My Goddes - Bab 1237 Jilson dan Harlvi

“Kamu hebat juga ya, bisa-bisanya menemukan kita.” Para penjilat Tredo pun langsung mengepung Harlvi, setelah membawa Tredo masuk ke kapal besar.

Ratusan orang, beserta puluhan orang yang berada di puluhan kapal besar sudah malas turun dari kapal, hanya menonton keramaian Harlvi dari atas kapal.

Harlvi agak terkesiap melihat orang-orang bertubuh kekar ini.

Tredo alias tokoh besar dunia gelap dunia dewa generasi ini, serta salah satu sahabat Jilson, bisa-bisanya hanya memiliki anak buah sebanyak sepuluh kultivator abadi dan yang lain hanyalah orang biasa.

Sedangkan sebagian besar kultivator abadi adalah grandmaster tingkat lanjutan dan hanya ada seorang master tingkat epic.

Jika seperti ini, ia cukup percaya diri untuk mengalahkan tokoh besar dunia dewa.

Harlvi cukup kesulitan saat mencari Tredo. Demi menangkap Tredo sebelum ia melarikan diri, ia pun lari hingga terengah-engah.

Melihat beberapa orang ini bukanlah musuhnya, Harlvi pun tidak panik lagi.

Ia pelan-pelan bernafas kembali dengan baik, wajahnya pun menunjukkan rasa bangga.

“Saat ini delapan tim besar masih bertarung di Kota Menara Air. Aku pikir sepertinya pertarungan mereka sudah mau berakhir. Aku bisa menemukan kalian, karena kemampuan orang itu sungguh sangat payah. Keberaniannya sungguh mencurigakan, sama sekali tidak seperti bos yang berani menjual serbuk halusinasi.”

“Jadi aku tebak bahwa orang itu mungkin saja adalah orang yang dikendali bos belakang layar dan hanya digunakan untuk menimbulkan pertarungan delapam tim besar. Sedangkan bos yang sesungguhnya mungkin masih berada di dalam kota Haozhou.”

“Sedangkan orang yang berpura-pura di Kota Menara Air itu takut mati dan serakah. Ia pasti bisa mengungkapkan siapa bosnya dan bos yang sesungguhnya akan kabur. Jika ia bisa kabur, ia pasti berada di pelabuhan Kota Haozhou. Aku sungguh tidak sangka bahwa pelaku kejahatan terbesar sekarang di dunia dewa bisa-bisanya adalah teman Raja Qing dari tiga raja dewa, Tredo yang terkenal. Lihat beberapa gambar yang terdapat tulis Keluarga Hua di atas kapal, aku baru mengetahui bahwa pelaku kejahatan terbesar dunia dewa bisa-bisanya adalah saudara keluarga raja. Dunia dewa ini benar-benar dalam ya.”

“Bocah, untung saja kamu pintar, bisa-bisanya mengetahui bahwa Tuan Tredo adalah bos menjual serbuka halusinasi yang sesungguhnya. Tapi sama saja tidka berguna, kamu tidak dapat melakukan apapun kepada Tuan Tredo.” ujar seseorang yang sebagai ketua dengan cuek.

“Benarkah?” tanya Harlvi dengan tertawa, lalu mengeluarkan sebuah pistol dari tubuhnya.

“Benar.” Terdengar suara dimana semua anak buah Tredo mengeluarkan pisto mitraliur.

“……….” Mata Harlvi langsung menyipit.

Tredo hampir memiliki dua ribu anak buah di pelabuhan Kota Menara Air, sepertinya Tredo sudah terbiasa untuk bertingkah keren dan terbiasa memakai setelan jas di dunia manusia. Meskipun anak buahnya juga memakai setelan jas di dunia dewa dan terbaluti jaket berwarna hitam, bahkan ada beberapa yang lebih tinggi tingkatnya melilit syal putih pada leher.

Tredo mereka tidak boleh asal memiliki senjata, tapi demi melindungi diri sendiri, Tredo membiarkan anak buahnya untuk menyembunyikan pistol mitraliur di dalam jas.

Melihat ratusan pistol mitraliur yang mengarah kepada diri sendiri, Harlvi seketika terdiam.

Pantas Tredo ini tidak menginginkan banyak kultivator abadi untuk menjadi anak buahnya. Ia memiliki begitu banyak pistol mitraliur, sudah cukup untuk melakukan apapun, untuk apa ia memiliki begitu banyak kultivator abadi?

“Bocah, jangan anggap di dunia dewa ini hanya ada kamu seorang yang pintar. Di dunia dewa ada banyak orang pintar, hanya tidak ada siapapun yang mau bersikap pintar di hadapan Raja Qing, jadi mereka semua sengaja bersikap bodoh.”

“Kecerdasanmu adalah kelebihan, tapi juga mungkin bisa mencelakaimu.”

Orang yang sebagai pemimpin itu langsung memukul keras kepala Harlvi dengan pistol mitraliur.

Terdengar suara dimana Harlvi seketika terjatuh di lantai karena orang itu, selanjutnya kepalanya pelan-pelan ada darah yang bercucuran.

“Padahal pertarungan di rumah Keluarga Hua palsu dan delapan tim besar cukup baik, bisa-bisanya kamu memilih datang kesini untuk mencari mati.” Ada seseorang yang merebut pergi pistol buatan Harlvi, lalu menendang keras di tulang rusuk Harlvi.

Harlvi menahan rasa sakit, terbaring di permukaan tanah tak berbicara.

“Ombak laut masih ada satu jam lagi baru berhenti, kebetulan kita juga bosan, boleh juga menjadikan dirimu sebagai karung pasir.” Orang yang sebagai pemimpin itu menendang kasar kepala Harlvi.

Harlvi langsung menggunakan sepasang tangan untuk melindungi kepalanya. Selanjutnya orang-orang itu mengepung Harlvi dalam kerumunan untuk menghajarnya. Harlvi pun menggulung diri.

Hingga sekarang, kedudukan Jilson di dunia dewa sudah tidak dapat dijatuhkan. Kalaupun Jilson masih memiliki banyak musuh, ia juga tidak memusnahkan kekuasaan dunia gelap dunia dewa. Orang-orang ini juga bukanlah musuh Jilson.

Bahkan mereka semua bukan musuh Tredo yang berada di sebelah Jilson.

Tokoh kecil manapun dari Jilson pun sudah menjadi tokoh besar di dunia dewa.

Harlvi selalu berpikir untuk membunuh Jilson, merebut kedudukan Jilson sebagai raja dewa dan mendominasi satu dunia dewa.

Sekarang ia menyadari bahwa ia sendiri salah.

Ia benar-benar salah.

Jilson yang biasanya tampak bersahabat, sepertinya selangkah lebih jauh dari dirinya. Tapi saat ia mulai mengejar Jilson, ia baru menyadari jaraknya antar Jilson sungguh sangat jauh.

Hanya seorang Tredo, tokoh kecil yang pernah berada di samping Jilson, bisa-bisanya sekarang menjadi tokoh besar di dunia dewa dan ratusan anak buahnya masing-masing bisa mengeluarkan pistol mitraliur, menyerangnya hingga lemas. Ia hanya bisa menahan, tapi tidak dapat membalasnya, karena ia sama sekali tidak dianggap dalam kota Raja Qing, ia bukanlah saudara Jilson. Tredo sudah mau pergi. Jika ia berani mencari masalah dengan Tredo, maka Tredo bisa kapanpun membunuhnya dan melemparnya ke dalam laut.

Lagi pula ia sudah mau pergi ke West Demon, lain kali tidak ada hubungan lagi dengan Jilson.

Oleh karena itu, ia hanya membiarkan anak buahnya memberi ajaran kepadanya, bukan membunuhnya. Ia hanya ingin menjaga hubungannya dengan Jilson dan menjaga harga dirinya.

“Tokoh kecil yang seperti semut juga berani bertarung dengan kita. Kalau bukan bos kita baik, kita sudah mencincangmu dan membuangnya ke dalam laut.” Orang-orang itu terus menghajar Harlvi, sambil mengejek Harlvi melalui kata-kata.

Harlvi terdiam. Ia sudah menemukan pelaku kejahatan terbesar di dunia dewa ini, tapi ia sama sekali tak berdaya.

Jarak antar ia dan Jilson sepertinya sangat dekat, tapi sebenarnya hubungan antar mereka masih terbatasi oleh tokoh-tokoh besar yang seperti Tredo, Ardham, Tuan Muda Ben.

“Bocah yang tengah dihajar itu terlihat sangat familiar, sepertinya aku pernah menemukannya di suatu tempat.” Saat ini Tredo telah duduk di dalam kapal, tengah menikmati pemandangan di luar sana, sambil memandang Harlvi yang tengah dihajar.

“Familiar? Mungkin saat Anda pergi ke kota Raja Qing, tak sengaja melihat bocah ini. Siapakah ia, siapakah Anda? Bagaimana mungkin ia berhak dilihat Anda.” Anak buah di samping Tredo menjilat.

“Tidak, sepertinya aku pernah menemukannya di dunia manusia.” ujar Tredo.

“Tidak mungkin, ia tidak berhak dilihat Anda.” ujar anak buah Tredo.

“Benarkah?” Tredo mengedipkan matanya.

“Tredo, tingkah lakumu itu yang berbuat kejahatan saat di dunia manusia tidak pernah berubah, mencelakai Tuan Muda Ben. Aku berbaik hati untuk membawamu ke dunia dewa. Tingkah lakumu itu masih saja tidak berubah dan mulai berulah di dunia dewa. Meskipun aku pernah beberapa kali mencelakai keluarga kalian di dunia manusia, tapi akhirnya aku berteman dengan keluarga kalian dan selalu merasa bersalah. Tapi sekarang aku sudah melakukan begitu banyak hal untuk keluarga kalian, semua dendam sudah terbayarkan, bukan? Kamu menjebak begitu banyak warga masyarakat dunia dewa, kamu mau aku bagaimana untuk memaafkanmu?” Suara Jilson tiba-tiba muncul dari belakang Tredo.

“………………” Tredo………

Sepasang mata Tredo pun berubah menjadi ketakutan, berbalik badan dengan hati-hati.

Setelah sudah memastikan orang itu adalah Jilson, ia pun hampir saja jatuh pingsan di tempat.

Tidak hanya Jilson, bahkan Tuan Muda Ben, Susi, Roy, Leo, Davis dan Ardham juga berdiri di samping Jilson.

“Sialan, padahal aku menganggapmu sebagai teman, bisa-bisanya kamu mencelakaiku di dunia dewa!” Tuan Muda Ben memasang wajah kesal, lalu menendang Tredo kasar hingga jatuh.

Novel Terkait

Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu