My Goddes - Bab 512 Seri!

“Energi Qi sejati Daffin sudah habis. Leo jatuh pingsan karena serangan Daffin. Setidaknya serangannya ini akan membuat Leo gegar otak. Pertandingan antar Daffin dan Leo sudah mau berakhir.”

Arena utama sini, semua orang memandang layar besar dan merasa gugup.

Arena sini dipenuhi tokoh-tokoh dari departemen militer, dunia politik, pemimpin kekuasaan besar, pemimpin harta kekayaan, para prajurit elit dari departemen militer, serta orang-orang jago dari dunia bela diri. Mereka semua sudah sering melihat kondisi yang seperti ini, sehingga mereka pun mengetahui bahwa pertandingan ini sudah mau berakhir.

“Siapa yang akan menang dari mereka berdua?” Ada seseorang yang bertanya.

“Kurang jelas.” Ada orang yang melihat Leo terbaring di lantai, sambil menggerakan jarinya pelan.

Setelah Daffin menyerang Leo hingga pingsan, ia pun langsung berlutut di lantai terus menarik nafas, terbatuk siksa dan mulutnya terus mengeluarkan darah. Ia memandang Leo penuh kebencian, sambil menopang tubuhnya dengan sepasang tangannya yang bertumpu kuat pada lantai. Setelah beristirahat selama sepuluh detik lebih dan baru saja ingin mendaratkan serangan terakhir kepada Leo, ia pun terjatuh lagi di lantai.

Jurus Leo yang terakhir ini sungguh menghabiskan seluruh energi Qi sejatinya. Semua aktifitasnya bergantung pada energi Qi sejati. Tiadanya energi Qi sejati, ia sama saja seperti orang biasa yang mengidap penyakit serius.

Lehernya terdapat satu putar jejak darah yang dalam. Saat ini keringat mengalir mengikuti pipinya dan terjatuh di lukanya, sehingga membuatnya merasa kesakitan.

“Kak Leo, kamu baik-baik saja kan?” Navier langsung muncul diatas panggung dan memandang Leo penuh perhatian.

“Bagaimana denganmu, Daffin?” Peneman Organisasi Immortal juga muncul di atas panggung, sambil khawatir terhadap kondisi luka Daffin.

Mereka berdua mengalami luka yang cukup berat. Panggung pertandingan terlalu tinggi, dan peneman mereka tidak bisa melihat mereka berdua dengan jelas di bawah panggung, sehingga peneman mereka boleh naik keatas punggung melihat Leo dan Daffin.

Sedangkan wasit baru saja muncul di atas panggung dan ingin menghitung mundur, Leo pun tiba-tiba terbatuk kasar. Ia dihajar Daffin hingga wajahnya penuh dengan darah, salah satu matanya tak bisa melihat dan satu matanya lagi hanya bisa buka setengah. Ia menyentuh sebelahnya, lalu mengambil sebuah batu dan bangkit dari lantai, serta berjalan kearah Daffin tak seimbang.

Saat ia berjalan kearah Daffin, telinga, mulut dan hidungnya pelan-pelan mengalir darah. Setelah tiba di hadapan Daffin, Daffin baru berusaha bangkit kembali dengan kedua lengannya yang lemas. Mata mereka saling bertatapan. Ia pun langsung menjatuhkan batu di tangannya, lalu mendaratkan tubuhnya keras diatas tubuh Daffin.

Daffin berusaha memberontak di lantai, tapi dirinya tidak bisa mendorong pergi tubuh Leo yang seberat tujuh puluh lima kilogram lebih.

“Dua puluh!”

Melihat mereka yang terluka berat dan tidak ada kemampuan untuk melukai satu sama lain, bahkan tidak ada tenaga untuk berdiri, wasit pun mulai menghitung mundur.

“Jangan-jangan ronde ini seri lagi?” Berbagai kekuasaan besar di arena utama mulai menimbulkan keramaian lagi, sambil terus memandang layar besar.

“Jika ronde ini seri lagi, maka Farel harus mengalahkan Ardham di ronde selanjutnya, sehingga Organisasi Immortal dan Tim Jilson berakhir seri. Tapi jika kedua tim seri, maka mereka masing-masing harus mengeluarkan seseorang untuk bertarung. Selain Susi, semua anggota Tim Jilson hampir terluka berat. Sedangkan Organisasi Immortal masih ada Davis yang masih baik-baik saja. Mungkin saja Davis yang melawan Susi, kita juga tidak tahu apakah Davis ini bisa mengalahkan Susi atau tidak.” Ada seseorang yang menganalisa.

“Apakah ada kemungkinan bahwa Davis bisa mengalahkan Susi?” tanya Kepala Polisi.

“Katanya Davis ini merupakan master tingkat dewa puncak. Ia yakin bahwa dirinya bisa mengalahkan anggota Tim Jilson manapun, termasuk Jilson sendiri.” celetuk seorang polisi kepada Kepala Polisi.

“Kalau begitu, mengapa Jasper tidak menyuruhnya untuk bertarung dengan Jilson?” Tatapan Kepala Polisi itu berubah.

“Kepala Polisi, kemampuan Jilson itu tidak lemah. Sebelumnya pernah menjadi pemimpin dari empat panglima besar di luar negeri, bertindak bebas di luar negeri dan tidak pernah bertemu dengan musuh siapapun. Kudengar Jilson sejak kecil tidak dipentingkan keluarganya, merupakan tuan muda yang buangan dari Keluarga Lee Kota Aruba. Tidak ada orang yang mengajar bela diri kepadanya, tidak ada juga yang mendukungnya, tapi ia bisa menjadi pemimpin di luar negeri dengan kemampuannya sendiri. Ia bukanlah orang biasa dengan kemampuan bawaannya.”

“Apalagi Anda sendiri juga sudah lihat kepercayaan Tim Jilson, bahkan Jasper dan Axel yang begitu hebat, juga bisa kalah kepada orang jagp yang seperti Jilson, Gina, Adelio, Gavin dan Daffin, sehingga bisa dipaksakan mereka hingga seri. Tim Jilson selalu menjadi kuat saat bertarung dengan lawan yang kuat. Jasper melakukan semua ini demi kebaikan Davis. Meskipun Davis merupakan master tingkat dewa puncak, akan baik-baik saja jika ia menang, tapi jika ia kalah, ada Kiyoshi yang terus diam-diam mengawasi mereka, dan takutnya Kiyoshi menggunakan hal ini untuk menyebarkan rumor buruk, sehingga membawa masalah bagi Davis sendiri dan Organisasi Immortal. Jadi Jasper memutuskan untuk tidak membiarkan Davis beraksi, agar Kiyoshi tidak asal berbicara saat kedudukannya terancam, dan menghancurkan nama baik Organisasi Immortal.”

“Aku mengerti.” Kepala Polisi mengangguk pelan.

Beberapa tahun ini, kekuasaan dunia bela diri China semakin besar, apalagi kekuasaan Kiyoshi. Aliran baik yang sering tergantung di mulutnya, sebenarnya Organisasi Immortal sendiri yang terus berusaha mempertahankannya. Bahkan kekuasaan Kiyoshi tidak sebanding dengan kekuasaan gelap milik Hito, sehingga atasan sana ada pikiran untuk membasmi kekuasaan Kiyoshi.

Kali ini tujuan utama mereka ikut serta Kompetisi Seni Bela Diri Militer adalah merebut hak kekuasaan Kiyoshi. Rendra telah kalah, mau siapa yang kalah atau menang, pihak pemerintah lah yang lebih beruntung.

Daripada membiarkan Davis melawan Tim Jilson dan memberikan Kiyoshi kesempatan untuk menyebarkan rumor salah, lebih baik dirinya sengaja untuk membiarkan Tim Jilson menang.

“Sembilan!”

“Tapi Jilson ini telah bertindak bebas bertahun-tahun di luar negeri, merupakan tokoh yang tidak menganggap peraturan penting. Contohnya ia mencari Gina untuk membantunya di kompetisi kali ini. Aturan adalah aturan, bagaimana mungkin kita membiarkan seseorang yang curang memenangkan kompetisi? Apalagi Organisasi Immortal adalah orang kita, lebih baik biarkan orang kita yang menjadi Pemimpin Seni Bela Diri saja.” ujar Kepala Polisi sambil mengerutkan dahinya.

“Tidak ada yang bisa mengalahkan Rantai Nine Stars milik Farel. Ardham pasti bukanlah musuh Farel. Jika ronde terakhir Farel menang, di tambah ronde Davis, maka Organisasi Immortal sudah pasti menang.” ujar polisi itu.

“Hmm.” Raut wajah Kepala Polisi itu agak membaik.

“Empat!”

Saat wasit terus menghitung mundur, Daffin tiba-tiba mengeluarkan tenaga dan mendorong kuat tubuh Leo dengan tubuh kecilnya, serta mau bangkit dari lantai. Sedangkan salah satu mata Leo juga menjadi semangat. Ia bisa berdiri dan lanjut bertarung dengan Daffin. Tapi ia tidak berdiri, dan terus menekan tubuh kecil Daffin, agar ia tidak bisa berdiri.

Awalnya ia memang tidak berharap bisa memenangkan ronde ini. Ia hanya perlu berusaha bertahan hingga ronde ini seri, maka ronde selanjutnya, Tim Jilson sudah pasti menang.

“Tiga!”

Detik ini, Daffin mengeluarkan tenaga yang semakin banyak, dan Leo juga berusaha sekuat mungkin. Ia langsung memeluk tubuh Daffin yang di bawah dan menjalankan jurus armlock kimura, agar Daffin tidak bisa bangkit.

Daffin panik dan ia pun menekuk kakinya ke belakang, lalu terus menendang pinggang Leo.

Leo berteriak kencang, lalu menyemburkan darah dari mulutnya. Ia pun mewakili wasit untuk menghitung mundur. “Dua!”

“Untuk kemampuan bela diri, aku memang tidak bisa melawan anggota Organisasi Immortal manapun. Tapi jika aku ingin membuat ronde ini seri, maka tidak ada satupun yang bisa mengalahkanku.” Ardham berdiri di sub arena keenam, sambli meraba bom di pelukannya.

Farel masih tidak mengetahui rencana mereka, dan masih berpikir cara untuk mengalahkan mereka.

“Tim Jilson masih saja kurang ya. Sepertinya Tim Jilson ini tidak ada orang-orang baik, melainkan orang-orang jahat.” Ryo menghela nafas ringan.

“Satu!”

Ronde ini akhirnya berhenti di detik ini. Sekelompok petugas kesehatan pun langsung naik keatas panggung.

Layar besar di semua arena pun menayangkan data pertandingan kedua tim tersebut.

“Pertandingan Leo dari Tim Jilson Komando Palagan Utara lawan Daffin dari Organisasi Immortal, seri!”

Novel Terkait

Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu