My Goddes - Bab 164 Aku Punya Banyak Bom

Ardham, nanti mohon bantuanmu untuk tampil ya. Jilson Lee merangkul tubuh Ardham, dia menepuk pelan dadanya yang busung.

Di tubuhnya ini, dipenuhi oleh berbagai macam bom.

Hmh! Ardham tidak senang.

Mendengar Ardham mengeluarkan suara aneh, Susi, Tuan Muda Ben, dan Leo semuanya menatapnya dengan tatapan yang aneh. Raut wajah Ardham berubah, wajah cantiknya nya tiba-tiba menjadi merah karena malu.

Nanti kalau kamu sudah menunjukan bom di tubuhmu, para tentara bayaran yang hanya peduli soal uang bukan orang pasti akan ketakutan sampai berlarian kemana-mana. Leo, Tuan Muda Ben, Susi, kalian bantu aku untuk mengatasi empat pembunuh itu, empat pembunuh ini semuanya adalah penghasil uang, selalu membawa uang cash dalam jumlah besar kemana-mana, pokoknya jangan sampai mereka kabur. Kata Jilson Lee.

Oke. Ardham, Susi, Tuan Muda Ben dan Leo langsung menganggukan kepala.

Kak, terus aku ngapain? Tommy bertanya.

Ilmu bela dirimu masih belum mahir, cari tempat untuk sembunyi, jangan sampai dirimu terluka saja sudah cukup. Kata Jilson Lee.

Oh........

Jilson Lee, kamu masih tidak menyerahkan diri dan berlutut? Pemuda dengan pakaian tempur tiba-tiba menjadi tidak sabar, dia melihat Jilson Lee dengan tatapan tidak sabar, mulutnya melontarkan bahasa asing.

Siapa kamu? Jilson Lee tiba-tiba bertanya balik dengan bahasa asing.

Aku? Hehe, aku adalah salah satu dari delapan ajudan di bawah pimpinan Tuan fendi, memiliki peringkat perwira dengan pangkat kolonel tertinggi di pasukan Teanokobe , Jilson Lee, eramu sudah berlalu, Tuan Fendi, sekarang dialah panglima perang di laut Karibia, ini sudah di tangan Tuan Fendi, kamu menyerahkan diri dan berlututlah. Rupa pemuda itu lumayan, memiliki wajah yang terdapat bekas luka, alis tebal mata besar, bisa memahami batasan.

Kamu hanya seekor anjing saja, berani juga songong denganku? Mendengar perkataan pemuda ini, Jilson Lee tersenyum dingin.

Dia menangkat tangannya dengan pelan, tiba-tiba energi qi sejati berwarna hitam langsung menhantam pemuda itu dengan sadis. Tidak disangka Jilson Lee langsung main pukul, sudah diinjak oleh mereka begitu banyak orang pun masih memasang tampang sombong.

Raut wajah pemuda itu berubah drastis, melihat Jilson Lee mengalirkan energi qi sejatinya dia buru-buru mundur. Dia bukan tandingannya Jilson Lee, saat energi qi sejati hitam semakin mendekatiknya, pupil matanya menyusut menjadi sebuah titik hitam.

Pergi!

Empat pembunuh tidak berani meremehkan lawan, mereka langsung muncul di depan pemuda itu, bekerjasama menghancurkan energi qi sejati Jilson Lee yang kembali.

Jilson Lee, kematianmu sudah akan menghampiri, masih berani mengacau? Kamu percaya atau tidak, kami langsung menyuruh bawahan untuk menembak mati kamu? Seorang pembela diri takut orang banyak, terutama takut dengan lautan tentara bersenjata. Semua tentara bayaran disini adalah tentara yang punya banyak pengalaman perang di luar negeri, walaupun bela dirimu tidak terkalahkan, apakah kamu bisa menahan mereka? Empat pembunuh itu murka.

Karena kamu sudah membawa tentara yang begitu hebat, kalian kenapa tidak suruh mereka untuk menembak? Jilson Lee tersenyum, menepuk-nepuk bahu Ardham.

Melihat Jilson Lee menepuk bahu Ardham, pupil pemuda kurus dan Tuan Muda Andre Wang menyusut dengan sangat cepat, seluruh tubuhnya mengeluarkan keringat dingin.

Jilson Lee, kamu jangan menakut-nakuti kami. Kata empat pembunuh.

Oh? Aku menakuti kalian apa? Jilson Lee tertawa, lalu menepuk pelan bahu Ardham lagi.

Kamu, sebelumnya adalah pemimpin kami, kami sepuluh pembunuh terhebat takut akan kemampuanmu, hanya bawahanmu yang menggali dan mencari informasi untukmu. Sehari kamu menjadi pemimpin kami, selamanya merupakan pemimpin kami. Tapi hari ini sudah lewat masamu, Fendi lebih hebat dibandingmu, sudah menarik hati bos kami, disamping itu sampai jadi panglima perang, posisi dia yang sekarang di luar negeri lebih tinggi, bahkan sudah melampauimu. Jangan kamu kira karena kamu pernah menjadi bos kami, kami tidak berani apa-apain kamu. Kata empat pembunuh.

Fendi, dia sudah melampauiku? Jilson Lee terkejut.

Benar, dia lebih hebat darimu, dia sangat paham cara untuk memimpin orang. Kata empat pembunuh terhebat.

Tidak disangka Fendi punya kemampuan seperti ini, dia sudah melampauiku. Tampaknya omongan ayah mertuaku ternyata benar, kedepannya dia punya masa depan terang. Jilson Lee merasa bersyukur, menepuk bahu Ardham dengan tangannya.

Dewa dari era lalu, karena kamu sudah tau kalau masamu sudah berlalu, masih tidak berlutut dan memohon ampun pada kami? Empat pembunuh terhebat bertanya.

Kalian tidak berhak. Kata Jilson Lee.

Charlie, Yasha, Bill, Haryanto, dia sekarang sudah bukan bos kalian lagi, sekarang Fendi lah bos kalian, Fendi sudah menghabiskan uang untuk menyewa kalian kesini untuk melaksanakan tugas, ngapain kalian masih buang waktu dengan dia, cepat tembak dia, bawa kepalanya kembali menemui bos! Pemuda bawahan itu sangat benci Jilson Lee memukulnya tadi, dia mendesak empat pembunuh terhebat.

Tidak perlu buru-buru, sudah susah payah bisa menggulingkan Jilson Lee, tentu saja kita harus main sebentar dengannya. Haryanto bicara sambil senyum. Dilanjut dia mengeluarkan sapu tangan, pelan-pelan mengelap air matanya, bicara pada Jilson Lee dengan sedih, bos, sebenarnya dalam hati kami mencintaimu, terutama Haryanto, selalu melihat bayanganmu, menjadikanmu target yang ingin kukejar selamanya, menjadikanmu sebagai idolaku. Tapi, kamu sudah melemah, sudah basi, ternyata masih sama seperti dulu, lumayan sadis dan keras, kamu tidak seharusnya begini.

Dan kamu, juga seorang laki-laki sempurna yang tampan, kaya, tidak ragu-ragu, dan punya banyak skill. Kamu sudah mau mati, Haryanto sangat tidak tega. Kami ingin membunuhmu, kamu pasti akan melawan kan? Maaf ya, kak, Haryanto menunggu pertarungan denganmu, semoga kamu bisa menghindari peluru dari para tentara ini, akhirnya dibunuh dengan satu tebasan pedang oleh Haryanto.

Cinta yang mendalam, semakin dalam juga kebenciannya. Jangan salahkan Haryanto kejam, karena Haryanto terlalu mencintaimu......

Haryanto mengelap air matanya pelan-pelan lalu berbicara dengan bahasa asing ke para tentara, kalian bergeraklah.....

Dia benar-benar menjijikan! Melihat kelakuan Haryanto yang dibuat-buat, Susi tidak tahan sampai ingin menginjak hancur tanah di bawah kakinya, dia hanya merasa di dalam hatinya dipenuhi api kemarahan, dia sama sekali belum pernah bertemu dengan laki-laki sombong yang melambai begini.

Kematiannya sudah hampir tiba, sendirinya tidak tahu ada apa. Leo tersenyum menunjukkan gigi putihnya, lalu mengeluarkan sebatang rokok dan memantiknya lagi, menepuk pelan bahu Ardham.

Kalian kenapa menepuk bahu anak muda ini terus sih? Charlie dari empat pembunuh terbesar yang memimpin pasukan, dia menyadari ada yang tidak beres dengan Ardham, perlahan-lahan mengerutkan alisnya, matanya menunjukkan kewaspadaan.

Sekarang semua petarung geng kapak yang jumlahnya mencapai seribu sedang bersembunyi di gedung sekitar, setelah bersembunyi di tempat gelap dan berkamuflase, menonton kejadian di jalanan dengan gugup.

Setiap kali Jilson Lee menepuk bahu Ardham, jantung mereka akan berdegup kecang seketika. Takut tiba-tiba Ardham menggelegar dan meledak, tekanan udara yang kuat itu akan memecahkan setiap jendela disini, walaupun mereka bersembunyi di gedung pun bisa mati karena ledakan.

Ardham, mereka bertanya pada kita, kenapa setiap kali kami menepuk bahumu terus. Mendegar omongan Charlie, Leo tiba-tiba tertawa.

Tuan Muda Ben tahu bahwa di badan Ardham ada bom, dan lagi bomnya bisa menghancurkan seluruh jalan ini, melihat Leo tertawa, dia juga tiba-tiba tertawa.

Karena di tubuhku ada bom! Ardham melihat Charlie dengan wajah tidak puas, dia sangat tidak suka dimanfaatkan oleh Fendi.

Bom? Charlie, Yasha, Bill, dan Haryanto terkejut.

Ya, dan lagi sangat banyak bom. Kata Ardham.

Novel Terkait

Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu