My Goddes - Bab 959 Serangan Musuh

Sebagai pemimpin komando Pasukan Seni Bela Diri Black Dart, Hito jarang bergerak sendiri. Dia suka menonton, berdiri di tempat yang tinggi dan melihat perubahan di medan perang, terutama duduk di kursi anyaman, menyaksikan bagaimana bawahan Fendi mengalahkan Wren.

Saat ini, Wren sudah dikalahkan.

Dia adalah tubuh yang terbuat dari daging dan darah, sekali tubuhnya menderita luka parah, kekuatan fisiknya akan sangat berkurang.

Ketika Mumu memukul tubuh Wren beberapa kali secara berturut-turut, Wren secara bertahap tidak bisa menahannya lagi.

Kecepatannya berangsur-angsur menjadi lambat, dan konsentrasinya mulai terganggu.

Ketika Mumu muncul di depan Wren, dia dengan cepat menghilang di depan Wren setelah dia meleset. Wren merasakan keberadaan Mumu di udara, dan Mumu dengan cepat muncul di belakang Wren.

Wren buru-buru berbalik, dan ‘bam’, Mumu sudah meninju wajahnya dengan keras. Kemudian memukul wajahnya dengan pukulan punggung tangan dan membantingnya di tanah.

Setelah Wren menghantam tanah dengan keras, Mumu menendang lagi tubuh Wren dengan ganas dan menendang Wren keluar dari tanah berpasir.

Wuek!

Wren meluncur di tanah berpasir hingga membentuk selokan yang dalam sebelum tubuhnya berhenti, dan dia tidak bisa menahan untuk mengeluarakan muntahan darah dari mulutnya.

“Wren muntah darah, Wren dipukul sampai muntah darah!” Melihat adegan ini, Deni Han langsung berteriak kaget.

“Haha, Wren dipukul sampai muntah darah.” Fendi juga menunjukkan senyuman.

“Jika dibanding berdasarkaan kemampuan tempur, Wren seharusnya lebih mampu. Tapi manusia tetaplah manusia, bagaimana mereka bisa dibandingkan dengan Mumu?” Hayden tersenyum.

“Tidak buruk.” Fendi tersenyum.

Mumu muncul lagi di depan Wren, dia meraih bahu Wren dan meninju perut Wren.

Ketika Wren menahan tinju Mumu dengan kedua tangan, Mumu meraih bahu Wren dan melemparkannya keluar.

Dia sama sekali bukan lawan Mumu, dan mulai dipukuli secara sepihak oleh Mumu.

Fendi melihat pemandangan ini dengan sangat puas.

Dia mengeluarkan sebatang rokok dari tubuhnya, menyalakannya, menghisapnya dalam-dalam, lalu memejamkan mata, merasakan udara panas khas Afrika, merasa bahwa dia berada dalam posisi tinggi. Posisi di atas seperti ini, di atas segalanya, siapa yang tidak akan menghormatiku.

Wren, master nomor satu di dunia.

Terus kenapa?

Tidak peduli seberapa bagus seni bela dirinya, bukankah dia akan dikalahkan oleh bawahanku? Tidak peduli seberapa tinggi seni bela dirinya, bukankah dia akan dihajar bawahanku sampai berlumuran darah?

Dihitung- hitung, tiga master besar di dunia : satu-satunya tiga master tingkat tinggi dalam kultivasi, Dewa Iblis Kelima; Medea; dan Wren. Mereka semua tampaknya jatuh di tangannya.

Benar.

Kali ini dengan mengalahkan Wren lagi, maka hidupnya sempurna.

“Senior Dewa Mabuk tidak bisa mengalahkan Mumu, dan jika dia terus bertarung, dia akan dibunuh oleh Mumu.” Susi tidak bisa menahan diri untuk berbalik melihat Wren setelah beberapa ratus meter.

“Kita harus menyelamatkannya, mau mati juga mati bersama, mau hidup juga hidup bersama, bagaimana kita bisa hidup untuk diri kita sendiri dan meninggalkan Senior Dewa Mabuk sendirian?” Leo juga dengan kesal menyalakan rokok dan berbalik untuk melihat adegan ini.

Di sisi Mumu, dia tampaknya tidak ingin membunuh Wren, dia menikmati perasaan menghina dan menyiksa Wren.

Dia sekali lagi meraih Wren, ketika Wren menatapnya dengan waspada dan mencoba untuk memblokir serangan darinya lagi, dia mengubah tangannya menjadi bentuk pisau dan menusuknya ke perut Wren dengan ganas.

“Ah !!!” Wren tidak bisa menahan jeritan, darah di perutnya mengalir ke jari-jari Mumu.

Meskipun Mumu telah meninggal, dia masih memiliki jejak pikiran yang tersisa.

Menurut pengalamannya berkelahi dengan orang lain ketika dia masih hidup, Dengan telapak tangannya yang dimasukkan ke perut Wren, seni bela diri Wren pada dasarnya sudah hilang. Wren sudah terlalu tua, dia sudah berusia seratus delapan puluh tahun. Kemampuan pemulihan fisiknya tidak bisa dibandingkan dengan anak muda seperti Jilson Lee. Sekarang ini Wren hanya mengandalkan akumulasi seni bela dirinya yang terkumpul selama seratus delapan puluh tahun terakhir. Semakin berat lukanya, semakin lambat dia pulih. Selain Wren, orang terkuat di medan perang Afrika ini adalah Mumu. Karena Wren telah terluka parah olehnya, bahkan jika Wren dapat selamat, dia tidak akan bisa melawannya lagi di masa depan.

Dan dia akan menjadi satu-satunya master kultivasi tingkat lanjut di dunia, dia akan mendominasi seluruh medan perang Afrika.

“Apakah kamu memerintahkan Mumu melakukannya?” Mata Fendi sedikit terkejut saat melihat telapak tangan Mumu dimasukkan ke dalam perut Wren.

"Dia melakukannya sendiri. Aku hanya bisa mengendalikannya untuk kita gunakan, tapi aku tidak bisa mengendalikan seni bela diri dan perilakunya." Kata Hayden.

“Cukup kejam, aku menyukainya.” Fendi tersenyum.

"Mengapa Mumu begitu kejam? Fendi, cepat perintahkan Mumu membunuh Wren. Hati-hati jangan menundanya terlalu lama, nanti situasinya menjadi berubah." Hito sedang duduk tidak jauh dari Fendi. Ketika dia melihat adegan ini, dia sedikit mengernyit dan berkata dengan keras pada Fendi.

"Wren terluka karena Mumu. Bahkan jika situasinya berubah, dia tidak mati, tetapi cederanya pasti akan menurunkan levelnya. Pria tua ini sudah berusia seratus delapan puluh tahun tahun ini menderita cedera yang sangat serius. Bahkan jika memberinya seratus tahun untuk merawat cederanya dia juga tidak akan bisa kembali ke keadaannya seperti sekarang ini. Kenapa tergesa-gesa, jika Mumu ingin bermain biarkan saja. Lagian apakah Wren si tua bangka ini masih bisa melawan. Mumu tidak melukainya dengan serius, cukup sulit jika ingin membunuh Wren sekaligus,” kata Fendi.

"Benar juga. Agak sulit untuk membunuh Wren secara langsung. Memang harus melukainya dulu baru kemudian membunuhnya. Diperkirakan ketika Wren sudah mati, tidak ada yang bisa mengalahkan kita di medan perang Afrika. Waktu kita untuk menyatukan medan perang Afrika sudah deka. Fendi, kapan kamu akan melawan kami? ”Hito bertanya dengan malas sembari duduk di kursi anyaman.

“Hehe, tentu saja setelah aku membunuh Jilson Lee terlebih dahulu, barulah aku akan melawanmu,” kata Fendi.

“Oke, tunggu sampai kita membunuh Jilson Lee dulu, barulah kita bertempur di medan perang Afrika untuk melihat siapa di antara kita yang lebih hebat.” Mata Hito berubah dingin.

Tiba-tiba, ketika Fendi dan Hito sedang mendiskusikan bagaimana mereka akan bertarung setelah membunuh Jilson Lee, banyak pesawat pengebom yang terbang ke arah mereka dari kejauhan.

Pesawat-pesawat pengebom ini dilukis dengan simbol berbagai negara di Afrika. Mereka muncul dengan sangat cepat, mereka masih jauh di detik pertama, dan detik berikutnya mereka sudah muncul di atas Fendi dan Hito.

"..." Melihat semakin banyak pesawat pengebom yang bermuncul di atas kepala mereka, baik Fendi maupun Hito berhenti berbicara.

Anak buah mereka berdua memandang dengan gugup ke arah pesawat pengebom yang ada di atas mereka.

Kemudian, pesawat pengebom membuka kompartmen senjata dan menjatuhkan bom pada mereka.

‘Boom’, sebuah bom meledak tidak jauh dari mereka, dan pasir berterbangan mengenai wajah dan tubuh Fendi dan Hito.

Selanjutnya, semakin banyak bom yang jatuh dari langit.

"Bom, Bom! Pesawat pengebom Angkatan Bersatu Afrika. Negara-negara Afrika yang bersatu untuk menyerang kita. Cepat berlindung dari serangan udara, cepat berlindung dari serangan udara ...!"

Setelah beberapa detik, Hito dan Fendi akhirnya bereaksi, dan dengan cepat berdiri dan memerintahkan bawahan mereka yang sedang dalam keadaan kacau ............

Novel Terkait

Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu