My Goddes - Bab 577 Rampas

Melihat Natasha mempermalukan Jilson di depan umum, tuan muda dari keluarga JU, salah satu dari empat keluarga besar di pulau itu, Ares bawahan dari Jenderal Khan, dan Elga, komandan pasukan tentara bayaran semuanya tertawa .

Siapa Jilson ini?

Orang yang sebelumnya berpengaruh di dunia dan statusnya di atas mereka.

Hampir semua tokoh kelas atas di dunia kegelapan di seluruh dunia akan bersikap sopan kepadanya karena takut menyinggung perasaannya, karena dia tidak hanya sangat ahli dalam seni bela diri, tetapi juga memegang pasukan besar, meskipun dia sering menyebut dirinya tentara bayaran, dia sudah menjadi panglima perang.

Tapi sekarang Jilson masih hidup, dia sudah terpuruk, sangat menyenangkan rasanya bisa mengejek pria yang dulunya hebat.

Saat wajah Jilson dilempar menggunakan kartu bank oleh Natasha, dia merasakan wajahnya sedikit kesemutan, tetapi dia tidak terlalu marah, dia membungkuk untuk mengambil kartu bank yang tergeletak di tanah, tersenyum dan memandang Natasha lalu berkata: “Ada berapa banyak uang di dalam kartu ini? Apa kata sandinya? Aku tidak ingin jika uangnya terlalu sedikit.”

“100 juta dolar, cukup bagimu untuk membangun pasukan kecil?” Natasha tersenyum, dan dengan tatapan mengejek menatap Jilson.

“Apa, 100 juta dolar? Uang ini tidak cukup untuk kami makan seminggu!” Mata Tuan muda Ben membesar.

Pasukan Jilson membutuhkan banyak biaya, sekarang mereka mempunyai 100 ribu tentara, dan standar pengeluaran makanan per orang adalah 200 ribu perharinya, meskipun sebelumnya Jilson pernah menjadi diktator di luar negeri, tapi dia terkenal karena kebaikannya kepada para tentara. Selain makan makanan yang enak, para prajurit juga minum bir setiap kali makan, dan 100 ribu orang menghabiskan uang sebanyak 200 miliar sehari hanya untuk makan, seratus juta dolar persis biaya para prajurit untuk enam hari.

Ini juga alasan mengapa Jilson secara bertahap merasa kekurangan uang setelah menghabiskan lebih dari sepuluh hari di medan perang Golden Triangle.

Saat ini, dia mencurahkan seluruh energinya ke sisi medan perang, properti dan bisnis farmasi Christina yang berada di China tidak dapat menghasilkan uang untuk biaya mereka di sini.

Mereka bisa mendapat untung di pasar saham, tapi sekarang mereka telah mencapai batasnya.

“Siapa kamu? Apakah kamu punya hak berbicara di sini?” Pria kekar yang sebelumnya bertarung dengan Jilson berkata.

Pria kekar ini adalah pemimpin pasukan kecil tentara bayaran, nama dia adalah Hugo, dia hanya memiliki beberapa ratus orang di bawah kendalinya, dia telah melakukan bisnis di Golden Triangle, membantu tiga panglima perang menjual obat-obatan dan senjata untuk mendapatkan uang. Saat ini, masih ada empat panglima perang di dunia, Keluarga Fendi adalah satu-satunya yang terbesar, sekarang keluarga kelima mendukung Kapten Winni untuk menekan pengaruh Fendi, Kapten WInni merupakan yang terbesar, Natasha, Ares, Elga, dan pemimpin tentara bayaran kecil semuanya adalah orang-orang empat panglima perang besar, mereka mengira Fendi masih bos mereka.

Di mata mereka, Jilson hanyalah raja perang, sekarang dia tidak memiliki hak dan tidak memiliki kekuatan, dan seni bela dirinya sudah jauh lebih buruk. Ketika Tuan muda Ben mendengar kata-kata Hugi, dan sebelum dia membantahnya, Natasha menyindir dulua: “Prajurit kalian jauh lebih baik, seratus juta dolar tidak cukup untuk makan seminggu, kalian benar-benar hebat.”

“Jilson sayang, Jendralku, ada berapa banyak tentara yang kamu miliki sekarang?” Natasha memandang Jilson dengan ekspresi menghina.

“Tidak banyak, mereka semua hanya mencari nafkah. Natasha, bukannya kamu tidak terlalu menyukaiku, kan? Kamu hanya menyukai kekuatanku, dan sekarang aku sedang dalam kemunduran, dan sekarang kamu menghinaku?” Jilson menatap Natasha tanpa daya.

Penampilan Natasha cukup cantik, dengan kulit putih salju, rambut ikal keemasan, dia sangat anggun dan mungil, seperti boneka barbie pada umumnya.

“Aku tidak menyukaimu, aku hanya menyukai kekuatanmu, tapi aku benci caramu memperlakukanku dengan acuh tak acuh.” Natasha jujur dan terus terang, dan dia berteriak kepada Jilson.

“Dibandingkan dengan Fendi, meskipun kalian kembar, tapi dia lebih lembut dan romantis daripada kamu, setidaknya dia tidak akan membiarkan aku merasa tersisih, bagiku dia sepuluh kali lebih romantis daripada kamu!”

“Kamu boleh saja bersama Fendi, mengapa mempermalukan aku seperti ini?” Jilson tersenyum.

“Ada pepatah di China mengatakan bahwa saat tembok mau roboh, orang-orang mendorongnya, sekarang kamu sedang mengalami kemunduran, setiap orang dapat menginjakmu.” Natasha berkata.

“Oh…” Jilson menatapnya dengan bingung.

Melihat Roy di ujung kerumunan, saat ini, Roy menatapnya dengan ekspresi bertanya-tanya, Jilson mengangguk dan mengeluarkan sebatang rokok dari bajunya lalu menyalakannya.

Natasha ini sama sekali tidak menyukaiku, sebelumnya dia menyukaiku karena kekuatanku, dan sekarang dia membenciku seperti ini, mungkin karena dia ditolak, dan dia merasa bahwa identitasnya sebagai Nona besar sudah hancur?

Tidak perlu membuang waktu untuk mereka, yang penting adalah untuk memulai bisnis terlebih dahulu.

Apa yang Jilson ingin lakukan adalah merebut, sekarang dia telah menarik semua orang-orang hebat ke dekatnya. Uang orang-orang ini untuk sementara waktu cukup untuk membiayai tentara.

Dia menghirup asap dalam-dalam, dan Jilson melangkah ke Roy.

“Apa yang kamu lakukan? Kamu ingin membeli pedang? Pedang yang ada di tangan orang China itu tidak akan dijual, selain ditukar dengan salju di dalam api, bahkan jika tuan Malvis ingin membayarnya dengan harga 3 triliun, dia tidak akan menjual pedang itu, apakah kamu juga dapat membeli pedangnya?” Natasha langsung mengulurkan tangannya dan menghentikan Jilson.

Dia menggunakan pedangnya untuk menarik kita, ini jebakan yang dipasang oleh Jilson, bukan, dia dengan sengaja memancing kita ke sini untuk merebutnya, dan dia akan mengalahkan kita?” Melihat pemandangan ini, wajah Owen menjadi lebih pucat, dan dia berdiskusi dengan Malvis dengan suara rendah.

“Diperkirakan, kita hanya mengenal Jilson, tapi kita belum pernah mendengar ada bawahan yang hebat. Diperkirakan kedua orang ini adalah anak buahnya, kita telah terjebak dalam jebakannya…” Malvis juga menatap Jilson, wajahnya menjadi sangat pucat.

Dia meraba pistol di pinggangnya, dan sudah bersiap untuk melarikan diri.

“Aku bisa membeli pedang Roy.” Jilson menatap tangan Natasha yang terulur dan tersenyum ke mata Natasha.

“Apakah ada salju di dalam api?” Ada ekspresi keterkejutan di mata Natasha.

“Aku tidak punya salju di dalam api, tapi aku pasti bisa membeli pedangnya.” Jilson berkata.

“Aku tidak percaya.” Natasha berkata.

“Haha...” Dia dengan perlahan mendorong Natasha, Jilson membawa Tuan muda Ben, Tommy, Susi, Jessy dan Navier menghampiri Roy.

Pada saat ini, tuan besar dari keluarga Ju, Elga, Ares, dan Hugo diam-diam menatap Jilson, dengan sedikit penghinaan dan keraguan di mata mereka.

Tapi Jilson masih santai, wajah dia tersenyum berjalan menuju Roy.

Ketika dia datang kehadapan Roy, Roy memberi Jilson pedang yang ada di tangan Alaric, dia menundukkan kepalanya dengan hormat dan berkata: “Bos.”

“Sialan! Ternyata kita dijebak!” Melihat bahwa Roy dan Jilson benar-benar orang yang sudah saling kenal, wajah Owen dan Malvis segera berubah.

Dan ketika Natasha dan tuan muda besar dari keluarga Ju, Elga, Ares, Hugo dan orang-orang hebat lainnya melihat di balik layar ini, mereka sedikit bingung.

Bos?

Sebenarnya apa yang sedang terjadi?

Dia menggantungkan pedang di pinggangnya, Jilson, Tuan muda Ben dan Susi saling memandang dan mengangguk, dia mengambil topeng dari bajunya dan meletakkannya di wajahnya.

Pada saat yang sama, sejumlah besar tentara, yang dipimpin oleh Ardham, berdatangan ke dalam kota.

Dengan wajah tertutup, Jilson, Tuan muda Ben, Susi, Tommy, Jessy dan Navier mengeluarkan pistol dari balik baju mereka dan mengarahkan ke semua orang yang hadir dan berkata: “Rampas.”