My Goddes - Bab 1149 Kutukan Tamian

Tamian adalah orang yang paling berani bicara di dunia dewa, orang yang sifatnya paling terus terang di dunia dewa, ditambah lagi waktu dia muda pernah ada konflik dengan faksi sihir, wajahnya yang tidak terlalu bagus sudah dihancurkan, harus memakai topeng besi, jadi dia dalam dunia dewa juga dikenal sebagai orang adil.

Walaupun dunia dewa sadis, kekuatan sebagai kehormatan.

Tapi karena tujuh pahlawan dunia dewa sebuah gambaran ksatria yang sungguh-sungguh, sering menegakkan keadilan dan melakukan tidak sedikit kebaikan, waktu sudah berlalu lama tiga Raja Dewa juga dibuat tersentuh oleh sikap mereka, dan menyebarkan berita di dunia dewa, ini adalah sekelompok orang bodoh, lima keluarga besar dan tujuh sekte besar dilarang menyulitkan mereka.

Dan Tamian sekarang memprovokasi Jilson dengan ucapan, suasana di dalam markas besar perlahan berubah.

“Tamian, kamu mana boleh memprovokasinya, bicara dengan begitu terus terang!?” Mayce langsung agak takut.

“dia tidak tahu baik buruk, walaupun aku memprovokasinya, dia tidak paham bahasa orang, aku sengaja mau memprovokasinya. Dia lebih hebat dari Raja Jing? Dulu saat Raja Jing melakukan kesalahan aku juga pernah memakinya di hadapannya, dia ada hal apa yang tidak bisa diucapkan?” Tamian bicara dengan dingin.

“Jilson yang sekarang bukan Jilson yang waktu itu, Jilson yang sekarang tangannya menggenggam wewenang besar, di dunia dewa membakar, membunuh, menjarah, pernah melakukan tidak sedikit kejahatan, nama buruknya sudah menyebar jauh. Jangan lihat wajahnya tidak berbahaya, saat bicara tatapannya tenang, logatnya datar, tapi sebenarnya adalah seorang yang berperan sebagai serigala. Caranya kebanyakan yang belum pernah kamu temui, tidak lebih lumayan dari tiga Raja Dewa, tokoh terhormat seperti anak tertua Iano, bilang bunuh main bunuh, kamu mengatainya begitu, bukannya malah mencari kemalangan untuk diri sendiri?” kata Mayce.

Jilson yang sekarang sudah merupakan orang terhormat baru di dunia dewa, merupakan palima perang yang menguasai pasukan besar, dan dunia dewa sama sekali tidak ada hukum, kalau tidak senang langsung bunuh saja, Tamian memprovokasi Jilson seperti itu memang sedang cari mati.

“orang bodoh, kamu bicaranya sebaiknya hati-hati, apa yang dimaksud dengan membakar, membunuh, menjarah, tidak ada kejahatan yang tidak dilakukan? Pasukan Keanukobe kami memang pernah membakar, sudah membakar rumah lima keluarga besar, tapi kami sudah membunuh siapa? Menjarah siapa? Lalu melakukan kejahatan-kejahatan apalagi, coba kamu jelaskan padaku.” Tuan muda Ben langsung menekan remote kontrolnya keatas meja, sepasang matanya mengeluarkan sinar merah, melihat kearah Mayce.

Leo, Davis dan Roy, Susi melihat Tamian memprovokasi Jilson, Mayce juga bicara sembarangan menjatuhkan Jilson, ekspresi mereka juga agak tidak senang.

Leo memantik sebatang rokok, melihat mereka dengan dingin.

Tangan Roy memegang pedang yitian di satu sisi.

Mereka kawan baik biasanya riuh dan tidak sopan, ini semua tidak apa-apa, tapi orang luar berani mengucapkan satu kalimat yang tidak baik mengenai Jilson, mereka pasti tidak akan melepaskannya.

“tidak perlu panik, aku tidak akan perhitungan dengan yang seperti semut.” Jilson melambaikan tangan, melihat Tamian, perlahan tersenyum.

“hehe, kamu sekarang sudah berhasil, sudah berkekuatan, jadi boleh tidak memandang orang lain. Kami berbaik hati datang menyelamatkanmu, menasehatimu baik-baik, kamu boleh tidak mendengarnya. Tapi jangan lupa bagaimana menyedihkannya saat kamu baru datang ke dunia dewa, kamu seperti seekor semut yang kabur dari kejaran para immortal itu seberapa menyedihkannya. Aku hanya semut? Kamu piker-pikir identitasmu yang lalu, apakah pantas untuk mengatakan kalimat ini.” Tamian walaupun kemampuan bela dirinya tidak tinggi, tapi sedikitpun tidak takut Jilson.

“waktu aku baru datang ke dunia dewa seberapa menyedihkannya?” Jilson bertanya sambil tersenyum.

“……….” Tamian langsung dibuat bungkam oleh pertanyaannya.

“kak Tamian, Jilson waktu datang ke dunia dewa sedikitpun tidak menyedihkan, langsung mengontrol murid Organisasi Yongan yang paling terkenal, Hansin, mencuri semuanya dari Organisasi Yongan, lalu datang ke Tianzhou dengan kita, menarik hubungan dengan Keluarga Song. Kalau bilang menyedihkan, dia tidak semenyedihkan kita, paling tidak kita dulu adalah pekerja serabutan Keluarga Song, Jilson adalah bodyguard pribadi Mayce, selain setiap hari harus berdiri tidak pernah diinjak.” Yeonsul bicara ke Tamian dengan suara kecil.

“bodyguard walaupun duduk bukannya sudah terinjak? Satu hari adalah baodyguard, selamanya adalah bodyguard, topi menjadi bawahan keluarga besar ini sudah tidak bisa dilepas!” Tamian bicara dengan suara kencang.

“kalau begitu, mohon bertanya kamu dulu pernah kerja apa saja?” Jilson bertanya sambil tersenyum.

“pelayan restoran, koki, bersembunyi setelah menambang kekayaan tempat ini, pernah menjual kayu bakar, belajar bela diri di faksi Wild Boxing.” Kata Tamian.

“faksi Wild Boxing itu apa sih? Sama sekali belum pernah mendengarnya.” Tuan muda Ben bicara dengan logat muram.

“merupakan sekolah dunia dewa yang paling kecil, dari kecil sampai atas hanya bisa tiga jurus, tinju overturning, tinju dorongan, tinju spade.” Mayce menjelaskan.

“……….” Jilson dan tuan muda Ben……..

“walaupun aku Tamian hanya bisa tiga jurus, tapi juga lebih baik daripada binatang yang tidak paham ucapan manusia.” Wajah jelek Tamian dibalik topeng memerah, melanjutkan ucapannya dengan logat memaksa, “kita begitu susah payah datang kemari untuk menasehatinya, hanya karena Yeonsul dan kepala keluarga Song memikirkannya, sedangkan dia? Sejak kita datang sampai sekarang terus bersikap dingin, segelas teh panas pun tidak ada, hanya sibuk main dan senang-senang dengan teman-teman, sedikit pandangan perang besar pun tidak ada.”

“katanya dia juga ingin meminta sebuah tempat raja dewa kepada Raja Jing, benar-benar ngelawak, orang seperti ini selamanya tidak berhak menjadi raja dewa, walaupun dia bisa beruntun dan jadi raja dewa, mungkin juga hanya seorang raja linglung, raja bodoh, raja cacat. Kalau sejak awal tahu perbuatannya yang seperti sampah ini, kita benar-benar tidak seharusnya datang menolongnya!” Tamian bicara dengan sadis.

“topeng besi, siapa dari kami yang perlu ditolong kau? Tahu kenapa tidak memperdulikanmu kah, karena kalian berbelit-belit. Bicara begitu banyak apa guannya, kalau sudah berperang di area perang baru bilang lagi. Sampai waktunya kita siapa yang kuat siapa lemah, kalian lihat saja sudah tahu. Jangan memaksakan untuk menambahkan standar cacat kalian pada kami, kekuatan kami itu tidak bisa dibayangkan oleh kalian.” Susi langsung berdiri.

“haha, kami adalah cacat? Kekuatan kalian itu tidak bisa dibayangkan oleh kami?” Tamian langsung tertawa.

Gendis disamping juga tertawa terbahak-bahak.

Mendengar suara Susi yang bersih dan agak muda, Mayce, Folla, Sangmin dan Yeonsul semuanya tersenyum pahit.

Sedangkan Tamian juga seseorang yang bawel, kebawelannya tidak kalah dari sangat banyak tokoh yang pernah ditemui Jilson.

Saat setelah Tamian tertawa dan ingin mengoceh sesuatu lagi, Jilson mengangkat tangan, menghentikan semua suara yang ada di dalam markas besar.

“Jilson, kamu punya hal untuk dikatakan?” Tamian melihat Jilson dengan dingin melalui topeng.

“mengenai tidak meladeni kalian, karena takut kalian bawel. Aku Jilson bukanlah orang yang suka berbelit-belit, soal tidak memberikan kalian segelas teh panas, adalah kami para tantara bayaran bertahan dari kesulitan perjalanan yang menantang bertahun-tahun, tidak punya kebiasaan minum teh, jadi di dalam markas besar juga tidak menyediakan daun teh apapun, juga tidak disangka kalian para tamu akan datang. Penyambutannya tidak memuaskan, mohon anda para ahli memaklumi.” Kata Jilson.

“aku tidak ingin mendengar penjelasanmu ini, hanya ingin bertanya bagaimana rencanamu?” kata Tamian.

Walaupun logat bicaranya masih marah, tapi mendengar alasan Jilson tidak melayani dengan teh, hatiya jadi jauh lebih lega.

“seperti yang dibilang Susi, tidak peduli bagaimanapun kami menjelaskan, kalian semua tidak akan mempercayai kami. Kalian sudah diperintah oleh para raja dewa terlalu lama, sudah terbiasa biasa saja di dunia dewa, tidak berani menjadi musuh dengan parah raja dewa. Tapi kami berbeda, kami tidak peduli dimanapun sudah terbiasa menjadi pemimpin. Mungkin masalah yang menurut kalian berlebihan, sebenarnya di kami ini hanya sebuah kalimat masalah yang sangat biasa. Tidak ada gunanya untuk melakukan konsiliasi bersama jika jalannya berbeda……..” Jilson tersenyum, bicara sambil melihat ke para prajurit di samping.

“tangkap mereka semua.”

Mendengar ucapan Jilson, para prajurit langsung mengangkat senapan, berjalan kearah tujuh pahlawan dunia dewa.

“Jilson, kenapa obrolan yang baik-baik, tiba-tiba mau tangkap orang?” tatapan Mayce panik, sangat takut dengan senjata api dunia dewa.

“karena kalian terlalu berbelit-belit, aku tidak ingin berbelit-belit dengan kalian.” Kata Jilson.

“baiklah Jilson, kami berbaik hati menolongmu, kamu malah membalas kebaikan dengan dendam? Kelompok pasukan abrisan depan Raja Jing sudah tiba, pasukan besar akan segera tiba. Kalau kamu sadar sekarang, masih ada sebuah jalan hidup, kalau tidak tiga hari kemudian pasti akan hancur lebur. Cepat lepaskan kami, kalau tidak aku jamin kamu akan menyesal.” Tamia ditangkap dengan kencang oleh para prajurit, marah saat diseret keluar markas.

“bos, orang-orang ini berisik sekali, apa perlu membungkam mulut mereka?” kata seorang prajurit.

“tidak usah, bawa keluar dan kurung, supaya telingaku jadi tenang saja cukup.” Kata Jilson.

“baiklah.” Para prajurit menyeret Tamian dan yang lainnya keluar markas.

“Jilson, kamu berani tidak menurut padaku, aku jamin padamu, kamu pasti akan menyesal,”

“kamu pasti akan menyesal…….!”

Di luar markas, dipenuhi suara teriakan Tamian yang kencang dan tidak berhenti karena marah………

Sepasang mata Jilson tenang.

Novel Terkait

Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu