My Goddes - Bab 1088 Sayembara Kota Haozhou

Banyak orang memberi tahu Jilson bahwa tidak banyak orang baik di Dunia Dewa, dan tidak ada kepercayaan di antara orang-orang di Dunia Dewa, Jilson tidak berpikir seperti itu, karena dia sudah melihat kepribadian Younsel, Follan dan Gendis semuanya sangat baik, meskipun Mayce sedikit sombong dan realistis, tapi bisa dimaklumi bahwa dia masih berhutang dan wajar saja diperlakukan seperti ini.

Bahkan Hansin pun yang berusaha menjadi orang jahat, tetap indah di mata Jilson.

Dan sekarang dia melihat orang jahat di Dunia Dewa.

Petrus sangat sombong dan kuat, dari luar adalah dia terlihat sederhana saja, pada kenyataannya, dia sangat jahat.

Sangat jelas Petrus mengancam, dia tahu kemampuannya Jilson ketika di dunia manusia, dia menggunakan kemampuan Jilson untuk membantu dirinya dalam masalah bisnis perdagangan manusia.

Yang paling dibenci Jilson adalah dia diancam oleh orang, terutama Petrus yang mengancam nyawa istrinya.

Namun, saat ini Jilson tidak menonjol di Tianzhou, ada tiga raja Dewa, lima keluarga besar, dan enam konsorsium di Tianzhou, hampir setengah dari orang yang kuat dan berkuasa di Dunia Dewa tinggal di Tianzhou, namun, dia hanya seorang master tingkat Dewa dasar, seni bela dirinya tidak sehebat bawahan dari lima keluarga besar, dia tidak punya uang dan tidak punya pengaruh, dia hanya bisa diancam oleh Petrus.

Dia hanya bisa berjanji pada Petrus untuk membantunya pergi ke Haozhou menyelesaikan masalah.

Tapi dia tidak akan menyerah.

Ketika dia kembali, dia akan menemukan cara untuk membalas kebencian karena diancam oleh Petrus.

Dari awal Jilson tidak pernah menjadi orang baik.

Kali ini ada tujuh orang di Haozhou yang akan mengalahkan Tigan, dia, Sangmin, Follan, Younsel, Gendis, Xamir, dan Petrus.

Follan, Younsel, Gendis, Xamir dan tiga orang lainnya disebut sebagai tujuh pahlawan di Dunia Dewa, Mmreka selalu melakukan beberapa perbuatan baik dan keadilan, tetapi seni bela diri mereka tidak terlalu hebat, keluarga dan konsorsium di Dunia Dewa membenci mereka secara diam-diam dan menyebut mereka “Tujuh orang bodoh di Dunia Dewa”.

Karena mereka tujuh orang bodoh di Dunia Dewa, tentu saja ingin memanfaatkan mereka dengan baik. Jadi Petrus tidak mengirim pelayan dan pembantunya kepada mereka, sebaliknya, dia menyuruh Mayce keluar dari Dunia Dewa lagi, dia meminta mereka untuk bekerja sama dengan Jilson untuk menangkap Tigan, dan membuat mereka menjadi bawahan dari adik laki-lakinya yang ketujuh.

Adik ketujuh Petrus bernama Primus, tahun ini baru berusia 15 tahun, meskipun usianya masih di bawah umur, dia telah menikah dengan tiga orang istri, dan kepribadiannya sangat sombong.

Ketika mereka pergi ke Haozhou, mereka akan bertemu banyak bandit gunung, monster, dan binatang buas di sepanjang perjalanan, dan ketika mereka tiba di Haozhou, mereka juga akan bertemu banyak Master jahat yang galak dan licik, jadi, Mayce takut Jilson akan mati dan tidak mengambalikan uangnya, jadi dia mengirim Sangmin untuk bekerja sama dalam melindunginya.

“Brengsek, apakah kamu ingin menyuruhku memakan makanan yang tidak bergizi ini?” Dalam perjalanannya, Primus terlalu merepotkan mereka, dia selalu meneriaki Jilson dan Younsel dan menganggap mereka sebagai bawahan, saat suasana hatinya sedang buruk, dia marah kepada mereka.

“Sepertinya ada kota kecil di dekat kita ketika kita datang barusan, Jilson, kamu dan Younsel pergi ke kota kecil itu untuk membelikan aku kue daging, aku tidak makan sampah dari toko-toko tidak jelas di desa pegunungan ini.” Primus mengenakan pakaian mewah, duduk di tempat teduh dan berteriak.

“Tuan primus, apakah kamu bercanda? Kita sudah berjalan keluar kota sejauh 30 mil, bahkan jika kami naik kuda butuh waktu lebih dari setengah jam untuk balik ke sana, bolak-balik akan memakan waktu lebih dari satu jam, ini terlalu mempermainkan kami? “Younsel segera memelototi matanya dan berkata.

“Aku menyuruhmu pergi!” Primus mencabut pedangnya, dia adalah Grandmaster tingkat dasar, tingkatannya sama dengan Younsel, dan seni bela dirinya lebih hebat dari Younsel.

“…” Wajah Younsel menjadi jelek.

“Baiklah, baiklah, kami akan pergi, apa yang ingin kamu lakukan? Letakan kembali pedangmu, kami akan pergi.” Gendis segera berjalan keluar dan berkata.

“Cukup, Gendis, jangan mengira kamu adalah salah satu dari enam keluarga besar di Tianzhou sudah merasa sombong, keluargamu hanyalah keluarga konsorsium, jauh berbeda dengan keluarga kita, meskipun kalian memilik hubungan dengan keluarga Buman, tapi dibandingkan dengan keluarga kami, keluargamu jauh berada di bawah. Di antara kita ini, aku yang paling tinggi posisinya, dan tidak peduli apa yang aku inginkan kalian tetap harus mendengarkanku sepanjang perjalanan ini.” Primus berkata.

“Baiklah, baiklah, di antara kita, posisimu lah yang paling tinggi.” Gendis berkata sambil tersenyum.

Ketika Gendis dan Younsel pergi ke tempat gelap, Younsel langsung mengeluh kepada Gendis: “Dia hanya bocah, apa hebatnya dia? Di Dunia Dewa kita, posisi bocah ini tidak sehebat anak-anak dari keluarga kaya, jika dia bukan anak dari keluarga Lano, aku akan membunuhnya. “

“Bahkan jika dia adalah bocah, dia memiliki status yang lebih tinggi daripada anak dari keluarga konsorsium kita. Bagaimanapun, dia adalah anak dari keluarga Lano, jangan melakukan apa-apa secara terbuka kepadanya, statusnya cukup tinggi dan kita bukan lawannya, jika kamu marah taruh saja sesuatu di makanannya. Bukankah dia ingin daging sapi dan kue panas? Kamu pergi dan belilah dengan Jilson, ludahi dan suruh dia makan.” Gendis berkata kepada Younsel.

“Apakah ini tidak apa-apa?” Jilson merasa canggung.

“Kenapa tidak? Aku ingin membeli obat cuci perut di dalam.” Younsel berkata.

“Jangan, Primus ini sangat sombong, kamu buat dia diare, apa yang bisa dia lakukan jika dia memintamu untuk mencuci celana dalamnya?” Gendis berkata.

“Benar-benar sangat pintar.” Younsel langsung mengerti.

“Ayo, ludahkan air liur banyak-banyak ke dalamnya, suruh dia memakannya.” Gendis berkata.

“Baiklah!” Younsel segera menyeringai dan mengendarai kuda bersama Jilson ke kota kecil.

“Sampah, hanya bocah, berani berteriak dan memerintahku. Petrus tidak tahu berapa banyak yang sudah terbunuh, kelihatannya kamu tidak bisa hidup lama, aku akan membuatmu makan lebih banyak air liur sebelum kamu mati terbunuh. “Younsel memberikan ludah ke makanan Primus pada saat yang sama berkata dengan perkataan paling keji Primus.

“…” Jilson….

Karena Primus terlalu merepotkan, awalnya mereka hanya membutuhkan waktu tujuh hari untuk pergi dari Tianzhou ke Haozhou, tapi sekarang mereka membutuhkan waktu 12 hari untuk sampai ke Haozhou.

Jika angin kencang perlu mencari penginapan untuk beristirahat, jika hujan juga perlu mencari penginapan untuk beristirahat, jika matahari terlalu terik juga perlu mencari penginapan untuk beristirahat, inilah yang Gendis katakan, jika tidak mungkin dalam waktu 15 hari pun meraka tidak bisa sampai ke Haozhou.

Semakin dekat mereka dengan Haozhou, semakin mereka merasa ada yang salah, ada beberapa kota kecil dekat Haozhou, di mana foto Jilson ditempel di mana-mana, dengan hadiah 100 ribu tael.

“Kak Jilson, kamu bermasalah dengan siapa di Haozhou? Menghabiskan uang 100 ribu tael untuk membenuhmu, orang besar macam apa ini?” Wajah Younsel berubah drastis ketika dia melihat informasi sayembara itu.

“Apakah Tigan tahu bahwa kakaknya mengirim Jilson untuk menangkapnya, dan dia sudah membuat persiapan di Haozhou? Tidak, Tigan sudah bersiap, kita tidak cocok lagi menghadapinya, kita harus kembali ke Tianzhou secepat mungkin.” Primus berkata.

“Bagaimana ini bisa terjadi? Perjalan dari Tianzhou ke Haozhou membutuhkan waktu tujuh hari, masih jauh sekali, Jilson bukan orang terkenal di Tianzhou, bagaimana bisa ada orang yang mencarinya di Haozhou” Follan juga merasa bingung.

“Mengapa kita tidak kembali?” Wajah Sangmin menjadi pucat.

“Jangan khawatir, aku akan mencari tahu dulu.” Jilson juga merasa ada yang aneh dengan ini.