My Goddes - Bab 541 Jenderal Blues Bertindak

Nima tidak mengerti bahasa Mandarin yang dikatakan Abraham Lin dan Rendra, dia hanya tersenyum sambil menatap mereka. Dia menggelengkan kepalanya ketika Adelio menanyakan apakah gadis itu sudah punya pacar.

"Gila, Rendra jatuh hati dengan wanita, dia ingin mengejar wanita ini?" Kondisi semua orang jauh membaik setelah istirahat beberapa hari juga mulai beradaptasi dengan kehidupan yang ada di sini dan mereka melihat kedua anak orang kaya itu karena mereka sedang bertengkar.

Masing-masing keluarga besar ingin putri mereka menikah dengan Abraham Lin atau Rendra tapi Rendra sudah berusia 28 tahun tapi masih belum mendapatkan pacar, Abraham Lin ada beberapa pacar yang digosipkan tapi tidak pernah melihatnya berjalan secara resmi bersama wanita.

Sebelumnya Rendra bersikap lumayan baik kepada Janita, semua orang berpikir mereka akan bersama tapi pada akhirnya masih tidak bersama juga.

Rendra sudah berpikiran lebih terbuka terhadap banyak hal karena tidak mati dalam area pertempuran Golden Triangle. Dia telah menyebabkan lima puluh ribu pasukan musnah dalam area pertempuran Golden Triangle dan dia sudah tidak punya muka untuk kembali ke China dan merebut posisi pemimpin dunia persilatan dengan Jilson Lee.

Dia bahkan ada semacam perasaan untuk hidup dalam pengasingan dan berencana menghabiskan hidup bersama gadis cantik ini.

"Abraham Lin, aku peringatkan kepadamu untuk tidak merebutnya denganku, aku sangat tertarik dengan gadis ini dan aku benar tulus menyukainya, dia adalah milikku, sifatmu yang playboy tidak akan benar-benar menyukainya?" Ketika semua orang memperhatikan pertengkaran Rendra dan Abraham Lin, Rendra berbisik kepada Abraham lIn.

"Rendra, apakah kamu bercanda? Aku benaran menyuakinya. Dia terus merawatku selama dua hari ini, aku tidak pernah melihat wanita selembut ini dan kamu jangan mengangguku karena aku benaran serius." Abraham Lin berkata dengan pelan kepada Rendra.

"Ayahmu selama ini ingin kamu menjalin pernikahan dengan geng Kapak, apakah ayahmu akan setuju jika kamu bersamanya?" Rendra bertanya.

"Bukankah ayahmu juga sedang menjodohkanmu dengan nona besar keluarga An, apakah ayahmu setuju kamu bersama dengan gadis biasa?" Abraham berkata.

"Itu adalah pemikirannya yang tidak ada hubungannya denganku, aku sudah tidak peduli dengan ketenaran lagi, aku hanya suka dengannya." Rendra berkata.

"Kita bertarung dengan adil!" Abraham Lin berkata setelah dia memikirkannya sejenak.

Ketika Abraham Lin berkata, dia pura-pura pusing dan jatuh ke bawah. Ketika melihat Abraham Lin, Nima mengedip-ngedipkan matanya dan segera pergi memapahnya.

"Aku menderita sekali, kepalaku pusing, tidak tahu apa yang terjadi dan aku tiba-tiba merasa ingin muntah." Abraham Lin tidak peduli dia tidak bisa mengerti bahasa Mandarin dan dia berkata sambil mengerutkan keningnya kepada Nima.

Nima adalah gadis yang polos, meskipun dia tidak mengerti apa yang dikatakan oleh Abraham Lin tapi dia bisa melihat Abraham Lin tidak begitu sehat karena wajahnya pucat dan dia membaringkannya di lantai dan menyeka keringat yang ada di kepalanya dengan kain bersih.

"Brengsek!" Rendra sangat marah melihat semua ini dan Abraham Lin meliriknya dengan bangga.

Hari ini berakhir dengan pertikaian dan kecemburuan antara Rendra dan Abraham Lin, meskipun Arka merasa kesal melihat mereka berdua tapi mereka telah berjodoh karena sudah melewati kematian bersama-sama selain itu dia juga tidak tertarik dalam hal menggoda wanita sehingga Rendra dan Abraham Lin mengejar Nami tidak merugikannya maka dia tidak bertengkar dengan mereka.

Mereka juga agak familier dengan lingkungan sekitarnya selama beberapa hari ini karena ada warga yang membimbing mereka dan mereka tahu di mana ada buah-buahan liar dan di mana bisa berburu binatang liar.

Luka semua orang juga sudah lumayan pulih dalam beberapa hari ini dan tenaga mereka juga perlahan-lahan pulih, pada malam hari, Peniel dan George, Ica, Duke dan orang lainnya mendapatkan beberapa buaya, ayam hutan, babi hutan dan binatang buruan lainnya sambil menyalakan bara api menaburkan sedikit garam dan makan dengan baik dan warga di sini juga ikut makan malam yang lumayan baik bersama mereka, Rendra dan Abraham Lin juga membagikan banyak binatang buruan kepada para warga untuk dijadikan sebagai daging asap yang bisa dimakan nantinya, lebih dari seratus lebih orang yang selamat memakai pakaian penduduk lokal dan mereka sekarang sudah hampir menjadi setengah bagian dari mereka.

Hubungan semua orang perlahan-lahan menjadi lebih akrab setelah menghadapi pertempuran hidup dan mati ini.

Sedangkan Nami juga sedikit menyukai Rendra.

Tampang Rendra lebih tampan sedikit jika dibandingkan dengan Abraham Lin, hatinya merasa lebih tenang setelah melihat semua ini, jika dibandingkan dengan Abraham Lin, dia tidak seliciknya dan dia sebenarnya adalah orang yang baik.

Ditambah dengan identitasnya sebagai putra seorang pemimpin dunia persilatan dan dirinya terlihat lebih bersinar sewaktu bersama orang lainnya sehingga membuat orang merasa tertarik.

Adelio menjadi saksi kedua anak muda ini, dia akan menjadi penerjemah mereka dan menemani mereka tanpa daya ketika mereka berbicara.

"Di mana keluargamu?" Rendra bertanya kepada Nami dan Adelio duduk bersama.

"Aku tidak pernah bertemu ibuku sejak aku lahir, ayah dan kakakku sudah meninggal dalam perang dan mereka pernah menjadi jenderal tingkat rendah di bawah jenderal Blues jadi mereka melepaskanku ketika mereka menangkap orang pergi menanam bunga poppy. Desa kami pernah ada seorang jenderal menengah yang terkenal sehingga jenderal Blues lebih memperhatikan desa kami dan tidak membiarkan para tentara menganggu kami." Mata Nami terlihat jernih sewaktu dia berbicara.

"Apakah kamu ingin ke China bersamaku?" Rendra berkata setelah dia memikirkannya dan melepaskan cincin giok dari ibu jarinya dan menghadiahkan kepadanya.

Bukan hanya Abraham Lin yang di jaga oleh Nami, Rendra dan orang lainnya juga dijaga oleh Nami jadi dia memiliki perasaan khusus kepada gadis polos dan baik ini.

"Giok ini sangat berharga." Nami tahu jika itu adalah barang berharga Rendra.

"Untukmu." Adelio menerjemahkan semua saat Rendra berbicara dengan Nami. Selanjutnya, Rendra berdiri dan berkata, "Kami akan pergi besok dan aku tidak ingin meninggalkanmu di sini karena aku menyukaimu. Aku ingin bersamamu, pergilah ke China bersamaku. Di China ada bangunan gedung yang tinggi juga ada mall, di dalamnya ada pakaian mahal dan juga sepatu, aku ingin memberikanmu hadiah dan aku akan membelikan hadiah untukmu setiap hari dan aku ingin baik kepadamu."

"Berapa tinggi gedung yang ada di China?" Nami bertanya setelah dia memikirkannya.

"Sangat tinggi, setinggi puluhan meter, kota Aruba adalah kota yang sangat ramai di China yang merupakan pusat China, di mana-mana ada gedung tinggi setinggi puluhan meter." Rendra berkata.

"Ada berapa?' Nami sangat tertarik dengan China.

"Ada banyak, kamu akan merasa dikelilingi oleh gedung tinggi, semuanya......." Rendra tersenyum sambil menggambarkannya dengan tangannya.

Ketika Rendra dan Nami berbicara, mereka tidak tahu jika pasukan jenderal Blues sudah datang.

Yang membawa pasukan adalah putra tertua jenderal Blues, Wilber.

Dia berdiri di kegelapan, Wilber tersenyum dan berkata, "Mereka mengobrol dengan bahagia ya."

"Tuan muda besar, apakah kita beraksi sekarang?" Seorang pria yang terlihat mengerikan dan penuh aura gelap melihat mereka.

"Tentu saja akan beraksi, beraksi sekarang......" Wilber tersenyum.

Novel Terkait

Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu