My Goddes - Bab 411 Kelemahan Leo

“......”

Melihat adegan ini, seluruh penonton di lokasi kompetisi seni bela diri langsung terkejut.

Tidak disangka kemampuan Leo tidak kalah dari Tuan Muda Ben dan Ardham, serangan yang kuat, keterampilan yang lincah, bahkan langsung mengeluarkan pistol untuk menembak Janita.

Di layar besar, saat energi Qi sejati perlindungan tubuh Janita dihancurkan dan kehilangan energi Qi sejati perlindungan tubuh untuk menahan serangan dari Leo, semua orang langsung keringat dingin. Mereka hanya merasakan sebuah rasa ketakutan yang kuat. Janita dengan cepat menggulingkan badannya. Di saat bersamaan karena energi Qi sejati perlindungan tubuh Janita sudah pecah dan kehilangan kekuatan penahanan, Leo langsung menusuk posisi Janita sebelumnya. Sebuah suara ledakan yang kuat, posisi Janita sebelumnya langsung muncul sebuah lubang besar.

Leo tetap tidak melepaskan dia, saat Jani menghindari serangannya, Leo langsung memutar tangan ke belakang untuk menembak. Janita langsung menggunakan pedang Naiba untuk menahan, kemudian meletakkan pedang di pinggangnya.

Sebuah suara pukulan berasal dari peluru yang tertembak di pedang di pinggangnya. Janita hanya merasa sekujur tubuh kebas seperti diserang oleh sesuatu yang berat, kemudian dia berjungkir balik dan berguling keluar dari panggung ring.

Saat Leo sekali lagi mengangkat tangan untuk menembaknya, Janita juga mengeluarkan sebuah pistol untuk menembak.

Terdengar dua suara tembakan.

Dua suara tebakan berbunyi secara bersamaan, peluru Janita langsung tertembak dengan peluru Leo. Dua butir peluru saling bertabrakan di udara, peluru Janita langsung berubah bentuk karena terpukul oleh peluru Leo dengan keras. Tetapi peluru Leo mengalami hambatan saat kedua peluru bertabrakan di udara. Meskipun pistol Janita tidak bisa dibandingkan dengan milik Leo, tetapi dia juga bisa membuat peluru yang ditembakkan leo menjadi lambat. Saat kedua peluru berdempetan bersama menembak ke arah Janita, karena kecepatannya berkurang banyak, jadi Janita langsung menghindar dari dua peluru yang datang.

Kemudian Leo menembak satu kali lagi, Janita melawan dengan cara yang sama. Leo menembak lagi, Janita menahan peluru Leo lagi.

Sebelum Leo membunuh Jilson Lee, dia adalah seorang penembak jitu, Janita adalah Master terhebat dari tim pasukan khusus Dragon yang paling tinggi di China, kemampuan menembaknya juga sangat hebat.

Dua orang mulai berjalan di panggung ring, mereka tidak berhenti menembak ke arah lawan, setelah peluru sudah habis, sebelah tangan mengganti klip, kemudian menembak ke arah lawan sampai saat menghabiskan peluru di dalam klip dan seluruh klip sudah habis terpakai.

“Hebat, Leo ini adalah orang yang cocok menjadi tentara. Meskipun kemampuan seni bela dirinya bisa mengalahkan Janita, tetapi dia tetap tidak meremehkan lawan dengan kemampuan seni bela diri yang dimilikinya. Melainkan sengaja menghabiskan seluruh peluru yang dimiliki Janita, kemudian menyerang setelah meyakinkan dirinya sudah aman.” mata seorang juri langsung memancarkan cahaya dan terlihat menikmati saat melihat Leo.

“Meskipun kemampuan seni bela diri Leo tinggi, tetapi tubuhnya tetap akan berdarah jika ditembak Janita, bahkan ada ancaman bagi nyawanya. Serangan yang kuat dan cara yang kasar, tetapi dia berpikir dengan teliti, Leo ini sungguh orang yang memiliki bakat militer.” seorang juri dan beberapa perwakilan Komando Palagan melihatnya dengan kagum.

