My Goddes - Bab 34 Tuan Muda Sonny

hanya dengan mengenal Fanny, maka sudah boleh bersikap sedikit sombong didepan Tommy? ketika melihat Tommy menatap dirinya dengan tatapan yang sedikit iri dan aneh, Jilson pun merasa sebuah perasaan tidak berdaya yang tidak bisa ia katakan.

dia merasa temannya ini terlalu gampang untuk dibujuk, hanya dengan mengandalkan Fanny sudah bisa membuatnya merasa iri seperti itu. bagaimana ekspresinya jikalau dia melihat Monika.

meskipun setiap orang memiliki sedikit sifat kesombongan, Jilson juga merasa puas ketika melihat Tommy yang bersikap iri pada dirinya, namun dia tidak pernah membual, dia langsung memberi penjelasan, " dia bukanlah pacarku, melainkan muridku yang sedang belajar."

" apakah dia adalah murid yang kamu rekrut setelah membuka klub seni bela diri ini? tidak kah kamu terlalu beruntung? seluruh murid yang aku rekrut adalah pria yang berpenampilan buruk, namun murid yang kamu dapatkan malah merupakan seorang murid yang berpenampilan menarik. hanya dengan satu murid, bisa mengalahkan 10 murid milikku dan juga dia bahkan merupakan seorang polisi!" teriak Tommy dengan iri.

Jilson merasa sedikit terkejut ketika mendengar teriakan Tommy. Fanny yang duduk disamping sana hanya tersenyum tipis ketika mendengar teriakan itu.

tidak menghiraukan penjelasan Jilson, Tommy hanya mendaratkan pandangannya kearah Fanny, " Jilson, muridmu ini sangatlah cantik dan memiliki hubungan yang baik denganmu. aku benar benar sangat iri. kita adalah sahabat baik kan? bagaimana kalau kamu menahannya disini untuk latihan bela diri lalu memperkenalkannya padaku?"

" dan juga, dia adalah seorang polisi, siapa lagi yang berani membuat keributan disini jikalau ada dia? para preman preman itu akan ditangkap olehnya jikalau berani membuat keributan lagi disini." kata Tommy.

" guru, ada yang datang membuat keributan?" tanya Fanny dengan terkejut.

dia tahu jelas kemampuan Jilson. Jilson merupakan seorang yang memiliki kemampuan tingkat dunia, kenapa ada orang yang berani membuat keributan disini, apakah orang itu cari mati?

" hal kecil saja, kamu pulang dulu saja ke kantor polisi." kata Jilson dengan tersenyum.

" guru, beberapa hari ini kamu sudah menyelesaikan beberapa kasus dikota ini. tidak ada kerjaan lagi di kantor polisi, jikalau kamu mempunyai masalah di klub bela diri ini, aku bisa tinggal disini untuk membantumu." kata Fanny.

" tidak perlu, pergilah melakukan hal sibuk lainnya. aku bisa menyelesaikan hal kecil ini dengan baik." kata Jilson.

" baiklah, kalau begitu aku pergi dulu guru. jikalau ada masalah, segera hubungi aku." jawab Fanny sambil mengangguk.

sekelompok mahasiswa yang berlatih Taekwondo datang ke klub seni bela dirinya untuk melakukan keributan memanglah merupakan hal yang kecil bagi Jilson. untuk melawan sekelompok mahasiswa itu, Jilson bahkan tidak perlu untuk menggerakkan jarinya untuk menyelesaikan itu. dia hanya ingin mencari ketenangan, dia tidak tidur semalaman dan Tommy sudah berbicara selama satu siang ini. semakin baik jika orang di klub seni bela diri ini semakin sedikit.

" Jilson, kamu benar benar bodoh!" kata Tommy dengan marah ketika melihat Fanny pergi.

pertama, dia ingin berkenalan dengan Fanny si polisi wanita itu, kedua dia ingin memanfaatkan identitas Fanny untuk mengusir para mahasiswa pembuat keributan itu. sekarang, Jilson malah membiarkannya pergi begitu saja. dia begitu marah kepada Jilson bahkan ingin mencekiknya hingga mati. dia lalu mencekik leher Jilson menggunakan kedua tangannya. Jilson tidak melawan dan membiarkannya begitu saja.

setelah dia merasa bosan untuk ribut dengan Jilson, dia lalu menyenggol bahu Jilson dengan kuat, " Jilson, kamu benar benar bodoh..... aku tidak tahu harus berkata apa lagi, jangan salahkan aku kalau klub seni bela diri ini hancur."

" aku tidak akan menyalahkanmu." kata Jilson.

" haiya!" Tommy sangat ingin menendang Jilson lagi, namun dia tidak ingin menghiraukannya lagi dan langsung naik ke lantai atas.

Jilson juga malas menghiraukannya, dia hanya menganggap kalau kemampuannya adalah logika terkuat. ketika para mahasiswa itu datang, dia cukup mengahajar mereka didepan Tommy, dengan begitu Tommy tidak akan lagi bersikap begitu tidak sopan kepadanya seperti sekarang.

sedikit lelah......

setelah latihan semalaman dan setelah melihat Tommy naik ke lantai atas, akhirnya Jilson pun merasa tenang.

Jilson lalu duduk dikursi yang ada didalam klub itu sambil menutup kedua matanya untuk beristirahat.

" kamu adalah Sam Wu kota Paolo?"

tidak lama kemudian sebuah suara terdengar ditelinga Jilson.

" hm?"

Jilson membuka kedua matanya dan melihat didepannya terdapat seorang wanita berpenampilan cantik. wanita itu memakai pakaian bermerek, riasan wajahnya terlihat tipis dan juga poninya terlihat sangatlah pendek dan rapi. wanita terlihat begitu muda dan juga modis. dia juga ditemani oleh seorang pria disampingnya. pria itu ganteng dan memakai pakaian bermerek seperti wanita itu. disaat yang bersamaan, dia sedang memandang Jilson dengan wajah yang tersenyum cuek.

ketika wanita itu menatap kearah Jilson, dia merasa sedikit kecewa. penampilannya memanglah ganteng, keren dan juga rambut pendeknya membuat dirinya terlihat penuh semangat.

hanya saja, pakaiannya terlihat sedikit buruk. dia tidak berpakaian adidas maupun nike dan hanya mengenakan sepasang baju army. klub seni bela diri ini seharusnya bukan miliknya juga kan? klub seni bela diri ini juga kelihatannya tidak begitu berharga. dia kelihatannya hampir sama dengan pria pria lain, hanya mengandalkan ayah mereka yang kaya saja.

haiya, pria seperti ini masih belum cocok untuk menjadi pacarnya.

dia menghela didalam hati.

dia adalah Luna, wanita yang ingin diperkenalkan Tommy kepada Jilson untuk dijadikan pacar.

" Luna, ayuk kita pergi?" kata pria yang berdiri disamping Lidya itu sambil tersenyum cuek.

pria itu bernama Ethan, dia adalah teman Luna dan keluarganya memiliki hubungan bisnis dengan keluarga Luna. dia sangat ingin mendapatkan Luna, hanya saja Luna tidak suka berpacaran dengan teman dekatnya sendiri. dia pun menolah Ethan dan menganggap Ethan sebagai abangnya sendiri dan menjadi orang yang terpercaya baginya.

jikalau Jilson tadinya memakai pakaian adidas ataupun nike, mungkin dia akan mempertimbangkannya. bagaimanapun wajah Jilson tergolong ganteng. namun dia merasa kondisi keluarga Jilson sangatlah buruk dan kelihatannya begitu parah. ayah Luna tidak perduli pacar apa yang akan dicari oleh Luna, intinya keluarga Luna memiliki banyak uang yang bisa membeli mobil ataupun rumah untuk pihak laki lakinya, namun ayahnya tidak akan membiarkan putrinya mencari seorang pria yang begitu polos.

" Luna, kamu sudah datang?" pendengaran Tommy sangatlah tajam, dia langsung berlari kebawah ketika mendengar suara Luna. dia lalu menatap Luna dengan tatapan yang penuh kejutan.

namun ketika melihat ekspresi wajah Luna yang begitu tidak puas dan sedikit marah itu, ekspresi Tommy pun langsung berubah menjadi kecewa, " tidak cocok?"

" hehe, menurutmu?" kata Luna sambil tersenyum.

" kamu tidak bermaksud mempertimbangkannya?" tanya Tommy.

" sama sekali tidak!" jawab Luna.

" oh......" kata Tommy sambil menatap Jilson dengan ekspresi wajah yang penuh kasihan setelah mendengar jawaban Luna.

dia tahu, meskipun keluarga Luna sangatlah kaya dan juga tidak perduli apakah pihak laki laki akan membeli mobil atau rumah setelah menikah nanti, namun jika kriteria keluarga pihak laki laki terlalu buruk, Luna juga tidak akan menyetujuinya. bagaimanapun, Luna memiliki penampilan yang cantik, bukan tidak ada pria yang ingin menikah dengannya. Luna juga memiliki banyak teman, jikalau ingin mencari seorang pacar seperti Jilson, semua temannya akan menertawakannya.

melihat Luna yang begitu tidak puas pada Jilson, bahkan tidak ada niat untuk mempertimbangkan, Tommy pun menghela nafas didalam hatinya.

Jilson, bukan aku yang tidak ingin membantumu. aku sudah berusaha semaksimal mungkin, wanita cantik inilah yang tidak suka padamu. maaf ya....

Jilson hanya tersenyum menghadapi hinaan Luna itu. dia lalu mengeluarkan sebatang rokok dan menghisapnya. dia lalu menatap daftar murid baru yang sebelumnya telah ditempelkan Tommy di dinding dengan tenang.

dia sudah memiliki seorang istri yang cantik dan sama sekali tidak ingin mencari pacar lagi. itu juga merupakan hal yang baik jika Luna tidak menyukai dirinya.

disisi lain, klub taekwondo pada perguruan tinggi.

" ketua, sigemuk yang sudah kamu hajar semalam, dia masih belum menutup aula seni bela dirinya. apakah kita perlu menghajarnya lagi hari ini?" kata seseorang pria yang memakai ikat pinggang putih kepada sekelompok pria yang memakai ikat pinggang hitam pada klub taekwondo itu.

pria ini sangatlah ganteng, dia duduk ditengah klub itu dan memakai pakaian taekwondonya yang serba putih. aura kegantengannya sangatlah kuat. dia lalu membuka matanya perlahan dan berdiri, " mari pergi!”

“ tuan Sonny, kemana kamu ingin pergi?" kata sekelompok orang yang baru saja masuk dan melihat Sonny yang hendak keluar bersama sekelompok orang.

tanya seorang pria muda yang berpakaian formal dengan terkejut ketika melihat aura Sonny yang penuh amarah.

" ada seorang pria gemuk yang tidak tahu diri, belakangan ini dia tidak hentinya membagikan brosur di universitas kita. bahkan berkata kalau dia adalah terhebat didunia. semalam aku pergi menghajarnya dan menyuruhnya untuk menutup klub bela dirinya dalam waktu 3 hari. namun klubnya masih saja belum ditutup dan aku akan pergi membuat keributan disana lagi." jawab Sonny dengan cuek.

" oh ya? ternyata ada hal menarik seperti ini? mari kita pergi bersama!" sekelompok orang itu pun tertawa.

pria muda bernama Sonny ini merupakan salah satu orang dari 10 keturunan terkaya dikota ini. dia sudah berlatih taekwondo selama 7 tahun. dia juga mempunyai kedudukan yang tinggi di kalangan para generasi kaya kedua dikota ini. para temannya ini merupakan para keturunan orang kaya yang pernah dijumpai oleh Jilson pada acara kemarin. orang orang ini adalah Kris Chen, Lisa, Yoni dan juga Stella.

sebagai orang orang terkaya dikota ini, mereka sangatlah santai setiap harinya. mereka juga senang untuk mengunjungi klub taekwondo milik Sonny.

Novel Terkait

Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu