My Goddes - Bab 863 Pertemuan di Gunung Andes

"Jilson mengirim undangan kepada kita, apakah kita harus menghadirinya?"

Ketika para pemimpin pasukan utama menerima undangan dari Jilson, mereka langsung saling berdiskusi dengan ajudan masing-masing.

"Fendy adalah seorang tokoh terkemuka, kekuasaannya sangat luas. Begitu juga dengan Jilson. Meskipun kita melakukan semua ini demi Fendy, Bisma, Winni, dan Jiko, namun semua tokoh besar ini kita tidak sanggup melawannya. Melihat mereka bertempur di Afrika, seperti Attar, Fujiwara Takayama, telah menjadi tokoh pendamping dari mereka, satu hari berbaur disini kita akan merasa tenang satu hari itu. Sekarang Jilson memindahkan medan perang ke Silver Triangle, ini seperti tidak memberi kita jalan untuk bertahan hidup. "Salah seorang pemimpin menghela nafas.

"Pemimpin, Jilson mengundang kita, mungkin hanya sebuah perjamuan Hongmen, lebih baik kita tidak usah menghadirinya." Kata ajudan.

"Tidak pergi sama dengan tidak memberinya muka, Jilson memiliki keterampilan perang yang tinggi, dia sangat terkenal. Sekarang tidak menjunjungnya, bagaimana jika suatu hari bos kita dikalahkan ?" Kata pemimpin lainnya.

"Pergi, undangan dari Jilson kenapa tidak di hadiri? Bukankah dia juga sudah gagal dua kali? di Shanghai sekali, lalu di Afrika, dia bukan tidak bisa di kalahkan. Jika dia berani macam-macam, kita manfaatkan kesempatan ini melawannya. Bos kita bilang, siapa yang bisa membunuh Jilson, akan mendapatkan semua warisan miliknya. Melihat para penguasa pasukan itu sangat nyaman, aku juga ingin menjadi seperti mereka." Kata seorang pemimpin.

Akhirnya, para pemimpin pasukan utama mengambil keputusan ini.

Mereka bergegas dari tempat masing-masing menuju ke Gunung Andes, untuk menghadiri pertemuan dengan Jilson.

Gunung Andes.

Gunung paling terkenal di Silver Triangle.

Pegunungan dengan pemandangan indah, udara yang segar, banyak masyarakat yang hidup dari beternak dan bercocok tanam disini, rumah di bangun mengikuti ciri khas pegunungan, satu lantai mengelilingi lantai lainnya, sangat dipenuhi dengan ciri khas lokal.

Tempat yang dipilih Jilson untuk pertemuan ini adalah sebuah kota kecil di Gunung Andes, disini ada hotel, pasar, restoran, semua orang yang lalu lalang, sangat ramai.

Tempat pertemuan mereka adalah di sebuah kastil di puncak gunung kota kecil ini.

Ketika pertemuan akan segera di mulai, para pemimpin pasukan utama membawa sejumlah besar bawahan. Mereka memarkir mobil di luar kastil, mengantongi senjata paling canggih masuk ke dalam kastil.

Saat ini Jilson telah menyiapkan makan siang yang mewah, duduk di ujung meja panjang sambil tersenyum melihat kehadiran semua orang, tuan muda Ben, Leo, Ardham, Jade, Jessi dan sekelompok master lainnya duduk di belakangnya, Gisel duduk di kursi utama di sampingnya, dan master yang berdiri di belakang ada Convinus, dan Taurus.

Meskipun para pemimpin ini sudah melakukan persiapan, namun mereka terkejut ketika masuk ke dalam dan melihat Jilson dan Gisel bersama begitu banyak master lainnya.

"Jendral Jilson ternyata sangat kaya, meskipun harga kamar di Gunung Andes tidak seberapa, namun kamu mengambil alih kastil yang begini besar, dan dengar kabar kamu tidak suka menyusahkan masyarakat, pasti memberikan uang kepada pemilik kastil dalam jumlah besar, dengan demikian baru bisa mendapatkan tempat sebagus ini untuk menjamu kami. "Seorang pemuda barat menemukan tempat duduk.

Dia adalah bawahan Fendy, sepupu jauh Attar si pemimpin pasukan enam bintang biduk, namanya Lars.

Meskipun Jilson tokoh terkemuka, namun pernah kalah dari gabungan tentara Fendy, ini sama dengan Jilson pernah kalah dari pasukan Fendy, terhadap orang yang pernah kalah, Lars agak memandang remeh Jilson.

"Dasar pria busuk, nada bicara mu sangat angkuh sekali." Ekspresi tuan muda Ben berubah, langsung memarahinya.

"Huh." Lars mendengus, terhadap Jilson saja dia tidak takut, bagaimana mungkin bisa takut pada bawahannya?

"Jendral Jilson, kastil ini lumayan bagus, sewaktu masuk tadi aku telah melihat sekilas, kastil ini memiliki sejarah, setidaknya sudah 200 tahun, pasti kamu membayar mahal untuk membelinya?" sesaat saja, telah duduk seorang pemimpin pasukan.

Dia adalah pamannya Calvin dari Organisasi tujuh bintang, namanya Jarko, sangat ramah, adalah seorang bos yang menyenangkan.

"Kastil ini sudah lama ku beli, tidak begitu mahal, hanya 50 ribu dollar saja. Karena dari Silver Triangle lebih dekat ke laut karibia, aku menyukai pemandangan, kebiasaan dan adat istiadat tempat ini, di saat tidak ada urusan aku akan datang sendiri kesini dan menginap beberapa hari, melihat pemandangan gunung di kejauhan, kastil ini bisa dikatakan sebagai villa tempat ku beristirahat." Jilson tertawa.

"Berapa banyak properti mu?" Pemimpin Organisasi Huaqing datang, dan sedikit penasaran akan hal ini.

Kami tentara bayaran tidak memiliki rumah, tinggal dimana tempat yang kami sukai. Dan aku tidak suka merepotkan orang lain, jadi tempat mana yang ku sukai akan ku beli. Aku tidak ingat persis properti yang ku miliki, secara garis besar, lebih kurang puluhan pulau dan ratusan rumah. Pulau yang paling berharga adalah pulau kekaisaran di laut Karibia, dan properti paling berharga adalah villa di Kota Venia, Hongkong, Kota Aruba, New York, Vancouver, Seoul, Los Angeles, Paris dan beberapa villa mewah di kota lainnya, sekarang setiap villa harganya telah meningkat lebih dari 10 kali lipat." Jilson berkata sambil tertawa.

"Ternyata, seorang raja perang seperti kamu suka mengoleksi properti." Seorang wanita lembut datang, lalu duduk.

"Si wanita jalang ini ! Tredo berdiri di belakang Jilson, langsung emosi.

Wanita ini adalah Nurul, sepupu Tredo.

Ketika Fendy menyerang Organisasi Flode di luar negeri dan bertarung dengan ayahnya Tredo, dan akibat luka parah yang di alaminya, ayah Tredo akhirnya meninggal. Keluarga Hua tidak senang terhadap Fendy, sudah banyak anggotanya mati di tangan Fendy. Namun tak disangka Nurul malah menjadi pengkhianat, dia menjadi kepala pemimpin di Organisasi Flode.

"Jilson, kamu tidak usah membahas yang tidak jelas dengan kami, kamu tanpa alasan memimpin tentara ke Silver Triangle, dan mengirim undangan kepada kami para pemimpin lokal, sebetulnya ada strategi busuk apa yang sedang kamu rencanakan, kamu bisa katakan secara terus terang." Seorang pria jangkung yang membawa pedang samurai duduk.

Dia adalah pemimpin cabang Organisasi Naga Hitam di Silver Triangle, namanya Septo.

"Jilson, kamu ingin menjadikan masyarakat Silver Triangle sama seperti Golden Triangle, menanam tanaman pangan? Hahaha, rencana mu ini mungkin tidak akan berhasil. Silver Triangle tidak memiliki tiga panglima militer, selama ini hanya ada kami tamu dari berbagai faksi. Masyarakat disini juga menanam tanaman pangan, menggembala, tapi dengan menanam ganja bisa membuat mereka mendapat lebih banyak keuntungan, ini tambahan yang bagus. Mereka sangat menyukai ganja, di Eropa ada beberapa wilayah yang bersiap untuk melegalkan ganja, jika kamu bermaksud untuk mengajari kami teori tentang bahayanya narkoba, maka perjamuan hari ini sia-sia." Seorang pria tampan tertawa, dia adalah Tomi, sepupu Jiko.

"Kalau begitu aku akan berbicara terus terang." Jilson tertawa, lalu menyalakan sebatang rokok.

"Silahkan." Tomi dengan mata biru jernih menatap Jilson.

"Tujuan ku mengundang kalian semua ke Gunung Andes kali ini adalah, ingin mengumumkan, kalau aku menginginkan Silver Triangle ini, aku ingin kalian semua dalam 7 hari ini segera meninggalkan tempat ini, untung saja kalian semua hadir, setelah 7 hari, Pasukan Keanukobe dengan tembakan meriam akan menghancurkan pasukan siapapun yang masih tersisa di Silver Triangle, bagi pemimpin yang tidak mengetahui informasi ini akan mengalami kerugian." Jilson menghisap rokoknya.

"Jilson, perdagangan narkoba kami di Golden Triangle sudah sangat baik, kamu tiba-tiba datang, dan mengusir kami ke Silver Triangle. Sekarang kamu datang lagi, tanpa sebab, kamu ingin mengusir kami dari Silver Triangle ? Tidak boleh tinggal di Golden Triangle, di Silver Triangle juga tidak boleh, apakah kami harus pergi ke Emas Bulan Sabit tempat sumber narkoba terakhir di dunia ? Tempat itu, sekarang telah di kuasai oleh pasukan huru hara Timur Tengah, disana adalah daerah kekuasaan mereka, kami tidak bisa kesana. " Mendengar perkataan Jilson, wajah seorang pemimpin langsung berubah.

"Jilson, kenapa memangnya jika kamu adalah seorang panglima perang yang hebat ? Begitu banyak pemimpin faksi disini, kamu pikir kami ini gampang di tindas. Sekalipun kamu sangat hebat, apakah kamu bisa mengalahkan semua faksi di seluruh dunia ? Kamu sangat angkuh, dan memaksa kami semua faksi bergabung menjadi satu untuk melawan mu." Kata Nurul dengan serius.

"Jilson, kamu terlalu angkuh, bukan kah ini sangat keterlaluan? " Jarko mengerutkan keningnya.

"Aku tidak membunuh kalian, malah menjamu kalian disini, apakah ada yang keterlaluan ?" Jilson tertawa.

Dengan teriakan, master yang di belakang Jilson dengan cepat mencabut pistolnya, dan membidik ke arah para pemimpin yang sedang duduk.

Ekspresi para pemimpin yang sedang duduk berubah, bawahan mereka juga dengan cepat mengeluarkan senapan mesin ringan, membidik ke arah Jilson.

Suasana di seluruh kastil seketika berubah menjadi tegang..............

Novel Terkait

Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
5 tahun yang lalu