My Goddes - Bab 98 Akhirnya kamu tertangkap olehku

Terlalu memalukan…………

Saat Jilson Lee membeku sejenak, dia langsung menarik kembali tangan kanannya yang dikeluarkan, dan dia menyekanya dengan jas yang dia kenakan, dia melihat semua orang yang di aula tengah melihat dirinya, wajahnya yang putih perlahan memerah.

Arifin Han sama sekali tidak melihatnya, saat itu matanya hanya menuju kepada Monika, pelan-pelan menggenggam tangan putih kanan nya monika, dia dengan serius melihat kearah Monika dan berkata sudah tiga bulan tidak berjumpa, kamu kurusan.

Aku baik-baik saja………mata dingin Monika menatap Jilson Lee yang berada di hadapannya, perlahan muncul sebuah senyuman di wajahnya.

Lelah karena membawa Angel kah? Aku bisa membantumu. Arifin Han menyukai Monika, saat dia melihat Monika, nada bicara nya yang keluar tidak bisa menggambarkan kedalaman cintanya.

Angel sangat nurut, dia tidak pernah membuatku lelah, Monika sedikit tersenyum.

Kalau begitu pasti karena kantor polisi terlalu sibuk? Monika, aku tahu kamu suka menjadi polisi, tapi kamu tetap saja seorang perempuan. Pekerjaan menjadi polisi sangat bahaya, dan sangat menyusahkan, tidak cocok denganmu. Seharusnya kamu mencari seorang pria yang pantas untukmu, biar dia yang merawatmu. Arifin Han dengan tulus mengatakannya.

Hah………Monika tersenyum dengan canggung karena ditatap dengan tulus oleh Arifin Han.

Dia sudah memiliki lelaki disampingnya.

Tiba-tiba, Jilson Lee dengan pelan melepaskan jabatan tangan Arifin Han dengan Monika, badannya berputar, langsung menggengam tangan putih Monika yang dingin, lalu berdiri di samping Monika dan menatap Arifin Han dengan tatapan yang dingin.

Dia sudah tahu, Arifin Han adalah kakaknya Fanny, sedangkan Fanny adalah teman baiknya Monika, tentu saja hubungan Arifin Han dengan Monika sangat baik.

Sebagai suaminya Monika, dia setuju jika Monika berteman, dan setuju jika Monika dengan sopan berjabat tangan dengan orang lain. Tapi Arifin Han meremehkan ku, dia tidak menganggap diriku ada, dan terang-terangan menggoda istriku, ini yang membuatku tidak suka.

Dengan kesal aku langsung memulai acara lelang malam ini, dan aku langsung mendapatkan besi berkarat itu dengan harga 200 miliar, membuktikan kemampuanku agar semua orang tahu, disini aku lah laki-laki yang paling kaya. Monika adalah milikku, siapapun tidak boleh merebut dirinya.

Siapa kamu? Melihat Jilson Lee yang tiba-tiba muncul, dari mata Arifin Han langsung terlihat ketidaksukaan dia.

Arifin Han, murid dari tuan Ryo di perguruan Wulin bagian Provinsi Haliford, cucu dari komandan William Han, dan ayahnya adalah walikota di provinsi ini, kerja keras selama ini, kinerja yang sangat baik, tidak sampai satu dua tahun, akan dinaikkan pangkatnya menjadi wakil gubernur, sampai sekarang memiliki kekuasaan yang sangat penting di provinsi ini. Acara lelang malam ini, dia adalah generasi muda yang terbaik. Disini, dia selalu menyebut dirinya adalah orang nomor dua, tidak ada orang yang berani menyebutnya nomor satu.

Melihat Jilson Lee masih menggenggam tangannya Monika, hatinya tertegun, wajahnya perlahan memucat.

Monika rupanya sudah memiliki kekasih?

Wajah putih kecil pria ini ada kemampuan dan pengetahuan apa, rupanya berani merebut Monika yang sedang dikejar olehnya?

Aku adalah suaminya. Jilson Lee sedikit tersenyum, kedua matanya melihat Arifin Han dengan jelas.

Apa!?

Mendengar ucapan Jilson Lee, Arifin Han seketika bergetar lagi.

Dia terkejut dan melihat Monika lagi.

Monika, rupanya sudah memiliki suami!?

Benar, kami sudah menikah setengah tahun, hubungan kami sama seperti pasangan suami istri yang lainnya. Kamu adalah teman Monika, aku tidak keberatan jika Monika berteman. Hanya jika kamu mengejar Monika, sepertinya itu tidak akan terwujud. Karena, kami bersiap akan memiliki anak kedua, dan memberikan Angel seorang adik laki-laki. Satu tangan Jilson Lee mengenggam Monika, dan satunya lagi menggenggam Angel.

Apa!? Mata Arifin Han langsung terbelalak.

Jilson Lee sudah memutuskan, malam ini tidak peduli mengeluarkan seberapa banyak, harus mendapatkan turmalin dan memberikan kepada Lean besi berkarat yang di lelang. Dia yang melihat besi berkarat di ruang VIP merasa sangat sedih, dan berjalan keluar untuk menghabiskan waktu, berharap acara lelang dapat segera dimulai. Monika, Angel, Beatrice, Tommy dan Leo semua dibawa oleh dirinya, jika dia tidak berada di ruang VIP semuanya akan merasa bosan, dan dimulai oleh Jilson Lee yang keluar terlebih dahulu, barulah mereka mengikuti.

Sekarang semuanya sudah berada di aula, saat Jilson Lee mengatakan hubungannya dengan Monika, tidak sedikit orang yang tidak mengetahui hubungannya dengan Monika merasa terkejut.

Kris Chen, Lisa dan Yoni melihat Jilson Lee dan Arifin Han sedang bertarung rasa cemburu, hati mereka merasa lebih tertegun.

Tapi malam ini Arifin Han adalah pemuda yang paling teratas, apakah Jilson Lee bisa mengalahkan dia?

Tiga teman sekolah Beatrice, Jennifer dan dua wanita lainnya melihat kejadian ini pun mata mereka terbelalak terkejut, apakah Fendi sudah gila, beraninya bertarung dengan Arifin Han? Dan wanita disampingnya memang sangat cantik, orang seperti dia bisa mendapatkan wanita secantik ini?

Fendi, kamu jangan banyak bicara. Jilson Lee yang tadi menggenggam tangan Monika, tidak bisa menahan pelan-pelan melepaskan tangannya, dan merangkulkan tangannya di pinggang Monika.

Hubungan dia dengan Jilson Lee hanya keluarganya, Fanny dan Beatrice yang tahu. Dia tidak marah ketika Monika sengaja menyembunyikan fakta hubungannya, alasan pertama karena Monika takut malu. Usianya lebih muda dibanding monika dua tahun, dan alasan kedua karena Monika tidak ingin orang tahu, jika dia menikah dengan lelaki yang lebih kecil darinya dua tahun.

Sedangkan sekarang semakin banyak orang tahu hubungannya dengan Jilson Lee, dia sudah tidak peduli menyembunyikan hubungan mereka lagi. Dia tidak pernah merendahkan Jilson Lee, dia bukannya merendahkan keadaan keluarga Jilson Lee, dia hanya merendahkan sifat rendah diri nya Jilson Lee. Sekarang Jilson Lee perlahan berubah menjadi lebih baik, hatinya sudah bisa menerima Jilson Lee. Hanya ada satu penyesalan, dia menikahi pria yang lebih muda dua tahun darinya.

Dia juga tidak keberatan Jilson lee dengan Arifin Han menyebutkan hubungan mereka, hanya malam ini banyak tamu penting yang berkumpul disini, dia tidak ingin menarik perhatian banyak orang.

Sedangkan Jilson Lee cemburu karenanya, ini membuat hatinya merasa sangat senang.

Dia hanya merasa wajahnya sedikit memerah, Monika dengan kuat menahan rasa canggung nya karena dilihat oleh semua orang, dan berkata kepada Arifin Han yang memucat, Fendi memang suamiku, aku telah menikah dengannya. Masalah ini awalnya aku tidak ingin orang tahu, makanya menyembunyikan masalah ini darimu, maaf. Aku hanya menganggap mu sebagai temanku, aku harap kita akan tetap menjadi teman. Kamu latihan di provinsi pasti sangat lelah bukan? Makanya kamu pulang untuk beristirahat, kami pergi dulu.

…………Arifin Han masih terbengong melihat Monika, dihatinya masih sangat terkejut, melihat Monika mengatakan hal seperti itu.

Kita pergi. Monika mengerutkan alis melirik ke Jilson Lee sejenak, dengan pasrah berkata dengan Jilson Lee.

Baik. Jilson Lee tersenyum.

Segera, Jilson lee dan Monika membawa Angel pergi ke arah lain. Leo dan Tommy berdampingan berdiri di sudut bar, Leo memegang sebuah rokok, dengan dingin melihat Arifin Han yang pucat.

Hati nya berpikir jika orang ini berani mengandalkan keluarganya, dia tidak keberatan untuk memberinya pelajaran di bar ini, biar dia di bar ini malu.

Sebaliknya Tommy tidak khawatir jika Arifin Han akan melakukan apa pada Jilson Lee, Jilson Lee saat ini sudah menjadi idola di hati nya. Dia membalikkan kepalanya dan melihat ada sebuah dessert, berpikir sejenak lalu mengambil dessert dan memasukkannya dalam mulut.

Karena Jilson lee dan Monika sudah pergi, semuanya melihat Arifin Han sejenak, melihat dia dengan Jilson Lee tidak terjadi bentrok maka mereka berhenti melihat. Hanya Jennifer dan dua wanita lainnya yang berdiri di sebelah Beatrice masih terus bergosip, mereka berbisik, Fendi sekarang sudah menjadi brandal, beraninya bentrok dengan tuan muda Han, dia tidak takut jika tuan Han melakukan sesuatu padanya.

Saat sekolah, Fendi adalah siswa sekolah kami yang terkenal sebagai orang yang sering dibully, sehingga sering di ganggu oleh Deni Han. Tidak tahu dia sekarang dia sudah bermasalah dengan Tuan Han, tidak tahu apakah Tuan Han kedepannya akan mempersulitnya.

Beatrice, sebenarnya ada apa dengan Jilson Lee? Kenapa dia seperti penjahat, dia terlihat sangat sombong? Jennifer bertanya pada Beatrice dengan terkejut.

Fendi, ada apa dengannya aku juga tidak jelas. Mengenai kemampuan dia yang sekarang, nanti saat acara lelang dimulai kalian akan tahu. Wajah Beatrice cemberut.

Acara Lelang? Memangnya dia datang untuk mengikuti acara lelang? Beatrice, kamu jangan bercanda, aku dengar acara lelang malam ini akan melelang banyak barang antik, setiap barang antik saja bernilai 1 miliar lebih, ada yang bahkan dijual 10 miliar lebih, memangnya dia sanggup membelinya? Jennifer langsung tertawa.

Beatrice, Deni Han datang! Tiba-tiba, seorang wanita menunjuk ke pintu aula, dengan tergagap dan ketakutan berkata.

Beatrice langsung melihat kearah Bar, dia rupanya melihat Deni Han yang dulu sering membully Jilson Lee.

Saat itu Deni Han mengenakan Jas yang gagah, dan ada seorang wanita cantik berdiri disebelahnya. Disamping wanita itu berdiri beberapa pengawal, penampilannya sangat anggun.

Seorang nona muda yang sangat terkenal di provinsi, satu level dengan Arifin Han.

Saat Deni Han menyalakan seputung rokok, saat dia menggunakan tangannya dengan pelan mengelus rambut pendeknya, pas dia melihat Jilson lee yang sedang berdiri dan mengobrol dengan Monika sambil tersenyum, matanya langsung berbinar.

Bukankah itu Fendi orang yang dulu di sekolah paling sering aku bully?

Akhirnya kamu tertangkap olehku…………

Melihat Jilson Lee, lidah Deni Han dengan pelan menjilat bibirnya, di wajahnya terlihat senyum yang sangat menakutkan…………