“Sekarang mereka berdua sudah menghabiskan semua pelurunya, tetapi kemampuan seni bela diri Leo malah jauh lebih kuat dari Janita. Tampaknya cucu perempuan Jenderal Jimmy di kompetisi kali ini tidak ada harapan lagi...” ada juri yang berkata.

“Ayah, Janita sudah mau kalah.” Ayah Janita berkata kepada Jimmy Lu.

“Iya, jika tidak bisa bertahan, mungkin Janita bisa kalah.” Jimmy Lu melihatnya dengan prihatin.

Di panggung kompetisi, Leo dan Janita sudah menghabiskan seluruh peluru mereka. Setelah menarik pelatuk beberapa kali hingga terdengar suara kosong, Leo langsung melemparkan pistol dan berlari ke arah Janita.

Tanpa energi Qi sejati perlindungan tubuh, Janita bukan lawan Leo lagi.

Setelah berpikir sebentar, Janita tiba-tiba mengeluarkan Jurus Meringankan Tubuh untuk berlari dengan usaha penuh.

“Mau kabur?” Leo tertawa dingin melihat Janita.

Setelah mengibaskan tombak Fierce, sebuah aura tombak dengan kuat memukul ke arah Janita.

Janita menambah kecepatan, kedua kaki meninggalkan lantai saat berlari dan menghindari energi Qi sejati Leo dengan susah payah.

Leo mengibaskan tombak Fierce lagi, sebuah aura tombak mengeluarkan suara angin dan terpukul ke arah Janita dengan cepat.

Janita semakin berusaha berlari, dia berkali-kali berhasil lolos dari energi Qi sejati Leo menggunakan keterampilan lincah dari tubuhnya yang ramping.

Leo terus-menerus mengibaskan belasan energi Qi sejati, semua serangannya tidak terpukul ke Janita. Jadi dia langsung menyeret tombak dan mengejar Janita.

“Hahaha, Janita tidak bisa mengalahkan Leo, jadi dia mulai kabur di panggung ring untuk menarik ulur waktu dengan Leo!” departemen rawat inap, Tuan Muda Ben sudah paksa tarik Sandra ke kamar pasien Ardham dan Navier. Tuan Muda Ben duduk di atas ranjang Ardham, dia berdempetan dengan Ardham tanpa memedulikan betapa menderitanya tubuh Ardham yang barusan selesai bertarung.

Ardham adalah pria yang bersifat lembut, dia melihat Tuan Muda Ben terus-menerus menghalangi di depannya dan menutupi TV dari pandangannya, ekspresinya hanya tidak berdaya saja.

“Ribut sekali, Tuan Muda Ben, apa kamarmu tidak ada TV, apa kamu tidak bisa kembali ke kamarmu sendiri untuk menonton TV? Ini tidak hanya kamar Ardham seorang saja, ini juga kamar pasien aku, aku memerintah kamu untuk keluar.” Navier tidak sanggup melihatnya lagi, dia memarahi Tuan Muda Ben dengan kuat.

“Banyak orang menonton lebih seru.” Tuan Muda Ben menghidupkan sebatang rokok dan berkata dengan tenang.

“Siapa yang mau seru bersamamu?” Navier langsung emosi.

“Tuan Muda Ben, apa kamu ada menyadari sejak kita berada di dalam satu tim, sifatmu semakin baik?” Ardham tiba-tiba berpikir lalu bertanya.

“Iyakah?” Tuan Muda Ben terdiam, dia mengedipkan matanya. Setelah berpikir, dia lanjut menghisap rokok menonton TV sambil berkata kepada Leo, “Pukul dia, matikan dia!”

“Kamu merokok di kamar pasien!” Navier mengambil bantal dan melemparnya dengan kuat…

“Dik, kami sudah mau kalah, kan? Aku lebih awal mengucapkan selamat telah masuk ke 16 besar.” Zoony melihat kompetisi Leo dan Janita yang muncul kondisi perbedaan jarak kekuatan hingga tidak ada kesempatan untuk melawan. Kemudian dia berdiri dari samping Jilson Lee, merapikan bajunya yang terlipat, menahan rasa sedih di dalam hati dan mengulurkan tangan kanan kepada Jilson Lee.

Meskipun Tim pendekar wanita Gangnam dan Tim Jilson Lee adalah satu keluarga, tidak peduli tim apapun yang menang tetaplah membanggakan Keluarga Lu. Tetapi kompetisi seni bela diri militer ini diselenggarakan oleh Wulin China dan Departemen Militer China satu kali dalam empat tahun, juara pertama akan mendapatkan reputasi yang sangat tinggi, meskipun dia sudah melakukan persiapan mental, tetapi dia yang sejak kecil berjalan dengan lancar, dalam hatinya tetap merasa tidak nyaman.

Tetapi saat dia melihat ekspresi Jilson Lee yang tidak santai, malah semakin beban.

“Tidak perlu mengatakan selamat padaku, sebelum hasil perlombaan diumumkan, tidak ada yang bisa menebak pemenangnya.” Jilson Lee mengatakan sambil mengeluarkan satu kotak rokok.

Saat dia baru mau menghidupkan sebatang rokok, dia berpikir kemudian menahan kegelisahan di dalam hati untuk menyimpan kembali.

Kompetisi antara Leo dan Janita tidak bisa ditebak.

Karena dia memiliki keburukan pada kata rokok.

Leo sejak kecil adalah Master seni bela diri yang belajar sendiri, dia adalah amatiran, sebelumnya dia tidak memiliki guru yang mengajarinya. Meskipun seni bela dirinya hebat, tetapi dia hanya bisa dikatakan Master biasa, tidak bisa dikatakan Master yang hebat.

Sekarang meskipun seni bela dirinya sudah tinggi dan bisa masuk ke barisan Master hebat, tetapi dia memiliki sebuah kebiasaan buruk.

Merokok.

Dia bukan kadang-kadang merokok, dia sangat kecanduan terhadap rokok, bisa dikatakan tangannya tidak bisa terpisah dengan rokok. Dia adalah penembak jitu alami, selama ada rokok, dia bisa bersembunyi dengan tenang di sebuah daerah lebih dari 3 hari 3 malam sampai menembak targetnya. Tetapi kelemahan terbesarnya adalah merokok mempengaruhi kapasitas vitalnya. Seseorang jika sudah lama merokok akan menurunkan kapasitas vital dan kekuatan fisik yang buruk. Alasan dia langsung menyerang dengan kuat saat kompetisi baru dimulai adalah karena kekuatan fisiknya yang buruk, jika dia tidak mengalahkan Janita dalam waktu yang pendek, maka dia tidak akan bertahan terlalu lama pada kompetisi dengan Janita. Saat awal-awal mulainya kompetisi dia bisa menggunakan kekuatan dan kemampuan seni bela diri yang kuat untuk mengalahkan Janita, tetapi jika Janita bisa menahan serangan darinya dan bisa menggunakan waktu terakhir untuk menghabiskan kekuatan energinya, maka situasi ini akan terbalik.

Ini juga alasan dia menempatkan Leo di terakhir, dia mengira Gina bisa mengkhianati mereka setelah masuk 16 besar, jika Gina menyerang, maka kebetulan tim mereka akan menang sebelum kompetisi Leo dan Janita.

Janita mahir dalam bertahan, jika bakat tidak baik, maka kerja keras akan menebus, jika kemampuan seni bela diri tidak baik, maka kemampuan bertahan akan menebusnya. Tidak sampai detik terakhir tetap tidak akan menyerah jika tidak dikalahkan lawan.

Dia hanya ingin bertahan, tetapi tanpa berpikir banyak malah kepikiran untuk mengendalikan kemampuan bertarung Leo...