My Goddes - Bab 835 Sebelum Menyerang Villa Yehenara

Dari Kota Gangnam sampai ke utara sangat cepat, Keluarga Zhu, Keluarga Bai, Keluarga Zhao, dan Keluarga Ouyang di Kota Gangnam semuanya memiliki pesawat pribadi, setelah rapat Jilson Lee dengan yang lainnya selesai, lalu membereskan sebentar, saat sore mereka sudah sampai di Kota Shen di utara.

Villa Klan Yehenara berada di tengah pegunungan berhutan yang ada di pinggiran Kota Shen, terdapat sebuah gunung di Villa Klan Yehenara, luasnya sepuluh kali lipat dari Villa Sano yang diserang oleh Jilson Lee waktu itu.

Dari villa di kaki gunung sampai villa di puncak gugunung sedang berjaga tiga puluh ribu anak buah Richie Yehenara.

Waktu yang ditetapkan oleh mereka untuk menyarang adalah jam sepuluh malam, saat petang mereka mencari sebuah hotel di Kota SHen untuk beristirahat sementara.

Saat waktu istirahat, Jilson Lee dan Tuan Muda Ben, Leo, Davis Lee, juga Ardham berada dalam satu kamar, sedangkan Gisel, Convinus, Belphegor, dan Lucifer berada dalam satu kamar.

Selain mereka, kali ini juga ada Setphenie Han, Kimberly dan Tommy.

Stephenie Han benci dengan Jilson Lee, dia memesan kamar sendiri untuk beristirahat, Kimberly dan Tommy malah dihiraukan oleh Jilson Lee, berdasar kerutinan biasa Jilson Lee, dia merasa Tommy dan Kimberly tidak akan banyak membantu dalam serangan kali ini, mengikuti mereka malah akan beresiko, maka tidak perlu membawa mereka. Kimberly dan Jilson Lee lah yang bertaruh, demi membalas dendam pada Jilson Lee, dia bersama-sama dengan mereka dan terus terlibat. Karena posisi Kimberly dan Tommy tidak berada di pasukan perang Jilson Lee, maka Kimberly dan Tommy pergi kepada Gisel.

"Kak Lee, taruhan kali ini sedikit sulit, taruhannya agak menarik." Ketika semua orang sedang beristirahat di kamar, Tuan Muda Ben berbicara sembari memantik sebatang rokok.

Tuan Muda Ben adalah pelawak di pasukan perang Jilson Lee, meskipun dia seorang pemarah, arogansinya juga besar, tapi semua orang tidak membencinya, malah sangat menyukainya.

Saat Tuan Muda Ben berbicara dengan lantang, Jilson Lee, Leo, Davis Lee, dan Ardham semuanya duduk di kursi menatapnya tersenyum.

"Kita bahas dulu tingkat kesulitan taruhannya, tema utama taruhan kali ini adalah, bagaimana kamu menggunakan waktu tiga hari, merebut hati Stephenie Han dengan pesona pribadimu. Tingkat kesulitan taruhannya adalah, Stephenie Han adalah wanita besinya lingkaran politik internasional, lulusan Universitas Stanford dengan gelar doktoral, wanita ini adalah perawan tua, wanita super lingkaran politik internasional. Berdasarkan pemahamanku terhadap wanita ini, wanita seperti ini kebanyakan sangat rasional, dia berparas cantik, tapi pasti ada alasan dia masih melajang diumur dua puluh tujuh tahun."

"Dia memiliki martabat, uang, latar belakang akademis, identitas, jabatan, anak-anak muda internasional yang mengejarnya, para laki-laki berondong, para jagoan di dunia ini pasti tidak terhitung banyaknya, tapi sekarang dia masih lajang, seorang perawan tua, apa artinya ini? Ini artinya dia sulit tertarik dengan pria yang biasa saja, ketika dia datang dari Amerika Utara bernegosiasi dengan kak Lee dalam sekejap dia sudah geram, seperti mudah tersinggung. Tidak hanya tidak memiliki ketertarikan apapun dengan kak Lee, sebaliknya dia seperti memandang rendah kak Lee. Untuk masalah waktu, Convinus khawatir jika kak Lee akan menang taruhan lagi, dia sengaja bertindak bodoh, menetapkan waktu bertaruh kemarin, hari ini adalah hari kedua, jika besok kak Lee tidak bisa merayu Stephenie Han, dia akan kalah."

"Satu poin yang lebih menjadi kuncinya adalah, Stephenie Han sendiri memiliki kesengajaan terhadap Jilson Lee, saat kami dan Convinus rapat dia masih sengaja menutupi Stephenie Han, memberitahukan taruhan kak Lee. Baru saja ketika naik pesawat kalian pasti juga sudah melihat, meskipun Stephenie Han adalah komisaris istimewa Amerika Utara, dia mau mengikuti kita dan mengawasi setiap gerak-gerik kita, tapi dia sengaja untuk duduk berjauhan dengan kak Lee, dari awal sampai akhir tidak ada pembicaraan dengan kak Lee, sangat sulit bagi kak Lee yang ingin menggunakan pesona pribadinya untuk memikat Stephenie Han." Ujar Tuan Muda Ben dengan lantang.

"Bukan merayu, tapi merebut hatinya. AKu juga tidak memiliki ketertarikan terhadap Stephenie Han, hanya saja tidak ingin bermusuhan dengannya, cukup menjadi teman biasa." Senyum Jilson Lee sambil mengkritisi.

"Stephenie Han memiliki prasangka terhadap kita tentara bayaran, terutama banyak sekali prasangka terhadapmu, sedikit sulit untukmu bisa menjadi temannya." Kata Tuan Muda Ben.

"Stephenie Han adalah wanita super, dia memiliki prasangka terhadapku, itu karena aku jelas-jelas memiliki kemampuan untuk mengalahkan Fendi, tapi memang sengaja untuk mendiskusikan persyaratan dengan Amerika Utara bukannya menyerang. Richie Yehenara adalah anak buah paling penting untuk Fendi, malam ini kita akan menangkapnya dan China pun sudah damai. Jika saat kita menyerang kita melakukannya dengan sangat bagus, Stephenie Han pasti akan mengagumi diriku." Kata Jilson Lee sambil tersenyum.

"Kak Lee, sombong sekali kamu." Davis Lee sengaja terbatuk dua kali.

"Kita akan menangkap Richie Yehenara dengan santainya, apakah dia tidak seharusnya mengagumiku." Tanya Jilson Lee.

"Perkataan ini benar sekali, tapi Stephenie Han sangat tahu bahwa kita memakainya sebagai taruhan dengan sengaja. Richie Yehenara mudah untuk ditangkap, tapi tiga puluh ribu anak buah lainnya tidak mudah. Tiga puluh ribu orang, tiga puluh ribu orang itu menjaga sebuah gunung, aku kira bahkan untuk masuk dan menginjakkan kaki disana pun tidak akan ada tempat, bagaimana kita akan membunuhnya dari kaki gunung sampai puncak gunung dan menangkapnya?" Tanya Davis Lee.

"Ini perlu melihat strategi kita." Ujar Jilson Lee.

Petang ini, Jilson Lee terus mengobrol dengan beberapa orang di dalam hotel, saat malam semua orang makan bersama-sama. Klan Yehenara berada di pinggiran Kota Shen, dari tengah Kota Shen sampai pinggiran kota diperlukan waktu dua jam, mereka mulai berkumpul setelah selesai makan.

Saat ini Perusahaan Teanokobe milik Jilson Lee memiliki banyak cabang di China, daerah utara adalah tempat pangkalnya mereka, ketika mereka sedang berkumpul cabang Perusahaan Teanokobe di Kota Shen telah mengirimkan dua mobil bisnis.

Yang paling duluan berkumpul adalah pasukan perang Jilson Lee, ketika mereka berdiri di samping mobil dan merokok, Gisel baru datang membawa Convinus, Belphegor, Lucifer dan master tingkat tinggi lainnya.

Melihat Jilson Lee, Kimberly langsung menggeram dingin. Walaupun sekarang Jilson Lee telah sangat baik padanya, tapi Kimberly masih mengingat saat di Afrika dia hampir membunuh kawannya.

"Semua sudah berkumpul kan?" Gisel berjalan ke depan Jilson Lee, mengerutkan bibirnya pada Jilson Lee, katanya sambil tersenyum.

"Masih kurang satu, Stephenie Han." Kata Jilson Lee sambil menghisap dalam-dalam rokoknya.

"Dia tidak bisa seni bela diri, membawanya ikut malah menjadi sebuah beban, Lebih baik kita tidak perlu menunggunya, kita langsung saja pergi." Kata Gisel.

"Tidak bisa, Amerika Utara telah setuju untuk memberikanku upah istimewa, tapi upah istimewa yang kuterima ini memiliki sebuah persyaratan, harus ada Stephenie Han di sampingku untuk mengawasiku, aku tidak bisa meninggalkannya dan bertindak lancang. Dan aku juga sudah bertaruh dengan Kimberly dan Convinus, jika kalah aku harus menyerahkan semua kekayaan keluarga dan menjilat kakinya, aku masih harus menyayangi bakat yang berdaya guna untuk merebut hatinya di pertempuran kali ini." Ujar Jilson Lee.

"Hanya khawatir selain kamu tidak bisa merebut hati Stephenie Han, tapi juga malah kalah dihabisi oleh anak buah Richie." Convinus mengerutkan bibirnya.

"Dasar bajingan, apa yang kamu katakan!?" Sorot mata Tuan Muda Ben seketika berubah.

"Bagaimana?" Wajah Convinus terlihat tidak puas.

"Tommy, pergi dan tengoklah Stephenie Han, kenapa dia masih belum datang?" Jilson Lee melihat jam tangannya, saat dia berbicara mereka sudah melewati waktu yang telah ditentukan.

Mereka telah sepakat untuk berkumpul pada jam setengah delapan malam ini, tujuh empat puluh tepat mereka berangkat, sembilan empat puluh sampai di Villa Yehenara, mengawasi keadaan lapangan selama dua puluh menit, tepat pukul sepuluh mereka menyerang.

Sekarang sudah jam delapan malam.

"Kak Lee, malam ini aku melihat Stephenie Han pergi keluar, seharusnya dia tidak ada di kamar." Sahut Tommy.

"Kemana dia pergi? Dia tidak datang di waktu yang telah disepakati, tidak mungkin diculik oleh orang kan?" Davis Lee terkejut.

"Lebih baik tidak perlu menunggu dia lagi, kita langsung pergi saja. Bahkan jika kamu membawanya untuk berpura-pura, dia juga sudah tahu bahwa dirinya dipakai untuk taruhan, dia tidak mungkin terpikat dengan pesona pribadimu itu." Convinus melihat waktu yang sebenarnya telah tertunda, dan berkata dengan tidak sabar.

"Tunggu dia sebentar lagi." Kata JIlson Lee.

Jilson Lee dan Gisel dua orang itu menunggunya di lobby hotel, ketika semua orang menunggu Stephenie Han, penanggung jawab Perusahaan Teanokobe Kota Shen menngunakan kesempatan ini untuk melaporkan sebuah prestasi pada Jilson Lee. Jilson Lee sudah lama tidak mengurus Perusahaan Teanukobe, murid Perusahaan Teanukobe sekarang adalah Christina dan Beatrice, Christina adalah direktur utama Perusahaan Teanukobe, Beatrice adalah wakil direktur. Selain itu masih ada dua wakil direktur lainnya yaitu Jayden dan Kak Bion, mereka bertanggungjawab untuk membantu Christina mengurus Perusahaan Teanukobe.

Tapi penatua Perusahaan Teanukobe sudah mengetahui, Jilson Lee lah yang benar-benar paling memiliki kekuasaan Perusahaan Teanukobe, sekarang Jilson Lee sudah datang, penanggungjawab di Kota Shen mau mengambil kesempatan baik ini untuk memberitahukannya pada Jilson Lee.

"Sudah pukul sembilan malam!" Setelah satu jam kemudian, Tuan Muda Ben dan Convinus menyahut bersamaan.

"Dia tidak mungkin diculik oleh orang kan? Jika dia tidak diculik, wanita korea ini pasti telah meninggalkan jejak." Leo, Taurus, Belphegor dan lainnya berkata dengan tidak sabar.

"Aku datang!" Tiba-tiba, sebuah taksi datang, Stephenie Han dengan bingung turun dari taksi, melihat ekspresi semua orang yang sudah tidak sabar dia penuh dengan perasaan menyesal.

Kebanyakan orang Korea lemah lembut dan sopan, hampir sama dengan sifat wanita Pulau Bintan. Meskipun Stephenie Han adalah wanita super lingkaran politik, tapi kali ini dia tahu dirinya salah, dia juga meminta maaf kepada semua layaknya wanita korea lainnya. Dia melihat smeua orang sambil terengah-engah, dia melipat kedua tangannya di depan pinggang, membungkuk dalam-dalam kepada semua orang dan berkata, "Maaf, aku baru teringat bahwa malam ini ada operasi militer yang penting, aku berpikir untu membeli sebuah pakaian profesional, alhasil aku terkena macet pada jam puncak China, aku datang sangat terlambat, benar-benar minta maaf."

"Apa pakaian yang kamu kenakan ini?" Jilson Lee kali ini baru memerhatikan penampilan Stephenie Han.

"Apa?" Dia melihat sekilas pakaian yang dikenakan semua orang, wajah menawan Stephenie Han seketika berubah menjadi merah.

Dia hanya melihat Jilson Lee, Tuan Muda Ben, Convinus, Lucifer dan pria lainnya semua mengenakan setelan jas yang rapi, Gisel mengenakan sebuah rok panjang kasual ala anak muda, Elizabeth mengenakan rok panjang putih seperti baju pengantin,Kimberly mengenakan rok panjang hitam biasa, luarnya mengenakan sebuah jaket denim, pakaian yang dikenakan semua orang dari Kota Gangnam siang tadi, malamnya juga mengenakan pakaian yang sama.

Tapi mendadak Stephenie Han mengganti pakaian kerjanya siang tadi, sekarnag tidak tahu darimana dia membeli seragam pertempuran itu, dan dengan sengaja memoles cat kamuflase pada wajahnya yang cantik itu.

"Kamu belum pernah bertempur? Benar-benar seorang kampungan." Tuan Muda Ben menatap Stephenie Han dengan tatapan dingin, memutar badannya dan masuk ke dalam mobil.

"................." Gisel dan Convinus beserta Lucifer dan yang lainnya juga mengernyitkan alis mereka, memutar badan dan masuk ke dalam mobil.

"................." Ekspresi wajah Stephenie Han canggung, dia tida bisa mengutarakan kecanggungan itu, menatap semua orang dengan tatapan kosong, hanya merasakan wajahnya terbakar, pikirannya kosong, hidung putihnya yang menawan juga perlahan-lahan merona merah.

"Hehe." Jilson Lee hanya tersenyum, memutar badannya dan masuk ke dalam mobil...................

Novel Terkait

Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu