My Goddes - Bab 768 Dia Adalah Pahlawan Kita

Melihat kejadian ini, De Nero, Sissy dan para warga desa............

Tidak ada gerakan apapun di dalam mata Jilson Lee, dia masih menghangatkan dirinya di dekat api dengan tenang, dan menunggu para bawahan Sudiro dan Husen mengantarkan persediaan.

Begitu Jilson Lee menjadi tentara selama sepuluh tahun, dan sudah terkenal di Afrika selama tujuh tahun, dari dia masih belum terkenal, dia diam-diam sudah mulai membantu warga di Afrika.

Dia persis seperti banyaknya sukarelawan, melepaskan kondisinya yang menguntungkan, melepaskan kehidupannya yang nyaman, terlepas dari statusnya sendiri yang sudah menonjol, dia hanya takut dirinya akan menjadi orang biasa, melindungi warga di Afrika tanpa di ketahui publik. sampai selanjutnya dia menjadi terkenal, kemampuannya sudah luar biasa, dan pengaruhnya besar, dia lalu membawa para bawahannya untuk bersama-sama membantu warga, dia sering membeli banyak makanan dan persediaan dari luar negeri, untuk membantu warga di sini.

Tidak peduli tempat asalnya adalah Afrika Utara, atau Afrika Tengah dari wilayah Winni, Afrika Selatan, Afrika Timur dan Afrika Barat dari wilayah panglima perang lainnya, dia sering melintasi perbatasan untuk melidungi warga di sini, para panglima perang melihat dia juga bukannya menyerang diri sendiri, malas memeperdulikan dia yang hanya ingin menjadi orang baik dengan melakukan kebajikan, Jilson Lee selalu bermusuhan dengan mereka, dia sering menghabiskan uangnya untuk membantu para warga ini juga ada baiknya, biarkan dia menghabiskan uangnya dengan segala cara, semakin banyak dia menghabiskan uangnya semakin sedikit kekayaannya, lalu dia akan semakin mudah menghadapinya.

Jilson Lee tidak pernah berpikir untuk menjadi orang bijak, atau menjadi pahlawan yang hebat apapun itu, dia hanya tidak bisa melihat para warga kelaparan dan menderita, tidak ada obat untuk menyembuhkan orang yang sakit dan hanya bisa melihatnya mati begitu saja, dia hanya mencoba kemampuannya yang terbaik, untuk bisa membantu beberapa orang dan kemudian dia akan membantu beberapa orang, ini baru mengumpulkan ketenaran secara bertahap, dan di cintai oleh para warga di Afrika.

Dan saat ini Franz sedang berlutut di depannya, dia tidak menerima rasa hormat dari Franz.

Berbuat kebaikan tidak seharusnya meminta imbalan, ketika dia membantu para warga ini, dia tidak pernah berpikir untuk membiarkan para warga itu memberikannya imbalan.

Saat Franz berlutut di depannya dengan hormat, dia melihat Jilson Lee masih menghangatkan dirinya di dekat api dengan tenang, dan tidak memperdulikannya, Franz sedikit mengerutkan keningnya, dan berkata kepada Jilson Lee, "kondisi di daerah Afrika buruk, tapi ada banyak warga, kita memiliki emas, berlian, mineral dan kayu berharga yang bisa di buat menjadi furnitur yang mahal, tapi yang paling penting kita kekurangan makanan dan air bersih."

"Karena miskin, negara tidak mampu melindungi kami, pasukan dari berbagai negara sudah menyusup ke Afrika kami untuk mendapatkan uang dengan segala cara, memeras beberapa pekerja rendahan kami, dan merampas harta kami yang berharga, mereka saling bertarung demi keuntungan mereka sendiri, dan tidak keberatan untuk melibatkan kami, mereka membuat rekan kami yang tidak terhitung meninggal setiap tahunnya karena bencana yang mereka buat. jadi, kami memutuskan untuk memberontak, dan mengubah situasi ini, kami ingin memberontak para panglima sialan, bandit dan kriminal yang menyusup dari berbagai negara itu, kami bersama-sama bersatu dengan erat, untuk terus menyerang para pencatut yang mencari keuntungan itu, dan tentara bayaran yang menindas kami itu."

"Ada seseorang yang melihat tentara bayaran memasuki desa ini untuk merampok, kami memutuskan untuk mengalahkan tentara bayaran itu dan menyelamatkan desa ini, tapi dia menemukanmu, lalu dia memberitahuku bahwa kamu ada di desa ini, setelah tahu kamu ada di desa ini, aku segera mengumpulkan semua saudaraku untuk datang, sekarang sudah ada tiga ratus ribu pasukan yang berkumpul sejauh dua puluh kilometer di bagian utara desa, dan masih ada tujuh ratus ribu saudara kami sedang dalam perjalanan dari segala penjuru yang berturut-turut datang."

"Tuan Raja Perang, hanya kamu yang bisa mengalahkan pasukan-pasukan itu, hanya kamu orang yang benar-benar baik terhadap kami, kami bersedia mengikutimu, menggunakan nyawa kami untuk menggantikan kebahagiaan semua rekan dan warga!" Franz berkata dengan sungguh-sungguh.

"Aku seumuran denganmu, saat aku mengenalmu, kamu masih berpenampilan sangat kurus dan lemah, yang merupakan seorang anak muda, tujuh tahun berlalu dalam sekejap, kita semua sudah tumbuh dewasa, aku secara bertahap sudah mencapai usia paruh baya, dan kamu juga sudah menjadi pahlawan warga Afrika." Jilson Lee akhirnya berbicara, dengan kedua matanya yang melihat ke api unggun dengan tenang.

"Aku selamanya tidak akan melupakan kejadian di mana kamu membawa saudara-saudaramu untuk mendistribusikan bantuan makanan, dan memberikan persediaan makanan kalian untuk kami makan. kamu sendiri yang membawakan semangkuk bubur ke depanku, kamu sendiri yang merawatku, dan menyembuhkan Malaria yang mengerikan di tubuhku, kamu adalah penyelamatku. mulai sejak saat itu, aku lalu memutuskan, harus menjadi pria yang persis sepertimu." kedua mata Franz memerah, dan dia melihat Jilson Lee dengan tatapan yang tulus.

"Aku tidak pernah berpikir untuk meminta imbalan darimu." kata Jilson Lee.

"Kamu tidak membutuhkan imbalan dari kami, orang penting seperti kamu ini tidak pernah membutuhkan imbalan dari kami. kamu memiliki banyak sekali saudara, memiliki kekayaan dan kekuasaan, kamu bisa bertarung dengan baik, kamu merupakan pahlawan dari semua Pasukan Tentara Bayaran yang menakutkan. tapi kamu membutuhkan kami sekarang, prajuritmu di kalahkan semua oleh orang-orang jahat itu, kamu mempengaruhi keuntungan mereka, mereka bekerja sama untuk menyakitimu, kamu seharusnya mencari beberapa sekutu seperti kami ini, bekerja sama dengan kami untuk mengalahkan orang-orang jahat itu." kata Franz.

"Tidak ada bantuanmu aku juga bisa mengalahkan mereka." Jilson Lee tersenyum, dan menyalakan sebatang rokok. berpikir sejenak, dia juga mengeluarkan sebatang rokok ke arah Franz, "merokok?"

"Tidak, aku tidak bisa merokok, aku tidak pernah berani menikmati hal yang boros seperti itu." Franz segera menggelengkan kepalanya.

"Juga bukan yang terlalu boros............" kata Jilson Lee.

"Tentara bayaran sialan ini, aku seharusnya segera memenggal kepala mereka, dan menggantung kepala mereka di tiang bendera, membiarkan para tentara bayaran yang lainnya melihat dari kejauhan dan tidak berani melanggar." Franz berpikir sejenak, dan melihat dengan galak ke arah Husen dan Sudiro.

"..............." wajah Husen dan Sudiro langsung berubah.

Ternyata ketika mereka menyerang desa Jilson Lee, sudah ada bawahan Franz yang melihat kejadian ini, dan bersiap untuk menyerang dan membantu desa dengan melawan mereka secara bersamaan.

Ada bawahan Franz yang mengenali Jilson Lee, mereka tahu Jilson Lee sudah kalah dalam pertempuran, dan sedang di buru oleh beberapa pasukan besar, bawahannya lalu segera kembali ke markas pusat untuk melaporkannya kepada Franz.

Sebaliknya termasuk Jilson Lee yang menyelamatkan nyawa mereka, kalau tidak ada Jilson Lee yang menjatuhkan mereka, mereka mungkin sudah di bunuh oleh pasukan besar Franz yang sangat membenci tentara bayaran.

"Tuan Raja Perang, biarkan kami membantumu, Fendi memiliki pasukan delapan ratus ribu Enam Bintang Biduk, Hito memiliki tiga ratus ribu anggota geng yang di bawa dari Asia Tenggara, Winni memiliki sekelompok bawahan yang berani mati mengikutinya, Rendra memiliki pasukan lima ratus ribu Perusahaan Black Water, meskipun kamu memiliki kemampuan, tapi kamu akan selalu membutuhkan beberapa bantuan, biarkan kami membantumu, kami pasti bisa membantumu mengalahkan raja perang Fendi yang jahat." Franz memohon.

"Kalian tidak bisa." Jilson Lee sedikit mengerutkan keningnya, dan menggelengkan kepalanya dengan perlahan.

Prajurit itu tergantung pada energinya bukan tergantung pada banyaknya, bawahan Franz benar-benar bagus, tapi mereka tidak melewati latihan secara profesional, kalau benar-benar bertarung akan membunuh banyak sekali orang.

Jilson Lee hanya tidak ingin terlalu banyak orang yang mati, itu sebabnya dia kalah dari beberapa pasukan besar di pertempuran sebelumnya, bagaimana mungkin dia mengorbankan para penggemar yang menyukainya dengan tulus ini?

"Kembalilah, lindungi orang-orang yang membutuhkan perlindungan itu. tugasmu bukan membantuku bertarung, tapi melindungi warga yang membutuhkan perlindungan itu untukku." kata Jilson Lee.

"............." di tolak oleh Jilson Lee, Franz mengerutkan keningnya dengan tegas dan tidak berkata apa-apa.

"Franz, aku ingin bertanya siapa Kak Jilson Lee ini? bagaimana dia bisa begitu di hormati olehmu?" saat suasananya menjadi terlihat serius, semua orang diam dan tidak berkata apa-apa.

Setelah sekian lama, De Nero akhirnya tidak bisa menahan rasa penasarannya, dia bejalan ke arah Franz dan bertanya.

"Kamu tidak tahu siapa dia?" Franz terkejut.

"Namanya Kak Jilson Lee, tentara bayaran dengan status tertentu di Afrika?" De Nero juga sedikit terkejut.

"Bagus, dia adalah orang baik yang paling kami hormati di Afrika, dan merupakan pahlawan yang kami semua hormati, seorang Raja Perang Jilson Lee." Franz menghela nafasnya dengan pelan.

"Apa!?" De Nero segera melebarkan kedua matanya

Saat ini, Sissy, Kepala Desa, dan tatapan semua orang di desa ini semuanya berubah............

Novel Terkait

Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu