My Goddes - Bab 697 Kaisar Zein VS Jilson

Barak Hito, jaranya 800 kilometer dari barak Jilson. Saat tau tuan muda Ben kecelakaan sudah jam 9 lewat malam, saat semua orang sibuk mengantarkan ratusan orang terluka pergi ke tim kesehatan, Jilson tanpa ragu sedikitpun, berjalan keluar dari ruang perang dan menuju ke barak Hito dengan helikopter.

Sedangkan barak Hito sini, saat ini tuan muda Ben dan Tredo sudah terikat kuat dengan dua batang kayu.

Beberapa pria tubuh besar bertelanjang, tubuhnya tidak berhenti berkeringat, sedang memukul kuat tuan muda Ben dan Tredo dengan cambuk.

"Tuan muda Ben, kamu berani lagi terus memarahiku?" Hito marah sekali, sedang berdiri tidak jauh dari mereka melihat mereka dengan tajam.

"Kenapa rupanya kalau memarahimu? Kamu memang sampah. Di antara lima keluarga besar China memang saling memiliki pernikahan, kalau membicarakan hubungan harusnya kita mempunyai sedikit hubungan kerabat. Sedangkan kamu tidak mau belajar yang baik, malah berkecimpungan di dunia gelap internasional. Sudahlah berkecimpungan di dunia gelap, malah membantu orang luar melawan orang sendiri, sudah mendapatkan keuntungan dari kami, malah membantu orang lain."

"Kalian semua sudah terkena racun obat tiga garis, Fendi ada penawarnya, kamu juga ada penawarnya. Bagaimana juga Yasin juga pernah ikut pasukan kami, tidak menganggap hubungan kerabat kita, melihat muka Yasin kamu juga harus membantu kami bukan? Malah membantu Fendi melawan kami, benar-benar sampah, mau bunuh ya bunuh saja, aku tidak takut padamu. Kalau bukan demi membantu Tredo si barang tak guna ini, apakah kalian bisa menangkapku? Hito, kamu bunuh saja aku!" Meskipun tubuh tuan muda Ben penuh darah, tapi dia tetap melihat Hito penuh penghinaan yang tak bisa dijelaskan.

"Maka aku akan membunuhmu sekarang!" Hito marah sekali, mengeluarkan pistol mengarahkan ke kepala tuan muda Ben.

".............." Tuan muda Ben menarik nafas dalam, wajahnya mengalir bulir besar keringat.

"............." Hito melihat tuan muda Ben dengan kejam, telapak tangannya juga penuh keringat.

Saat sudah lewat 2 menit, Hito baru memasukkan kembali pistol ke pinggangnya, berkata kepada bawahannya, "Teruskan memukul mereka, pukul sampai binatang kecil ini tidak berani memarahiku lagi, pukul sampai binatang kecil ini mengalah."

"Hito, kalian ini setumpuk sampah!" Marah Tredo.

Saat pagi hari, Jilson menyuruh Roy membawa Jayden dan Leo, Davis dua rombongan ini pergi satu demi satu, pasukan Hito mempunyai anak buah di berbagai bandara negara, di berbagai area pertempuran juga dipenuhi dengan tentara intel. Menganalisis sebentar, Hito menebak Jilson akan menyingkirkan semua temannya, dia sendiri membawa pasukannya sendiri dan berperang dengannya.

Mengetahui tuan muda Ben dan Tredo yang selalu mengikuti Jilson masih belum pergi, Hito pun menyuruh orang mengawasi mereka diam-diam.

Memang benar, saat senja hari, mereka menyadari tuan muda Ben dan Tredo akan naik helikopter dan kabur, tau kalau ini adalah kesempatan bagus untuk mengalahkan Jilson, Hito menyuruh anak buahnya langsung menyerang helikopter ditumpangi tuan muda Ben dan Tredo, berhasil mengalahkan pesawat tuan muda Ben dan Tredo.

Sedangkan tuan muda Ben adalah master dalam ahli kecepatan, awalnya meskipun dia diserang oleh pasukan Hito juga bisa berusaha untuk kabur, tapi malah terkena tembakan Hito demi menolong Tredo.

Hito awalnya peran ecek-ecek, berbicara selalu tidak begitu serius. Ditambah Yasin sebelumnya membantu Jilson berusaha, satu-satu saudaranya hampir mati berperang di atas ring, dia pun tidak menyukai Jilson. Tuan muda Ben juga anak orang kaya yang tidak takut dengan apapun, saat dia ditangkap Hito ke barak, hanya mengobrol sederhana dengan Hito pun langsung bertengkar, lalu dihajar oleh Hito.

Latar belakang keluarga tuan muda Ben bagus, tapi di mata Hito hanyalah anak orang kaya yang kaya tapi tidak berkuasa saja. Statusnya hanya setara dengan enam iblis di sebelahnya, hanya seorang anak bawah kecil, juga berani menyinggung keagungannya?

"Binatang, sudah mengakui kalah belum?" Setelah tuan muda Ben dan Tredo dipukul lagi oleh Hito, dia dengan wajah marah bertanya kepada tuan muda Ben.

"Binatang, kami tidak mengaku kalah!" Ucap Tredo dengan kuat.

"Persetan, terus pukul." Hito melihat peran seperti Tredo juga berani memanggilnya seperti itu, dia marah lagi.

Tentu saja Tredo tidak mengaku kalah.

Meskipun dia adalah orang yang paling tidak serius di sebelah Jilson, melakukan semua kejahatan, di mata begitu banyak orang sudah tidak tertolong, selalu dikritik oleh lingkaran orang kaya internasional, tapi dia mempunyai sisi jujur. Papanya dibunuh oleh Fendi, dendam dia terhadap Fendi sangat kental, Hito sekarang juga sedang bekerja untuk Fendi, tidak peduli bagaimanapun Hito memukulnya, dia mana mungkin memohon ampun terhadap bawahan pembunuh papanya?

Hito paling benci mereka bilang dia adalah kaki anjing Fendi, tapi mereka malah selalu menghinanya karena dia bawahan Fendi, ini membuatnya memutuskan harus memukul dua orang ini sampai meminta ampun.

"Ko, kalau tidak sudahlah, biarkan saja. Tuan muda Ben memang orang yang tidak menakuti apapun, Tredo dengan Fendi mempunyai dendam karena papanya dibunuh, tidak peduli bagaimanapun kamu memukul mereka, mereka juga tidak akan memohon kepadamu. Bagaimana juga aku dengan tuan muda Ben pernah menjadi teman satu pasukan, berikan saja pelajaran dengan sederhana, nanti tunggu Jilson datang baru bicarakan lagi saja." Yasin akhirnya tidak sanggup melihat lagi, memohon kepada Hito.

"Yasin, kamu dulu bukan orang seperti ini, dulu kamu sigap dalam membuat keputusan, semua orang takut padamu, kamu adalah orang kejam yang terkenal. Baru lewat setahun dua tahun, sudah berubah menjadi baik? Apakah kamu sudah tumbuh dewasa, karena tidak pernah berhubungan dengan lawan jenis, sifatmu pelan-pelan melemah?" Lown dan Hean, Darn dan master lainnya berlipat tangan, berdiri di sebelah, bersandar di tenda, melihat Yasin menyeringai.

"Tutup mulutmu!" Kedua mata Yasin menjadi dingin dengan cepat.

"Kalau tidak sudahlah, biarkan saja. Sebelum jam 12 Jilson tidak datang, langsung bunuh mereka saja." Kaisar Zein duduk di sebelah dan tersenyum.

Saat ini Hito sudah memilih tempat untuk mendirikan sebuah barak, seluruh barak sebesar 80 mil, tidak terhitung lampu sorot menyapu ke atas langit, membuat seluruh barak terang bagai siang hari.

Melihat kaisar Zein langsung memohon kepadanya, Hito baru melepaskan tuan muda Ben dan Tredo.

"Tuan muda Ben, kakimu tidak apa-apa bukan?" Saat Tredo dan tuan muda Ben diikat di batang kayu, tatapan Tredo dengan sedih melihat lutut tuan muda Ben yang tertembak, "Sungguh tidak disangka, kamu begitu baik kepadaku. Kalau bukan demi menolongku, kamu pasti tidak akan terluka karena mereka."

"Karena Jilson menyerahkanmu kepadaku, mana mungkin aku meninggalkanmu dan aku kabur sendiri? Tenang saja, aku tidak akan mati. Aku masih menunggu lukaku sembuh, mencari Hito si binatang ini balas dendam." Tuan muda Ben memuntahkan segumpal darah, wajah tampannya mengeluarkan kekejaman yang tidak bisa dijelaskan.

"Masih berani memarahiku!" Kedua mata Hito menyipit.

Sampai jam 11 lewat 50 menit lebih, Jilson baru menaiki helikopter dengan cepat datang.

Baru saja turun dari helikopter, Jilson melirik luka di tubuh tuan muda Ben dan Tredo, matanya langsung mengeluarkan sinar hitam, "Java, apakah kamu sungguh mau melakukan sampai sejahat ini?"

"Jilson, kami seni bela diri black dart terus mengontrol semua bisnis kriminal Asia Tenggara, kalau aku tidak melawan kalian, apakah kalian bisa melawanku?" Kaisar Zein duduk di meja depan, dengan tersenyum melihat kaisar Zein.

"Orang jahat tidak bisa di pihak yang sama." Ucap Jilson.

"Sudah benar kalau begitu, kamu terus mempertahankan kebenaranmu, sedangkan kami di dunia gelap mau bertahan hidup, mau makan, sisi kita berdua cepat lambat akan bertengkar, lebih baik menyelesaikan semua apa yang harus diselesaikan di area pertempuran Afrika, bukankah bagus sekali?" kaisar Zein tersenyum.

"Java, benar perkataanmu." Jilson mengerutkan keningnya, dengan diam melihat pria dewasa elegan di hadapannya.

Siapapun tidak bisa tau apa isi hati kaisar Zein.

Ini pasti seorang musuh yang lebih sulit di lawan daripada Fendi.....................

Novel Terkait

You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu