My Goddes - Bab 506 Leo VS Daffin

“Gavin, tunggu saja kamu!”

Di sub arena keempat, saat petugas kesehatan datang mendekati Gavin dan Susi, Gavin baru melepaskan Susi, lalu dibopong orang-orang bersama Susi. Susi pun langsung mendarat pukulan kuat pada tubuhnya.

“Ckck. Aduh cantik, aku juga terpaksa untuk melakukan ini, baik? Tim kalian boleh menang, apakah Organisasi Immortal tidak boleh seri dua kali? Kalian benar-benar tidak adil.” Gavin memasang wajah tidak berdaya.

Saat ini tubuhnya dan tubuh Susi penuh dengan debu kotoran. Susi sama sekali tidak terluka, hanya terluka pada internal tubuhnya ketika dirinya terserang energi Qi sejati Tai Chi milik Gavin, dan itu tidak terlalu bermasalah, akan pulih kembali dalam beberapa hari. Sedangkan luka Gavin lebih berat. Saat semuanya sedang mengobati luka pundaknya, Gavin menunjuk pundaknya berkata, “Kamu lihat sendiri, pundakku ditembak tembus olehmu, bahkan luka ini harus membutuhkan dua tiga bulan untuk kembali pulih.”

“Awalnya aku bisa langsung menembak kearah dadamu.” Susi mengerutkan dahinya.

Kompetisi ini memiliki aturan yang ketat, yaitu tidak boleh sengaja membunuh orang. Kepribadian Susi dan anggota Organisasi Immortal sama-sama baik, tidak ada satupun yang sengaja membunuh pihak lawan.

Ini hanyalah sebuah kompetisi. Mereka masih ada banyak taktik membunuh musuh yang tidak terpakai. Kalau kompetisi ini dijalankan dengan mempertaruhkan nyawa, maka situasi kedua tim pada saat itu akan sangat susah dijelaskan.

Awalnya ronde ini, Susi memang bukan musuh Gavin, tapi Gavin terlalu meremehkannya. Ia tidak sangka bahwa kemampuan Susi saat bertanding begitu hebat, dan bisa-bisanya Susi mengeluarkan pistol serta menembaknya saat ia sedang memukul jauh Susi. Susi lah yang beruntung, seketika menghabiskan seluruh energi Qi sejati milik Gavin, sehingga Gavin tidak ada kemungkinan menang untuk melawannya, dan hanya bisa berusaha untuk membuat pertandingan tersebut menjadi seri.

Mengingat dirinya tidak memenangkan satu poin untuk Tim Jilson, Susi hanya merasa kecewa. Saat Zoony dan para petugas keamanan membantunya mengelap debu kotoran pada wajahnya, serta memeriksa luka pada tubuhnya, ia memeluk pelan tubuh Zoony yang ramping.

Sepasang mata besarnya agak memerah.

Zoony juga menyayangi adiknya ini, lalu dirinya pun memeluk tubuh Susi yang kecil.

“Wasit, aku adalah wakil ketua Tim Jilson. Sekarang Jilson sedang luka berat, sedang berada di Tim Medis sana, dan ia tidak memiliki kemampuan untuk mengatur pertandingan. Aku bermohon untuk menghubungi Ardham yang berada di sub arena keenam. Aku ada sesuatu yang ingin dibicarakan dengannya.” Sub arena kelima sini, Leo berpikir-pikir, lalu mematikan rokoknya dan menatap kearah wasit.

“Baik.” Wasit menyetujui kemauan Leo.

Wasit pun memberikan ponsel kepada Leo, lalu Leo langsung berhasil dalam menghubungi sub arena keenam sana. “Sekarang skor kita dengan Organisasi Immortal adalah dua menang, satu kalah dan dua seri. Kita masih ada dua ronde lagi. Kemampuan bela diri Daffin dan Farel lebih kuat dariku, tapi aku akan berusaha untuk membuat ronde ini menjadi seri. Saat kamu bertarung dengan Farel, kamu boleh langsung menggunakan bom untuk meledakkan panggung pertandingan kalian.”

“Kak Leo, maksudmu kita berusaha untuk membuat dua ronde terakhir menjadi seri?” tanya Ardham.

“Benar, untuk sekarang skor tim kita lebih unggul satu nilai dari Organisasi Immortal. Bertarung dengan Daffin dan Farel, kita sama sekali tidak ada kemungkinan untuk menang. Tapi jika kita berusaha untuk seri, setidaknya kita masih ada kemungkinan sebanyak tiga puluh persen. Apalagi kemampuanmu, pertandingan ini boleh menggunakan bom. Kamu boleh langsung menghancurkan panggung pertandingan kalian. Jika panggung hancur, maka kalian berdua akan jatuh keluar dari batas garis dan kalian berdua seri. Sedangkan untuk aku sini, meskipun aku bukanlah musuh Daffin, tapi jika aku berusaha, mungkin saja kita bisa seri.”

“Berusaha buat pertandingan ini menjadi seri. Jika kita seri, maka kita akan bisa memimpin kemenangan dengan satu nilai yang mengalahkan Organisasi Immortal dan menjadi peringkat pertama di Kompetisi Seni Bela Diri Militer kali ini.” ujar Leo.

“Kak Leo, kamu harus berwaspada....” ujar Ardham.

“Aku akan melakukannya.” Leo mengangguk dengan raut wajahnya yang serius.

“Leo, pertandinganmu dan Daffin akan segera dimulai.” Wasit itu mengingatkan Leo.

“Baik.” Leo memutuskan panggilan, lalu memberikan telepon kepada wasit.

Hingga sekarang, situasi terlihat sangat jelas. Jika Leo dan Ardham bisa terus mempertahankan kedua ronde tersebut menjadi seri, maka Tim Jilson bisa menjadi peringkat pertama dengan satu nilai yang lebih unggul dari mereka.

Tuan Muda Ben, Susi, Leo, Ardham, Roy, Davis, merupakan orang jago yang ahli dalam perperangan yang sengaja dicari Jilson. Mungkin saja mereka bukanlah musuh anggota Organisasi Immortal di atas panggung, tapi mereka pasti adalah orang jago yang terbaik dalam perperangan.

Tuan Muda Ben hebat jurus meringankan tubuh, merupakan seorang pengintai sejak lahir. Susi hebat dalam Qigong keras, merupakan seseorang yang ahli dalam penyerangan tiba-tiba. Leo hebat dalam membunuh, ia sangat sabar, termasuk penembak jitu yang terbaik. Roy sebagai penembak senapan mesin. Tidak hanya sebagai dokter militer, Davin pun memiliki kemampuan kultivasi tao, bisa memimpin bagian belakang, serta melindungi bagian belakang. Ardham merupakan seorang dinamiter. Kemampuan bela dirinya tidak begitu tinggi, ia sama sekali tidak sebanding dengan Rendra, Bryn, Farel dan Sandra. Tapi jika ia ingin meledakkan panggung pertandingan ini, Farel pasti tidak dapat menghentikannya.

Leo sudah memutuskan untuk menaruh poin terpenting dari pertandingan antar Organisasi Immortal pada dirinya. Ia tidak berharap bisa mengalahkan Daffin. Ia hanya berharap pertandingan antarnya dan Daffin bisa seri, lalu ronde selanjutnya langsung membiarkan Ardham meledakkan panggung untuk mengakhiri pertandingan antar dua tim.

Jilson, Gina, Tuan Muda Ben, Susi, Leo, Ardham keenam ronde tersebut harus menang, mereka tidak boleh seri lagi, sehingga menyuruh seseorang untuk keluar bertanding lagi. Jika menembak seseorang untuk bertanding, Organisasi Immortal pasti akan menyuruh Davis. Jilson menghabiskan banyak usaha untuk menyingkirkan Davis, jika Davis keluar lagi, maka mereka sudah pasti kalah. Ia tidak boleh memberikan kesempatan agar Davis keluar untuk bertanding lagi.

“Lihatlah situasi ini, sepertinya Leo juga ingin membuat dua ronde terakhir menjadi seri....” Davis duduk sendirian di sub arena ketujuh yang hanya ditemani seorang wasit di sampingnya, bahkan tidak ada peneman dan petugas kesehatan disana.

Ia tahu jelas kemampuan Leo. Ia tahu bahwa Leo ini merupakan tokoh yang hebat dalam strategi yang tidak jauh buruk dari Jilson. Karena ada Jilson, sehingga kemampuan Leo terus tertutup.

“Pertandingan akan dimulai sekarang.” Wasit mengumumkan bahwa pertandingan dimulai secara resmi, lalu turun dari panggung dan berjalan ke area aman.

Leo dan Daffin berdua tidak buru-buru beraksi. Mereka hanya saling menatap satu sama lain dalam diam, menunggu wasit memasuki area aman. Mereka berdua adalah orang yang sopan santun. Mereka berdua selalu sangat menghormati aturan pertandingan dan wasit.

Daffin, seorang master tingkat dewa lanjutan, senjata yang dipakai biasanya adalah sepasang pedang, hebat dalam jurus Chin Na. Ia lulus dari Universitas Ilmu Politik dan Hukum Pertama di China, selalu menjadi murid terbaik di universitasnya, serta anak kesayangan para guru. Tapi karena ia sangat jujur dan sama sekali tidak dapat menerima ketidakadilan, jadi setelah masuk divisi politik hukum, ia tidak dapat bergabung dalam kelompok. Hanya karena pemimpin menghadiri acara makan yang tidak sesuai dengan kriteria atasan, serta kelebihan satu lauk, lalu ia pun mengkritik pemimpinnya dan rekan kerja, sehingga pemimpin dan para rekan kerjanya merasa sangat tidak berdaya kepadanya. Saat Organisasi Immortal menemukannya, ia telah dipindah ke berbagai divisi sebanyak sepuluh kali lebih, dari divisi politik hukum tingkat provinsi ke pemerintah kota. Akhirnya ia dipindah lagi dari pemerintah kota ke subdistrik. Saat itu karena membeli bolpoin yang utuh dalam pembelian alat tulis subdistrik dan tidak menghemat pengeluaran, sehingga terjadi perdebatan antarnya dengan pemimpin karena tidak membeli isi bolpoin yang terhitung lebih murah.

Pemimpin berkata kepada Daffin. “Daffin, bukan aku yang ingin menghabiskan dana pemerintah. Tapi entah bagaimana pun kita adalah pegawai negeri, saat kerja di dalam desa, setidaknya kita harus memiliki dua tangkai bolpoin, tidak mungkin hanya membawa dua tangkai isi bolpoin kan? Isi bolpoin mudah patah, apalagi kita beli dengan uang sendiri. Jika kamu ingin melapor hal ini kepada atasan, tampaknya diriku korupsi banyak uang. Aku tidak kuat, kamu begitu suka hitung-hitung, bagai desa kekurangan seorang akuntan. Kita butuh pegawai untuk pelatihan di tingkat dasar, kamu pergi saja ke desa sana untuk jadi akuntan.”

“Hanya karena dirimu, bahkan subdistrik kita tidak berani menyala kipas angin. Di masa-masa yang panas, kita semua hanya berkipas-kipas, karena takut menghabiskan uang listirk dan kamu pergi melapornya....”

Karena Daffin memiliki kemampuan bela dari dari bawaannya, jadi ia terpilih oleh Organisasi Immortal, dan menjadikan ia sebagai polisi dengan memperoleh perlakuan yang sebanding tingkat divisi dari pegawai subdistrik. Tapi setelah membawa ia bergabung dalam Organisasi Immortal, Jasper juga merasa ia sangat merepotkan.

Sejak ia bergabung, setiap kali Organisasi Immortal bekerja di luar, mereka pun tidak berani menghabiskan banyak pengeluaran, bahkan tidak berani tinggal hotel bintang tiga dengan harga kamar yang termurah, seratus enam puluh ribu per malam dan memilih untuk tinggal di asrama pemuda yang seharga sepuluh ribu per malam.

Saat menangkap Yongki selaku penjahat dunia bela diri, seharusnya Organisasi Immortal juga memakai helikopter untuk segera tiba di Kota Gambir, tapi sayangnya mereka terus ditatap Daffin. Mereka mengubah helikopter menjadi mobil yang searah dari Kota Aruba hingga Kota Gambir, dan mereka sama sekali tidak menghabiskan uang, sehingga Jilson mendapat kesempatan ini, dan menangkap Yongki lebih cepat selangkah dari Organisasi Immortal.

Saat Leo mengangkat senjata master tingkat dewa alias tombak Fierce, sepasang mata besar Daffin menatap terus senjatanya dalam diam, serta cincin permata di jari tengah tangan kanan Leo.

Ia berpikir bahwa pemimpin seni bela diri China pasti diperlakukan bagai pemimpin negara, ia tidak boleh membiarkan para koruptor ini memenangkan kompetisi, sehingga berhasil mendapat kesempatan untuk terpilih sebagai pemimpin seni bela diri.

Novel Terkait

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu