My Goddes - Bab 754 Wren Kembali

Dia tidak berbicara sepanjang malam, keesokan paginya Jilson Lee berolahraga sedikit lalu membantu para warga bekerja.

Hanya ada beberapaa pekerjaan di desa, wanita bertanggung jawab mengurus anak, mencuci pakaian, memperbaiki rumah, memperbaiki beberapa fasilitas desa yang dirusak bandit, para pria menjadikan desa sebagai pusat, mereka mencari air di luar desa, berburu dan mencari makanan untuk bisa melanjutkan hidup.

Afrika sangat luas dan kaya akan sumber daya dan mineral tapi kebanyakan negaranya miskin dan tidak punya kekuatan militer yang kuat sehingga banyak tentara bayaran di tempatkan di Afrika, ada yang bertahan hidup dengan melindungi negara yang lebih lemah, ada yang mengandalkan hidup dengan melindungi pekerja yang dikirim oleh negara, ada yang mengeksploitasi tambang, merampok, memperdagangkan manusia, banyak perkumpulan tentara bayaran yang berselisih karena rebutan daerah kekuasan dan ini memberi peluang warga untuk mendapatkan pekerjaan baru.

Mencari barang peninggalan tentara bayaran seperti pakaian, peralatan perang, rokok yang sering mereka bawa, biskuit, jam tangan dan berbagai mainan lainnya di area bekas pertempuran, desa sebelah beberapa waktu yang lalu menemukan sebuah ladang ranjau dan mereka menggali ranjau itu keluar dan menjualnya kepada tentara bayaran kecil, warga desa mendapatkan banyak bahan makanan sehingga membuat warga desa di mana Jilson Lee merasa iri.

Katanya di sini dulu pernah ada sebuah pesawat yang jatuh, warga desa ini melepas onderdilnya untuk dijual dan mendapatkan lumayan banyak makanan.

Warga desa sangat familier dengan situasi di sekitarnya, mereka tahu jika tempat itu sudah tidak ada sumber air dan makanan maka harus berjalan beberapa ratusan kilometer untuk mencari sumber air dan makanan tapi jika terlalu jauh maka itu akan sangat berbahaya. Rumput liar yang bisa mereka gali sudah habis digali, mereka berharap di sekitarnya ada pertempuran antara tentara bayaran sehingga mereka bisa memungut barang yang ditinggalkan oleh para tentara bayaran.

Jika beruntung mereka bisa mendapatkan senjata untuk menghadapi para perampok di sekitarnya.

Tapi mereka hanya memikirkannya saja.

Tentara bayaran di Afrika sangat banyak dan ada dua per tiga dari seluruh dunia tapi jika dibandingkan dengan wilayah Afrika yang luas maka para tentara bayaran ini hanya sedikit jumlahnya, mereka tidak akan begitu beruntung untuk menemukan tentara bayaran yang sedang berperang.

"Kekuatan paling besar di Afrika Tengah adalah Hito saat ini, katanya dia memiliki 300 ribu pasukan, anak buahnya bahkan lebih banyak dari tentara beberapa negara, aku harap dia bertarung dengan tentara bayaran lainnya, berperang melawan Winni, berperang dengan Feri juga Benny!" Warga Afrika suka mengobrol, Jilson Lee dan warga lainnya berkeliaran di tengah Gobi, De Nero menyeka keringatnya sambil berkata kepada semua orang.

"Apakah kamu tahu Hito dan Winni?" Convinus melihatnya dengan kaget.

"Hito adalah ketua di Afrika Tengah sekarang, Winni, Feri dan Benny adalah tentara bayaran lama di Afrika, kekuatan mereka di Afrika sangat besar maka tentu saja aku tahu dengan mereka karena mereka sudah hampir sepuluh tahun terkenal di Afrika." De Nero berkata.

"Jika begitu, apakah kamu tahu dengan Jilson Lee?" Wajah Convinus tersenyum jahat sambil diam-diam melirik Jilson Lee.

Dia berpikir untuk mencoba mendengar ketenaran nama Jilson Lee.

Pada saat ini Gisel sedang membantu para wanita di desa sehingga tidak pergi bersama mereka, sebagian besar master kongres Black Dart yang pergi ke berbagai kekuatan juga masih belum kembali, tim pencarian di desa hanya ada Jilson Lee dan Convinus berdua yang merupakan orang luar.

Mata Jilson Lee terlihat tenang ketika Convinusi sengaja mengungkit nama Jilson Lee, matanya melihat sekeliling untuk mencari barang dan tidak ikut bicara.

"Jilson Lee adalah orang baik tapi sayangnya dia telah mati dibunuh Hito." De Nero terlihat sedih dan para pemuda di desa juga ikut bersedih ketika mendengar nama Jilson Lee.

"Apa yang terjadi?" Convinus bertanya.

"Afrika sebelumnya dikuasai empat raja tentara yaitu Jilson Lee, Winni, Feri dan Benny, Jilson Lee menguasai Afrika Utara, Winni, Feri dan Benny ada di Afrika Tengah kita, mereka sering berperang sebelumnya tapi mereka hanya berperang di perbatasan berbagai negara dan tidak berperang di dalam wilayah kita, sepertinya Jilson Lee menang mengalahkan Winni, Feri dan Benny dan mendirikan sebuah markas tentara bayaran, mereka berusaha menegosiasikan berbagai masalah sehingga tidak terjadi perang antar tentara bayaran lagi lalu dia pindah ke laut Karibia."

"Dia sangat baik terhadap kami selama dia hidup, setiap tahun musim kekeringan, dia akan membawa anak buahnya untuk memberikan kami sumber daya, makanan, obat-obatan, dia sepertinya mengerti ilmu pengobatan sehingga sering datang memeriksa di desa kami untuk merawat anak desa yang sakit dan kami menghormatinya sama seperti dewa. Meskipun desa kami tidak pernah menerima kebaikannya tapi desa di sekitar kami tapi kami tetap menghormatinya."

"Tapi katanya dia sudah mati dalam peperangan saat berpatroli di wilayahnya, dia mati di bom oleh anak buah Winni." Suara De Nero terdengar pelan.

"Kamu tidak pernah melihat Jilson Lee!?" Convinus melebarkan matanya.

"Jilson Lee adalah orang besar dan keberadaannya seperti dewa, bagaimana manusia rendah seperti kami bisa sembarangan bertemu dengannya? Orang yang pernah bertemu Jilson Lee akan menganggap itu sebagai keberuntungannya seumur hidup, kami tidak punya kesempatan dan keberuntungan yang bagus untuk bertemu dengannya. Aku lebih baik berkhayal menemukan sebuh ladang ranjau di dekat kami atau ada sebuah pesawat tapi tidak berani berkhayal Jilson Lee datang membantu desa kami." De Nero berkata.

"....." Convinus.....

Gisel, Tuan Muda Ben dan Tredo biasanya memanggil Jilson Lee dengan sebutan kakak Lee, Convinus, Lucifier, Taurus dan lainnya jarang bicara dengan Jilson Lee, biasanya Convinus akan berbicara bahasa Inggris dengan Jilson Lee, dia tidak menggunakan bahasa yang dimengerti penduduk setempat, De Nero tidak tahu jika kakak Lee yang dia cemburui karena khawatir akan merebut kekasihnya adalah Jilson Lee!

Tidak tahu bagaimana reaksinya jika dia tahu pemuda yang terlihat tidak pernah takut ini adalah Jilson Lee.

"Hei, penggemarmu ada di sampingmu, apakah kamu tidak ingin mengatakan sesuatu?" Convinus mendekati Jilson Lee setelah dia memikirkannya sejenak.

Jilson Lee tersenyum dan tidak bicara, dia berjongkok sambil menyalakan sebatang rokok untuk memeriksa tanah di bawahnya.

Dia sudah tidak punya ambisi ketenaran lagi karena sudah banyak melewati masalah besar dan kecil, dia sama sekali tidak peduli apakah De Nero hormat atau tidak kepadanya.

"Anak buah Fendi sudah memberontak semuanya, mengapa kita masih belum beraksi?" Convinus merasa kesal melihat sikap Jilson Lee dan bertanya.

"Waktu yang tepat masih belum tiba, masih perlu tunggu lagi." Jilson Lee tersenyum.

"Apakah mereka akan bertempur besar? Apakah Hito, Bisma, Jiko, Rendra akan menyerang Fendi duluan?" Convinus bertanya.

"Aku tidak tahu." Jilson Lee tersenyum sambil menggelengkana kepalanya.

"Apakah kamu tidak bisa bicara baik-baik? Sombong sekali?" Convinus terlihat kesal.

"Aku benar-benar tidak tahu." Jilson Lee sedikit mengerutkan keningnya, "Aku bisa menebak Hito dan Bisma akan memberontak karena aku tahu sifat mereka dan mereka tidak kalah dari Fendi maka dari itu bagaimana mungkin akan terima jika harus tunduk dengan Fendi? Selama aku mengirimkan obat penawar kepada mereka maka mereka pasti akan berontak."

"Tapi tidak ada yang bisa menebak apa yang akan terjadi selanjutnya? Sama seperti ketika aku berpikir Dewa Iblis Kelima akan mati di tanganku dan hatiku masih ragu apakah aku harus membunuhnya tapi akhirnya Dewa Iblis Kelima mati di tangan Fendi. Aku pikir aku bisa mengendalikan Fendi dengan baik tapi akhirnya dikalahkan oleh Fendi. Kamu bisa bertanya kepada Gisel, bukankah dia bisa meramal?"

"Bagaimana kemampuan meramal Gisel bisa digunakan sembarangan?" Convinus merasa marah.

"Hah?" Jilson Lee merasa kaget.

"Keterampilan meramal adalah kemampuan unik para penyihir wanita tapi karena penyihir wanita mempunyai kemampuan ini maka mereka menghadapi bencana. Pada Abad pertengahan ada seorang penyihir wanita yang meramal jika akan ada bencana besar di Eropa kelak dan akan membuat setengah dari populasi di Eropa akan mati. Tidak ada yang mendengarkannya dan akhirnya semua orang menyalahkan penyihir wanita itu dan berpikir dia telah mempraktekkan ilmu jahatnya dan membuat semua orang mati sehingga penyihir wanita dibantai. Ketua Medea dan ketua kecil Gisel adalah dua orang penyihir wanita yang tersisa di dunia ini, karena perkembangan teknologi maka semua baru sadar jika mereka telah salah paham dengan penyihir wanita sehingga parlemen internasional sangat memperhatikan kongres black dart kami karena mereka merasa bersalah terhadap keluarga penyihir."

"Ketua kecil Gisel tidak boleh sembarangan menggunakan kekuatan ramalnya, jika tidak akan membuat perubahan masa depan sehingga ruang waktu sekarang dan masa depan menjadi kacau yang akan menyebabkan kerugian yang tidak bisa diprediksi. Sama seperti pendeta Tao di China yang akan dikutuk Tuhan jika mereka meramal untuk waktu yang lama." Convinus berkata.

Jilson Lee melihat Convinus dengan diam tanpa bicara.

"Aku berikan sebuah contoh, beberapa waktu yang lalu pria gemuk kalian mencari ketua kecil Gisel untuk meramal dan menanyakan apa yang akan terjadi padanya sepuluh tahun lagi. Ketua Medea tidak pernah meramal untuk orang hanya karena ketua kecil masih tidak mengerti maka dia terkadang akan meramal masa depan untuk bersenang-senang saja, karena pria gemuk itu temanmu maka ketua kecil membantunya meramal. Pada waktu itu ketua kecil meramalkan jika dia akan punya banyak istri di masa depan dan hidup bahagia tapi Gisel beberapa hari yang lalu diam-diam melihat masa depannya lagi dan menemukan jika masa depannya sudah berubah." Convinus berkata.

"Itu adalah Tommy, apa yang terjadi padanya sepuluh tahun lagi?" Ekspresi Jilson Lee terlihat kaget sambil menghela napas.

"Sebenarnya pada awalnya sepuluh tahun lagi dia akan tinggal di sebuah pulau yang cantik dan tinggal di vila mewah dan dikelilingi oleh sejumlah wanita cantik. Tapi tidak tahu apa yang telah dia lakukan sehingga masa depannya berubah, sepuluh tahun yang akan datang dia akan tinggal di sebuah kota yang agak suram sambil dipukul dan dimarahi oleh seorang wanita jelek yang gendut. Dia akan mempunyai lima orang anak dan setiap hari harus mengerjakan pekerjaan rumah yang tidak ada habisnya dan hidupnya menderita." Convinus berkata.

"Maka nona besar Gisel tidak boleh sembarangan meramal masa depan orang karena dia bisa saja mengubah masa depan orang bahkan ramalannya akan berdampak pada dirinya. Misalnya jika orang yang diramalnya tahu bahwa dia tidak akan mati sepuluh tahun lagi maka dia akan sengaja menabrakkan dirinya. Sengaja loncat dari gedung juga sengaja minum racun atau sengaja menembak kepalanya dengan pistol, meskipun kekuatan nona besar Gisel sangat kuat tapi dewa juga tidak akan bisa menyelamatkannya jika dia sengaja mati." Convinus berkata.

"Aku mengerti....." Jilson Lee terpikir sikap Tommy yang berani dalam berperang dan hatinya tiba-tiba merasa takut.

Tapi apa yang dilakukan Tommy sehingga mengubah masa depannya? Bukankah dia mengatakan Kimberly adalah istri yang ada dalam ramalannya? Apakah bukan Kimberly? Tommy berbohong kepadanya?

Ya ampun!

Jilson Lee merasa marah ketika memikirkan ini.

Mungkin Kimberly sama sekali bukan istri masa depannya, itu karena Tommy tertarik padanya karena dia melihat tampangnya yang cantik, dia berpikir jika dia akan punya banyak istri kelak maka mulai mengumpulkannya tapi akhirnya mengubah masa depannya.

Tidak ada yang didapatkan sepanjang hari ini maka semua orang kembali ke desa pada sore hari.

Ketika Jilson Lee berjalan masuk ke dalam kamarnya, dia mencium bau anggur yang kental, seorang lelaki tua berambut putih sedang makan sesuatu dengan anak-anak desa.

Orang itu segera menyapa Jilson Lee ketika melihatnya kembali, "Jilson Lee, cepat makan ular, aku menemukan sebuah sarang ular kemarin dan menangkap banyak ular berbisa yang enak!"

Novel Terkait

Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu