My Goddes - Bab 1071 Kembali lagi Ke Dunia Persilatan

Ketika melihat Pendekar Pedang Sakti kabur maka anak buah Pendekar Pedang Sakti juga segera membawa mayat rekan mereka dan meledakkan bom asap menghilang.

"Brengsek, jangan biarkan mereka kabur, mereka berani membunuh bos? Jangan ada yang bisa kabur hari ini!" Deni Han segera mengejar ke arah perginya Pendekar Pedang Sakti dan sembarang menembak ke langit.

Selanjutnya, dia memerintahkan anak buahnya untuk mengejar Pendekar Pedang Sakti.

"Tidak perlu dikejar lagi karena mereka hanya orang kecil saja." Fendi baru saja menghabiskan rokoknya dan dia melemparkan puntung rokoknya sambil mengangkat tangan kanannya.

"Bos, aku datang telat." Deni Han segera mendatangi Fendi dengan wajah penuh keringat.

"Ya." Fendi melihat senyum licik Deni Han.

"......" Deni Han tidak bersuara sambil mengerutkan keningnya.

Senyum di wajah Fendi semakin dalam.

Mata Ling Kelima terlihat dingin dan dia segera memasukkan pedang pendeknya dan berdiri diam di tempat. Attar tersenyum melihat semua ini dan Hayden dipapah oleh seorang bocah dan bernapas terengah-engah.

Semua ketua back dart tidak berani bicara dan menundukkan kepalanya serta tidak berani menatap mata Fendi.

Setelah beberapa detik, Deni Han berpikir lalu dia melihat ke arah Fendi, "Raja tentara, aku datang terlambat, silakan hukum aku....."

"Anggap kamu tahu diri." Fendi tersenyum jahat sambil mengayunkan tangan kanannya ke arah Deni Han.

Deni Han segera menutup matanya.

Semua orang tahu jika Deni Han adalah anjing pengikut Fendi, tanpa Fendi maka tidak akan ada Deni Han yang sekarang, meskipun Fendi lumayan baik kepadanya tapi itu semua demi membalas perlakuan Deni Han sewaktu kecil kepadanya, meskipun dia memberikan Deni Han gaji yang besar tapi dia sering melampiaskan kemarahan kepadanya. Deni Han juga tidak mempermasalahkan perlakuan Fendi kepadanya karena dia banyak menindas Fendi sewaktu kecil dan sudah seharusnya jika Fendi membalasnya setiap hari. Dia juga sudah merupakan orang besar sekarang dan ada nama di dunia black dart internasional, semua orang memanggilnya ketua Deni dan menghormatinya tapi dia selalu menanggung malu karena dipukul Fendi di depan anak buahnya.

Dia bukan hanya menutup matanya tapi juga menunggu Fendi melakukan hal sama seperti dulunya.

Selanjutnya, dia hanya merasakan Fendi menepuk pundaknya kemudian baru membuka matanya dan dia digandeng Fendi ke arah tangga sekolah.

"Saudaraku yang baik, apakah kamu masih ingat dengan sekolah kita dulu?" Fendi merangkul Deni Han ke arah tangga sekolah sambil berkata dan tersenyum.

"Ingat, ini adalah sekolah di mana kita sekolah bersama dulu." Deni Han tidak mengerti maksud Fendi dan merasa agak panik.

"Pada waktu itu kamu adalah orang besar di sekolah yang selalu membawa wanita cantik dan preman berdiri di gerbang sekolah dan kamu selalu menendangku sewaktu aku lewat dan aku merasa sangat malu di depan para wanita cantik. Sedangkan kamu juga menyuruhku menjadi anjing pesuruhmu dan membelikan sesuatu kepadamu tapi tidak memberikan uang kepadaku." Fendi berkata.

"Kak Fendi, itu karena aku tidak mengerti sewaktu kecil dan aku sangat menyesal sekarang kenapa begitu jahat sewaktu kecil, jika aku tahu kamu akan seperti hari ini maka aku tidak akan berani melakukannya. Bukan, bukan, sebenarnya aku menyukaimu sewaktu kecil tapi aku nakal waktu itu dan suka menganggu teman-teman sehingga tidak tahu berdampak besar kepadamu. Bukan, bukan, aku mana layak melukaimu, aku....." Fendi merangkul Deni Han dan dia merasa sangat berbahaya dan hatinya sangat panik.

Tidak ada yang tahu dengan apa yang dipikirkan oleh Fendi, Fendi terkenal kejam di dunia dan dia bisa membunuh siapa saja yang dia mau.

Dia tidak tahu apa maksud Fendi membawanya ke sekolah lama mereka, dia tidak tahu apa tujuan Fendi mengatakan semua itu, dia sangat takut Fendi menembaknya di tempat.

Dia juga sudah beberapa waktu tidak bertemu dengan Fendi, meskipun dia mengenal Fendi tapi dia merasa Fendi sangat asing.

"Sebenarnya kamu seharusnya sangat nyaman berada di penjara blackdish bukan? Kamu sekarang sudah ada nama dan juga punya banyak simpanan, kamu pasti menjadi ketua di dalam penjara blackdish dan banyak pengikut yang menjilatmu setiap hari, maaf, mungkin aku akan membuatmu menderita karena kamu harus menjadi pengikutku lagi." Fendi menghela napas pelan-pelan.

"Merupakan keberuntunganku jika bisa ikut denganmu." Deni Han sangat panik dan terus mengeluarkan keringat dingin.

"Apakah kamu masih ingat? Jika aku pada waktu itu duduk semeja dengan Beatrice, kamu duduk tidak jauh di depan kami dan selalu membuatku malu di kelas sehingga aku sangat membencimu." Fendi berkata.

"Ingat, kak Fendi, kamu jangan katakan lagi, mari kita cepat pergi karena aku tidak ingin berada di sini lebih lama lagi." Deni Han berkata.

"Aku tidak akan membunuhmu juga tidak akan menyiksamu untuk membalasmu." Fendi berkata.

"Kak Fendi, kamu jangan bercanda, tolong jangan menakutiku." Wajah Deni Han terlihat jelek.

"Aku serius, aku sudah tidak ingin membalas dan menindasmu lagi, setiap penjahat ada batas hukumannya dan batas hukumanmu di hatiku sudah selesai dan kamu sudah dibebaskan dari kesalahan. Mulai dari sekarang, kamu adalah saudara baikku Deni Han dan tidak ada anjing penjilat Deni Han lagi." Fendi berkata.

"Kak Fendi, apakah kamu serius?" Deni Han masih tetap curiga.

"Bodoh, tentu saja benar, apakah orang besar sepertiku harus berbohong kepadamu?" Fendi berkata.

"....." Deni Han tidak tahu harus mengatakan apa.

"Ayo pergi, pulau kekaisaranku sudah tidak ada lagi dan kita harus mencari sebuah tempat tinggal baru." Fendi melihat tangga sekolahnya dalam-dalam dan terlihat tidak tega meninggalkannya lalu berbalik melihat ke arah anak buahnya.

Para ketua black dart segera menunduk ketika Fendi melihatnya karena mereka tidak berani bertatapan dengan mata Fendi.

Dibandingkan dengan sebelumnya, Fendi sepertinya menjadi lebih dewasa dan dalam kedewasaannya tersembunyi kegilaan yang lebih luar biasa.

Mereka tidak bisa membaca Fendi dan tidak ada orang yang bisa tahu dengan apa yang dia pikirkan, mereka hanya merasa Fendi menjadi lebih menakutkan.

Meskipun Fendi tidak melakukan apa-apa tapi mereka bisa merasakannya.

Sedangkan Liendro sudah keluar dari ruang penjaga keamanan, dia melihat para pria kuat ini begitu takut kepada Fendi maka dia bertanya, "Fendi, siapa sebenarnya kamu? Apa pekerjaanmu?"

"Haha, bocah, apakah kalian tahu apa yang dia lakukan tadi? Dia barusan membawa pengikutnya untuk menghajarku!" Fendi tertawa terbahak-bahak karena melihat Liendro tidak bicara.

"Apakah otaknya kemasukan air, benar-benar bodoh." Deni Han berkata.

"Dia sampai saat ini masih tidak tahu siapa aku dan apa pekerjaanku, aku sebelumnya pernah mengatakan kepada Beatrice untuk memperlihatkan kekuatanku kepadanya, siapa dari kalian yang bisa memberitahunya tentang kekuatanku?" Fendi berkata sambil tersenyum.

Attar yang pintar segera tahu dengan apa yang dimaksud oleh Fendi.

Dia lalu menjentikkan jarinya lalu memberikan isyarat kepada para ketua black dart.

Para ketua itu mengangguk pelan lalu segera berjalan ke arah Mercedes Benz dan mengeluarkan pedang Isdius juga sepasang jubah naga baru.

Jubah naga hitam itu dibuat dengan rapi dan dipenuhi sulaman naga kuno.

Sewaktu Attar mengambil jubah naga dan memakaikannya kepada Fendi maka semua ketua black dart berlutut di depan Fendi, "Selamat kepada raja tentara karena kembali ke dunia persilatan lagi."

"Raja tentara? Di dunia ini sudah tidak ada tentara bayaran lagi, aku sudah bukan raja tentara lagi. Tapi di dunia ini masih ada dunia persilatan, di Amerika Utara, Amerika Selatan, Eropa tetap masih ada partai, aku tidak bisa menjadi raja tentara lagi maka hanya bisa menjadi raja black dart maka kalian panggil aku raja Fendi saja." Fendi tersenyum jahat.

"Raja Fendi?" Liendro melihat Fendi dengan kaget.

"Bocah, cepat berlutut, raja Fendi kami tidak perlu menjelaskannya kepada orang biasa dan tidak perlu banyak omong kosong dengan orang biasa, karena dia punya waktu main denganmu maka ini berarti dia tertarik padamu, dia seharusnya akan membawamu pergi bukan? Dia adalah raja black dart dunia, dia punya banyak tentara dan kekayaan yang banyak. Kekuatannya bahkan tidak bisa kamu bahkan di dalam mimpi." Hayden berkata dengana suara seraknya.

"....."

Senyum di wajah Fendi terlihat lebih jahat lagi sewaktu Liendro berlutut dan terlihat lebih gila.

Tangan kanannya menunjuk ke atas langit sehingga ada putaran besar di langit dan muncul sebuah naga raksasa hitam dengan delapan belas kepala.

"Hahaha, hahaha.....!" Fendi terus tertawa melihat wajah pucat Liendro.

Novel Terkait

Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
4 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
5 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
4 tahun yang lalu