My Goddes - Bab 592 Perbedaan utama

Jilson sudah menggila, ini adalah pertama kalinya tuan muda ben melihat kegilaan Jilson seperti ini selama dia bersama Jilson.

Dia seperti elang yang kembali kelangit, seperti paus yang kembali kelaut lepas.

Saat ini kedua matanya menebarkan cahaya gelap, otot-otot ditangan mengeras, dari tubuhnya mengeluarkan aura kebenaran, tidak melihat peluru musuh yang dapat menembaknya, sambil memegang Senapan Gatling sambil berjalan kedalam musuh prajurit. Dia sebagai Master Tingkat Dewa Puncak, memiliki kekuatan yang sangat luar biasa, tidak melihat kekuatan peluru dari Senapan Gatling berat ditangannya, setiap tembakannya selalu tepat pada setiap musuh, bahkan kadang bisa tepat pada granat yang dibawa oleh musuh, langsung meledakkan granat yang dibawa musuh, mengakibatkan kematian yang tidak ringan.

Memiliki jenderal yang begini, otomatis para prajurit juga bertempur dengan gagah berani, semuanya sama seperti Jilson berperang hingga mata memerah, dan menyerang pada prajurit musuh, meskipun tertembak beberapa peluru juga tidak peduli.

Dan pasukan besar Winni disini mendapat serangan Jilson, pemikiran mereka hanya satu yaitu melarikan diri.

Kebanyakan dari mereka adalah prajurit Jenderal Kahn dan prajurit Jenderal Blues, yang memerintahkan mereka bukan Kahn dan Jenderal Blues, mereka tidak banyak keinginan untuk membantu mereka bertempur. Dan lagi mereka semua adalah prajurit yang dipaksa Kahn dan Jenderal Blues, sebelumnya karena kekuatan Kahn dan Jenderal Blues, mereka tidak berani melarikan diri dan hanya bisa mengabdi pada Kahn dan Jenderal Blues.

Sekarang melihat semakin banyak rekan mereka yang gugur, dalam hati mereka hanya ada satu pikiran yaitu melarikan diri, terus hidup dan bertemu dengan keluarga, asalkan bisa bertemu dengan keluarga sebelum mati itu sudah sangat bagus.

Sebelum Winni tiba dibelakang, terlihat banyak pasukan yang telah gugur. Dia melihat para prajurit membuang senjata berlari kearah sini, bertabrakan dengan prajurit yang datang dari depan.

Meskipun prajurit Jilson hanya sepuluh ribuan orang, jika dia hanya membawa orang menyerang ekor pasukan Winni sama seperti menghadapi 10000 prajurit, prajurit Winni sudah terlalu panjang, disaat prajurit depan menuju kebelakang untuk membantu pasukan belakang sudah kalah, dan disaat mereka bertemu pasukan belakang Jilson, sekali lagi diserang, begitu terus-menerus.

Hanya melihat lautan orang yang hitam datang seperti ombak kedirinya, ada prajurit yang melarikan diri yang dikalahkan oleh Jilson, juga ada prajurit yang dibawa Jilson, Winni ingin menyerang kedepan Jilson menggunakan Telapak Ice Chill, tapi teringat kemampuan Jilson maka dia tidak berani langsung bertarung dengannya.

Ingin mengalahkan Jilson dengan kemampuannya sendiri itu pasti tidak bisa, dia pandai memimpin tentara untuk bertempur, tapi bukan dia bukan ahli seni bela diri, dia harus bisa menggunakan dengan baik bawahan-bawahan ini.

“tidak boleh mundur, semuanya maju!” Winni langsung menembak beberapa prajurit dengan pistol, dengan tatapan dingin dia berteriak.

Tetapi prajurit-prajurit itu tidak mempedulikannya sama sekali, peperangan ini sangat kacau, mereka tidak tahu rekan mereka dibunuh oleh Winni. Bahkan mereka tahu Winni yang membunuh mereka, tapi hanya tertegun dan langsung didorong jatuh oleh prajurit yang berebutan untuk melarikan diri.

“itu Winni?” tuan muda ben mengangkat senapan Gatling dan tidak berhenti menembak satu persatu prajurit , dari kejauhan dia melihat seorang pemuda tampan yang temperamen dingin sedang memerintahkan prajuritnya, dia bertanya dengan dingin.

“benar.” Kata Jilson.

“kak Jilson, lihat aku mengalahkan anak ini.” Sebelum Jilson mengatakan apapun, tuan muda ben langsung menyerang kearah Winni.

“tuan muda ben, kamu tidak akan bisa mengalahkannya!” dimata Jilson terlihat cahaya hitam, terkejut melihat tuan muda ben menyerang kesana dan berteriak.

“apa yang kamu katakan? Aku tuan muda ben tidak bisa mengalahkan orang lemah begini? Dia terlihat seperti orang yang tidak bisa bertarung.” tuan muda benmeremehkan, diwajahnya terpancar senyuman jahat.

Winni disini masih mengendalikan bawahan Kahn dan Jenderal Blues, tiba-tiba terlihat sebuah garis bayangan menuju kearahnya, dia bisa merasakan ini adalah seorang Master Tingkat Dewa Lanjutan.

“winni, kamu yang membawa orang menyerang kak Jilson saat itukan? Coba lihat kemampuanku bagaimana?” tuan muda ben tersenyum jahat, sudah muncul didepan Winni berjarak sekitar belasan meter, diudara belakang seperti muncul Serafim, seperti seekor kecoa menuju kearah Winni.

“pergi!”

Winni mengibaskan tangan kiri nya, Sembilan Naga Es Raksasa mengalir keluar.

Keahlian bela diri Winni adalah Telapak Ice Chill, keahlian yang dilatih sekarang adalah energi Qi Ice Chill. Sekarang dia adalah Master Tingkat Dewa Puncak, selalu menjadi Master Energi Qi Sejati, Master gelap dan dingin. Sembilan Naga Es Raksasa ini terdapat dimana-mana, ditanah langsung muncul es dingin yang tebal, prajurit yang masih melarikan diri dalam sekejap langsung menjadi patung es, tuan muda ben melihat pukulan satu telapak Winni ini, dimatanya langsung menjadi sebuah titik hitam.

“kak Jilson, bukankah kamu bilang Winni tidak dapat melawanmu? Kemampuan seni bela dirinya mengapa begitu tinggi!?”

Saat berkata, seluruh tubuhnya sudah memancarkan Qi Sejati Merah Api, tubuhnya menjadi kuat, merobek seragamnya yang kaku, dan seluruh tubuhnya mengeluarkan bulu api merah.

Tapi meskipun dia menggunakan seni bela diri Dewa Monyet yang paling kuat, tetap saja masih terbang keluar karena setelapak Winni, dia mengeluarkan suara monyet berteriak.

Disaat tuan muda ben terjatuh, seluruh tubuhnya sudah dipenuhi es, dia terus memancarkan Qi putih dimedan perang Golden Triangle yang panas dan lembab, duduk ditanah dan gemetaran.

ada musuh melihat kondisi tuan muda ben seperti ini, langsung mengambil kesempatan untuk membunuhnya dan menembaknya, Susi langsung muncul dihadapannya, dengan Qi Pelindung diri menangkis jitani tuan muda ben, “mengapa begitu ceroboh?”

“Winni, Winni sangat hebat………” tuan muda ben menjadi sedikit takut.

Karena seni bela dirinya yang sekarang sudah tinggi, bukan hanya Master Tingkat Dewa Lanjut, masih mempelajari seni bela diri Dewa Monyet, setelah menggunakan seni bela diri Dewa Monyet, kemampuannya akan naik kelevel yang semakin tinggi, kalau tidak dengan kondisi yang dulu, jangan-jangan setelapak Winni bisa membuatnya menjadi patung es.

“Winni hanya master yang setara denganku, bagaimana kamu bisa melawannya?”Jilson menjatuhkan seluruh prajurit yang datang membantu, dia mengerutkan kening dan melihat kearah tuan muda ben.

“hanya setara denganmu? Hanya setara denganmu bukan tidak bisa melawanmu?” seluruh tubuh tuan muda ben gemetaran, tidak berhenti bertanya.

“iya setara denganku, tapi hanya sedikit.” Kata Jilson.

“sedikit? Sedikit itu seberapa?” tanya tuan muda ben.

“sedikit, hanya sedikit.” Kata Jilson.

“…………” mendengar kata Jilson, tuan muda ben………

Sedikit, sekiranya Winni dan Jilson adalah master yang tidak beda jauh, kemampuan mereka berdua setara, Winni adalah master yang sama dengan Jilson.

Dan saat ini, prajurit Jilson sekali lagi menyerang prajurit Winni yang kedua kalinya, terhitung ratusan granat terjatuh kearah prajurit Winni, prajurit Winni sekali lagi banyak yang gugur dan terluka.

Melihat prajurit grup militer Jilson sekali lagi menambahkan Granat, saat mereka ingin melakukan serangan ketiga terhadap militer Winni, Winni memperkirakan militer jilson terlalu kuat, jika bertarung dengan Jilson seperti ini akan mengakibatkan kekalahan yang sama, dengan seratusan ribu orang bisa bertarung dengan Jilson, tapi setelah menghabisi pasukan Jilson dia juga hanya tersisa berapa orang saja.

Membunuh seribu musuh, kerugian sendiri sepuluh ribu, ini sungguh bukan nilai peperangan seorang jenderal.

“Jilson, aku akan membunuhmu.” Tatapan Winni dingin, berdiri dibatu berat tidak mempedulikan api ledakan, dengan dingin menatap Jilson.

“Winni, aku juga akan membunuhmu.” Kata Jilson dengan dingin, dalam hatinya adalah dingin yang tidak bisa dikatakan.

“kapten Winni, kami datang untuk mendukungmu………” Glacier dan Pendekar Pedang sakti, masih ada teman Winni baru saja tiba.

“jika merugikan pasukan utama Kahn dan Jederal Blues, kami hanya tersisa 150000 orang, kita perlu unggul dijumlah orang, untuk sementara harus mundur, memperlihatkan keunggulan jumlah orang kita untuk menyerang Jilson.” Winni mengangkat tangan dan menghadang semua orang, melihat prajurit yang melarikan diri semakin banyak, dia membawa semuanya menghindari Jilson.

Saat ini, kondisi perbedaan utama peperangan Golden Triangle terbuka, Jilson dengan 10000 prajurit mengalahkan Winni yang memiliki seratusan ribu prajurit, Winni mengalami kerugian 30000 prajurit, gugur 10000 orang, yang melarikan diri 20000 orang. Dia memilih untuk mundur 100li, Jilson memenangkan wilayah peperangan Golden Triangle dan setengah wilayah Jenderal Blues, saat pasukan Roy dan pasukan utama Davis datang membantu, langsung melakukan konfrontasi dengan Winni.

Novel Terkait

My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu