My Goddes - Bab 37 Riwayat Sonny Segera Tamat

Jilson sudah melupakan siapa itu Kris, Yoni dan juga Lisa. namun Kris, Yoni dan juga Lisa malah mengingat Jilson dengan jelas.

mereka semua ingat kalau pakaian Jilson pada malam itu membuat mereka merendahkan dirinya, namun mereka tidak menyangka kalau Jilson adalah orang penting. dimalam itu, Yoni dihajar habis habisan oleh ayahnya. selama 10hari kemudian, ayah mereka selalu mengingati mereka tentang Jilson dan berkata kalau Jilson adalah seorang senior hebat yang jarang ditemui. orang yang bisa berteman dengannya adalah orang yang sangat beruntung. ayah mereka sangatlah menghormati pria yang bernama Jilson ini.

sekarang, mereka semua terbengong ketika melihat Jilson.

mereka sama sekali tidak menyangka kalau mereka sudah bersikap sombong selama beberapa saat disini dan pada akhirnya, orang yang ingin bertarung dengan Sonny adalah Jilson, si master tingkat dewa dikota ini.

Sonny telah menendang sebuah papan kayu tadi....

disaat ini, Kris, Yoni, Lisa dan Stella mulai berbicara didalam hati. meskipun mereka belum pernah menyaksikan kemampuan Jilson, namun Jilson adalah salah satu master tingkat dewa yang diakui oleh Fanny. sebagai seorang wanita yang jarang berbicara, Fanny tidak mungkin membantu memperkenalkan seseorang yang tidak ia kenal. Stella juga mulai merasakan kemampuan Jilson. ketika melihat wajah Jilson, perasaan pertamanya adalah mereka pasti akan dirugikan.

" kamu adalah pemilik klub bela diri ini?" kata Ethan sambil menatap dirinya.

" tidak salah, aku menghabiskan uang untuk membangun klub bela diri ini. tentu saja akulah yang adalah pemiliknya." kata Jilson sambil menghisap sebatang rokok.

" bukankah ini adalah milik Tommy?" kata Ethan sambil menunjuk kearah brosur yang ditempel pada dinding. pada brosur itu tertulis jelas siapa pemilik klub bela diri ini.

" kamu seharusnya tahu jelas sikapnya. pemilik klub bela diri ini bukanlah dia, melainkan aku." kata Jilson.

" perkataanmu sangatlah masuk akal...." jawab Ethan sambil mengangguk.

dia tidak begitu akrab dengan Ethan, hanya pernah berjumpa beberapa kali dan belum pernah berbicara sebelumnya. meskipun Jilson sedikit miskin, namun caranya menatap orang sangatlah tulus dan juga polos. dia dikaruniai sebuah wajah yang polos. pemilik klub bela diri ini memang bukanlah Tommy, melainkan Jilson.

Luna hanya berdiri disamping untuk menyaksikan semua ini. disaat yang bersamaan, dia juga menatap Jilson sambil mengerutkan keningnya.

ternyata pemilik klub ini adalah dia. sayangnya meskipun dia memiliki bisnis sendiri, namun penampilannya terlihat begitu tidak berkualitas dan tetap saja tidak mencapai standard pertemanannya.

" singkat saja, jikalau kamu benar benar ingin melakukan pertarungan, maka aku akan menjadi lawanmu. jikalau kamu menang, aku akan langsung menutup klub ini. namun jikalau kamu kalah, aku berharap kamu bisa mempromosikan klub bela diri ini dan membantuku mencari murid murid baru." kata Jilson sambil tersenyum kepada Sonny.

" dasar Sampah." kata Sonny dengan cuek.

" hm?" Jilson mengerutkan keningnya.

" sampah, aku sudah belajar tekhnik taekwondo selama 7 tahun, aku tidak hanya bisa mematahkan sebuah papan kayu, aku bahkan bisa membengkokkan pipa besi. guruku adalah warga korea asli yaitu Kim So Kwng. didunia taekwondo terdapat lima level aku sudah mencapai tingkat dewa yang sangat mahir. kamu rasa kamu bisa mengalahkanku? kamu hanyalah sampah!" kata Sonny sambil memberi jempol kepada Jilson, namun dia lalu membalikkan jempol itu.

" haha," Jilson pun tertawa atas hinaan Sonny padanya. dia hanya menganggap Sonny masih terlalu kanakan yang tidak tahu sopan santun.

" begini saja, kamu boleh menyerangku duluan dengan kedua tangan ataupun kedua kakimu. aku hanya perlu menggerakkan salah satu jariku untuk bertarung denganmu." kata Jilson.

" hahaha!" Ethan tertawa keras ketika mendengar ini.

disaat ini, Ethan menatap Jilson dengan tatapan hina. tidak hanya dia, murid murid di klub itu pun menatap hina Jilson, begitu juga dengan Luna.

Sonny adalah orang yang terkenal dikota ini, dia tidak hanya memiliki keluarga yang kaya, dia juga memiliki kemampuan taekwondo yang luar biasa hebatnya. namanya begitu terkenal dikota ini, hampir semua siswa SMA dikota ini pernah mendengar namanya. ketika dia masih di tingkat SMA, dia sudah bisa melawan 4 hingga 5 preman. dia adalah ketua yang diakui disekolahnya. di universitas sekarang, tidak ada orang yang tidak mengenalinya lagi.

seluruh murid di klub bela diri ini juga mengenalnya. sebenarnya mereka ingin belajar tekhnik taekwondo dari Sonny, hanya saja Sonny memandang rendah mereka. oleh karena itu mereka pun datang ke klub bela diri milik Jilson untuk belajar.

jikalau Jilson hanya berkata dia akan bertarung dengan Sonny, mungkin mereka akan percaya kalau Jilson memiliki basic yang baik. namun sekarang dia berkata kalau Sonny boleh menggunakan kedua tangan dan kakinya untuk melawannya. semua orang pun merasa kalau dia hanyalah seorang penipu.

orang orang pun mulai menggosipi Jilson dan juga menatapnya dengan tatapan yang hina. mereka juga sudah menyiapkan diri menerima returan biaya pelatihan setelah pertarungan ini selesai.

" Jilson, apakah kamu gila? aku saja bukan lawan Sonny, kamu malah berani menantangnya? kamu bahkan memperbolehkan dirinya menggunakan kedua kaki dan tangannya. kamu tidak jelas akan kemampuanmu sendiri?" kata Tommy sambil berjalan dan mencekik lehernya. " akan kukatakan kepadamu, kalau klub bela diri ini bangkrut, jangan salahkan aku. dulunya aku pernah bermaksud melarikan diri dengan uang ini, hanya saja kamu bersikap jujur dan bersikeras untuk tetap membuka klub ini. sekarang kamu akan segera merasakan malu. setelah pertarungan ini selesai, para murid akan meminta pengembalian biaya. kamulah pengaruh bangkrutnya klub bela diri ini, tidak ada kaitannya denganku."

" diam!" Jilson sudah merasa cukup akan omong kosong Tommy. dia merasakan sakit pada lehernya yang tengah dicekik oleh Tommy. suasana hatinya juga sedikit kacau karena orang ini. dia pun menatap Tommy dengan tatapan yang sangat cuek.

" beraninya kamu bersikap kasar padaku?" kata Tommy dengan terkejut.

" kalau klub bela diri ini bangkrut, aku akan ganti rugi 10kali lipat untukmu." kata Jilson dengan cuek.

" kamulah yang mengatakan ini, seorang pria sejati tidak boleh mengingkari janji." Tommy sudah sadar kalau Jilson sedang marah. dia pun tidak lagi mengganggunya dan perlahan mundur.

ketika dia sedang berjalan mundur, dia merasakan sebuah perasaan yang tak terkatakan.

dia merasa Jilson begitu bodoh. dia sudah merasa sangat ketakutan ketika mendengar kalau Sonny adalah keturunan orang kaya dikota ini dan tidak memperdulikan gengsinya lagi. dia pun memilih untuk memohon pada Sonny. namun Jilson malah menentang Sonny.

dia tahu jelas kalau pertarungan kali ini, Jilson pasti akan kalah dan tidak mungkin menang. alangkah baiknya jika Sonny mengalahkannya dalam satu pukulan. namun bagaimana jika Jilson tidak sengaja melukai Sonny, ataupun mencakar Sonny dengan kukunya? ini mungkin akan mendatangkan bejana yang besar. karena Sonny memiliki banyak uang dan uanglah yang berkuasa. Orang yang seperti dirinya memiliki banyak relasi dan relasinya dengan masyarakat dikota ini tidaklah tipis. jikalau Jilson melakukan kesalahan, Sonny pastilah tidak akan membiarkannya begitu saja. bahkan masyarakat setempat juga tidak akan mengampuninya juga.

haiya, silahkan dipukul saja, kamu akan bertumbuh dewasa jika kamu pernah merasakan penderitaan. ketika kamu telah melakukan kesalahan pada Sonny dan sudah tahu untuk menyesal, aku akan berusaha membantumu menyelesaikan ini.

kata Tommy didalam hati sambil mengerutkan keningnya.

" tuan Sonny, silahkan." kata Jilson dengan tersenyum dan meletakkan kedua tangan dipunggungnya.

melihat senyuman Sonny yang begitu cuek, Kris, Yoni dan Lisa sudah sangat panik hingga tidak berani berbicara lagi.

riwayat Sonny segera tamat!