My Goddes - Bab 1006 Aku Adalah Winni

Tiga hari kemudian, Pulau Raja Tentara.

Ameler, kakek Hartheo membawa Hartheo pergi ke Pulau Raja Tentara.

Pada saat ini Jilson Lee sedang memakai baju santai sambil merawat bunga anggrek bersama Monika.

"Raja tentara, Hartheo datang bersama kakeknya, Ameler." Ada anak buah yang datang melapor kepada Jilson Lee.

"Meskipun bunga anggrek ini bagus tapi cabang dan daunnya harus sering digunting jika tidak maka cabang dan daun yang tumbuh berlebihan akan merebut kesuburan bunga utamanya, harus bunga yang menonjol jika tidak maka bunga anggrek ini tidak layak senilai satu juta dolar AS." Jilson Lee pelan-pelan merangkul pinggang Monika, dia menggunakan sebuah gunting emas untuk memotong daun bunga anggrek dengan hati-hati.

Ameler dan Hartheo sudah berjalan masuk ke dalam dan sedang berdiri di belakang Jilson Lee tapi Jilson Lee mengabaikan mereka.

"Selain itu, tanah ini juga harus subur jika kita tidak sering mengaduk tanahnya maka tanahnya akan menjadi keras jika dibiarkan dalam waktu yang lama sehingga akan merepotkan jika tanahnya menjadi keras. Kalau hanya sehari dua hari tidak akan ada pengaruhnya tapi akar bunga akan membusuk dan mati pada tempat yang lembab.

"Kakek......" Hartheo melihat Jilson Lee mengabaikan mereka yang ada di belakangnya dan wajahnya terlihat jelek.

Dia kalah.

Dia masih belum terlalu mengerti Jilson Lee, tapi kakeknya punya semua informasi tentang Jilson Lee sehingga dia sudah tahu orang seperti apa Jilson Lee. Tampang Jilson Lee terlihat seperti orang baik tapi sebenarnya sangat berbahaya dan dia tidak pernah memakai tangannya sendiri untuk membunuh orang. Hartheo telah kalah dalam menggugat Jilson Lee dan jika mereka tidak melakukan apa-apa maka Jilson Lee pasti akan menyuruh para pengacara terkenalnya untuk menuntut Hartheo yang akan merusak karir politik Hartheo dan Hartheo akan bangkrut. Meskipun keluarga mereka memiliki kekuasaan di Amerika Utara tapi mereka tidak mempunyai banyak uang. Mereka bukan lawan bagi orang kaya seperti Jilson Lee sehingga mereka tidak bisa mengeluarkan uang sebanyak satu miliar dolar AS untuk membayar ganti rugi.

Ameler memutuskan untuk minta maaf kepada Jilson Lee sebelum para pengacara terkenal itu menuntut mereka. Lebih baik mereka berkomunikasi secara pribadi bersama Jilson Lee dulu dan mengubah masalah besar menjadi kecil dan tidak saling mengganggu kelak.

Jilson Lee tidak mempedulikan mereka.

Dia merawat bunga anggreknya dengan serius bersama Monika, membiarkan Ameler dan Hartheo berdiri di belakangnya. Hartheo berusia 30 tahun dan dia bisa berdiri sedikit lebih lama lagi di belakang Jilson Lee. Tapi kakeknya sudah 82 tahun yang sudah penuh uban dan memerlukan tongkat untuk berjalan, Hartheo sangat marah melihat kakeknya diabaikan oleh Jilson Lee.

Ameler menggelengkan kepalanya sewaktu Hartheo melihat ke arahnya yang berarti menyuruh jangan menganggu mereka.

"Lihat, ini adalah sebatang rumput liar, tanah bunga anggrek ini sangat subur sehingga akan tumbuh rumput liar. Bunga anggrek adalah tanaman perdu, batangnya sangat mirip dengan rumput tapi jika menemukan ada rumput liar maka harus segera dihilangkan jika tidak maka mencelakai bunga anggrek, meskipun tidak mati tapi akan menyebabkan bunga anggrek menjadi layu dan menguning." Jilson Lee masih tetap tidak mempedulikan mereka dan meneruskan merawat bunga anggrek bersama Monika.

"Aku tahu." Monika mengangguk lalu berbalik melihat ke arah Ameler setelah dia memikirkannya.

"Apakah ada tamu yang datang?" Pada saat ini Jilson Lee baru berbalik sambil menatap Ameler dan Hartheo dengan kaget.

"Tuan Jilson, aku adalah anggota Gereja Presbyterian, pemimpin keluarga Ameler. Hartheo telah menyinggungmu dan tidak seharusnya menyinggungmu maka aku datang sendiri untuk minta maaf kepadamu." Tangan Ameler memegang tongkat sambil sedikit membungkuk kepada Jilson Lee.

"Tuan, buat apa kamu seperti ini? Hartheo menyinggungku, tentu saja aku akan membalasnya. Tapi ini masalah antara kami sehingga kamu tidak perlu datang sendiri ke Pulau Raja Tentara. Kamu hanya beberapa tahun lebih tua dari kakekku maka aku tidak sanggup menerima penghormatanmu." Jilson Lee duduk di sofa lalu menyeka tangannya dengan handuk yang diberikan kepadanya lalu menyerahkannya kembali ke anak buahnya selanjutnya menyalakan sebatang rokok.

"Tuan Jilson, kamu benar-benar orang yang jujur dan aku langsung katakan saja kepadamu. Kamu sangat kaya dan uangmu bisa menduduki peringkat atas dalam dunia internasional. Sedangkan kami, meskipun punya kekuatan di Amerika Utara tapi uang kami tidak banyak dan kami tidak bisa dibandingkan denganmu. Hartheo kalah menggugatmu dan kamu punya pencara terkenal di dunia dan Hartheo pasti akan kalah jika kamu menuntut Hartheo. Kamu bukan hanya bisa menghancurkan karir politik Hartheo tapi juga akan membuat keluarga Ameler kami bangkrut. Aku sudah memarahinya, aku harap kamu bisa bermurah hati untuk melepaskan Hartheo dan keluarga Ameler kami karena kami bukan lawanmu." Ameler berkata.

"Kamu bisa memberikan ganti rugi apa kepadaku?" Jilson Lee tersenyum kepada Ameler.

"Apa yang kamu perlukan?" Ameler bertanya.

"Aku kekurangan uang." Jilson Lee berkata.

Kulit mata Ameler bergerak sewaktu dia mendengar kata-kata Jilson Lee. Ternyata Jilson Lee sama seperti yang dikatakan bahwa meskipun Jilson Lee sangat kaya tapi dia selamanya terlihat sangat kekurangan uang. Tidak peduli siapa yang menyinggungnya maka dia pasti akan membuat mereka bangkrut. Keluarga Ameler mereka tidak banyak uang dan tujuan utama kedatangan mereka ke Pulau Raja Tentara supaya Jilson Lee menarik tuntutannya karena mereka harus memberikan satu juta dolar AS kepada Jilson Lee jika mereka kalah. Apa bedanya mengganti satu juta dolar AS di pengadilan dengan menggantinya secara pribadi?

"Tuan Jilson, kami tidak punya banyak uang, mohon kamu memikirkan lagi cara ganti ruginya." Dahi Ameler sudah berkeringat.

"Tuan, kamu sudah tua maka aku tidak ingin menyulitkanmu, kamu lebih baik pulang saja. Sejujurnya aku sangat marah dengan perbuatan Hartheo. Fendi pernah memukul Hartheo sedangkan aku telah mengalahkan Fendi sehingga juga berarti aku telah membantu Hartheo untuk membalas Fendi. Tapi Hartheo bukan hanya tidak berterima kasih tapi dia juga membentuk sebuah tim untuk menggeledah rumahku dan menekanku di Parlemen Internasional bahkan dia juga membawa pengacara untuk menuntutku. Sebenarnya aku sudah berencana pensiun, bukan hanya dunia tentara bayaran, dunia bisnis, dunia persilatan atau dunia politik karena aku sudah lelah. Aku sudah membuat rencana berada di Pulau Raja Tentara tapi dia bukan hanya membawaku ke pengadilan Parlemen Internasional tapi bahkan hampir membuatku dipenjara. Jika aku tidak melampiaskan amarahku, bagaimana aku bisa tenang?" Jilson Lee berkata.

"Tuan Jilson, kami tidak punya uang. Jika bisa maka aku akan berusaha untuk mengembalikan posisi wakil Parlemen Internasional untukmu dan akan bergabung bersamamu mulai sekarang dan mendukungmu di Parlemen Internasional." Ameler berkata.

"Aku tidak terlalu peduli dengan posisiku di Parlemen Internasional." Jilson Lee berkata.

"Kalau begitu apa yang kamu butuhkan?" Ameler berkata.

"Aku tidak kekurangan uang, tidak kekurangan kekuasaan, aku memiliki istri dan anak tercinta maka aku tidak perlu wanita cantik. Aku hanya ingin melampiaskan amarahku saja supaya emosiku bisa reda." Jilson Lee berkata.

"Baik, aku mengerti." Ameler berkata.

"Oh?" Jilson Lee merasa kaget.

Dia melihat Hartheo yang ada di samping dan Ameler mengayunkan tongkatnya dengan keras ke bagian kepala Hartheo.

Bruk. Hartheo jatuh karena dipukul dan perlahan-lahan terlihat darah di rambut emasnya.

Meskipun Ameler sudah berusia 82 tahun tapi orang Amerika Utara sangat kuat maka tenaganya masih kuat meskipun dia sudah tua.

"Tuan, apa yang kamu lakukan? Aku tidak bermaksud seperti ini." Jilson Lee merasa kaget.

"Tuan Jilson maaf, Hartheo tidak punya wawasan dan ini hukuman untuknya. Aku berani menjamin jika dia tidak akan menyinggungmu lagi mulai sekarang." Ameler melihat Hartheo yang jatuh di lantai dan langsung pergi.

Luka Hartheo lumayan berat karena pukulan Ameler, kepalanya sangat sakit dan merasa agak pusing setelah dia melihat kakeknya pergi maka dia dengan cepat mengejarnya setelah menatap Jilson Lee penuh kebenciaan.

"Jika itu dulu dan Hartheo berbuat seperti ini kepadamu maka kamu pasti akan membuat keluarga Ameler bangkrut, bukan?" Monika melihat bagian belakang kakek cucu ini.

"Aku selalu kekurangan uang, mereka telah menyebabkan aku tiba-tiba rugi satu miliar maka tentu saja aku mau mereka membayarnya. Tapi keluarga Ameler lumayan berpengaruh di Amerika Utara dan Ameler adalah anggota Gereja Presbyterian yang mengendalikan Amerika Utara. Jika aku membuat keluarga Ameler bangkrut maka mereka akan bermusuhan denganku dan akan mencari orang lain untuk membalas dendamnya, karena aku sudah memutuskan pensiun maka aku tidak boleh meninggalkan jejak." Jilson Lee berkata.

.....

"Kakek, Jilson Lee ini sangat sombong sekali, apakah kita akan membiarkannya begitu saja?" Dalam perjalanan pulang di dalam pesawat pribadi, Hartheo dirawat oleh dokter pribadi dan berkata dengan marah kepada Ameler.

"Jilson Lee tidak boleh disinggung karena dia bukan orang yang bisa kamu sentuh. Hartheo, masalahmu dengan Jilson Lee telah berdampak pada keluarga Ameler maka aku minta kamu hentikan. Jangan salahkan aku tidak memperingatimu jika kamu berani menyinggung Jilson Lee lagi maka lain kali bukan dipukul tongkat lagi." Ameler berkata.

"....." Hartheo tidak bicara.

Namanya adalah Hartheo, marganya adalah Ameler dan nama lengkapnya adalah Hartheo Ameler. Keluarganya sangat besar dan dia merupakan putra kecil keluarga Ameler jika ditambah keponakannya maka keluarga Ameler total memiliki belasan saudara dan perbuatannya kali ini hampir saja melibatkan keluarga Ameler. Jika dia bukan putra paling kecil keluarga Ameler dan yang paling disayang maka dia tidak sesederhana dipukul kepalanya saja.

Meskipun Ameler telah membantunya untuk menenangkan Jilson Lee dan memukul kepalanya sehingga keluarga Ameler tidak perlu mengeluarkan uang sebanyak satu miliar dolar AS. Tapi dia merasa sedih, juga tidak ikhlas. Kakeknya adalah anggota Gereja Presbyterian dan juga berpengaruh di Parlemen Internasional.

Bagaimana mungkin dia tidak bisa melawan seorang tentara bayaran, bagaimana dia tidak bisa melawannya?

Malam hari itu, Hartheo pergi ke sebuah klub yang ada di New York untuk melampiaskan kemarahannya.

"Ada apa, apakah kamu merasa kesal karena dikalahkan oleh Jilson Lee?" Seseorang yang memakai baju penjaga keamanan dan duduk di sampingnya.

"Siapa kamu? Kenapa kamu tahu masalahmu?" Mata Hartheo terlihat sangat waspada melihat orang yang memakai seragam penjaga keamanan itu.

"Aku tentu saja tahu tentang masalahmu karena aku terus memperhatikan kalian, jika kamu mau maka aku bisa membantumu mengalahkan Jilson Lee." Mata orang itu terlihat dingin sambil tersenyum.

"Siapa kamu?" Hartheo mengerutkan keningnya.

"Aku adalah Winni....." Di bawah cahaya lampu, mata orang itu terlihat dingin....

Novel Terkait

The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu