My Goddes - Bab 910 Hito dan Fendi

Sejak hari pertama sampai hari ke sepulah Jilson berada Afrika Timur, dia tidak menyerang pasukan lainnya.

Membawa Boy, Tuan muda Ben, Leo, Ardham, Susi, Davis dan lainnya untuk mengunjungi presiden dari berbagai negara, juga mengunjungi sebagian rakyat dan suku di kota terdekat, memberi sejumlah uang untuk berbagai negara, serta mengirimkan sandang pangan kepada rakyat dan kepala suku di kota.

Namun dengan jelas dia bisa merasakan sikap Presiden dan rakyat terhadapnya sekarang biasa saja, meskipun terlihat mengucapkan rasa terima kasih, tapi dalam hatinya merasakan ada jarak di antara mereka. Mereka terlihat menjauh tidak seperti dulu yang begitu antusias.

“Terlepas dari kemampuanku, aku hanyalah seorang tentara bayaran, sejauh ini tidak bisa menandingi negara adidaya Amerika Utara dan China. Masalah Afrika telah diawasi dengan ketat oleh China dan parlemen internasional. Ketika aku datang ke sini, Jenderal An memintaku untuk menyapa kalian, setelah perang Afrika selesai, China akan memberi kalian banyak bantuan keuangan untuk membantu semakin banyak rakyat keluar dari kemiskinan, penyakit, dan kelaparan. “Jilson berkata dengan sopan di sebuah hotel internasional di negara Afrika.

“Jilson, terima kasih, China selalu menjadi teman kita, jika Anda ada waktu, aku harap Anda mewakiliku untuk memberi salam kepada Jenderal An.” Seorang presiden kulit hitam berkata dengan santai.

“pasti itu” Jilson mengangguk sambil meminum segelas anggur putih di depannya, lalu membawa semuanya keluar dari hotel.

“Tuan, ini semua salahku, kamu baru berada Afrika Timur sudah mengalami kesulitan, kami hampir dihabisi oleh pasukan Enam bintang biduk. Untuk melawan pasukan Enam bintang biduk, bisa menggabungkan dalam jumlah besar pasukan tentara palsu, sehingga aku harus melakukan perilaku yang sedikit ekstrem. Aku menyakiti mereka, sekarang apapun yang kamu lakukan, asalkan kamu bersamaku, mereka akan selalu ada jarak terhadapmu, untuk sementara waktu lebih baik aku meninggalkan Afrika, dengan begini akan lebih baik untukmu. “mereka menghela napas ketika masuk mobil militer.

“persaudaraan, ketenaran, kedudukan, dan kekayaan bila dibandingkan, aku memilih persaudaraan. Demi aku, kamu telah banyak berkorban, kamu bersikap ini padaku, bagaimana aku bisa demi ketenaran melepaskanmu? Karena aku telah memilihmu sebagai saudaraku, kamu selamanya akan menjadi saudaraku. Sebaliknya, jika kamu meninggal di Afrika Timur karena sifat keras kepala dan sifat sombongmu, aku baru tidak akan pernah memaafkanmu. Tidak peduli kamu, Tuan muda Ben, Ardham, Leo, kalian akan selalu menjadi saudaraku, siapapun kalian tidak ada yang boleh meninggalkanku.” Jilson berkata dengan serius.

“baik, kakak sepupu, alasan mengapa kita merampas anak buah dari pasukan Enam bintang biduk, juga karena untuk memiliki pasukan militer yang banyak kembali ke Afrika Tengah untuk mendukungmu.” Ucap Susi.

“Aku tahu kalian untuk kebaikanku.” Jilson mengusap kepala Susi.

Kemudian, Jilson bersandar dengan nyaman di kursi, mengangkat kepalanya untuk melihat ke langit yang cerah, dan tersenyum, “Konyol untuk mengatakan ini, Hito dan Fendy mencoba memprovokasi hubungan kita, tapi sebelum mereka memprovokasi hubungan kita, sangat konyol sekali jika kita sendiri yang hampir bertengkar.”

“Terlalu banyak yang terlibat, kamu menahan nyawa seratus ribu tentara golden triangle, mustahil untuk berhati-hati, jika sesuatu terjadi padamu, bagaimana dengan seratus ribu anak buah tentara golden triangle ini?” Boy juga tersenyum.

“tapi bisa dibilang, Boy, kemajuanmu dalam setangah tahun ini sangat besar ya. Telihat lebih tenang dibandingkan dulu sekarang sudah semakin bijaksana, dan kamu telah menemukan Phoenix. Bagaimana, kapan kamu berencana menikah?” canda Tuan muda Ben.

“Aku akan menikahinya, tunggu sampai perang Afrika selesai.” Boy memandang Phoenix di mobil militer satu lagi. Saat ini, dia bersama dengan Turmalin, Leo, dan Ardham, dengan tatapan penuh kasih saying melihatnya.

“dengar-dengar salah satu telingamu tuli, tidak apa-apakan?” tanya Jilson.

“Tidak apa-apa, aku sudah tanya dokter, itu tidak akan mempengaruhi telinga satunya, aku bukan tentara pengintai, sedikit gangguan pendengaran tidak berdampak terlalu besar.” Ucap Boy.

“Ya.” Jilson mengangguk.

Mereka masing-masing telah berkorban banyak di medan perang Afrika.

Susi seharusnya menjadi wanita muda yang berpakaian indah, tetapi sekarang mengikuti mereka ke medan perang Afrika telah banyak menderita. Semua orang beberapa kali melarikan diri dan terluka. Jilson merasa tidak berdaya memikirkan kaki Tuan muda Ben dipatahkan oleh Hito, dan sekarang dia cacat permanen, dan Boy juga tuli di satu telinganya.

Melihat ke langit, ada sesuatu yang berputar di matanya.

“kak Jilson, sekarang presiden Afrika Timur dan rakyatnya tidak begitu menyukai kita. aku dapat merasakan bahwa mereka semakin membenci tentara bayaran. Kita telah berada di Afrika Timur selama sepuluh hari, setiap hari tidak memiliki waktu luang, jika bukan mengunjungi presiden ini pasti mengunjungi presiden itu, atau kepala suku masing-masing, cuaca panas dan lembab, setiap hari sangat menderita. Bagaimana hari ini kita istirahat, nanti malam berkumpul untuk minum-minum, menyejukkan diri, lalu kembali memiliki kekuatan untuk berperang.” Tuan muda Ben menyalakan rokok dan berkata.

“Yah, kita akan melawan Fendy dan Hito segera. Para presiden dan suku besar dari semua negara sudah cukup untuk dikunjungi. Kalian mengikutiku telah mendarita, malam ini kita akan beristirahat dan besok lusa kita juga beristirahat. Aku beri kalian libur dua hari.” Ucap Jilson.

“Keren!” Mata Tuan muda Ben berbinar.

“Bahagia” Susi juga menyeringai.

“Boy, Kak Jilson memberi kita libur dua hari, bagaimana kalau kita bersenang-senang di kota besok dan lusa?” Tanya Tuan muda Ben.

“tidak bersenang-senanglah, aku adalah pemimpin Kota Titan, rakyat di Kota Titan sangat takut padaku, dengan identitasku ini tidak bisa pergi bersenang-senang. Apalagi beberapa hari yang lalu pasukan mileter terjadi kekacauan, tidak tahu dari mana orang asing itu menyelinap masuk. Seharusnya juga ada banyak penyelinap di pasukan kita. Aku dengan Phoenix mau coba menyelidikinya.” Ucap Boy.

“kamu ingin bersama Phoenix kan?” Tuan Muda Ben menyeringai.

“Salah satunya.” Boy tersenyum malu.

“lebih mementingkan pacar daripada teman.” Tuan muda Ben membuat isyarat sindiran terhadap Boy.

Jilson beri kita libur, dan seluruh Kota Titan merayakan malam ini, dan sampai semua jenderal dan tentara mabuk.

“Apakah tidak ada cara lagi untuk melawan Jilson?” Di Afrika Barat, Fendi menelepon Hito dan bertanya dengan kejam.

“Bagaimana cara menghadapi Jilson? Sekelompok master di sekitar Jilson semuanya adalah kerabat keluarganya. Susi adalah adik sepupunya, Ardham adalah saudara iparnya yang keenam, Tuan muda Ben adalah kerabat jauhnya, Boy dan Leo adalah muridnya, hanya satu Davis tidak ada hubungannya dengannya, maka Davis masih pura-pura serakah. Keluarganya adalah pengedar narkoba di Hong Kong, dan mereka tidak kekurangan uang, mau beri dia berapa banyak uang agar bisa mengkhianati Jilson?” Hito juga berkata dengan kejam.

“Sialan, sungguh tidak berguna, bukankah kamu orang terhebat dalam menghasut? Para kerabatmu di sekitarnya tidak bisa kamu hasut, kamu tidak bisa menghasut orang lain? bukankah ada Gisel, Convinus, Taurus, Vennie, Jade? Kamu tidak mencoba?” tanya Fendi marah besar.

“Brengsek, Tommy yang bersama Jilson adalah teman sekelasmu, sahabatmu sejak kecil, kenapa kamu tidak memprovokasi dia? Bilang aku tidak berguna, kalau kamu bisa lakukanlah, menggerutuh padaku untuk apa, dasar sampah.” Hito tidak terbiasa dengan kebiasaan jelek Fendi, yang marah-marah dalam telepon.

Bagi Fendi, Tommy hanyalah sampah, Fendi pun tidak pernah menyangka bahwa kemampuan Tommy melebihi Deni Han, Sekarang Tommy setia kepada Jilson dan masih menjadi ajudan yang sangat baik. Hal inilah yang membuat Fendi sakit hati.

Terlihat bahwa Hito tidak terbiasa dengan kebiasaannya dan berani marah-marah dengan dirinya, Fendi langsung marah basar,” Hito, kamu hanya bawahanku yang kalah, apakah kamu merasa sudah hebat, ingin mencoba kekuatan pasukan Enam bintang biduk?”

“Sampah, bisa kamu mengalahkan Jilson jika membunuhku? kamu pikir kamu bisa melakukannya tanpa aku? Jika bukan karena kita semua telah menjadi sasaran Interpol, Interpol telah membuat jaring di dunia untuk mengintaiku, aku akan dibuang di medan perang Afrika Tengah, biarkan Jilson menghadapimu. Kamu berani mengancamku, kamu pikir kamu ini siapa?” Hito mencibir.

“Bajingan.” Fendi langsung berkata kasar.

“pergi sana!” Hito langsung menutup telepon.

Sisi lain, Deni Han dan Four Heaven Black Dart serta yang lainnya menghisap rokok dalam-dalam, melihat Fendi dan Hito berdebat dengan tidak berdaya…...

Novel Terkait

Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
3 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
3 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu