My Goddes - Bab 6 Maaf, aku menolak.

Dihari pertama dia bertemu dengan Monika dia pernah mengatakan, namanya Jilson Lee, bukan Fendi. Tapi Monika malah hanya ingat namanya adalah Fendi, tidak ingat namanya adalah Jilson Lee. Dia berpikir orang dihadapannya adalah Fendi, sama sekali tidak bisa dibandingkan dengan Jilson Lee yang dikatakan oleh Fanny. Sebenarnya dia adalah Jilson Lee, Jilson Lee adalah dirinya. Fendi yang sebenarnya sudah melarikan diri, dia menggantikan identitas Fendi, Fendi dan Jilson semuanya adalah dia.

"Kalau aku bilang aku adalah Jilson Lee, kamu percaya tidak ?" berpikir sesaat, Jilson langsung berkata pada Monika.

"Aku percaya kamu adalah Jilson Lee. Semua pidana di kantor polisi kamu yang menangkapnya, kamu sangat hebat..." Monika menarik kecil sudut bibir keatas, memperlihatkan ketidaksukaan pada Jilson. Selanjutnya, dia dengan ringan meletakkan sumpit dan berkata pada Angel, "Aku tidak makan lagi, kamu setelah selesai makan pergi mandi."

"Iya." mata Angel yang besar mengintip Jilson dan dengan ringan menganggukkan kepala.

Ketika Monika berjalan ke kamarnya sendiri, Jilson hampir marah saat melihat pintu kamar Monika yang tidak dikunci. Dia sudah yang paling gagah, mulia, terkenal dan kaya dari dulu, tapi di hadapan Monika gadis ini, tidak bisa untuk membuat sedikit kesombongan pun. Malah dia semakin ingin menunjukkan diri sendiri, Monika semakin tidak memberikannya kesempatan.

Dalam hatinya dia berpikir kamu tunggulah, aku akan menunjukkan kemampuanku cepat atau lambat. Kalau kamu sudah tahu kemampuanku, tidak tahu kamu masih bisa sangat dingin seperti ini, tidak tahu bagaimana kamu akan mengekspresikannya dengan gemilang.

Perlahan - lahan, Jilson kepikiran adegan dirinya dan Monika di kamar sakit, dalam hatinya tidak tahan mengeluarkan rasa aneh.

Juga tidak tahu kenapa, Monika makin dingin, dia malah semakin ingin mendapatkan Monika.

"Fendi, tugasku dulu semua kamu yang membantuku membuatnya, meskipun tulisanmu jelek, dan juga selalu salah buat tugasku, tapi aku tidak benci kamu, bisa bantu aku buat tugas tidak ?" Angel dengan ringan menarik sudut baju Jilson.

"Pergi buat sendiri." pemikirannya tiba - tiba diganggu, Jilson mengkerutkan alis dan melihat Angel.

"Oh....." Angel dengan kecil hati meluruskan bibirnya.

Ini barusan ayah kandung.

Disaat langit sudah gelap, Jilson sendiri bersandar di dalam kamar yang kecil, susah untuk tidur. Terpikir dengan ada wanita cantik yang tidur di sebelah, tidak tahan tidak berbalik berolahraga, menahan panas dalam tubuh.

Pagi hari kedua, sisa keenam terpidana dari tiga belas terpidana diikat tangannya dan dibawa ke pintu kantor polisi.

Jilson dan Fanny bertaruh, dalam tiga hari menangkap semua terpidana. Akan tetapi, kurang dari sehari, dia sudah membawa semua terpidana.

Semua polisi terkejut, William, Ryan, Leon, Fanny, ketua polisi dan semua polis terkejut dan melihat Jilsoni dengan ekspresi seperti melihat monster.

Jilson dengan muka yang tenang, dalam tangannya membawa sebuah kalkulator dan dengan ringan menekan, "Jumlahnya tiga belas terpidana, dua terpidana seharga 1miliar, tiga pidana seharga 600ratus juta, lima pidana seharga 400ratus juta, tiga pidana seharga seratus 200juta, totalnya 6,4miliar silahkan dibayar."

"Tidak, tiga belas pidana ini sudah kabur selama tujuh sampai delapan tahun, ada yang sudah kabur ke pulau, orang - orang ini sudah bertahun - tahun menyembunyikan identitas, bagaimana kita mencarinya pun tidak menemukannya, kamu bagaimana mencarinya ?" ekspresi wajah ketua polisi berubah dan segera bertanya. "Rahasia bisnis, tidak bisa diberitahu." Jilson dengan tenang berkata.

"Terlalu keren, sama seperti pemburu bayaran di film !" Fanny merubah tatapannya terhadap Jilson, berganti dari dingin yang sebelumnya. Selanjutnya kedua tangan memegang pipi wajah yang indah, dengan wajah yang memuji, "Kakak Jilson, kamu sangat keren, aku sangat mengagumimu, kamu bisa menjadi guruku tidak ? seperti menyapu, cuci piring, dan menyediakan tempat tidur yang hangat !"

"Haha..." Jilson dalam sesaat memunculkan kecanggungan.

"Fanny, jangan nakal." William dalam sesaat mengkerutkan alis, dengan suara rendah memarahi Fanny. Selanjutnya, dia melihat keenam pidana di lantai, dengan suara rendah berkata sendiri, "Jangan - jangan benar - benar dia ? hanya dengan waktu sehari semalam sudah menangkap tiga belas pidana yang sudah kabur dalam sepuluh tahun ini, kalau dia pasti bisa melakukannya..."

"Ini tidak mungkin !" Ryan mengkerutkan alis dengan dalam dan suara yang rendah.

Ryan adalah ajudan William,dengan pangkat mayor pernah masuk ke pelatihan kelompok pasukan perang khusus kelima terbesar di Cina dan berlatih selama tiga tahun, identitasnya sekarang selain menjaga ayah, juga sebagai instruksi komandan kelompok pasukan perang khusus. Seni bela dirinya tinngi, pernah mengalahkan wushu gelar juara dunia. Dalam waktu sehari semalam menangkap tiga belas pidana yang kabur jauh, menurutnya bagaimanapun adalah tugas yang tidak mungkin diselesaikan.

Meskipun grup dewa di Cina yang melakukannya sendiri, tapi juga tidak akan bisa menyelesaikannya dalam waktu sehari semalam.

Grup dewa, grup pelaksanaan hukum Cina yang paling profesional, anggotanya berasal dari tentara seluruh negara level paling tinggi, menurutnya, orang yang ada digrup dewa sudah seperti monster, bagaimana kemampuan Jilson bisa melampaui grup dewa.

"Tidak peduli mungkin atau tidak mungkin, aku sudah melakukannya 6,4miliar itu kapan kalian akan memberikannya kepadaku ? aku tidak menerima transfer atau cek, hanya mau uang tunai." Jilson dengan tenang mengatakannya

"Dalam tiga hari, aku sekarang akan mendaftarnya keatasan, dalam tiga hari menjamin penghargaan uang tunai ini kasih kamu." Leon hanya merasakan kejutan yang dalam dan langsung membalas Jilson.

"Baik, tiga hari kemudian, aku kembali mengambil penghargaanku." Jilson berbalik badan berjalan kearah mobil pengangkut.

"Tunggu sebentar !" tiba - tiba William menjerit memanggil Jilson.

"Iya ?" Jilson berbalik.

Disaat ini, William dengan seragam tentara yang rapi, ekspresi muka dengan cepat berubah ke jujur dan serius. Dia sudah berumur enam puluh tahun lebih, saat ini malah malu seperti gadis berumur enam belas tujuh belas tahun. Hanya dengan dia melihat mata Jilson yang bersinar terang, muka langsung merah dan menundukkan kepala, dengan tunduk dan suara yang rendah mengatakan, "Anak muda ini, pria tua ini ada permintaan yang lancang, tidak tahu kamu bisa menyetujuinya atau tidak."

"Katakanlah." Jilson berkata.

"Karena kemampuanmu luar biasa, organisasi ini haus akan keterampilan, setiap tahun bagian kepolisian dan bagian tentara ada syarat kuota penawaran khusus, khusus untuk mengundang orang yang mempunyai kemampuan masuk kedalam organisasi, pria tua ini berharap kamu bisa bergabung dengan baigan tentara kita, membawa hangat dan cahaya yang cocok padamu demi negara, sebagai tindakan hormat padamu." kedua tangan William digabungkan, dalam hati sangat gugup.

Dia sudah yakin, orang muda di hadapannya ini adalah Jilson.

Jilson, nama ini teralalu samar, meskipun dia hanya melihat samping muka Jilson di video, tapi dia percaya, orang muda di hadapannya adalah raja dari tentara, Jilson yang selalu menang !

Dia berani menjamin, asalkan Jilson masuk kedalam bagian tentara, dalam tahun akan membuatnya menjadi tingkat utama.

"Maaf, aku menolak." Jilson dengan ringan menggelengkan kepala.

Novel Terkait

Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
3 tahun yang lalu