My Goddes - Bab 428 Dihajar Habis

Bagi Miguel, Gina hanyalah anggota tingkat dasar dari tim Jilson.

Seorang anggota tingkat dasar, bagaimana mungkin berhak melawan dirinya yang merupakan tingkat lanjutan?

Melihat Miguel bisa-bisanya memancing amarah Gina, akhirnya Gina pun mulai beraksi kepadanya. Banyak murid Faksi Wudang yang tertawa, sambil memeluk pedang panjang sambil menyaksikan layar besar arena pertandingan sana. Ada juga Rendra yang baru kembali dari Tim Medis, beserta George, Peniel, Suchan, Duke dan Levis mereka pun tertawa kencang.

Gina bisa-bisanya berani menyerang Miguel, berani bertarung dengannya. Ia sungguh-sungguh mencari masalah........

Miguel. Murid kesayangan Jack selaku pemimpin Faksi Wudang, merupakan master tingkat dewa lanjutan. Ia bisa masuk ke dalam peringkat dua puluh besar dari pada pemuda yang ikut serta pertandingan tersebut.

Ia pun mengelap darah di hidungnya. Tatapan yang Miguel gunakan untuk memandang Gina semakin mesum. Meskipun dirinya kesakitan setelah tertampar Gina, hingga kepalanya masih terus mendengung, tapi ia pun tetap menahan rasa sakit, sambil berjalan beberapa langkah mendekati Gina dengan tubuhnya yang terhuyung. “Bagus, dek. Tamparanmu tadi sangat luar biasa.”

“Tamparanmu sudah mencapai tingkat master tingkat dewa, sudah melewati banyak orang yang tingkat dasar. Kamu berhak menjadi master tingkat menengah.....”

“Sialan!”

Gina mengeluarkan kata kasar lagi, ia pun tidak bisa menahan lagi amarahnya.

Melihat Miguel yang begitu meremehkannya, ia pun menampar kencang lagi.

Sama seperti sebelumnya, ia dan Miguel kira-kira sejauh beberapa langkah. Tangannya tidak menyentuh wajahnya dan Miguel pun langsung tertampat terbang keluar.

“.........................”

Saat Miguel bangkit lagi dari lantai dan belum saja mengatakan apapun, Gina pun sudah muncul di hadapannya. Ia meletakkan tangan kira di pundak Miguel, lalu tangan kanannya mengepal dan menghajar keras perutnya.

“Akh....”

Ekspresi pada wajah tampan Miguel pun berubah. Tubuhnya bagai seekor udang yang membungkuk ke dalam, lalu perutnya hanya terasa sakit bagai daging yang digiling. Di saat yang sama, ia juga ada rasa ingin mual.

Tanpa menunggu reaksi selanjutnya darinya, Gina pun menghajar kencang lagi dagunya. Kemudian, ia juga menendang dada Miguel keras, hingga ia mundur beberapa langkah ke belakang.

Gina ini berbeda!

Sepertinya ia adalah seseorang yang jago........

Saat ia mulai menyadarinya, semuanya telah telat. Ia sudah berhasil membuat Gina marah dan menyambut kedatangan akibat dari menimbulkan amarah Gina.

Ia hanya menemukan Gina yang berubah menjadi bayangan yang berada di hadapannya. Saat ia mengangkat kepalanya melihat Gina, Gina pun menampar kearahnya.

“Dasar sampah!”

Selanjutnya, Gina menampar lagi pada wajahnya. Gina menggunakan tangan kira menarik kerah pakaiannya, lalu tangan kanan terus dipakai untuk menampar wajah Miguel.

Miguel tidak kuat lagi menerima tamparannya, dan mengulur tangannya untuk menarik keluar pedang.

Terdengar suara dimana Gina menendang kembali pedang Miguel ke tempatnya. Di saat yang sama, tali pada sarung pedang putus dari tubuhnya, lalu pedang dan sarung pedangnya jatuh bersama, serta menancap ke permukaan lantai.

Selanjutnya Gina menggunakan tangan kira menarik kerah baju Miguel, lalu tangan kanannya menampar kanan kiri wajahnya.

Setelah puluhan tamparan mendarat, Gina pun menghajar kasar lagi wajahnya.

Satu pukulan, dua pukulan, tiga pukulan.....

Gerakan Gina sangatlah cepat. Meskipun ia adalah seorang wanita, tapi serangannya lebih kasar dan ganas daripada pria bertubuh kekar. Ia menghajar Miguel hingga sebaris giginya longgar. Ada banyak gigi yang terpatah menjadi dua bagian. Tangannya pun berlumuran darah, lalu ia pun menarik kerah baju Miguel lagi, serta meninju perutnya kasar.

Miguel ada mencoba untuk menyerang kembali, tapi ia sama sekali bukanlah musuh Gina. Ia baru saja mengulurkan tangan, lalu langsung dipinggirkan Gina ke samping. Ia juga mencoba untuk menekan titik akupuntur dengan jari, tapi belum saja menyentuh tubuh Gina, jarinya pun langsung ditarik keatas, lalu terdengar suara patah dan dirinya pun berteriak kencang. Ia sungguh tidak dapat menahan rasa sakit ini lagi. Ia pun langsung menutup wajahnya dan bagian tubuh yang diserang Gina dengan tangannya. Gina lagi-lagi meminggirkan tangannya, lalu terus menghajar bagian tubuhnya yang mematikan.

Wasit tengah bersembunyi di jarak yang terhitung aman, sambil menyaksikan adegan tersebut. Ia hanya merasa adegan di hadapannya ini cukup membuatnya tercengang. Ini sama sekali bukan pertandingan antar master, melainkan ketua Tim Wudang yang dihajar sepihak oleh Gina dari Tim Jilson!

Tidak boleh, ini bisa saja menyebabkan kematian.

Ia segera berlari ke atas panggung.

Gina melihat wasit yang berlari kearahnya untuk menghentikan pertandingan, ia pun menghajar Miguel semakin keras. Kondisi Miguel pun sangat buruk sekarang. Kedua kakinya melemas dan langsung berlutut di hadapan Gina. Gina sama sekali tidak merasa kasihan, lalu menendang Miguel lagi, sehingga Miguel terjatuh di lantai. Kemudian sebuah tendangan lagi yang mendarat di atas wajah Miguel yang terbaring di lantai.

Kira-kira ada ratusan meter antar wasit dan Gina. Wasit pun membutuhkan sepuluh detik lebih lari cepat untuk tiba di di posisi Gina. Saat wasit berlari cepat dan tiba di atas panggung, Gina telah mendaratkan puluhan tendangan pada Miguel.

Ia bisa mendengar Gina menggunakan bahasa daerah berkata pelan. “Salahmu bertingkah jijik....”

“Berhenti! Berhenti!”

Wasit melirik sekilas ke wajah Miguel yang penuh darah, lalu segera menyuruh Gina berhenti. Sedangkan Gina hanya menatapnya cuek, lalu matanya menunjukkan sinar pelangi.

Terdengar suara dimana Gina menendang lagi kearah Miguel, dan langsung menendang Miguel keluar dari panggung.

Wasit menatap Gina kaget, lalu langsung berlari ke bawah panggung untuk memeriksa kondisi Miguel. Di saat yang sama, ia pun memanggil tim medis yang bersedia di sub arena pertama.

Melihat Miguel yang bernafas lemah di lantai dan terluka ganas karena dirinya, raut wajah Gina bisa dibilang sangat cuek. Ia pun mengeluarkan selembar tisu, mengelap darah di tangannya dan membuang asal tisu tersebut ke lantai, lalu berbalik badan turun ke bawah panggung.

“Semua giginya longgar, kupikir beberapa hari ini akan copot habis. Ada tujuh tulang rusuk yang patah, tulang alis kiri juga patah, tulang alis kanan mengalami fraktur kominutif. Tulang hidungnya juga patah, jari telunjuk dan jari tengah tangan kanan juga patah. Tulang dada sini juga mengalami retak. Kondisinya tidak begitu parah, tapi ia harus berbaring di ranjang selama tiga bulan.” Setelah memeriksa kondisi luka Miguel, petugas medis pun menganalisa dengan tatapan yang terkejut.

“Apa? Begitu kejam pukulannya!” Tatapan wasit itu pun terkejut.

“Miguel ini adalah murid kesayangan Jack selaku pemimpin Faksi Wudang, merupakan master tingkat dewa lanjutan. Ia berhak masuk ke dalam peringkat dua puluh besar dari para pemuda yang ikut serta dalam pertandingan tersebut. Bagaimana mungkin dirinya bisa dihajar hingga begitu menyedihkan oleh Gina?” Para juri pun tercengang.

“Ini termasuk apa? Apakah termasuk sengaja ingin melukai tubuh musuh?”

“Seharusnya tidak termasuk. Mereka berdua bertarung secara adil, Gina sama sekali tidak menggunakan senjata istimewa, hanya terus menghajar Miguel. Untuk Miguel, salahkan saja kemampuannya yang kurang dari Gina, sehingga dirinya kalah.”

Setelah enam belas juri bahas dengan wasit sesaat, mereka pun segera menghubungi sub arena pertama sini.

Wasit pun kembali ke panggungnya, dan berkata kepada layar besar. “Pertandingan antar Gina dari Tim Jilson Komando Palagan Utara dan Miguel dari Tim Wudang Komando Palagan Selatan, Gina lah pemenangnya!”

“Apa yang terjadi?” Raut wajah Rendra dan seluruh penonton di arena utama pun berubah, sambil menatap Gina yang berada di layar besar dengan terkejut.

Anggota Tim Wudang lain yang berada di sub arena lain seketika pun terkejut saat melihat acara langsung dari sub arena pertama.

Novel Terkait

Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu