My Goddes - Bab 1123 Demon Membuat Onar

Terdengar suara dimana sebuah pintu logam campuran besar terbuka di hadapan Hito, Jerry dan Bram mereka. Hito, Jerry dan Bram membawa orang-orang langsung memasuki jalur menuju Departemen Militer Amerika Utara.

Seluruh pusat Departemen Militer Amerika Utara dibentuk dengan logam campura super, sama sekali tidak takut akan serangan dari master tingkat kultivator dan berbagai jenis peluru kendali, serta mahluk aneh. Di dalamnya memiliki sistem penghancuran sendiri jika adanya rahasia yang dibocrokan. Jika ada orang yang memaksa untuk masuk ke dalam, maka satu pusat Departemen Militer akan meledak dalam lima menit, kira-kira jarak yang terpengaruh ada lima belas kilometer.

“Lihatlah, ada orang yang dikenal lebih memudahkan urusan, sama sekali tidak perlu kita turun tangan. Kita masuk sini seperti masuk rumah sendiri. Kalau tidak, aku baru saja berpikir untuk menangkap beberapa anggota di dalam, agar mereka bisa membawa kita masuk ke dalam. Kalau begini, urusannya jadi lebih mudah.” ucap Hito sambil merangkul Pundak Jerry.

“Teman, kertas cetak biru apa yang kamu butuhkan sehingga kamu menyuruhku untuk membawamu kesini? Senjata super? Peluru kendali baru yang terbaik di dunia ini? Roket? Atau satelit?”

“Pistol dan seorang insinyur terbaik.” ujar Jerry.

“Pistol? Tempat ini adalah pusat Departemen Militer Amerika Utara, hampir semua senjata terbaik di dunia ada disini. Kamu bersusah payah menyuruhku untuk membawamu datang kesini, hanya demi mendapat pistol? Teman, jangan bercanda lagi. Aku bantu kamu cari peluru kendali saja. Dapat pesawat transparan juga jauh lebih bagus dari pistol.” ujar Hito.

“Cerewet, aku hanya ingin pistol.” Jerry mengeluarkan pedang dan meletakkannya pada leher Hito.

“…………….” Tatapan Hito untuk memandang Jerry sangat terkejut.

Perintah guru tidak boleh tidak dijalani. Guru Jerry adalah Raja Jing selaku pemimpin dari Tiga Raja Dewa dunia dewa. Sebagai murid dari seorang dewa, yang perlu Jerry lakukan hanyalah menaati perintahnya.

Senjata super, cetak biru peluru kendali apapun itu, ia sama sekali tidak peduli. Ia hanya menginginkan pistol yang bisa menyaingi Jilson.

“Bos, mungkin otak orang ini bermasalah. Apa baiknya dari sebuah pistol? Tinggal asal cari seorang teknisi di pasar gelap untuk membuatnya. Ia membiarkan kita bersusah payah untuk membawanya ke pusat Departemen Militer Amerika Utara, bisa-bisanya hanya demi mencari cetak biru pistol dan seorang insinyur.” Saat lanjut berjalan ke bagian dalam, Lown berbicara kepada Hito dengan suara pelan.

“Ia mungkin saja berasal dari dunia dewa. Lihat dari pakaiannya, mungkin pikiran orang-orang dunia dewa lebih sempit.” ujar Yasin sambil berkerut dahi pelan.

“Apa itu dunia dewa, dunia hantu? Kalau dunia ini ada dunia dewa, bukankah Jilson sudah pergi ke dunia dewa? Mengapa ia tidak keluar untuk berpura-pura keren?” ujar Hito tak peduli.

“Mungkin dunia dewa itu tidak ada, hanya ada master yang lebih jago dari Jilson. Kemampuan orang ini memang sangat hebat. Jika ada saat dimana Jilson muncul lagi, kita boleh menyuruhnya untuk memberi ajaran ke Jilson.” ujar Sura.

“Tentu, ada pembantu yang begitu hebat, pasti bisa membuat Jilson tidak kuat melawannya. Ia sudah pasti mati.” Hito tertawa licik.

Bram memiliki kartu untuk masuk ke dalam Departemen Militer Amerika Utara. Adanya Bram selaku juru bicara yang membantu, semuanya pun menjadi lebih mudah, jadi sama sekali tidak ada halangan. Orang dalam Departemen Militer Amerika Utara tidak curiga melihat Hito, bahkan masih melakukan salam militer dengan hormat kepada Bram setelah melihat kartu identitas yang terdapat di depan dadanya.

“Apakah kamu pernah melihat bangunan itu? Bangunan itu adalah laboratorium mesin Departemen Militer Amerika Utara, semua orang di dalam sana adalah insinyur terbaik di bidang militer Amerika Utara. Tapi apakah kamu sudah pasti? Hanya mau pistol, tidak mau senjata yang lain?” ujar Hito sambil membawa Jerry berjalan ke sebuah ruangan.

“Cerewet sekali.” Jerry agak tidak senang.

“Sudah sudah, terserah kamu saja. Kamu mau pistol, aku akan mencarinya untukmu. Lagi pula aku juga sudah membantumu, lain kali bertemu dengan Jilson, kamu harus bantu aku melawannya.” ujar Hito.

“Hanya seekor semut. Jika aku memiliki pistol, Jilson sudah pasti menangis dan berlutut di hadapanku minta ampun.” ujar Jerry arogan.

“Baiklah kalau begitu.” Hito menyeringai.

“Para Tuan dan Nona, hari ini adalah malam yang bahagia dan indah. Terima kasih Tuhan sudah mempertemukan kita. Aku adalah bos masa depan dari para insinyur yang terhebat di dunia. Kalian tidak perlu panik, tidak perlu gugup, aku akan menangkap orang yang terhebat dari kalian. Sekarang siapa yang paling hebat dalam laboratorium ini? Mohon kamu inisiatif untuk maju. Aku akan memberikan pekerjaan terbaik untukmu, membawa kamu ke tempat terbaik.” Hito memasang wajah santai, membawa Jerry, Bram, Hean, Lown, Yasin, Sura, Darn dan Jason masuk ke dalam.

Setelah wajahnya memasang senyuman elegan, Hean, Lown, Yasin, Sura, Darn dan Jason langsung mengeluarkan pistol mengarahkannya kepada insinyur Amerika Utara disana.

Semua insinyur di dalam laboratorium memasang wajah ketakutan.

“Tidak ada yang mau bicara, bukan? Baiklah kalau begitu, sepertinya aku hanya bisa memilih sendiri. Meskipun aku tidak pernah bekerja di tempat yang begitu keren, tapi seharusnya aku bisa menebak siapa yang paling terhebat di antara kalian.” Hito tertawa, mendekati setiap insinyur dengan setelan jas yang rapi, sambil tersenyum memandang kartu kerja mereka.

“Inspektor umum? Sepertinya bukan orang jago yang aku butuhkan. Konsultan Teknik? Sepertinya juga bukan orang jago yang aku inginkan. Kepala penguji fungsi? Sepertinya juga bukan. Eh, Kepala Insinyur? Sepertinya dirimu…..” Hito langsung menarik keluar seorang pria Amerika Utara yang berambut pirang.

“Siapakah kalian? Apa yang ingin kalian lakukan? Ingin teror? Sepertinya kalian masuk ke tempat yang salah. Tempat ini adalah pusat Departemen Militer Amerika Utara, bukan tempat kalian untuk bertindak sembarangan!” ujar pria berambut pirang itu dengan memasang tatapan ketakutan.

“Bukan bukan. Kita hanya ingin mengatur sebuah pekerjaan baru untukmu, di suatu lingkungan lebih baik dan lebih nyaman dari sini. Gajimu bisa lebih tinggi dari sekarang, sepuluh kali lipat dari sekarang.” Hito tersenyum memandang pria itu, sambil berkata kepada anak buahnya. “Bawa pergi semua cetak biru mereka.”

Hean, Lown dan Yasin adalah orang yang langsung. Setelah mendapat instruksi Hito, merek apun langsung menemukan sejumlah cetak biru, beserta mencabut cakram keras yang berisikan semua rahasia utama.

Mereka hanya menggunakan waktu lima menit untuk proses tersebut. Setelah semuanya terselesaikan, Hito pun tersenyum, sambil berkedip-kedip memandang mereka semua.

Para insinyur ini hanya melihat bayangan orang yang berlalu, lalu mereka semua dipukul pingsan disini oleh anak buah Hito.

“Lancar sekali, semuanya berjalan dengan sangat lancer!” Saat Hito membawa insinyur dan cetak biru ke luar, ia berkata dengan kencang sambil merangkul pundak Jerry.

“Teman, kerja sama kita sungguh sangat baik. Peramal bilang tahun ini ada empat orang yang akan membantuku. Salah satunya memiliki nama yang diawali dengan huruf ‘J’, sepertinya orang itu adalah dirimu. Apakah kamu mau menjalin hubungan kerja sama untuk jangka waktu yang panjang denganku? Lain kali ada keperluan apapun, kamu boleh datang mencari diriku.”

“Jika ada keperluan, aku tentu akan datang mencarimu.” ujar Jerry arogan.

“Baiklah, aku akan menunggu kerja sama kita.” ujar Hito.

Sepertinya adanya Jerry yang bekerja sama dengannya, lain kali ia pasti menang saat melawan Jolson. Master yang sehebat dirinya bahkan tidak ada kemampuan untuk melawan kembali, bukankah Jilson akan dihajar mati setelah bertemu dengan Jerry?

Sedangkan setelah mereka baru saja berjalan beberapa langkah, tiba-tiba mereka menemukan seorang pria barat yang sangat tampan.

Orang itu adalah Demon.

Saat ini Demon memakai jas ilmuwan yang putih dan panjang, memakai kacamata tanpa bingkai, tampak sangat elegan. Ia pun tersenyum kearah Hito mereka. Demon mengeluarkan seikat peledak dan melemparnya kearah mereka.

“Sialan!” Melihat seikat peledak yang mendering dan melayang cepat kearah mereka, raut wajah Hito seketika berubah…..

Novel Terkait

Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu