My Goddes - Bab 22 Sang Kepala Besi Yongki

Jilson Lee telah tiba!

Saat Ryan Liu, Fanny dan ketua tim polisi melihat kedatangan Jilson Lee membuat mata mereka bersinar bagai melihat penolong nyawa mereka.

Monika tidak tahu kekuatannya, tapi mereka semua mengetahuinya. Ryan Liu dalam sepuluh jurus sudah dikalahkan oleh yongki. dulunya mereka pernah melihat Jilson Lee menghantam Ryan Liu hanya dengan satu tendangan saja sudah bisa membuatnya melayang,bahkan lukanya lebih parah dibanding dengan luka dari Yongki.

Mereka semua bukan lawan Yongki dan mereka percaya Jilson Lee pasti lawan Yongki.

”Guru...” Setelah melihat kedatangan Jilson Lee, Fanny mulai merasa sedih seperti anak kecil dan hampir saja sudah mau menangis. Kalau dirinya tidak dibuat kaku oleh Yongki, ia pasti akan langsung memeluk Jilson Lee lalu menangis kencang.

Ia berasal dari keluarga jenderal, merupakan satu-satunya anak perempun Keluarga Han. Ia sering dimanjakan oleh kakak laki-lakinya dan pamannya. Yang membuat dirinya kesal adalah setelah dirinya transformasi dan memiliki energi yang sama dengan Master Agung dan saat ia menyerang Yongki penjahat ini, tidak hanya dirinya yang diremehkan, begitupula dengan gurunya.

”Kak Jilson.” Melihat kedatangan Jilson Lee, Ryan Liu langsung memuntahkan darahnya. Ia juga sangat malu setelah mengingat dirinya pernah diajar oleh Jilson Lee selama ia mengurung dirinya selama lima belas hari.

Ia terlalu polos dan terlalu ingin mengalahkan Yongki, tetapi ternyata dirinya salah mengeluarkan jurus sehingga ia terluka.

Selain dirinya menundakan masalah besar ini, ia juga membuat Fanny dan Monika kedua wanita itu diremehkan.

”Setelah aku mengalahkan penjahat itu, aku akan mengurung dirimu untuk berlatih keras selama sepuluh hari. Apakah kamu ada keluhan?” Jilson Lee menghisap pelan rokok ditangannya sambil menatap tegas Ryan Liu.

”Aku tidak ada keluhan.” ucap Ryan Liu sambil mengerutkan dahinya.

”Baik kalau begitu.” Jilson Lee mencibir.

Dikarenakan tim polisi tiba ditempat membutuhkan waktu selama tiga puluh menit ditambah sebentar lagi Yongki akan kabur sehingga polisi setempat harus memanggil polisi untuk menahan Yongki agar ia tidak berhasil kabur. Andaikan Ryan Liu bukanlah orang tergesa-gesa dalam bertindak dan bekerja sama dengan polisi, ia pasti dapat menahan Yongki bahkan menangkapnya.

Di saat ini, dalam hati Jilson Lee muncul rasa amarah setelah melihat Monika yang terluka sedang diremehkan Yongki.

Saat perjalanan datang kesini, Fanny ada banyak kali menghubunginya. Ia tidak berani mengangkatnya, karena ia tahu sifat Ryan Liu yang tergesa-gesa dapat merusak masalah ini. Ia takut akan terjadi masalah besar jika dirinya datang telat.

Untungnya, ia tepat tiba di lokasi.

”Fendi, tempat ini bukan tempat yang dimana kamu berada. Cepatlah kamu pergi.” Melihat kedatangan Jilson Lee, Monika tercengang untuk reaksi pertamanya. Lalu ia mengerut dahinya pelan dan mengusirnya dengan nada dingin.

Ia kira Jilson Lee adalah Fendi yang dulu, seseorang yang ingin dipandang tinggi sehingga memalsukan identitas sendiri sebagai orang hebat dan menipu orang kaya di kota, lalu membanggakan dirinya setelah mendapat jumlah uang yang banyak. Ia tidak percaya bahwa Jilson Lee ini bisa menjadi musuh Yongki. Ia hanya berpikir bahwa Yongki akan mengalahkan mereka semua. Ia juga sudah siap berkorban. Ia hanya berharap Jilson Lee dapat kabur dengan aman, lalu menyerah dengan sukarela setelah mendapat sejumlah uang.

Fendi, kamu masuk penjara karena melakukan penipuan. Meskipun dirimu masuk penjara bertahun-tahun, tapi aku tetaplah istrimu. Aku akan menunggumu, tapi untuk sekarang mungkin tidak bisa. Salah diriku terlalu cuek kepadamu dan tidak menjaga baik dirimu sehingga kamu memilih jalan yang salah.

Setelah kematianku, kamu harus menjaga dirimu.

Meskipun Monika tidak mencintai dirinya, tetapi ia sangat baik. Melihat suaminya yang sekarang, ia merasa menyesal dan bersalah.

”Kamu adalah guru mereka? Mereka berdua muridmu?” ucap Yongki langsung karena ia tidak kenal Jilson Lee.

Hanya saja ia penasaran dengan kekuatan Jilson Lee.

”Salah satu dari mereka adalah muridku dan satunya lagi bukan.” ucap Jilson Lee sambil senyum.

”Haha, Master Agung tingkat tengah itu bukan muridmu dan yang pasti Master Agung tingkat rendah itulah muridmu, bukan?" tanya Yongki.

"Benar. Aku juga tidak puas dengan kekuatannya, mungkin pengalamannya kurang." ucap Jilson Lee.

"Oh, kalau begitu kamu tahu siapa diriku?" tanya Yongki.

"Aku tidak ingat siapa dirimu." ucap Jilson Lee pelan.

"Namaku Yongki, merupakan Master Agung tingkat tengah dengan tingkat keempat dan memiliki nama Yong!" ucap Yongki memiringkan kepalanya sambil membawa tatapan galak. "Dasar anak muda! Kulihat dirimu masih muda pasti juga tidak memiliki kekuatan. Kamu pasti lihat wanita itu cantik, jadi menerimanya menjadi muridmu? Sayang sekali orang yang sepertinya mengakuimu sebagai gurunya."

"Kuberitahu kamu, aku Yongki adalah murid aliran Shaolin yang melatih kepala tembaga. Orang-orang memanggilku 'Kepala Tembaga Syura' dengan jurus kepala tembagaku dapat mengalahkan semua musuh. Bahkan kepalaku dapat menahan dua peluru. Untung hari ini aku sedang bahagia karena kedua wanita cantik itu, jadi tidak ingin membunuh orang. Pergilah kalau kamu masih ingin hidup."

Yongki menginjak keras kakinya diatas tanah sehingga sebuah pistol berada ditangannya. Saat pistol itu dihantam ke kepala botaknya, beberapa bagian pistol menjadi kendor dan terpisah-pisah.

"Kuberikan kamu tiga detik untuk berpikir. Cepat berlutut dan meminta maaf kepada istriku, atau tidak, aku akan mematahkan kaki tanganmu." ucap Jilson Lee memperingatinya sambil menjentik pelan rokok ditangannya.

"Aku tidak akan melakukan itu!" marah Yongki, lalu menyerang Jilson Lee dengan kepala botaknya.

Dirinya adalah seorang Master yang telah berlangsung hidup sepuluh tahun lebih di masyarakat ini. Ia sama sekali tidak menganggap Jilson Lee. Ia sendiri memberitahu kepalanya dapat memecahkan batu dan menahan peluru, meskipun Jilson Lee adalah Master Agung tingkat tinggi, ia juga dapat mengalahkannya.

"Fendi, cepatlah kamu pergi!" Monika merasa kesakitan setelah dilukai oleh lumpur. Ia hanya merasakan tubuhnya yang lemas, bahkan dirinya tidak memiliki tenaga untuk berbicara.

Melihat Jilson Lee yang ingin bertarung dengan Yongki, ada rasa yang tak bisa ia katakan. Ia takut suaminya ini terlalu sering menjadi penipu sehingga menghayal dirinya sebagai master yang hebat.

Kamu bodoh sekali...

Jilson Lee hanya tertawa sambil melihat kedatangan Yongki kearahnya.

Saat Yongki muncul dihadapannya, ia sedikit membengkokkan jari telunjuk dan jari tengah tangan kanannya, lalu menyentil pelan kepala botak Yongki.

Sebuah suara 'Bang' membuat tubuh Yongki bergoyang pelan dan tercengang.

"Kamu mau lanjut maju lagi?" ucap Jilson Lee sambil tersenyum.

Yongki tidak menjawabnya. Ia merasakan kesakitan di kepalanya, setelah itu ia menyentuh kepalanya. Ia melihat tangannya dan kaget.

Keluar darah...

Novel Terkait

A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu