My Goddes - Bab 559 Tua Muda ben dan Kamp Intel

Sebuah sambaran kilat tiba-tiba membelah langit, "duar", suara sambaran petir itu seperti di sebelah telinga. Sebatang pohon tumbang disambar oleh kilat, terbakar, selanjutnya hujan deras pun turun.

Iklim di golden traingle sangat rumit, cuacanya tidak stabil, barusan tadi senja yang tenang, sekarang karena hujan deras menjadi kacau, ada tentara-tentara yang dan juga pasukan Amber sedang bermain basket di lapangan barak, melihat langit tiba-tiba hujan deras langsung berteriak dan berlari kembali ke kamar barak.

"Ya Tuhan, kenapa bisa kebakaran? Api dari mana? Apa yang membuat pohon besar ini tumbang? Cepat padamkan api, semua pasukan patroli melapor padaku, apakah ada musuh yang mau menyerang kita!" Tommy berteriak keras diluar, sebagai Ajudan Jilson yang berada di bawah puluhan ribu orang, dia berteriak membuat keadaan di luar ribut.

Saat ini mereka semua sudah tidak di China yang aman, sedangkan berada di salah satu dari 3 area pertempuran sumber racun di dunia, posisi mereka dapat menyerang jendral Kahn, jendral Blues, Hansen tiga kekuatan besar, mundur bisa dari jalur rahasia area pertempuran golden triangle langsung kembali ke kota Apero, tapi saat ini Jilson membawa semua orang proses pendalaman, juga membuat mereka kapan saja bisa mendapatkan berbahaya Golden Triangle Segitiga Emas. Di saat yang menegangkan, sebuah kilat petir menumbangkan pohon besar membuat orang masih mudah mengira bahwa itu adalah penyergapan musuh.

Mendengar keributan mendadak di luar ruang oerang, Janita yang biasanya tenang bahkan tidak bisa tahan berjalan ke luar jendela mengamati keadaan luar.

"Kak Jilson, menurutmu aneh tidak, cuaca golden triangle aneh sekali, bisa-bisanya ada sebuah kilat menumbangkan pohon di dalam barak, sudah sebesar ini aku baru bertemu hal seperti ini pertama kali. Ya tuhan, mengejutkan sekali, aku kira mereka menggunakan granat besar mengebom kita." Tommy terkena air hujan, dengan basah kuyup berlari masuk dari luar.

Dia tadi membesar-besarkan hal kecil membuat barak menjadi kacau balau, sepertinya sudah mengganggu Jilson, berjalan cepat ke arah Jilson dan menjelaskan.

Saat Janita memutar kepalanya, dia melihat tatapan Jilson tetap tenang, sepasang matanya tidak bergerak, seperti danau yang dalam.

Dia langsung mengetahui, kemampuan pertarungan Jilson saat ini memang tidak cukup, bahkan suara petir dan suara bom pun tidak bisa dibedakan, mendengar suara petir yang mengacaukan seluruh barak, pasukan tentara yang seperti ini bagaimana mungkin bisa bertempur dengan pasukan tentara dewasa seperti segitiga emas.

"Kalau sudah datang, maka harus berusaha menjadi nomor satu, kalau aku menyerang musuh tanpa memikirkan lebih banyak, sepanjang jalan menghancurkan kamp memang membuat ketagihan, tapi kalau bertemu bahaya, pasti bahaya yang merenggut nyawa, aku tidak ingin lari karena dikalahkan mereka, setelah kembali ke China menata ulang pasukan baru dan datang lagi, aku mau menstabilkan barak di golden triangle. Kalau mungkin, tidak hanya memenangkan Feri, dan juga bisa memenangkan Kapten Winni dan Bisma." Jilson tanpa mengedipkan mata melihat Janita, perlahan wajahnya membentuk senyuman.

"Aku mengerti." Janita mengangguk pelan.

"Dan meskipun aku tidak melakukan apapun, kita tetap bisa memenangkan pertarungan dalam beberapa hari selanjutnya." Ucap Jilson.

"Tidak melakukan apapun? Tetap bisa memenangkan pertarungan?" Janita tidak megerti.

"Hehe........." Senyuman di wajah Jilson pelan-pelan menjadi misterius.

.......

Hari kedua jam 8 malam, tuan muda Ben membawa 500 orang kamp intelnya menyapa Jilson dan juga mulai mengamati pergerakan musuh.

Jilson dan puluhan ribu kekuatan utama Boy tetap diam, tinggal di dalam barak untuk mengatur.

Dalam satu harian penuh, Jilson duduk di dalam kamarnya berlatih kekuatan dalam, setelah kompetisi seni bela diri militer luka dalamnya sudah sembuh, sudah bisa terus melatih kekuatan dalam untuk menambah kekuatannya, dia sudah mendapatkan 6 set buku kultivasi tao, saat ini kekuatannya sudah memasuki dunia tingkat dewa puncak, terhitung sudah masuk tapak pintu master tingkat kultivator, bisa latihan dengan master tingkat kultivator yang berada di dunia lebih tinggi, sedangkan dia sudah mematahkan 3 tulang saat kompetisi seni bela diri militer, rongga mata kanannya juga patah, sekarang hanya bisa sambil melatih kekuatan dalam sambil memulihkan luka patah tulangnya.

Jilson tidak keberatan terus berada di medan pertempuran, karena dia memang tentara bayaran, sebelum kembali ke China sudah berada di medan pertempuran selama 7 tahun, area pertempuran ini selamanya adalah rumahnya. Tapi Erick dengan Albraham tidak tahan, Rendra juga tidak tahan, mereka buru-buru ingin membawa Nami kembali ke China.

Seharian berkeliaran di dalam barak dengan cemas, mereka tidak bisa menahan melewati jendela barak Jilson sebanyak 7 kali, setap kali melihat Jilson dengan tenang berlatih, hati mereka kesal sekali.

"Jilson sudah terbiasa tinggal di medan pertempuran, dia sampai di medan pertempuran adalah kaisar tanah, ada puluhan ribu tentara mendengar dia, menjaganya, bertanggung jawab atas nyawa puluhan ribu orang, jauh lebih nyaman dibandingkan China. Dia sama sekali tidak ingin berperang, sepertinya dia ingin terus tinggal di golden triangle, menjauh dari ikatan China." Ucap Abraham dengan jahat.

"Benar!" Ekspresi wajah Rendra juga sangat tidak baik.

"Tempat hantu ini, pagi hari panas sekali malam hari malah dingin sekali. Aku semalam berbaring di atas tempat tidur papan tidak bisa tidur seharian, pagi ini merasa pundakku sudah rematik. Kak Rendra, lebih baik kita jangan berbicara dengan Jilson lagi, kita pergi saja, Jilson tidak ingin berperang dengan Feri, maka kita saja yang berperang dengan Feri." Ucap Suchan setelah berpikir.

"Baik!" Kedua mata Rendra berbinar dalam sekejap.

"Kak Rendra, sebenarnya aku bercanda, meskipun golden triangle ini tidak ada televisi, tidak ada internet, tidak ada sinyal, tinggal disini sehari rasanya seperti setahun, tapi pemandangan disini masih asri, udaranya segar, aku sudah lama sekali tidak menikmati masa-masa liburan di hutan yang asli seperti ini, kekuatan spiritual disini sepertinya lebih kuat daripada di China, benar-benar oksigen alam, tinggal disini untuk melatih kekuatan dalam, merasa 3 kali lipat daripada di China." Ucap Suchan langsung.

"Suchan, dasar kamu makhluk yang takut mati." George semakin meremehkan Suchan.

"Kak George, sebenarnya seni bela diriku tidak tinggi, aku masih bisa berperang air, kalau di tanah aku adalah sampah, sebenarnya kalian ada aku tanpa aku juga bisa, lebih baik kalian berlima pergi saja." Suchan tersenyum canggung.

"..............." George hanya diam menatapnya sangat lama, mereka bahkan tidak tau arah di golden triangle, hanya takut mereka menyerang masih belum melihat bayangan musuh sudah langsung mati tenggelam di rawa-rawa.

"Jilson sampah ini, dia pasti takut dengan Jade tidak berani bertarung dengannya!" Ucap Duke dengan marah.

.....................

Tuan muda Ben disini, saat ini sudah membawa 500 tentara intel sampai di garis pertahanan kedua dibawah jendral Blues, di luar kamp Jade.

Lalu membawa 500 tentara intel bersembunyi 800 meter diluar barak Jade, dia meremas seekor kelabang yang naik ke tubuhnya, memasang wajah yang sangat menderita, "Mengira menjadi tentara intel sangat menarik, akhirnya yang paling menderita adalah tentara intel. Membuatku sekarang sedikit salut dengan Leo, bagaimana dia menjadi penembak jitu, saat menjadi pembunuh bisa merangkak 3 hari di tempat yang tenang?"

"Kak Ben, memang sangat tidak menarik mengamati gerak-gerik lawan seperti ini. Pasukan Jade seharian hanya dengan tenang tinggal di dalam barak, sepertinya tidak berniat menyerang kak Jilson lebih baik kita bertukar arah untuk mengamati, lihat pasukan Hansen sana ada pergerakan apa." Ucap seorang tentara yang berada di sebelah tuan muda Ben.

"Apakah tidak capek?" Mata Ben melotot, melirik tentara itu tajam.

"................" Tentara itu terdiam.

Dia berpikir dalam hati kamu masih capek? Kamu lari lebih cepat dari pemenang lomba olimpik, hanya sekejap mata saja sudah langsung muncul di sebelah orang, tampak seperti dewa, apakah dewa juga tau lelah?

"Sebenarnya aku malah tidak takut lelah, hanya saja jarak pasukan Hansen dengan pasukan jade terlalu jauh, butuh sehari semalam untuk berlari sampai garis depan Hansen sana, tunggu kembali lagi sudah tidak tau apa yang sudah dilakukan oleh pasukan Jade. Ya tuhan, kalau sampai dia menyerang pasukan Boy, bukankah kita menunda pekerjaan serius?" Tuan muda Ben cepat sekali teringat dia sekarang adalah komandan batalion tingkat marshal, dia kalau mengeluh lelah sedikit tidak cocok, menjelaskan kepada para tentara.

Sambil mengamati barak besar pasukan Jade yang tenang, dia berpikir lalu berkata, "Kalian tunggu disini, aku pergi berkeliling di barak pasukan Jane, lihat apakah ada kesempatan untuk menangkat Jade, tidak mungkin diam seperti ini rasanya menderita sekali, tubuhku sudah dibungkus semut."

"Kak Ben, pasukan jade ada 10 ribu orang, kamu mana bisa........" Tatapan para tentara langsung berubah.

"Apa yang kamu takutkan? Aku adalah master paling atas dalam kecepatan, kita juga bukannya tidak pernah melawa 10 ribu orang, dulu Sano menyuruh 10 ribu anak buah memotong kita, kita juga tetap bisa mengalahkan Sano." Ucap tuan muda Ben.

"Tapi, kalau terjadi sesutau kepadamu, bagaimana dengan kamu........Meskipun kak Ben kamu boleh membuat keputusan, mau menyerang atau mundur terserah, tapi kamu adalah teman baik kak Jilson, kalau kamu kenapa-kenapa, kak Jilson akan membunuh kami!" Ucap para tentara.

"Aku adalah master tingkat dewa, kalau aku bahkan tidak bisa menghadapi tentara udang kepiting ini, maka sia-sia aku berlatih seni bela diri." Tuan muda Ben tersenyum, lalu tubuhnya langsung menghilang dari samping para tentara.

Novel Terkait

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu