

"Apakah kamu punya hak ikut campur saat aku bicara dengan istriku?" Bruk, Fendi langsung memukul Deni Han hingga terbang ke luar.

Selanjutnya Fendi segera memapah badan Pearl yang lemah dan berkata baik-baik dengannya, "Istriku, bukan aku tidak menghormatimu, Ardham ini merupakan salah satu anak buah penting Jilson Lee, tim Jilson Lee total ada tujuh orang dan dia salah satu di antaranya. Kita banyak untung jika para master ini mati. Aku tahu Ardham adalah idolamu dan kamu selama ini suka dengannya tapi aku adalah suamimu, coba kamu pikirkan baik-baik, siapa yang lebih penting di hatimu, aku atau Ardham?"

"Tapi....." Pearl menjadi tertegun ketika melihat Fendi begitu baik membujuknya.

"Aku tahu kamu paling baik denganku, kamu mencintaiku dan aku juga mencintaimu, aku benar-benar tulus mencintaimu. Aku paling menyayangimu di antara semua istriku, kamu orang yang baik dan polos, tidak pernah berniat jahat dan imut. Meskipun aku ingin mengendalikan Ardham tapi Ardham ini juga punya kemampuan. Jika membiarkannya hidup maka dia lama kelamaan akan menerkamku. Jika aku menghabisi dia sekarang maka akan lebih mudah menghadapi Jilson Lee di masa datang."

"Kamu jangan melihat aku punya banyak pasukan, sebenarnya aku sangat takut, hanya ada beberapa anak buahku yang baik maka aku biasanya lebih banyak bicara denganmu. Dia dan Roy telah berkuasa di Afrika Timur karena mereka mengendalikan pasukan penting kita di Afrika Timur sehingga aku tidak berani menggerakkan pasukan meskipun Rendra, Hito, bisma dan Jiko mengkhianatiku, alasan pertama karena takut Roy akan membuat masalah di Afrika Timur, alasan kedua karena takut kekuatan lain yang mengambil kesempatan ketika kedua pihak kami sedang bertarung."

"Aku katakan sejujurnya kepadamu, tekananku sangat besar saat ini dan hatiku sangat cemas setiap hari. Tapi aku benaran mencintaimu selain itu kamu juga hamil anakku, maka aku akan berusaha untuk tetap hidup supaya bisa menjagamu dan anak kita, jika aku mati dibunuh oleh Jilson Lee, siapa yang akan menjagamu dan anak kita?" Fendi berkata.

"Apakah tidak bisa mengurungnya saja? Aku tidak peduli meskipun kamu mencari wanita lain di luar, aku juga tidak peduli kamu bawa begitu banyak wanita di pulau kekaisaran ini....." Pearl mengerutkan keningnya sambil mengatupkan mulutnya.

"Tidak bisa, Ardham ini harus dibunuh, aku tidak bisa tidur jika dia tidak mati. Begini saja istriku, kamu jangan urus masalah tentang pertempuran, aku jamin bisa mengalahkan semua kekuatan itu, aku jamin bisa melindungi pulau kekaisaran kita supaya bisa menjagamu dan anak kita, cepat perintahkan pelayan untuk membawamu istirahat jangan membiarkan dia merusak hubungan kita." Fendi berkata sambil menyerahkan Pearl kepada kedua pelayan yang ada di sisinya, "Aku sudah tidak mau melihat wanita lain lagi, di sini ada begitu banyak wanita cantik tapi aku sudah malas melihatnya. Kamu hanya perlu percaya jika aku benar-benar tulus kepadamu dan tidak perlu mengurus masalah lainnya."

"....." Pearl ditaklukkan oleh Fendi dan dia tidak tahu harus bagaimana memecahkan masalah Ardham.

Dia berbalik dan melihat sekelompok wanita cantik itu menatapnya dengan iri.

Ini adalah perlakuan istimewa karena bisa dibujuk oleh Fendi karena kebanyakan istri Fendi lainnya tidak bisa mendapatkan perlakuan seperti ini.

Dia sangat menderita begitu melihat begitu banyak orang menatapnya dengan iri.

"Brengsek, dia hampir merusak hubunganku dengan Pearl, cepat seret keluar dan tembak mati, aku akan mengawasinya sendiri!" Fendi diam-diam melihat Pearl, dia segera menyuruh bawahannya menyeret Ardham keluar.

Tempat eksekusi di pulau kekaisaran, Fendi duduk di bangku sambil menatap Ardham dengan dingin, Ardham diikat dan ditekan oleh pria berbadan besar ke bawah.

"Ardham, kamu akan segera mati, karena kamu dulu juga merupakan idolaku maka aku akan memberimu kesempatan untuk meninggalkan kata-kata terakhirmu!" Fendi memakai baju jenderal berwarna putih sambil memiringkan badannya di kursi.

Wajah Ardham tidak ada ekspresi, dia berlutut dan tidak bicara.

"Baiklah, kamu tidak takut mati, kamu akan mengabulkanmu!" Fendi menunjuknya dengan jari telunjuknya, batu rubi di jarinya berkilau karena sinar matahari.

"Lakukan penembakannya!" Mata Deni Han terlihat jahat sambil berteriak.

Prak, prak, belasan prajurit segera mengangkat senjata mereka dan diarahkan ke Ardham, pada saat ini Ardham telah diberi pil pelumpuh, tidak berguna juga jika dia melawan.

Fendi terus tersenyum jahat sambil membayangkan kemarahan Jilson Lee sewaktu dia tahu tentang berita kematian Ardham.

"Raja tentara, tiba-tiba ada banyak wartawan yang datang dan mengatakan akan mewawancarai Ardham bahkan ada beberapa wartawan yang memberanikan diri menyelinap untuk diam-diam mengambil gambar kita dengan Ardham." Sigit tiba-tiba datang sambil berbisik kepada Fendi.

"Apa yang terjadi?" Ekpresi Fendi berubah.

Novel Terkait

Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu