My Goddes - Bab 93 Besok Malam

............Mendengar kata-kata Jilson Lee, Monika kebingungan............

Pftt!

Satu menit kemudian, Monika tiba-tiba tertawa.

Melihat Jilson Lee tidak berekspresi, Monika melihatnya sebentar sambil menahan tawa, tiba-tiba memukulnya dengan pelan, menyender di tubuhnya dengan tidak bertenaga.

Melihat Monika tertawa, Jilson Lee juga perlahan tersenyum, dengan pelan merangkul Monika ke pelukannya.

Navier masih bersedih dan jongkok di toilet.

Angel berdiri di depan pintu dan menunggunya dengan cemas.

Dia merangkul bahu Monika yang kurus, menghela nafas dengan pelan, dan menggelengkan kepala.

Tidak berdaya............

Malam ini, Monika tetap tidur di kamar utama, Angel tidur di kamar anak, Navier menginap di kamar Jilson Lee, Jilson Lee tidur di ruang kerja.

Semalaman tidak berbicara.

Keesokannya, saat setelah Monika membawa Angel pergi, setelah berpikir Navier berjalan ke kamar Jilson Lee, melihat Jilson Lee sudah bangun, sedang berbaring di ranjang ruang kerja, mengangkat tangan kecilnya, melihatnya dengan ekspresi yang serius dan mengatakan kepadanya, aku sudah memutuskan.

Apa yang sudah kamu putuskan? Jilson Lee mengedipkan mata, matanya dengan cepat memulihkan kesadaran, dan bangun dari tempat tidur dan duduk.

Aku sudah memutuskan, tidak menyusahkan kamu lagi. Mulai sekarang, juga tidak mengusik kamu lagi. Istri dan anakmu semuanya sangat baik, aku tidak seharusnya seperti itu terhadapmu. Kamu bantu aku menjadi Kepala Keluarga Lu, aku akan baik terhadapmu. Mata besar Navier sangat serius.

Pftt!

Setelah mendengar kata-kata Navier, Jilson Lee tidak berdaya.

Dia adalah ketua tentara di luar negeri, master kelas dewa. Bahkan jika kekuatan saat ini hanya lebih rendah dari tingkat dewa, jika melawannya, Navier juga jauh bukan lawannya.

Dia lebih baik Navier mengusiknya, sekarang malah begini, Navier tinggal di rumahnya satu hari, malah jadi bersimpati terhadapnya.

Terlalu meremehkan orang.

Saat ini, ada ketidakberdayaan yang tidak dapat dikatakan olehnya, secara bersamaan sedikit terhalang.

Tetapi, adik sepupunya ini hanya berumur 18 tahun, masih seorang gadis. Menyuruh master sepertinya mengambil inisiatif untuk mengusik seorang gadis, dia tidak akan bisa melakukannya.

Dia berkata kepada Navier dengan sangat tidak berdaya, Nona Besar Tang, aku tidak mengerti, kenapa kamu ingin menjadi Kepala Keluarga Lu. Kalau kamu merasa aku kasihan, tidak ingin mengusik aku lagi, itu berarti kamu adalah gadis yang baik hati. Dan keluarga kamu juga begitu kaya, ayahmu adalah salah satu dari dua belas dewa emas, kedua dari kakekmu, kenapa kamu harus berjuang untuk posisi Kepala Keluarga Lu?

Demi harga diri. Kata Navier.

Harga diri? Tanya Jilson Lee.

Benar, kamu seharusnya tahu hubungan antara Keluarga Lu. Kakek total memiliki 7 anak perempuan, ibuku adalah anak ke-6 kakek. Walaupun ibu kita memiliki hubungan yang harmonis, tetapi kita sebagai cucu dari kecil sampai sekarang tidak pernah akur. Dalam keluarga hubungan kamu dengan adik sepupu ke-7 paling baik, kakak sepupu ke-2 dan kakak sepupu ke-4 memiliki hubungan yang baik, kakak sepupu pertama, kakak sepupu ke-5 dan aku semua saling bertarung. Kita tidak membutuhkan uang, latar belakang keluarga kita sudah sangat luar biasa. Tetapi aku tidak puas, kenapa aku harus kalah dari mereka, kenapa tidak bisa mendapatkan posisi kepala keluarga? Aku mau harga diri, aku mau buktikan, aku adalah gadis terhebat di Keluarga Lu! Navier berkata dengan serius.

Ini adalah urusan perempuan, aku tidak ikut campur. Aku dengan jelas memberitahumu, aku tidak memperebutkan posisi Kepala Keluarga Lu, kalian siapa yang suka siapa yang rebut. Aku sudah bersumpah, jika seumur hidup tidak sukses, aku tidak akan kembali ke keluarga. Aku Jilson Lee tidak pernah mengingkar janji, aku tidak akan kembali ke Keluarga Lu denganmu. Jilson Lee sedikit frustasi mendengar tentang hubungan keluarga, dia langsung mengerutkan dahi dan berdiri, duduk di meja dan menyalakan sebatang rokok.

Kamu ingin aku membantumu sukses? Navier sedikit menyipitkan mata.

Siapa yang suruh kamu bantu aku, aku sekarang sudah sangat berhasil kan? Begini saja, aku tidak perlu bantuanmu, kamu pergi saja, aku telepon kakek, beritahu dia posisi Kepala Keluarga sudah diberikan kepadamu. Jilson Lee berkata dengan kesal dengan sebatang rokok di mulutnya.

Jika kakek tahu kamu baik-baik saja, pasti tidak akan mewariskan posisi Kepala Keluarga untuk perempuan. Kamu mengambil inisiatif untuk menelepon kakek, bukankah sama seperti memaksa dia mengutus orang untuk memohon kamu pulang? Tanya Navier.

Kalau begitu bagaimana? Tanya Jilson Lee.

Aku mau ikut kamu, melihat kamu sukses. Tunggu kamu sudah bisa pulang ke Keluarga Lu, setelah menjadi Kepala Keluarga Lu baru kamu wariskan posisi kepala keluarga kepadaku.

Navier berkata dengan serius.

............Jilson Lee menyeringai.

Sebelumnya dia sedikit membenci adik sepupunya ini, merasa adik sepupunya ini kejam dan sikapnya tidak bagus. Sekarang setelah berhubungan kembali dari awal, dia menyadari adik sepupunya ini lumayan, berpikir biarkan dia mengikutinya saja.

Dia masih memiliki banyak urusan yang harus dilakukan, dia langsung tidak memedulikan Navier, beberes di kamar mandi, menemukan seragam polisi di rumah dan memakainya.

Mengemudi truk kecil, dia langsung membawa Navier ke kantor polisi.

Di kota kita ada pelelangan tidak, pelelangan yang akan menjual barang khusus. Misalnya obat mujarab, aku membutuhkan banyak obat mujarab. Dengan membawa Navier, dia langsung masuk ke kantor Fanny dan bertanya.

Tuan, aku rindu sekali padamu! Wah, memang benar adik sepupumu sangat cantik! Fanny memiliki sifat ceria, saat Monika datang ke kantor polisi untuk mengobrol dengan Fanny, dia sudah memberitahunya tentang Navier. Hanya melihat sekali gadis yang imut seperti barbie di samping Jilson Lee, Fanny langsung menunjukkan ekspresi serius dan berkata, Tuan, kamu membeli obat mujarab untuk anak buah kamu kan? Kalau membeli obat mujarab, di ibukota provinsi ada sebuah pasar gelap, hampir setiap hari masuk beberapa obat mujarab dan barang-barang khusus. Tetapi di sana setiap hari menjual obat mujarab, sudah menjadi pasar tetap, seperti toko obat biasa, hanya ada beberapa obat mujarab biasa yang tidak bagus. Obat mujarab yang benar-benar bagus, hampir belum masuk pasar, obat mujarab ini sudah lebih awal di ambil alih oleh pedagang obat mujarab di Wulin.

Beberapa hari ini ada pesta lelang amal di kota, akan ada banyak orang kaya yang akan melelang barang-barang bagus. Kamu tahu, Kota Gambir kita adalah kota kedua di provinsi ini, perekonomiannya tidak lebih buruh dari kota provinsi, ada banyak barang bagus bahkan di kota provinsi tidak ada, hanya ada di kota kita. Pelelangan seperti ini, akan ada orang kaya yang akan menganggap barang bagus sebagai sampah dan di lelang. Tahun lalu ada satu orang kaya baru memiliki pandangan yang buruk, melelang sebagai lukisan kaligrafi biasa, akhirnya sangat menyesal. Mengenai obat mujarab, tahun lalu sepertinya muncul beberapa obat mujarab yang bagus, dijual dengan harga puluhan miliar. Kata Fanny.

Memang ingin obat seperti ini! Muncul kegirangan di mata Jilson Lee.

Sebelumnya saat dia terluka, dia mengurung diri selama setengah bulan baru membuat sebuah obat mujarab yang bagus, dia membuat obat-obat mujarab ini hanya bahan-bahannya saja sudah menghabiskan 14 atau 16 Juta, uang yang dia berikan ke Fanny, Fanny tidak menerimanya, semuanya Fanny yang membelikan untuknya menggunakan uang sendiri. Dan dalam setengah bulan dia membuat obat mujarab, lebih menderita lagi, ditengah-tengah ini ada rasa kesepian dan rasa sakit yang tidak dapat di deskripsikan. Dia sekarang sudah kaya, sama sekali tidak mau turun tangan sendiri untuk membuatkan Tommy dan Leo obat mujarab, hanya ingin mengeluarkan uang membeli obat mujarab untuk meningkatkan ketrampilan mereka. Ahli obat yang bisa membuat obat mujarab yang bagus sangat jarang, jika dia benar-benar bisa mendapatkan obat mujarab yang bagus, tidak apa-apa bahkan jika harus menghabiskan puluhan miliar per pil.

Kapan pelelangan dimulai? Tanya Jilson Lee.

Besok malam. Kata Fanny.