My Goddes - Bab 504 Derringer

“Aku sendiri juga termasuk orang jago yang memiliki kekuatan murni.....” Saat Susi melempar sebuah kapak keras kearah Gavin, mulut Gavin sedang mengunyah permen karet dan ia menatap Susi biasa, lalu ia berhasil menangkap lemparan kapak Susi.

Kekuatan Susi sangat besar. Meskipun Gavin juga termasuk orang jago yang memiliki kekuatan murni, tapi saat menangkap kapak Susi, tubuhnya juga ditarik ke belakang beberapa langkah karena kekuatan besar yang dibawa kapak itu.

Susi muncul di hadapannya dengan cepat, lalu melayangkan kapak lainnya lagi, dan Gavin juga melayangkan kapak yang ada di tangannya.

Terdengar suara kedua kapak yang saling menabrak kencang.

Di udara muncul sebuah gelombang, serta sebuah sinar api yang menusuk mata. Gavin membawa kapak Susi mundur dua langkah, sedangkan Susi membawa kapaknya mundur lima langkah.

Saat suasana menjadi hening, Gavin masih setia untuk mengunyah permen karet di mulutnya.

Melihat Gavin yang bisa menahan Susi dengan Tai Chi, apalagi menindas Susi dengan kekuatan murni, wajah Anto, Bruno, Skide, Bambang, Maman dan Teddy selaku paman Susi seketika berubah.

Sedangkan wajah Kiyoshi terukir senyuman. Janda Permaisuri dan Bryn duduk bersama, mereka juga tidak tahan untuk mencubit jari telunjuk mereka yang lentik.

“Susi ini bukanlah musuh Gavin. Tim Jilson kalah!” keluh Ryo.

Melihat Gavin yang bisa-bisanya berhasil menindas Susi, raut wajah Organisasi Immortal sini agak membaik.

Jika Gavin bisa mengalahkan Susi di ronde ini, Organisasi Immortal sini masih ada Daffin dan Farel kedua orang jago tersebut. Salah satu dari mereka merupakan orang jago yang hebat dalam jurus Chin Na, sedangkan satunya lagi hebat dalam memanah. Tingkat kemampuan anggota Tim Jilson diurut sesuai tangga, semakin ke belakang, semakin jauh perbedaannya antar anggota. Mereka masih ada kemungkinan untuk mengalahkan Tim Jilson.

Jika muncul keadaan dimana mereka seri, maka kedua tim mereka harus mengeluarkan seseorang untuk bertarung. Saat ini Jilson dan Tuan Muda Ben dari Tim Jilson telah luka berat, satunya masih terbaring lesu di Tim Medis sana, dan satunya lagi masih koma. Gina selaku orang jago kedua pun dibawa pergi oleh Hito, dan pasti tidak dapat kembali ke arena kompetisi.

Kalaupun semua orang jago Organisasi Immortal terluka dan koma, tapi mereka masih ada Davis yang tak terluka dari ronde ketujuh. Davis pasti bisa mengalahkan anggota Tim Jilson manapun dengan keadaan tubuh yang masih baik, serta kemampuannya yang tinggi.

Susi tidak sangka bahwa kekuatan Gavin akan lebih besar dari dirinya. Ia menatap Gavin penuh kejut selama dua detik, lalu ia menggertak giginya dan berlari kearah Gavin.

Gavin masih mengunyah permen karetnya, lalu ia pun tersenyum saat melihat Susi berlari kearahnya.

Saat Susi tiba di hadapannya dan melayangkan kapaknya kencang, Gavin pun menggunakan kapaknya menyambut Susi. Terdengar lagi suara kedua kapak yang saling tertabrak. Kali ini Gavin sama sekali tidak mundur, melainkan Susi yang didorong ke belakang sebanyak empat langkah.

“Kamu mengalah saja, kamu bukanlah musuhku.” Gavin tertawa, lalu membuang kapak Susi ke lantai dan dirinya pun muncul di samping Susi.

Susi baru saja mau mendaratkan tangan kiri padanya, Gavin pun langsung menangkap tangan kirinya. Susi lagi-lagi menendang dengan kaki kanan, Gavin pun menyembunyikan kaki kanannya. Saat Susi ingin menendangnya lagi, Gavin langsung menahan kaki kanan Susi, lalu menangkap tangan kanan Susi dan memelintirnya kasar. Saat kapak terjatuh dari tangan Susi, ia pun menggoyangkan tubuh Susi kasar. Setelah kaki Susi tidak seimbang, ia pun menggoyangkan tubuhnya yang berisi, dan melayangkannya kearah Susi, sehingga tubuh Susi terbang keluar.

Kemampuan Susi termasuk langkah, sedangkan kekuatan Gavin lebih kuat darinya. Kekuatan yang dimiliki Gavin sama besar dengan Roy yang disamping Jilson.

Setelah berhasil melayangkan Susi, ia berubah menjadi bayangan gelap dan mengejar Susi.

Susi melayang di atas udara, melihat Gavin yang mendekatinya dan bermaksud untuk menghajarnya keluar dari panggung, ia pun memutar balik tangan putihnya, lalu muncul lah sebuah pistol kecil dari telapak tangannya.

Pistol tersebut dipanggil Derringer, merupakan pistol yang khusus dibuat oleh Ardham.

Saat Gavin sudah mau tiba di hadapannya, Susi langsung menarik pelatuk pistol tanpa ragu.

Gawat!

Pupil mata Gavin mengecil dan tidak keburu menghindari peluru yang ditembak Susi kepadanya. Ia tidak secepat Tuan Muda Ben, dan ia juga tidak memiliki tubuh serta kemampuan kuat seperti Adelio dan Jasper. Ia langsung mengeluarkan dua warna energi Qi sejati perlindungan tubuh, satu hitam dan satunya lagi putih. Setelah peluru Susi mendarat di perlindungan tubuhnya, langsung muncul lah gelombang besar.

Derringer Susi ini memiliki lima peluru. Susi menembak habis kelima peluru itu ke tubuh Gavin. Saat tiga peluru menembak kearah Gavin, perlindungan tubuh Gavin sudah mau dipecahkan olehnya. Gavin pun berteriak kencang lagi dan memaksa diri mengeluarkan tenaga untuk mengeluarkan perlindungan tubuh terakhir, sehingga dirinya berhasil menghindari peluru keempat milik Susi.

Terdengar lah suara dimana perlindungan tubuh Gavin pecah. Peluru kelima Susi langsung menembak kearah pundaknya, sehingga ia berteriak kesakitan kencang.

Setelah Susi mendarat di lantai, ia pun langsung menyerang Gavin kasar dengan telapak tangannya. “Makan terus!”

Sejak awal mulut Gavin terus mengunyah permen karet. Setelah telapak tangan itu mendarat di lehernya, ia pun langsung memuntahkan permen karet dari mulutnya.

Saat ia mengeluarkan permen karet itu, Susi pun memiringkan tubuhnya ke kiri, sehingga permen karet itu menyerempet tubuhnya sekilas. Selanjutnya Susi lagi-lagi mendaratkan pukulan pada dada Gavin. Saat Gavin terpukul terbang, ia pun langsung menarik tangan kanan Gavin. Ia menggunakan tenaga yang menghajar Gavin terbang untuk melayangkan Gavin keluar jauh dengan tangan kanannya.

Setelah Gavin dilayangkan jauh, ia langsung menginjak kaki kanannya di lantai, lalu berlari cepat kearah Gavin. Gavin melihat Susi yang bisa-bisanya mengubah situasi pertandingan, serta mengeluarkan dirinya dari panggung.

Ia pun segera mengeluarkan pistol dan menyerang kearah Susi.

Susi langsung berubah menjadi gadis berwarna emas, matanya terkejap dan berhasil menghindari semua serangan peluru Gavin. Pistol Gavin bukanlah pistol yang dibuat secara khusus. Sedangkan perlindungan tubuh yang dipakai Susi merupakan perlindungan tubuh yang terbaik di dunia. Peluru pistol biasa sama sekali tidak bisa melukainya. Peluru Gavin juga sama sekali tidak mengurangi kecepatan Susi yang mendekatinya. Setelah berada di hadapan Gavin, Susi pun mendaratkan pukulan pada perutnya, lalu mendaratkan pukulan lagi pada kepada Gavin. Susi melompat tinggi, lalu menendang Gavin keluar dari panggung. Saat tendangan Susi mau mendarat pada tubuh Gavin yang berisi, Gavin pun tiba-tiba memegang betis Susi, lalu memegang kaki Susi. Selanjutnya Gavin langsung memeluk kaki Susi dengan erat.

Kemampuan bela dirinya yang paling hebat adalah menggunakan tenaga orang untuk menyerang balik. Kalaupun ia sudah tidak ada energi Qi lagi, ia masih bisa menahan kemampuan Faksi Ying milik Susi. Setelah memeluk kaki Susi, Gavin pun menggunakan tenaga kaki Susi untuk mengeluarkannya dari panggung, sehingga ia dan Susi bisa keluar dari panggung serta kalah bersama.

Ia sudah kehilangan energi Qi. Kalaupun kemampuan Tai Chi-nya masih bisa menahan kemampuan bela diri Susi, tapi ia sangat untuk mengalahkan Susi.

Seri merupakan pilihannya yang terbaik.

Melihat Gavin yang bisa-bisanya memilih seri, Susi pun langsung menekan tenaganya ke bawah. Melihat mereka berdua yang sudah mau keluar dari panggung, mereka berdua pun tiba-tiba berhenti di tepi panggung dan jatuh bersama dari tepi panggung.

Tiba di lantai, Gavin langsung memeluk tubuh Susi yang kecil ke tengah panggung. Ia pun segera berlari beberapa langkah menjauh dari tepi panggung.

Setelah berhasil mempertahankan situasinya, ia baru memegang lehernya dan mulai terbatuk, raut wajahnya jelas menunjukkan rasa sakit yang tidak dapat dijelaskan.

Semua ini hanya terjadi dalam dua tiga detik, sedangkan ia dan Susi telah bertarung untuk banyak jurus.

Saat Susi berlari lagi kearahnya, ia tiba-tiba menginjak kakinya kasar panggung arena di bawah kakinya. Susi belum saja tiba di hadapannya, panggung arena di kaki bawahnya pun menjadi hancur. Susi jatuh ke dalam panggung arena yang telah hancur. Selanjutnya Gavin berusaha menabrak ke bagian panggung yang masih baik-baik saja, lalu berteriak kencang dengan kedua tangan yang terus memukul lantai kasar, sehingga sebagian panggung arena menjadi hancur. Susi muncul lagi di hadapannya, lalu menendang kearahnya. Gavin pun menggunakan kedua tangan untuk menahan, lalu dirinya ditendang terbang oleh Susi ke tepi panggung yang lain dan dirinya menepuk lantai kasar lagi.

Susi baru saja muncul di hadapannya, dan jatuh bersama dengan Gavin ke panggung yang sudah hancur itu.

Saat setiap bagian panggung dihancurkan olehnya, panggung tersebut pun langsung muncul asap yang tebal.

“Apa yang sedang dilakukan Gavin?” Para anggota Tim Phoenix memandang adegan tersebut dengan penuh kejutan.

“Gavin telah kalah karena terlalu meremehkan situasi. Ia mau menghancurkan panggung ini. Dengan kondisi dimana garis panggung arena mereka yang tidak jelas, ia ingin kalah bersama dengan Susi, sehingga membuat ronde kompetisi ini berakhir seri.” ujar Ryna.

Novel Terkait

My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu