My Goddes - Bab 327 Seluruh Pasukan Fendi Lenyap

Bunuh dia! Beberapa detik kemudian, Fendi tiba-tiba berteriak dengan keras.

Kali ini tujuan utamanya kembali ke China adalah untuk membawa Monika. Dia suka Monika, meskipun saat di luar negeri dia pernah bersama banyak wanita, tetapi dia menyadari jika sebaik apapun wanita itu semua, mereka tetap tidak bisa dibandingkan dengan istrinya yang sah. Meskipun dia dengan Monika tidak melakukan hubungan suami istri, dan juga karena dia tidak pernah melakukan hubungan suami istri dengan Monika, jadi baginya Monika memiliki sedikit rasa tertarik yang tidak jelas.

Sebenarnya beberapa hari yang lalu dia sudah datang, tetapi karena Monika selalu berada di samping Jilson Lee, jadi dia tidak bisa membawa Monika. Dia tahu jika Angga mau menyerang Monika, dia selalu diam-diam di belakang melihat gerak gerik Angga dan ingin menjadi seorang pahlawan untuk menolongnya.

Kali ini Hesti Wang memberikan uang kepada Monika, menghina harga diri Monika, kemudian mengusir Monika pergi dari sisi Jilson Lee. Masalah besar yang dibuatnya adalah mempertemukan Jilson Lee dan Fendi untuk pertama kali, dua orang yang memiliki wajah sama persis dan berganti identitas karena sebuah kesalahan sesaat, Pertemuan pertama mereka sudah membuat sebuah pertempuran yang besar.

Saat Fendi memerintah, beberapa pasukan tentara bayaran yang dibawanya langsung mengarahkan senapan ke arah Jilson Lee dan mau menembaknya. Jilson Lee hanya tertawa dingin, kemudian dia dengan Leo, Susi, Tuan Muda Ben, Ardham, Davis Lee membawa Monika dan langsung menghilang.

Saat mereka menghilang, 3 bom dilemparkan oleh Ardham ke bawah kaki mereka, kemudian ada sebuah sinar merah yang berkedip dan menyilaukan. Ekspresi Fendi berubah drastis, dia langsung dengan cepat kabur bersama dengan Deni Han.

Dari lokasi mereka menghilang, terdengar sebuah suara ledakan yang kuat, kemudian muncul sebuah cahaya api yang terbang ke langit. Bom meledak di tengah kerumunan orang, bawahan Fendi langsung beterbangan.

Nj*r!

Saat Fendi dan Deni Han muncul dengan cepat di udara, dia langsung menjadi sangat marah karena melihat Jilson Lee tidak beromong kosong dan langsung menyerang mereka.

Dia langsung mengarahkan jarinya ke arah Jilson Lee dan teman-temannya, kemudian memberikan perintah kepada bawahannya, bunuh dia!

3 buah bom yang dilemparkan Ardham meledakkan banyak orang, sisa bawahan Fendi langsung mengarahkan senapan ke arah Jilson Lee. Jilson Lee dengan wajah tanpa ekspresi dan berkata dengan nada bicara yang tenang, kemudian menembak.

Tanpa menunggu bawahan Fendi menembak, semua polisi yang mengepung Fendi sudah menembak dahulu. China memiliki larangan yang ketat, mereka tidak mengizinkan satupun pasukan tentara bayaran untuk masuk ke negara ini.

Lagipula Jilson Lee memiliki pekerjaan lain sebagai pakar di dalam dua departemen besar yaitu departemen militer dan departemen kepolisian, jadi dia memiliki hak untuk menjadi komandan utama dalam aksi kali ini. Saat bawahan dari Fendi belum menembak, mereka langsung ditembak oleh sekumpulan polisi dengan senjata.

Dikarenakan bawahan Fendi memiliki senjata yang sempurna, jadi semuanya mengeluarkan senjata otomatis. Setelah beberapa orang sudah jatuh, mereka langsung menyerang kembali semua polisi yang mengepung mereka. Kekuatan penyerangan senjata dari bawahan Fendy di depan terlalu menyeramkan, hingga semua orang langsung bersembunyi di belakang mobil polisi.

Kakak, ayah angkat pernah memerintah jika tidak boleh ada perselisihan yang terjadi dengan pihak resmi China. Kakak ipar sudah ditolong mereka, ayo kita segera pergi. Ekspresi Deni Han yang berdiri di tengah kerumunan orang berubah menjadi buruk saat membujuk Fendi.

Dasar tidak berguna, semua adalah Master Tingkat Dewa Lanjutan, tapi masih bisa membuat mereka berhasil untuk merebutnya! Fendi mengangkat tinggi tangan kanannya, kemudian Deni Han langsung memberikan wajahnya untuk ditampar oleh Fendi dengan kuat.

Melihat polisi dan para penjara dari bawahan Jilson Lee mengepung mereka dengan jumlah yang banyak, ekspresi Fendi berubah menjadi sangat buruk, dia menggerakkan lehernya berkata, ayah angkat, dia itu apa? Meskipun kemampuan seni bela dirinya tinggi, bukankah dia juga masih mau berharap dengan kekuatanku untuk membantu dia? Aku Fendi adalah orang terhebat di sini, aku Fendi bisa melakukan apa yang ingin kulakukan, dia tidak ada hak untuk mengaturku. Dan juga, aku sangat berharap bisa mengalahkan Ketua Prajurit yang terkenal ini.

Di saat ini, dia tiba-tiba berbaring di lantai. Dia merasa ada peluru yang berjumlah sangat banyak hingga tidak terhitung melewati bagian atas kepalanya, semua peluru itu sangat cepat, ini bukan ditembak dari senjata dari tangan seluruh polisi yang mengerumuni.

Ini adalah ulah Roy.

Kini dia berjalan kemari sambil membawa sebuah senapan mesin berat, kemudian meletakkan senapan mesin berat itu di lantai, menarik pelatuk senapan, kemudian sebuah lidah api muncul dari depannya dan peluru dengan jumlah tidak terhitung langsung tertembak ke arah Fendi, sehingga langsung menjatuhkan sekelompok bawahan Fendi. Postur tubuh dari Roy biasa, bahkan sedikit kurus. Tinggi tubuhnya hampir sama dengan Jilson Lee, tetapi tolak balik yang disebabkan oleh senapan mesin berat sangat kuat, bahkan dalam sesaat langsung tidak berhenti menembakkan ratusan peluru, tidak disangka dia bisa mengendalikan senapan mesin berat itu dengan stabil ludan tidak bergerak sama sekali.

Ekspresi Tredo yang berdiri di sampingnya terlihat sangat menyeramkan, dia dengan tatapan mata yang dipenuhi dengan kebencian melihat Fendi yang sedang berteriak kepada Roy, bunuh bocah ini, jika kalian bantu aku balas dendam, aku akan berikan kalian 200 triliun!

Ketua, mereka adalah orang jahat yang tersisa di China! Deni Han sangat ketakutan, dia berbaring bersama Fendi di lantai sambil berteriak dengan kuat.

Prajurit yang kubawa ke sini adalah prajurit elit, bagaimana mungkin mereka tidak bisa mengalahkan Jilson Lee? Tidak bisa mengalahkan semua polisi ini? Kita ini datang dari luar negeri, bukankah kekuatan luar negeri harus lebih hebat dari China? Melihat satu persatu bawahannya terjatuh di sisinya, Fendi mulai tidak tenang.

Orang yang bahkan tidak tahu dengan sandi rahasia, bagaimana mungkin dia bisa melawanku? Jilson Lee di sini sedang berdiri bersama dengan Monika, dia tertawa dingin melihat Fendi yang berbaring di lantai dengan ekspresi yang sangat buruk.

Dia sama sekali tidak mengerti dengan perang, meskipun kualitas bawahannya sangat tinggi dan perlengkapan senjata yang sangat sempurna, tetapi dia selamanya tidak mungkin bisa menjadi musuhku, mungkin jika melawan kelompok mafia luar negeri mungkin masih bisa.

Orang yang tidak tahu aturan militer!

Dia mengatakan beberapa kata itu dengan sangat tegas, kemudian dia melihat Leo yang berada di sampingnya. Leo tertawa lalu mengeluarkan senapan sniper. Setiap kali dia menarik pelatuk senapan, bawahan Fendi akan ada satu atau dua yang jatuh.

Ardham mengeluarkan beberapa bom kepada Tuan Muda Ben. Setelah itu Tuan Muda Ben menganggukkan kepala dengan ringan, kemudian bom itu seperti angin langsung muncul di tangan bawahan Fendi, lalu mereka membuang ke atas langit dan seperti angin langsung kembali ke sisi Jilson Lee.

Gawat! Melihat bom di kaki yang tidak berhenti mengedipkan sinar merah, dan mengeluarkan suara tit tit tit, bawahan Fendi langsung berteriak keras dengan bahasa asing, mereka kemudian langsung membuang senjata di tangan mereka dan bersembunyi ke tempat lain.

Sebuah suara ledakan kuat terdengar sekali lagi, cahaya api ledakan yang besar sekali lagi muncul di kerumunan bawahan Fendi.

Saat cahaya api menghilang, sebuah asap tebal perlahan-lahan menghilang, sekarang bawahan Fendi hanya tersisa sedikit saja. Ada beberapa bawahan tersisa yang masih merasa tidak puas, mereka mengarahkan senapan ke arah Jilson Lee. Davis Lee yang berdiri di samping Jilson Lee menggoyangkan pedangnya, kemudian sebuah aura kuat dari pedang langsung menyerang mereka, sehingga bawahan Fendi yang tersisa langsung terjatuh di lantai.

Jilson Lee baru muncul 5 menit dalam pertarungan kali ini, tetapi dia sudah langsung mematikan semua bawahan dari Fendi.

Ketua, bawahan kita sudah mati semua..... Deni Han langsung terkejut, bajunya robek karena beberapa peluru, wajahnya dipenuhi dengan jejak asap hitam.

..... Fendy sangat panik, dia ingin mengatakan sesuatu.

Tetapi dia malah melihat Jilson Lee sedang membawa sebuah pedang merah berjalan ke arahnya.

Novel Terkait

Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu